Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Memasuki Babak Baru

Share

Memasuki Babak Baru

last update Last Updated: 2024-09-03 14:47:01
“Putus?” ulang Dirga dengan kedua alis yang menukik kesal. “Nggak mau,” tolak Dirga datar.

Tidak sekali pun terlintas dalam pikiran Dirga untuk memutuskan Aruna. Manik hitamnya menyorot Aruna dalam. Suara beratnya mengudara, “Tarik lagi ucapan lo, Aruna. Lo nggak akan bisa putus dari gue.”

Mata besar Aruna memicing mendengar ucapan Dirga yang menggelikan dan terkesan egois. Aruna membalas, “Nggak, Dirga. Aku tetap mau putus.”

Pada titik itu Dirga merasa gusar. Aruna serius meminta putus darinya?

Rahang Dirga mengeras. Dia menggelengkan kepalanya. “Gue menolak, Aruna,” sahutnya tegas.

Sebenarnya Aruna kebingungan menghadapi sikap Dirga yang sekarang. 'Nggak, Aruna. Jangan lengah,' batinnya.

Aruna mengembuskan napas berat. Wajahnya pasti kusut dan mata besarnya terlihat habis menangis. Dia berharap Ryuga tidak akan menyadari itu.

Lalu pandangan Aruna menatap Dirga dengan lelah. "Udah, Dirga. Cukup. Aku pergi," pamit Aruna membalikkan tubuhnya.

Ketika itu percuma saja menahan kepe
catatanintrovert

Harap bersiap ya :)

| 60
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Nor Harliza
Waaaa….........
goodnovel comment avatar
KARTIKA55582181
penasaran ......
goodnovel comment avatar
Prima Puri Har Ayu
yukkk semngatt kak update ceritanya... ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Hapus Ingatan

    Rasanya Claudia jadi malu sendiri karena Ryuga meresponsnya dengan senyum yang tampak mempesona.Paling tidak, pria itu seharusnya mengatakan sesuatu ‘kan?“A-apa kamu tidak setuju, Ryuga?” tanya Claudia memastikan. Dia membasahi tenggorokannya dengan menelan ludahnya dalam-dalam.Sudut bibir Ryuga terangkat, kini tersenyum menyeringai. “Siapa bilang aku tidak setuju?” Raut wajahnya menunjukkan keberatan.Ryuga menarik tangannya dari Claudia hanya untuk berpindah menyelipkan poni Claudia ke belakang telinga. Dengan suara dalamnya, Ryuga berkata, “Aku bahkan setuju jika kamu ingin mengadakan pesta pertunangan kita di acara reuni kelasmu malam ini, Claudia.”Demi mendengar itu, Claudia terperangah. Yang benar saja?! Ryuga pasti–“Aku tidak sedang menggodamu. Aku serius, Claudia.” Ryuga berucap seolah mengetahui apa yang ada dalam pikiran tunangannya.Kepala Claudia menggeleng kuat-kuat di tengah rasa panas yang menjalari pipinya. Dia memalingkan wajah. Claudia membatin, ‘Tapi, nggak beg

    Last Updated : 2024-09-03
  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu

    Beberapa jam kemudian, tugas yang diberikan pada mahasiswa selesai dikumpulkan. Claudia menerima sekumpulan sketchbook yang diserahkan oleh Dirga selaku ketua kelas. “Tolong simpan di sini saja dulu ya, Dir,” pinta Claudia menunjuk bangku panjang di dekat pintu masuk. Mendengar itu, Dirga tidak langsung menurut. Dia tetap memeluk tumpukan sketchbook itu. “Kenapa nggak sekalian langsung dimasukkin ke mobilnya Ryuga, Mbak?” heran Dirga dengan alis yang naik sebelah. Dagunya mengedik ke depan. Manik hitamnya tertuju pada sebuah mobil hitam mewah yang terparkir di luar pintu masuk. “Itu mobilnya Ryuga ‘kan?” desak Dirga. Claudia tidak langsung menjawab. Dia sempat kebingungan, pasalnya Aruna sudah masuk ke dalam mobil. Gadis itu memilih langsung pulang dibandingkan menghabiskan waktu untuk bermain-main di Kebun Binatang seperti teman-teman kelasnya yang lain. “Uhm, ya, tapi– “Tapi, ada Aruna di mobilnya Ryuga?” Dirga mencoba mengartikan wajah kebingungan Claudia. Pemuda itu mendengu

