“Harusnya Nona Muda ada di rumah. Sejak tadi tidak ada yang datang dan tidak ada yang pergi juga dari kediaman Tuan Muda.”
“Oke, baiklah,” Joandra menjawab lega. Dia sudah menduga pasti Kenrick sedang ingin mengerjainya, mana kala mereka akan menikah besok lusa. Sudah jelas saudara tirinya itu memang sakit hati dan ingin membalasnya. Tapi, Joandra merasa sangat penasaran karena pengirim sms itu begitu berani memintanya untuk pergi dan menyaksikan sendiri perselingkuhan itu.
Berbagai pertanyaan muncul di dalam benak Joandra yang sesungguhnya sedang merasa sangat penasaran. Jelas dia tidak memprcayai itu semua, tapi pemandangan itu juga membuatnya sangat penasaran. Foto mungkin bisa di edit, tapi Joandra melihat sebuah tanda yang berwarna hitam itu pada bagian atas dada sebelah kiri, yang selama ini pernah dilihatnya pada tubuh Jessica. Wanita yang sudah beberapa bulan ini berstatus sebagai istri sah-nya.
Dengan rasa penasarannya yang sanga
“Diam! Dasar pria tak punya harga diri! Kau memfitnahku sesukamu dan setelahnya ingin jika aku akan menikah denganmu?! Meski harus mati pun aku tak akan pernah sudi! Puihh!”Jessica berkata penuh amarah dan terlihat begitu emosi melihat wajah licik Kenrick yang tadi terlihat begitu memelas dan terlihat begitu bersalah dengan Joandra. Dirinya sudah dimanfaatkan dan dikambing hitamkan di dalam kasus ini. Entah sejak kapan dia mencintai lelaki keparat itu?! Merasa suka saja tidak pernah sama sekali.Jessica terlihat begitu marah dan murka. Bahkan mati pun seolah sudah tidak ditakutinya sama sekali. Dia begitu emosi dan benci! Rasanya dia ingin membunuh Kenrick sekarang juga!Wajah yang terlihat berlinangan air mata itu terlihat mulai menyipitkan matanya dan menatap ke arah Kenrick dengan pandangan yang begitu tajam. Dendam di dalam hati Jessica kini semakin bertambah, membuat urat takut di dalam dirinya hampir musnah.“Jessica, tenanglah. Kita bisa membicarakannya baik-baik. Ok. Iya, aku
“Jessica tidak. Itu tidak benar sama sekali. Jika dulu saat Jessica ikut dengan Kent, itu memang karena Jessica ingin meminta bantuan dengannya. Dan hanya sebatas itu, tidak—,” ujar Jessica kembali terpotong oleh amarah dan kemurkaan Joandra yang tak tertahankan.“Hahaa! Oh. Jadi, wanita yang aku tampung dan aku sayangi selama ini hanya ingin memanfaatkan aku saja begitu?! Atau ... mungkinkah kau juga sudah bekerja sama dengan kakakmu selama ini, Jessica ? Kalian sudah bekerja sama?! Ternyata kamu tak sebersih yang aku bayangkan selama ini Jessica. Hidup penuh topeng! Sudah miskin, murahan, pembohong lagi!”Joandra yang hatinya sudah dikuasai oleh amarah tak lagi bisa mengontrol dirinya. Jika biasanya dia tak pernah semarah dan semurka ini, tapi tidak dengan masalah kali ini yang sudah membuat hidupnya seolang langsung hancur lebur terhempas badai tanpa ampun.Itu terlalu sakit. Terlebih setelah memikirkan semuanya dalam kondisi hatinya yang sedang membara seperti ini. Bahkan perni
Tuan Andi bertanya lembut ketika melihat wajah dan mata putri bungsunya sudah memerah. Tuan Andi kenal putrinya itu. Keadaan saat ini benar-benar membuatnya mengerti jika putrinya itu sedang mengalami keadaan yang sangat sulit yang mungkin belum bisa diceritakannya.Jessica mencoba menjelaskan dengan hal yang terdengar sedikit sederhana, meski sesungguhnya masalah yang dihadapinya kali ini sangat dan teramat parah. Bagaimana bisa dia mengatakan jika dirinya kepergok tidur dengan pria lain, terlebih itu Kenrick. Saudara tiri Joandra sendiri, suaminya yang sudah sah dimata Hukum.Sebenarnya ayahnya itu pasti akan percaya jika dia menceritakan bagaimana keadaan yang terjadi sebenarnya, hanya saja Jessica tak ingin membuat hati ayahnya itu akan kembali tersakiti. Dan Jessica tidak ingin ayahnya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Itu terlalu menyakitkan. Joandra bukanlah orang sembarangan yang bisa mereka lawan.“Saat ini pikiran kami sama-sama sudah beru
