Share

Istana Rahasia

Ketika mendengarkan perkataan Joandra kali ini, wajah Hermanto langsung terlihat memerah. Ya, dalam beberapa bulan ini hudupnya memang agak terasa sulit. Apa lagi setelah istrinya tidak pernah lagi memberikan uang hasil kerjanya untuk biaya terapi putri mereka yang harus dilakukan setiap akhir pekan. Semua hasil kerja istrinya ternyata sudah diberikannya pada selingkuhannya, dengan alasan dia sedang ada keperluan pribadi.

“Baik, Tuan Presdir. Terima kasih banyak sekali lagi. Saya tidak akan pernah melupakan bantuan Tuan Presdir. Saya berjanji akan selalu bekerja dengan baik.”

“Tidak masalah. Pulanglah. Leonal akan mengantarkanmu.”

“Terima kasih Tuan Presdir. Terima kasih. Kami pamit dulu.”

Hermato menunduk hormat dengan begitu dalam, dan lalu memutar tubuhnya mengikuti langkah Leonal yang sudah berjalan pergi terlebih dahulu.

“Kita meeting darurat sekarang, Ricko. Panggil semuanya ke sini sekarang juga.”

Terdengar perintah Joandra sambil dia mendudukkan tubuhnya di atas kursi kebesara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status