Share

44. Kilasan Masa Lalu

Ramdan masuk ke rumah usai mendapat telepon dari Aleta. Suara lirih sang adik yang bercampur dengan Isak tangis membuatnya yang masih di luar kota segera pulang. Dia melangkah lebar menaiki anak tangga dan berlari menuju kamar Aleta. Dengan tergesa, dia membuka pintu dan terkejut melihat barang-barang sudah berserak di lantai. Ranjang yang biasanya rapi, mendadak seperti kapal pecah karena seprai dan bantal tak beraturan.

Melihat Aleta tak ada di kamar, pikiran berkecamuk langsung menghinggapi kepala Ramdan. Dia bergegas ke kamar mandi mandi. Namun, melihat pintu itu terkunci, dia mengetuk dan memanggil adiknya.

"Aleta! Buka pintunya! Ini Kakak datang!"

Hening. Tak ada sahutan dari dalam makin membuat kalut Ramdan. Dia panik dan bingung di depan kamar mandi selama beberapa detik sebelum menoleh ke arah Edrik.

"Panggil ambulans, Ed!" seru Ramdan sambil mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu.

Ramdan mulai mendobrak pintu. Namun, sebanyak apa pun usahanya untuk mendobrak, pintu i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status