Wanita paruh baya itu menjawab gugup dan langsung melangkah cepat masuk ke dalam ruang kerja Joandra yang ada di lantai bawah sana, tak jauh dari tempatnya berdiri.
Joandra terlihat berbalik dan langsung menyambar tangan Jessica. Menggenggamnya erat dan mulai berjalan ke arah sofa di sana.
“Ayo,” Joandra berkata ringan sambil melangkah.
Jessica hanya menurut. Tak ada bantahan dan tak terdengar keberatan yang sangat ditakuti oleh Joandra sejak mengambil keputusan gilanya tadi. Barter yang dilakukannya kali ini benar-benar membuat hatinya cenat-cenut sendiri. Terlalu khawatir jika sang gadis pujaan hatinya akan menentang apa yang dilakukannya saat ini.
Begitu sudah duduk di atas sofa, bibi Inah datang dengan tas kerja kulit hitam yang setiap hari dibawa oleh Joandra.
Joandra membuka tas kerjanya dan langsung mengambil sebuah dokumen dari dalam.
Kening tuan Dinata tampak mengkerut. Sejak tadi dia diam dan terlihat terus memperhatika
Pertanyaan itu kembali membuat Joandra merenggangkan dekapannya dan kembali menatap wajah gadis impiannya.“Tak ada hubungannya. Kita tak tinggal dan menumpang di rumah Papa. Tak ada yang Abang takutkan sama sekali. Abang janji ... Abang janji akan membahagiakanmu, Honey.”“Tak akan menyesal?”“Untuk apa Abang seperti ini jika nanti akan menyesal?”Jessica kembali terdiam. Benar apa yang dikatakan oleh prianya itu. Segalanya sudah dilakukannya hanya demi dirinya yang biasa saja dan juga tak memiliki masa depan yang cerah. Keluarganya sendiri saja seperti tak menginginkannya, dan selama ini dia hidup begitu memprihatinkan, bahkan mungkin sangat memalukan.“Kapan kita akan Akad?”Deg!Kali ini Joandra yang terdiam. Terlihat kaget dan syok langsung ditodong pertanyaan itu. Pertanyaan yang sebenarnya cukup singkat, tapi begitu membuatnya kaget luar biasa. Dan Joandra benar-benar tak menyangk
“Honey belum tidur?” tanya Joandra sambil mengangkat kepala itu, dan mulai meletakkan di atas lengan kekarnya. Kembali mendekap sayang tubuh sintal yang selalu memabukkannya.“Tentu saja belum. Kenapa gak jawab?”“Abang sebenarnya sangat malas jika membahas tentang kakakmu itu. Ya memang dia, siapa lagi? Abang heran, kenapa sikap kakakmu itu seperti itu, Honey? Berbeda jauh sekali denganmu. Bagaikan Langit dan Bumi. Kakakmu itu sepertinya terlahir tanpa hati dan pikiran,” ujar Joandra pelan dengan nada kesalnya.“Namanya juga manusia. Rambut sama hitam hati siapa yang tahu, kan?”“Kamu semakin pintar ngomong sekarang, Honey. Setelah kita menikah nanti, Abang ingin kamu ikut ke mana pun Abang pergi. Mendampingi Abang selama 24 jam. Apa Honey bersedia?” tanya Joandra yang tak ingin membahas masalah Claudia lagi.“Tentu saja. Jessica akan ikut ke mana pun kamu pergi, Sayang. Jessica tak
Selesai berkata Jessica langsung berlalu dan berjalan keluar dengan langkah ringannya. Dia tak tahu ada sesuatu bahaya yang sudah mengintai sejak dia melangkah keluar dari pintu kediaman mewah milik Joandra.Berjalan sekitar 5 menit dan belum begitu jauh dari kediaman mewah Joandra, Jessica berhenti sejenak. Wanita itu terlihat tercenung sejenak.“Aku tidak pamit dengan Abang. Apa Abang akan kehilangan dan mencari Jessica ya?” bingung Jessica bergumam pelan dan berbicara sendiri. Biasanya dia selalu pamit pada Joandra jika akan ke mana-mana atau pun akan melakukan apa pun itu. termasuk lari pagi seperti yang dilakukannya saat ini.Jessica berbalik. Kembali berjalan ke arah kediaman mewah itu yang di depannya berbaris beberapa orang penjaga seperti biasanya. Namun, baru beberapa langkah berjalan untuk kembali, Jessica kembali berbalik dan berjalan pergi.Entah apa yang membuat pikiran wanita itu terlihat kacau, dan bahkan dirinya sendiri
Setelah pulang, Joandra segera naik ke atas untuk membersihkan tubuhnya. Jessica terlihat menunggunya di bawah untuk melakukan sarapan bersama seperti biasanya.Selesai sarapan Joandra langsung berangkat ke perusahaan pusatnya. Mengurus semua urusannya di sana, sebelum dia mengecek persiapan pernikahannya pada hotel mewah miliknya yang sudah dihias dan diatur sedemikian rupa, karena acara besar yang akan menjadi acara pernikahan termeriah itu akan diadakan di lantai paling atas. Pada ruangan terbuka yang memiliki fasilitas tutup kaca jika hujan akan terjadi nantinya. Joandra yang sangat teliti menginginkan semua acaranya berjalan dengan perfect dan tidak boleh ada kesalahan sama sekali.Sejak kemarin Jessica memang hanya berdiam diri di rumah. Joandra ingin Jessica istirahat dan menenangkan diri untuk acara besar mereka nanti.Memang, setelah klarifikasi yang dilakukan oleh Kenrick yang dilakukan malam itu, pemberitaan panas itu langsung lengser. Para Netizen be
