Tuan Andi bertanya lembut ketika melihat wajah dan mata putri bungsunya sudah memerah. Tuan Andi kenal putrinya itu. Keadaan saat ini benar-benar membuatnya mengerti jika putrinya itu sedang mengalami keadaan yang sangat sulit yang mungkin belum bisa diceritakannya.
Jessica mencoba menjelaskan dengan hal yang terdengar sedikit sederhana, meski sesungguhnya masalah yang dihadapinya kali ini sangat dan teramat parah. Bagaimana bisa dia mengatakan jika dirinya kepergok tidur dengan pria lain, terlebih itu Kenrick. Saudara tiri Joandra sendiri, suaminya yang sudah sah dimata Hukum.
Sebenarnya ayahnya itu pasti akan percaya jika dia menceritakan bagaimana keadaan yang terjadi sebenarnya, hanya saja Jessica tak ingin membuat hati ayahnya itu akan kembali tersakiti. Dan Jessica tidak ingin ayahnya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Itu terlalu menyakitkan. Joandra bukanlah orang sembarangan yang bisa mereka lawan.
“Saat ini pikiran kami sama-sama sudah beru
Rasa hati Jessica begitu sesak. Semuanya memang seperti sebuah mimpi. Terjadi begitu saja dan membuat segala mimpi indahnya langsung hancur seketika. Dan tentu saja semua itu sama seperti yang dialami oleh Joandra sendiri.Malam menjelang. Joandra yang sudah seharian menyibukkan dirinya dengan berbagai pekerjaannya di luar sana pulang setelah jam menunjukkan hampir pukul 9 malam.Ini kali pertama Joandra pulang selarut ini dan tak seperti biasanya. Dan Jessica bersyukur karena dia tak berjanji ikut pulang bersama ayahnya sore tadi, karena dia memang belum pamit dengan Joandra.Ketika mendengar suara telapak sepatu yang berjalan masuk ke dalam rumah mewah itu, Jessica yang sedang duduk di atas sofa lantai bawah itu langsung berdiri dan segera berjalan. Dia sudah menunggu kepulangan Joandra begitu lama, sehingga suara tapak sepatu yang sangat keras itu membuatnya begitu gugup adanya.Joandra berjalan dengan langkahnya yang cepat, dan terus berjalan ke arah
“Iya, ini Kakek, Joandra. Apa benar pernikahan kalian dibatalkan lagi? Benar begitu?”Terdengar pertanyaan Kakek Raharja yang terdengar tak percaya. Apa lagi selama ini dia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Joandra mencintai cucunya Jessica.Joandra terdiam sejenak. Ya, bagaimana bisa dia menyembunyikan jika hubungannya memang sudah tak baik-baik saja dengan keluarga Jessica sendiri. Sebenarnya, saat ini Joandra merasa begitu pusing dan binggung terlebih semua hartanya juga sudah diatas namakan pada Jessica sebagiannya. Dan jika Jessica kembali dimanfaatkan oleh ibunya yang sangat tamak itu, tak mustahil Jessica akan meminta bagian harta kekayaan yang sudah dilimpahkannya itu. Dan jika Jessica menikah dengan Kenrick, artinya secara tak langsung uangnya itu akan diberikannya pada saudara tirinya itu?!“Joandra, apa kamu masih ada di sana?”Tak mendengar jawaban membuat Kakek Raharja segera memanggil nama Jo
Ketika dia akan berjalan keluar dari dalam kamar itu, entah bagaimana matanya melihat ke arah meja rias, yang merangkap meja belajar yang biasanya digunakan oleh Jessica selama ini.Sebuah surat terlihat tergeletak di atas meja itu. Joandra segera berjalan mendekat, lalu dengan cepat juga mengambil dan merobek sampul surat itu.Selembar kertas putih terlihat penuh dengan tulisan di dalam sana. Dan itu adalah tulisan tangan istri kecilnya yang selama ini sudah sangat dikenalnya.(Sayang ... maafin Jessica untuk semua kejadian ini. Tapi, kamu sudah salah paham terhadapku, Sayang. Selama ini, tak sekali pun hati ini pernah mendua apa lagi berniat untuk bermain di belakangmu. Tak ada cinta untuk pria mana pun selain untukmu dan Ayah. Tapi, jika Abang memang sudah mengambil keputusan seperti ini, Jessica akan menerimanya. Jessica pergi karena Jessica menghormati apa yang Abang inginkan, dan itu juga karena Jessica benar-benar mencintaimu
