Share

54. Tolong, Lepaskan Aku

Elea segera berlalu ke kamar usai Ramdan melepaskan cengkeramannya. Dia menggigil ketakutan ketika membayangkan kembali sorot mata penuh kemarahan yang menatapnya. Dia menggeleng lemah sebelum beranjak ke balkon dan duduk di salah satu kursi.

Sementara di kamar Aleta, Ramdan menatap lekat gadis yang masih terbaring dengan mata terpejam di ranjang. Dia mengusap kepala sang adik sebelum mengecupnya. Setelahnya, dia mengusap lembut pipi Aleta dan memejamkan mata sejenak untuk meredam ketegangan yang ada usai sekelebat bayangan tentang kejadian tadi berputar di kepala. Tanpaenoleh kepada Edrik, dia berkata.

"Lain kali jangan pernah menyuruh orang lain mengelap Aleta, Ed! Aku enggak mau kejadian tadi terulang lagi!"

"Maafkan saya, Tuan Muda."

Ramdan mendengkus kesal sebelum bangkit dari duduk dan beranjak menuju pintu. Namun, sebelum membuka pintu, suara Edrik terdengar.

"Maaf, Tuan Muda. Jangan salahkan Mbak Elea atas kejadian tadi, dia tidak sengaja. Asal Tuan Muda tahu selama ini Mbak E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status