    Last Updated : 2024-09-04
  • Pesona Presdir Posesif   Izin Ryuga

    Di antara keempatnya, Ryuga satu-satunya orang yang belum mengetahui jika Dirga sudah mengetahui semuanya.Maka, jelas Ryuga yang paling terkejut. Manik hitam tajamnya bertukar pandang dengan Dirga. Lalu Ryuga mengalihkan pandangannya pada Aruna.“Dirga sudah tahu semuanya, Dad.” Penjelasan Aruna dalam satu kalimat membuat Ryuga terdiam.Di sebelah Dirga, Claudia menyikut lengan pemuda itu. Jarak keduanya dekat sehingga Claudia bisa berbisik pelan, “Beri salam, Dirga!”Menggemaskan melihat Dirga yang malah menatap manik hitam Ryuga dengan manik miliknya yang tidak kalah tajam.Ryuga berdeham. Aruna memutar kembali wajahnya ke depan. Dia sama sekali tidak berniat menyapa mantan kekasihnya.“Halo, O-om Ryuga," ucap Dirga sedikit kaku. Ekspresinya tampak kesulitan. Dia hampir tidak percaya karena baru saja membubuhi Ryuga dengan sebutan 'Om'.Pemuda itu masih memiliki keraguan mengenai status ayah dan anak di antara Ryuga dan Aruna. Mungkin saja Dirga masih memerlukan waktu untuk menerim

    Last Updated : 2024-09-04
  • Pesona Presdir Posesif   Memilih Gaun

    Dalam hitungan hari, Ryuga Daksa bersikap seolah dirinya bukanlah Presdir Daksa Company.Jika biasanya, Ryuga akan mengisi hari liburnya dengan menghabiskan waktu bersama Aruna atau menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menumpuk. Namun, saat ini, setelah sekian lama, Ryuga menggunakan waktunya untuk berkencan.Tentu bersama tunangannya yang cantik dan tidak tertandingi, Claudia Mada.Usai dari klinik, Ryuga mengajak Claudia untuk memilih gaun untuk dikenakan pada acara reuni. Dua orang karyawan menyambut kedatangan keduanya. Hanya dalam waktu hitungan detik Claudia segera disodorkan beberapa pilihan gaun-gaun yang menawan.‘Aku yakin harganya benar-benar mahal,’ batin Claudia meringis. Dilihat dari tempatnya saja, butik ini merupakan butik yang sudah memiliki nama.“Tidakkah ada gaun yang dirimu sukai, Claudia?” Sosok Ryuga yang memutuskan duduk di sofa kini bangkit dan menghampiri Claudia.Kepala Claudia menggeleng ragu. Dia menatap Ryuga dengan sungkan. Sebelum menyahut, netra matan

    Last Updated : 2024-09-05
  • Pesona Presdir Posesif   Jangan Aneh-Aneh

    Napas Claudia tercekat. SRETT Belum sempat merespons, Claudia mengerjapkan mata kala merasakan ritsleting di belakang gaunnya terbuka dalam hitungan detik dengan cepat. “R-Ryuga!” panggil Claudia setengah berbisik. Raut wajahnya memperlihatkan kepanikan. Refleks tangan Claudia memegangi bagian depan gaunnya karena takut terlepas. Claudia bertanya, “K-kamu mau apa?!” Sekon berikutnya, Claudia menggeleng pelan. Dia seharusnya bukan bertanya, melainkan memarahi Ryuga. “Hanya membantumu,” jawabnya dengan enteng seraya mengedikkan bahunya. Lantas pandangannya jatuh menatap punggung Claudia yang hampir terbuka di atas pinggang. Ada satu hal tanda yang ditunjukkan Ryuga kala pria itu menggoda Claudia: Ryuga akan memainkan lidah di dalam mulutnya. Menyadari manik hitam Ryuga mengarah ke mana, Claudia dengan cepat membalikkan tubuh. “Jangan aneh-aneh, Ryuga,” ucap Claudia yang sukses membuat Ryuga terkekeh. Aneh-aneh katanya? Apa baru saja Claudia mencoba memperingatinya? Ryuga mendeng