“Harusnya Nona Muda ada di rumah. Sejak tadi tidak ada yang datang dan tidak ada yang pergi juga dari kediaman Tuan Muda.”“Oke, baiklah,” Joandra menjawab lega. Dia sudah menduga pasti Kenrick sedang ingin mengerjainya, mana kala mereka akan menikah besok lusa. Sudah jelas saudara tirinya itu memang sakit hati dan ingin membalasnya. Tapi, Joandra merasa sangat penasaran karena pengirim sms itu begitu berani memintanya untuk pergi dan menyaksikan sendiri perselingkuhan itu.Berbagai pertanyaan muncul di dalam benak Joandra yang sesungguhnya sedang merasa sangat penasaran. Jelas dia tidak memprcayai itu semua, tapi pemandangan itu juga membuatnya sangat penasaran. Foto mungkin bisa di edit, tapi Joandra melihat sebuah tanda yang berwarna hitam itu pada bagian atas dada sebelah kiri, yang selama ini pernah dilihatnya pada tubuh Jessica. Wanita yang sudah beberapa bulan ini berstatus sebagai istri sah-nya.Dengan rasa penasarannya yang sanga
“Diam! Dasar pria tak punya harga diri! Kau memfitnahku sesukamu dan setelahnya ingin jika aku akan menikah denganmu?! Meski harus mati pun aku tak akan pernah sudi! Puihh!”Jessica berkata penuh amarah dan terlihat begitu emosi melihat wajah licik Kenrick yang tadi terlihat begitu memelas dan terlihat begitu bersalah dengan Joandra. Dirinya sudah dimanfaatkan dan dikambing hitamkan di dalam kasus ini. Entah sejak kapan dia mencintai lelaki keparat itu?! Merasa suka saja tidak pernah sama sekali.Jessica terlihat begitu marah dan murka. Bahkan mati pun seolah sudah tidak ditakutinya sama sekali. Dia begitu emosi dan benci! Rasanya dia ingin membunuh Kenrick sekarang juga!Wajah yang terlihat berlinangan air mata itu terlihat mulai menyipitkan matanya dan menatap ke arah Kenrick dengan pandangan yang begitu tajam. Dendam di dalam hati Jessica kini semakin bertambah, membuat urat takut di dalam dirinya hampir musnah.“Jessica, tenanglah. Kita bisa membicarakannya baik-baik. Ok. Iya, aku
“Jessica tidak. Itu tidak benar sama sekali. Jika dulu saat Jessica ikut dengan Kent, itu memang karena Jessica ingin meminta bantuan dengannya. Dan hanya sebatas itu, tidak—,” ujar Jessica kembali terpotong oleh amarah dan kemurkaan Joandra yang tak tertahankan.“Hahaa! Oh. Jadi, wanita yang aku tampung dan aku sayangi selama ini hanya ingin memanfaatkan aku saja begitu?! Atau ... mungkinkah kau juga sudah bekerja sama dengan kakakmu selama ini, Jessica ? Kalian sudah bekerja sama?! Ternyata kamu tak sebersih yang aku bayangkan selama ini Jessica. Hidup penuh topeng! Sudah miskin, murahan, pembohong lagi!”Joandra yang hatinya sudah dikuasai oleh amarah tak lagi bisa mengontrol dirinya. Jika biasanya dia tak pernah semarah dan semurka ini, tapi tidak dengan masalah kali ini yang sudah membuat hidupnya seolang langsung hancur lebur terhempas badai tanpa ampun.Itu terlalu sakit. Terlebih setelah memikirkan semuanya dalam kondisi hatinya yang sedang membara seperti ini. Bahkan perni
Tuan Andi bertanya lembut ketika melihat wajah dan mata putri bungsunya sudah memerah. Tuan Andi kenal putrinya itu. Keadaan saat ini benar-benar membuatnya mengerti jika putrinya itu sedang mengalami keadaan yang sangat sulit yang mungkin belum bisa diceritakannya.Jessica mencoba menjelaskan dengan hal yang terdengar sedikit sederhana, meski sesungguhnya masalah yang dihadapinya kali ini sangat dan teramat parah. Bagaimana bisa dia mengatakan jika dirinya kepergok tidur dengan pria lain, terlebih itu Kenrick. Saudara tiri Joandra sendiri, suaminya yang sudah sah dimata Hukum.Sebenarnya ayahnya itu pasti akan percaya jika dia menceritakan bagaimana keadaan yang terjadi sebenarnya, hanya saja Jessica tak ingin membuat hati ayahnya itu akan kembali tersakiti. Dan Jessica tidak ingin ayahnya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Itu terlalu menyakitkan. Joandra bukanlah orang sembarangan yang bisa mereka lawan.“Saat ini pikiran kami sama-sama sudah beru