Rasa hati Jessica begitu sesak. Semuanya memang seperti sebuah mimpi. Terjadi begitu saja dan membuat segala mimpi indahnya langsung hancur seketika. Dan tentu saja semua itu sama seperti yang dialami oleh Joandra sendiri.Malam menjelang. Joandra yang sudah seharian menyibukkan dirinya dengan berbagai pekerjaannya di luar sana pulang setelah jam menunjukkan hampir pukul 9 malam.Ini kali pertama Joandra pulang selarut ini dan tak seperti biasanya. Dan Jessica bersyukur karena dia tak berjanji ikut pulang bersama ayahnya sore tadi, karena dia memang belum pamit dengan Joandra.Ketika mendengar suara telapak sepatu yang berjalan masuk ke dalam rumah mewah itu, Jessica yang sedang duduk di atas sofa lantai bawah itu langsung berdiri dan segera berjalan. Dia sudah menunggu kepulangan Joandra begitu lama, sehingga suara tapak sepatu yang sangat keras itu membuatnya begitu gugup adanya.Joandra berjalan dengan langkahnya yang cepat, dan terus berjalan ke arah
“Iya, ini Kakek, Joandra. Apa benar pernikahan kalian dibatalkan lagi? Benar begitu?”Terdengar pertanyaan Kakek Raharja yang terdengar tak percaya. Apa lagi selama ini dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Joandra mencintai cucunya Jessica.Joandra terdiam sejenak. Ya, bagaimana bisa dia menyembunyikan jika hubungannya memang sudah tak baik-baik saja dengan keluarga Jessica sendiri. Sebenarnya, saat ini Joandra merasa begitu pusing dan binggung terlebih semua hartanya juga sudah diatas namakan pada Jessica sebagiannya. Dan jika Jessica kembali dimanfaatkan oleh ibunya yang sangat tamak itu, tak mustahil Jessica akan meminta bagian harta kekayaan yang sudah dilimpahkannya itu. Dan jika Jessica menikah dengan Kenrick, artinya secara tak langsung uangnya itu akan diberikannya pada saudara tirinya itu?!“Joandra, apa kamu masih ada di sana?”Tak mendengar jawaban membuat Kakek Raharja segera memanggil nama Jo
Ketika dia akan berjalan keluar dari dalam kamar itu, entah bagaimana matanya melihat ke arah meja rias, yang merangkap meja belajar yang biasanya digunakan oleh Jessica selama ini.Sebuah surat terlihat tergeletak di atas meja itu. Joandra segera berjalan mendekat, lalu dengan cepat juga mengambil dan merobek sampul surat itu.Selembar kertas putih terlihat penuh dengan tulisan di dalam sana. Dan itu adalah tulisan tangan istri kecilnya yang selama ini sudah sangat dikenalnya.(Sayang ... maafin Jessica untuk semua kejadian ini. Tapi, kamu sudah salah paham terhadapku, Sayang. Selama ini, tak sekali pun hati ini pernah mendua apa lagi berniat untuk bermain di belakangmu. Tak ada cinta untuk pria mana pun selain untukmu dan Ayah. Tapi, jika Abang memang sudah mengambil keputusan seperti ini, Jessica akan menerimanya. Jessica pergi karena Jessica menghormati apa yang Abang inginkan, dan itu juga karena Jessica benar-benar mencintaimu
Madam Donna terdiam dan membatin senang. Begitu mengetahui jika suaminya dan Jessica tak lagi tinggal di kediaman Joandra, dia merasa sungguh lega dan senang luar biasa. Artinya Joandra akan sendirian, dan itu membuat Claudia memiliki kesempatan.Joandra seakan tersadar dari kekeliruannya. Tak seharusnya dia mengatakan semua itu.“Joan pamit dulu, Ibu.”Mengetahui jika Jessica tak ada di sana, Joandra segera pergi sebelum ibu mertuanya itu merencanakan sesuatu. Dia tahu jika ibu mertuanya itu sangatlah licik. Dan kesalahannya tadi kembali membuat hatinya semakin merasa tak tenang.‘Bagaimana jika Ibu meminta Kent mencari keberadaan Jessica ?! Atau ... jangan bilang Jessica memang tinggal dengan Kent?! Ah. itu mustahil. Tidak mungkin!’Joandra yang kalut merasa kepalanya terus berdenyut-denyut. Rasa panik dan khawatirnya itu bercampur dengan perasaan takut. Dan itu membuat kepalanya terasa semakin berat.“R
“Betapa tak bisa diharapkannya kita berdua ini. Mencari nona muda saja kita tak bisa. Jika sampai besok melibatkan kepolisian, aku pikir itu sangat beresiko,” ujar Ricko lemah semangat, sambil terus menyetir mobilnya dengan keadaan yang sudah terlihat kelelahan, karena sudah seharian ini mereka menelusuri jalanan kota Metropolitan itu.“Jadi kita harus bagaimana?” Leonal juga bertanya dengan nada tak bersemangat. Merasa kesal sendiri karena sudah beberapa hari mencari masih juga tak bisa menemukan jejak nona muda mereka.“Entahlah.”“Kenapa Nona Muda sangat pintar bersembunyi. Dan ini sudah yang kedua kalinya.”“Makanya jangan menganggap remeh Nona Muda. Meski kecil tapi sangat bernyali dan tak pernah takut,” ujar Ricko yang ternyata mengagumi wanita kecil milik tuan presdirnya yang selama ini terlihat sangat tangguh di matanya.“Tak seperti mantanmu si tukang selingkuh itu kan? Suda