    Last Updated : 2024-09-06
  • Pesona Presdir Posesif   Mengkhawatirkan Claudia

    Lain hal Ryuga Claudia, Aruna masih di atas vespa merah Dirga yang sedari tadi terus melaju tanpa tujuan.Sepanjang perjalanan itu, keduanya sama-sama tidak saling bicara sampai Aruna mulai merasa kesal. Dia tidak perlu repot-repot mencondongkan tubuh ke depan agar Dirga bisa mendengarnya.Aruna cukup mendekatkan mikrofon kecil di mulutnya. Gadis itu merengut, “Kita mau ke mana, sih, Dir? Anterin aku pulang daripada muter-muter nggak jelas kayak gini.”Mendengarnya, Dirga tersenyum kecil. Paling tidak, meskipun bicara dengan penuh protes, Dirga senang mendengar Aruna mau bicara padanya.“Bukannya lo selalu pengen diajak muter-muter nggak jelas dulu sebelum pulang ke rumah?” balas Dirga setengah menyindir. Manik hitamnya melirik ke arah spion motor. Sayangnya wajah Aruna sama sekali tidak terlihat di sana.Gadis itu tidak menggubris. Tapi, Aruna menyahuti dalam hati, ‘Ya itu ‘kan dulu waktu aku masih jadi kekasihmu Dirga Disastra!’Melihat keterdiaman Aruna, Dirga memiliki ide dengan s

    Last Updated : 2024-09-07
  • Pesona Presdir Posesif   Reuni: Pertunjukan Drama

    Satu jam sebelum acara reuni dimulai, Claire sedang melakukan manikur oleh dua pegawai salon yang dipanggilnya ke rumah. Satu Minggu ini dia tidak melakukan perawatan. Mengingat dirinya mencicipi dinginnya lantai jeruji besi membuat Claire kesal pada Claudia. ‘Semua kesialan yang datang padaku bersumber dari wanita itu!’ Beberapa saat kemudian, ketenangannya diusik begitu sosok Liam Lee yang tiba-tiba saja datang dan melemparkan sepucuk amplop putih di atas meja dengan kasar. Kedua alis Claire menukik kesal. Apa-apaan maksud kakaknya itu?! “Kamu resmi diberhentikan, Claire!” ucap Liam to the point. Dia melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya. Usai menjalani rapat dadakan dengan para petinggi kampus dan ketua yayasan, Liam langsung meluncur ke apartemen Claire membawa kabar buruk. Claire menggertakkan gigi dan menatap Liam dengan netra matanya yang berkilat marah. Suaranya menyahut tidak ramah, “Maksud Kak Liam aku dipecat jadi dosen?!” Pandangannya menatap salah satu pe

    Last Updated : 2024-09-08
  • Pesona Presdir Posesif   Detik Menegangkan

    “Jangan pernah menyentuh Bu Claudia lagi!!!”Bukan hanya Claudia yang terkejut, melainkan juga semua orang yang ada di sana. Pertama, mereka tidak mengenal baik Aruna maupun Dirga. Kedua, bagaimana kedua bocah itu bisa masuk?Tidak ada undangan, maka tidak diperkenankan.Sempat dibuat mematung, Claire mengerjapkan mata. Dia tidak lagi melihat Aruna sebagai peserta didiknya bahkan menyadari jika gadis itu adalah putri dari Ryuga Daksa.Claire tidak peduli, karena siapa pun yang menghalangi niatnya, maka orang itu hanyalah musuh bagi Claire!Claire menggeram kesal, dia menepis lengan Aruna dengan amarah yang sudah meledak-ledak di kepala. Suaranya mendesis, “Jangan ikut campur, bocah sialan!”Kalau tidak ada Dirga di belakang Aruna, gadis itu mungkin akan terjatuh karena tepisan Claire disertai dorongan yang cukup kuat dan penuh tenaga.Segera Claire mengalihkan pandangan ke arah Claudia lagi. Wajahnya memerah semuka-muka. Pun, Claudia yang menahan diri untuk tidak murka.Tapi, wanita i

