Share

78. Masuk Jebakan

"Apa maksud ka--"

Telepon langsung terputus. Ramdan mencoba menghubungi nomor tadi, tetapi sudah tidak aktif lagi. Dia mendesah frustasi sebelum kembali merebah di samping Elea. Dia berusaha abai dengan ucapan sang penelepon sebelum memejamkan mata.

Keesokan harinya, Elea terjaga lebih dulu. Saat melihat suaminya masih terpejam, dia mencium pipinya. "Bangun, Ramdan. Cepetan siap-siap sebelum terlambat ke bandaranya."

Ramdan perlahan membuka mata sebelum balik mencium pipi sang istri dan beringsut turun dari ranjang menuju kamar mandi. Usai mandi, dia bergegas berpakaian dan keluar kamar sambil menggandeng Elea. Lalu, menerima koper yang disodorkan Edrik sebelum memeluk erat istrinya.

"Aku akan secepatnya pulang, Elea. Aku akan kasih kabar kalau sudah sampai sana."

"Ya, aku tahu. Aku juga akan kasih kabar kalau ada apa-apa."

Ramdan melerai pelukan sebelum mengecup sekilas bibir istrinya. Setelahnya, dia berlalu ke mobil dan melajukannya meninggalkan rumah. Setibanya di tempat parkir ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status