Share

Tidak Ada Kesempatan Kedua

Aksi Claire yang tiba-tiba berlutut di hadapan Claudia itu jelas membuatnya tidak nyaman.

Alih-alih mengundang rasa belas kasihan, yang ada malah menunjukkan jika aksi Claire tersebut mencerminkan pribadinya yang penuh drama.

“Aku tidak mau bicara jika caramu meminta maaf seperti ini, Claire,” tegur Claudia dengan tegas. Pandangan Claudia mengarah pada sofa yang diduduki Claire tadi. Dia berucap, “Bangun dan kembali ke tempat dudukmu.”

Semula Ryuga yang sudah merasa khawatir Claudia bisa luruh oleh air mata palsu Claire menjadi merasa yakin jika keputusan Claudia tidak bisa diganggu gugat melihat bagaimana cara Claudia merespons Claire.

Claire mengusap pipinya yang basah. “Nggak mau, maafin gue dulu baru–

“Claire, lekas duduk atau perlu Kakak yang menyeretmu?” ancam Liam yang menahan rasa kesalnya.

Sebagai seorang Kakak, Liam tahu seberapa gigihnya usaha adiknya itu untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Sikap Claire itu sudah membuat Liam lelah sendiri.

Claire menolehkan wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status