    Last Updated : 2024-09-08

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Menjemput Malam

    Menjelang sore hari, usai semua acara sudah selesai, Claudia dan Ryuga baru akan pergi ke kamar hotel. Berdua saja. Aruna dan keluarganya juga menginap di hotel yang sama. Namun, berbeda lantai dan kamar. “Ryuga,” panggil Claudia sambil menolehkan wajah ke arah Ryuga. Pria itu balas menoleh, “Mmm?” Ryuga menyahut singkat sembari tangannya memberikan rematan halus di sisi lengan kanan Claudia. “Ada apa … sayang?” Manik hitam Ryuga yang menyorot Claudia dalam ditambah suara berat Ryuga yang terdengar seksi di telinganya, membuat Claudia meneguk ludah. Jujur saja, Claudia mulai merasa gugup membayangkan tidak hanya nanti malam dia dan Ryuga akan tinggal bersama, tetapi selamanya. Baru membayangkannya saja tiba-tiba pipi Claudia bersemu. Cepat-cepat dia menepis pikiran itu. ‘Mikir apa, sih, Clau!’ Untungnya Claudia mengajak Ryuga berbicara sehingga hal itu mengaburkan suara-suara di dalam pikirannya. “Kenapa kita tidak satu lantai dengan Aruna dan yang lain, Ryuga?” tanya Claudia pena

  • Pesona Presdir Posesif   Hilang Kewarasan

    Pemberkatan pernikahan Ryuga dan Claudia berlangsung hanya beberapa jam saja. Toh, memang tamu yang hadir juga tidak banyak. Sebelum selesai, para tamu dipersilakan untuk menikmati jamuan yang sudah disiapkan di taman Azzata. Sementara Sang pengantin–Ryuga dan Claudia masih harus melakukan sesi foto, kali ini diminta untuk berfoto dengan sosok lain. “Misiii, Aruna mau ikut foto juga. Tapi, wajib di tengah!” celetuk Aruna–sesosok gadis yang sedari tadi sudah tidak sabar untuk berada di antara Ryuga dan Claudia. Dengan berat hati, Ryuga melerai tautan tangannya dengan tangan Claudia. Ada sedikit ketidakrelaan. Mau tidak mau, Ryuga menggeser beberapa langkah agar Aruna bisa bersebelahan dengan Claudia. Pria itu berkomentar, “Setelah kamu, gantian Daddy juga mau di tengah, Aruna.” Nada suaranya seolah menyiratkan jika Aruna harus setuju dengan apa yang Ryuga katakan. Mata besar Aruna melirik Ryuga dengan horror. Sikap keposesifan Ryuga bahkan berlaku untuk putrinya sendiri. Aruna mengg

  • Pesona Presdir Posesif   MENIKAH

    Lain halnya di ruangan mempelai pengantin pria, Ryuga saat ini hanya ditemani oleh sahabatnya, dr.Tirta. Pembawaan Ryuga yang tampak tenang diacungi jempol oleh sahabatnya. “Tinggal beberapa menit lagi prosesi pemberkatan pernikahan dimulai, Ryu,” beritahu Tirta saat melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. “Kamu dan Claudia akan menikah,” geleng Tirta masih tidak percaya sampai detik sekarang. Selaku orang yang paling mengenal Ryuga sedari lama, Tirta merasa takjub pada akhirnya Ryuga bisa menemukan seseorang yang dicintai dan juga mencintainya. Ryuga memperlihatkan senyum mahalnya. “Mmmm,” angguknya. Kemudian dia merasakan tepukan di pundaknya. Begitu Ryuga menoleh, dia menemukan wajah Tirta tahu-tahu sudah dekat dengannya. Pria itu berbisik di telinga Ryuga. “Sudah siap untuk malam pertamamu, Ryu?” Pertanyaan Tirta jelas menggoda Ryuga. Obrolan semacam ini terkadang terjadi saat pernikahan. Lagipula Tirta adalah orang terdekat Ryuga dan keduanya sama-sama pria. Air wajah R

  • Pesona Presdir Posesif   Siap Menikah? Siap!

