Share

Jujur

Selesai makan sore itu, mereka berdua berjalan menaiki anak tangga dan menuju ke lantai atas.

“Memangnya bibirmu nggak perih, Sayang?”

Jessica yang sejak tadi ingin menanyakan hal itu, melontarkan pertanyaannya ketika kaki mereka berdua menginjak lantai dua di atas sana.

“Nggak sama sekali.”

“Apa ini juga nggak sakit? Tapi ... ini sudah terlihat memar, Sayang?” tanya Jessica lagi sambil menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah Joandra. Kembali mengusap dada atas Joandra yang terlihat merah kebiruan.

“Nggak apa-apa ini cuma sedikit,” jawab Joandra tak ingin membuat gadisnya merasa cemas.

“Abang ngapain tadi? Abang berantem dengan siapa?” tanya Jessica lagi secara otoriter, karena sejak tadi dia sudah menahan pertanyaan itu.

Joandra terdiam ketika mendengar pertanyaan itu. Ingin menceritakan, tapi ragu jika gadis pujaan hatinya itu akan kembali marah padanya. Terlebih jika

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status