Share

68. Sebuah Izin

Daniel menggeleng sambil mengusap lembut kepala Delotta. Gadis itu tengah merengek padanya minta tetap pulang ke apartemennya. Namun dengan tegas pria itu menolak.

"Kamu harus pulang dan berbaikan dengan papa kamu. Juga harus belajar menerima kehadiran Luna. Dia adik kesayangan mama kamu, apa kamu nggak menyayangi seseorang yang mama kamu sayang?"

Delotta tidak menjawab. Dia hanya mengerutkan bibir menggerakannya ke segala arah tanpa ingin merespons ucapan pria itu.

"Kamu selalu mengatakan bahwa kamu sudah dewasa, jadi bersikaplah selayaknya orang dewasa yang sebenarnya."

Bibir Delotta berhenti bergerak mendengar itu. Kepalanya menoleh ke samping seraya mendongak. Wajahnya sedikit tidak terima dengan pernyataan itu.

"Aku paham itu, Om. Tapi emang aku nggak boleh mengekspresikan rasa kecewa? Aku juga manusia biasa yang punya perasaan."

"Of course, nggak ada yang melarang kamu melakukan itu. Tapi, jangan lama-lama. Karena itu hanya akan memunculkan masalah baru." Daniel mencolek h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status