    Satu hari bergerak bak dalam satu kedipan. Karena saat membuka mata, Claudia tahu-tahu sudah ada di sebuah ruangan yang terdapat cermin berukuran besar di pojokan sehingga pandangannya tertuju ke arah sana. Claudia meneguk ludahnya dalam-dalam. Di depan cermin tersebut Claudia bisa melihat dirinya sendiri tengah duduk mengenakan gaun pengantin putih dan tengah memegangi buket bunga kecil dalam genggaman kedua tangannya. Wajah cantik yang dilihatnya adalah hasil make up dari satu jam yang lalu. Dia mengangkat satu tangan untuk menyentuh pipinya. Namun, tidak benar-benar menyentuh, dibiarkan mengambang. Claudia bergumam pelan, “I–ini bukan mimpi ‘kan?” Rasa-rasanya baru dua hari yang lalu dia masih sibuk bekerja di kampus, kemudian menghabiskan malam bersama teman-temannya, dan kejadiannya begitu cepat … hari pernikahannya sudah tiba. Claudia akan menikah dengan Ryuga–pria yang dia cintai. Pun, sebaliknya. Pintu besar di hadapannya diketuk. Sebuah suara berat menyeletuk dari luar, “

  • Pesona Presdir Posesif   Vitamin Dosis Tinggi

    Mendadak saja Ryuga terkekeh hambar. Bahkan saat statusnya sudah resmi menjadi suami dari Claudia Mada nanti, Ryuga tetap harus menahan diri?! Wah, buruk sekali nasibnya. “Yang benar saja,” gumamnya pelan sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya. Dia sampai membuang wajahnya ke samping. Sial. Raut wajah Ryuga yang tampak kesal membuat Claudia keheranan. Dia bertanya, “Ada apa, Ryuga?” Claudia membenahi posisi duduknya. Sedikit ragu, dia meraih rahang pria itu dan mencoba menggerakkannya agar menatap lurus tepat pada netra matanya. Dia meralat pertanyaannya tadi, “Apa ada yang salah, Ryuga?” Ditodong pertanyaan seperti itu, Ryuga memicingkan mata. Satu tangannya naik, meraih tangan Claudia di sisi rahangnya kemudian tanpa diduga Ryuga mendaratkan kecupan di pergelangan tangan Claudia. Napas Claudia tercekat. Dia tidak bisa berkutik saat pria itu menaikkan pandangan untuk bertukar pandangan. Jantung Claudia kian berdebar kencang. Pertama, karena aksi Ryuga barusan. Kedua, mere

  • Pesona Presdir Posesif   Menjelang Hari-H

    “Claudia ….”Ekspresi wajah Ryuga sedikit memerah. Rahangnya tampak mengeras. Manik hitamnya menyorot tajam ke arah Claudia. Perlahan Ryuga melangkahkan kaki untuk berjalan mendekati wanitanya.‘Astaga, sepertinya aku membuat kesalahan!’ ringis Claudia dalam batinnya.Tanpa mengatakan apa pun, Ryuga segera menarik lembut tangan Claudia dan menyembunyikan tubuh wanita tersebut dari pandangan sosok pria lain di hadapannya.“Ayolah, yang benar saja,” dengus pria tersebut. Dia menunjuk dasinya yang belum selesai dipasangkan dengan jari-jari tangannya yang terluka. “Wanita itu belum selesai–“Wanita yang kamu maksud wanitaku, Argus Adiwilaga,” sela Ryuga penuh penekanan. Manik hitamnya menyorot tajam Argus.Sosok Argus Adiwilaga terkekeh sinis. Dia sama sekali tidak terintimidasi oleh Ryuga. Pria itu menyahut dengan santai. “Ya, tentu aku tahu siapa wanita cantik di belakangmu.”“Claudia Mada,” jeda Argus sambil berusaha mencuri pandang ke arah Claudia dibalik tubuh Ryuga.Sementara itu Cl

