Share

73. Rahasia yang Dibawa Elea

Ramdan melajukan mobilnya dengan kecepatan kuda agar cepat sampai di rumah. Ucapan Edrik sukses memecah konsentrasinya. Beberapa kali, dia hampir saja menabrak pengguna jalan lainnya. Tak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan, dia menepikan mobil dan bergeming sejenak.

Ramdan menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan sambil mencengkeram erat kemudi. Setelahnya, dia mengambil ponsel dan kembali menghubungi Elea. Kali ini panggilannya diangkat.

"Elea, apa kamu baik-baik saja? Kata Edrik kamu ...."

"Aku tidak apa-apa, Ramdan. Perutku sedikit keram tadi, tapi sekarang sudah tidak lagi. Kata dokter aku disuruh rileks dan atur napas saja kalau keramnya datang lagi."

Satu helaan napas panjang lolos dari mulut Ramdan. Dia meraup wajah dan terkekeh sebelum mengantuk-antukkan kepala ke sandaran kursi mobil.

"Ramdan, kamu masih di situ? Memangnya ada apa?"

Ramdan kembali terkekeh sebelum menyeka keringat yang membanjiri dahinya karena pikiran buruk tentang sang istri. Dia menggeleng l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status