Madam Donna terdiam dan membatin senang. Begitu mengetahui jika suaminya dan Jessica tak lagi tinggal di kediaman Joandra, dia merasa sungguh lega dan senang luar biasa. Artinya Joandra akan sendirian, dan itu membuat Claudia memiliki kesempatan.Joandra seakan tersadar dari kekeliruannya. Tak seharusnya dia mengatakan semua itu.“Joan pamit dulu, Ibu.”Mengetahui jika Jessica tak ada di sana, Joandra segera pergi sebelum ibu mertuanya itu merencanakan sesuatu. Dia tahu jika ibu mertuanya itu sangatlah licik. Dan kesalahannya tadi kembali membuat hatinya semakin merasa tak tenang.‘Bagaimana jika Ibu meminta Kent mencari keberadaan Jessica ?! Atau ... jangan bilang Jessica memang tinggal dengan Kent?! Ah. itu mustahil. Tidak mungkin!’Joandra yang kalut merasa kepalanya terus berdenyut-denyut. Rasa panik dan khawatirnya itu bercampur dengan perasaan takut. Dan itu membuat kepalanya terasa semakin berat.“R
“Betapa tak bisa diharapkannya kita berdua ini. Mencari nona muda saja kita tak bisa. Jika sampai besok melibatkan kepolisian, aku pikir itu sangat beresiko,” ujar Ricko lemah semangat, sambil terus menyetir mobilnya dengan keadaan yang sudah terlihat kelelahan, karena sudah seharian ini mereka menelusuri jalanan kota Metropolitan itu.“Jadi kita harus bagaimana?” Leonal juga bertanya dengan nada tak bersemangat. Merasa kesal sendiri karena sudah beberapa hari mencari masih juga tak bisa menemukan jejak nona muda mereka.“Entahlah.”“Kenapa Nona Muda sangat pintar bersembunyi. Dan ini sudah yang kedua kalinya.”“Makanya jangan menganggap remeh Nona Muda. Meski kecil tapi sangat bernyali dan tak pernah takut,” ujar Ricko yang ternyata mengagumi wanita kecil milik tuan presdirnya yang selama ini terlihat sangat tangguh di matanya.“Tak seperti mantanmu si tukang selingkuh itu kan? Suda
“Awas kalau kamu sampai gagal lagi! Dan untuk kalian berdua, aku harap kalian itu harus hati-hati. Jangan sampai semua ini bocor. Jika sampai semua rencana kalian ini tercium dan terendus oleh pihak yang berwajib, kalian tanggung sendiri akibatnya!” kecam Kenrick yang seakan tak ingin terlibat di dalamnya.Kenrick berkata sambil berdiri dari duduknya, dan lalu langsung melangkah pergi dari sana. meninggalkan Claudia yang sedang tersenyum bersama sekutunya.Dia adalah Gibran. Ya, Gibran Wagendes yang sebenarnya sudah akan bebas dari tahanannya akibat uang yang sudah disogok oleh ayahnya, tapi sebelum waktunya tiba dia sudah bisa berkeliaran bebas saat ini karena mendapatkan jaminan dari Kenrick tentunya.Entah sudah berapa banyak uang yang Kenrick keluarkan untuk misinya dalam mendapatkan Jessica. Awalnya dia sengaja ingin merampas apa yang menjadi milik Joandra, tapi siapa sangka akhirnya dia terperangkap dan terpanjara oleh rencananya itu sendiri. P
“M—maaf Tuan Presdir. Tapi, kami memang sudah berusaha keras. Rasanya hampir tidak ada jalan dan gang kecil serta seluruh perumahan-perumahan hingga pinggiran kota yang terlewatkan. Benar-benar sudah tak ada jalan yang belum kami lewati Tuan Presdir, tapi kami tak melihat Nona Muda sama sekali. Apa mungkin ... Nona Muda sudah terbang ke Luar Negeri Tuan Presdir?” tanya Leonal di ujung penjelasannya barusan.Joandra terdiam setelah mendengarkan penjelasan dari Leonal terlebih ketika mendengar pertanyaan di ujung perkataannya itu. Sebenarnya Joandra pun sudah tahu bagaimana kinerja dua orang kepercayaannya selama ini, dan itu sebenarnya tak perlu diragukannya lagi.“Tidak mungkin. Pasportnya ada denganku.”Joandra bergumam pelan ketika dia mengingat jika dia tak memberikan pasport milik Jessica kala itu, dan mengingat hal itu membuat Joandra sedikit tenang. Meski buku nikah istrinya itu sudah diserahkannya, tapi sampai hari ini Joandr
Tuan Andi terlihat terkejut besar, hanya saja dia berusaha untuk bersikap normal. Tidak ingin membuat keadaan itu menjadi kacau akibat kepanikannya sendiri.“Joandra?! K-kenapa kamu ada sini, Nak?” tanya tuan Andi sambil mengarahkan tubuhnya ke arah Joandra yang saat ini sedang menatapnya dengan pandangan tak percaya.Tanpa menjawab, Joandra segera mengambil belanjaan dari kedua tangan ayah mertuanya. Dia tidak menyangka pertemuannya ini akan melihat ayah mertuanya hidup susah seperti ini, bahkan sampai harus berbelanja sendirian dengan usianya yang seharusnya tak lagi melakukan pekerjaan berat.Saat tinggal dirumahnya saja, ayah mertuanya itu tak pernah melakukan sesuatu apa pekerjaan. Bahkan makan saja semuanya sudah dipersiapkan, dan nasi pun langsung ada di depan mata. Joandra tak tega melihat ayah mertuanya itu mengangkat beban berat dan cukup banyak seperti itu.“Nggak apa-apa, Nak. Ayah bisa membawanya,” ujar tuan Andi berus