Share

Minta Ijin

Tidak ada lagi kata-kata yang mampu keluar dari dalam mulut Joandra. Dan itu memang menjadi kebiasaannya tak mampu mengungkapkan isi hatinya di hadapan ibunya, sama seperti ketika ibunya masih hidup. Joandra membiarkan air matanya itu terus bergulir seiring bibirnya membaca berbagai kalimat yang dibacanya dari dalam buku kecil itu dengan khusyuknya.

Joandra terus membaca berulang kali buku yang dipegangnya, hingga dia merasa sesaknya berkurang dan hatinya menjadi mulai plong dan nyaman lagi. Ya, itu memang sangat sederhana.

Setelah Joandra merasa tenang dan lega, Joandra menutup buku itu dan meletakkan kembali pada tempatnya. Joandra lalu kembali mengecup dan meraba batu nissan yang tak berdebu sama sekali itu sambil tersenyum tulus.

“Joan pergi dulu, Mama. Waalaikumsalam.”

Joandra kembali melajukan mobilnya dan langsung melewati gedung mewahnya. Joandra tidak berhenti di kediaman sultannya itu untuk makan siangnya yang sudah tertunda tadi. Pria itu langsung melajukan mobilnya keluar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status