  • Pesona Presdir Posesif   Tidak Diundang

    “Dirga.” Tidak hanya memanggil dengan lembut, Aruna juga mendaratkan satu tangannya di atas tangan Dirga. Mata besarnya menatap Dirga penuh harap. Pandangan Dirga jatuh, menatap tangan Aruna yang menyentuhnya. Jauh di dalam lubuk hatinya, ada perasaan yang tidak bisa Dirga jabarkan dengan gamblang. “Please … Dirga.” Aruna tampak memohon dengan suara yang lirih. Firasatnya mendadak buruk. Lantas pandangan Dirga naik untuk menatap Aruna lagi. Sekelebat wajah Garvi muncul bak layar hologram. Gadis itu kembali berucap, “Kasih tahu aku maksud kamu apa, Dir?” Tangan Aruna meremat halus tangan pemuda itu. Terdengar embusan napas berat Dirga. “Besok selesai kuliah, gue jemput lo, Aruna. Kita ketemu sama Garvi.” Dirga mengatakan itu dengan nada suara yang final. Kepala Aruna mengangguk kuat-kuat. “Oke, besok aku ikut!” sahut Aruna terdengar antusias. Dia belum menyadari keanehan yang bisa ditemukan pada Dirga. Diam-diam pemuda itu bersyukur Aruna berhenti bicara dan berhenti bertanya. K

  • Pesona Presdir Posesif   Fakta Baru

    Selagi Aruna memundurkan langkah, sosok pria itu kian maju mendekati Aruna ditambah senyum seringaiannya yang tampak membuat ngeri.“T–to-long …,” gumam Aruna dengan napas yang terdengar putus-putus. Bahunya naik turun dan badannya tampak gemetar. Perasaannya bergemuruh. Entah apa yang membuatnya sampai bereaksi berlebihan seperti ini.“Runa?” panggil Anjani yang belum membaca keadaan. Dia kebingungan melihat Aruna yang tampak ringkih ketakutan.Sementara Lilia dan teman-temannya di belakang sana menyadari ada kejanggalan. Mereka persis di belakang Aruna. Dengan sigap Lilia langsung maju dan menempatkan dirinya di hadapan Aruna.Gadis itu segera dipegangi oleh Zoya dan Fanya di masing-masing kanan dan kiri. Fanya segera melayangkan pertanyaan, “Kamu baik-baik saja, Aruna?”Namun, Aruna belum memberikan respons. Zoya dan Fanya saling menatap satu sama lain seolah bertanya, ‘Apa yang terjadi?’“Aku mau berbicara dengan gadis kecil itu,” tunjuk sosok pria tadi ke arah Aruna yang tertutu

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu untuk Pertama Kali

    “Kamu lihat Aruna, Claudia?” Usai keluar dari ruangan pintu darurat, Ryuga melirik Claudia dan baru menanyakan soal putrinya. Sebelum tiba di kampus, selain mengirimkan pesan pada Bu Yuli, Ryuga juga mengirimkan pesan untuk Aruna. Tapi, tidak ada tanda-tanda Aruna membalas pesan bahkan membacanya. Claudia menggelengkan kepalanya ragu. “Aku belum bertemu Aruna hari ini, Ryuga.” Pun, Claudia sendiri tidak keluar jauh-jauh dari ruangan dosen dan prodi. Menelisik raut wajah tampan Ryuga yang tampak gelisah, Claudia memberikan rematan halus pada tangan pria itu. Pandangannya jatuh ke arah jam tangan yang dipakainya, mengira-ngira waktu yang tersisa sebelum acara dimulai. Lantas Claudia menatap Ryuga lagi. Dia meneguk ludahnya dalam-dalam. “Kamu keberatan kalau aku meminta bantuan Dirga untuk mencari Aruna, Ryuga?” Mendengar nama Dirga disebut, Ryuga menaikkan kedua alisnya. “Pemuda itu belum pergi, Claudia?” Ryuga tidak lupa pembicaraan Dirga dan Aruna di ruang tamu rumahnya pagi itu

DMCA.com Protection Status