Joandra terlihat mengeraskan rahangnya ketika apa yang didengarnya tak sesuai dengan ekspektasinya.“Lalu harus bagaimana lagi, Joan? Ingat. Kalian itu saudara. Terima atau tak terima, Papa sudah menikah dengan ibunya Kent. Jangan seperti anak kecil lagi.”Darah Joandra terasa berdesir ketika mendengar ayahnya mengatakan dirinya seperti anak kecil. Dia seperti tak mengenal sosok ayah yang begitu dibanggakannya sejak kecil dulu. Jika bisa berteriak, Joandra ingin berteriak dan mengatakan pada Dunia, jika dia begitu merindukan ayahnya yang dulu. Ayahnya yang begitu perhatian dan sayang dengannya, dan tak pernah merendahkan apa lagi meremehkannya seperti ini.“Oke! Kalau memang Papa menginginkan sekali Kent bebas tanpa dipenjarakan sama sekali, lakukan klarifikasi secara live dan dia harus meminta maaf pada Joan serta Jessica!”Joandra berkata dengan lancar tanpa memperlihatkan kelukaan-kelukaan hati dan perasaannya yang terus mengger
‘Kenapa yang menjadi lawanku adalah Papa?!’Joandra membatin sambil berusaha kembali menenangkan dan menyabarkan dirinya.“Papa akan meminta Kent melakukan klarifikasi malam ini juga,” melihat Joandra menghentikan langkahnya, tuan Dinata segera mengutarakan apa yang ingin dikatakannya. Mungkin itu akan menjadi kesempatan terakhirnya sebelum putranya itu benar-benar naik ke atas, dan dia akan semakin sulit menghadapi dan menangani masalah ini.Hening.“Sayang ... turunin. Jessica akan menunggu di atas saja. Sayang bicaralah baik-baik dengan Papa.”Jessica yang tiba-tiba semakin merasa menjadi seseorang yang begitu mengganggu dan menyusahkan segera berbisik sambil berusaha turun dari dalam gendongan Joandra.“Tidak perlu. Nggak ada yang perlu dibicarakan lagi.”“Tapi Papa menunggumu,” ujar Jessica sambil terus menggoyangkan tubuhnya agar bisa turun.“Kenapa?
Wanita paruh baya itu menjawab gugup dan langsung melangkah cepat masuk ke dalam ruang kerja Joandra yang ada di lantai bawah sana, tak jauh dari tempatnya berdiri.Joandra terlihat berbalik dan langsung menyambar tangan Jessica. Menggenggamnya erat dan mulai berjalan ke arah sofa di sana.“Ayo,” Joandra berkata ringan sambil melangkah.Jessica hanya menurut. Tak ada bantahan dan tak terdengar keberatan yang sangat ditakuti oleh Joandra sejak mengambil keputusan gilanya tadi. Barter yang dilakukannya kali ini benar-benar membuat hatinya cenat-cenut sendiri. Terlalu khawatir jika sang gadis pujaan hatinya akan menentang apa yang dilakukannya saat ini.Begitu sudah duduk di atas sofa, bibi Inah datang dengan tas kerja kulit hitam yang setiap hari dibawa oleh Joandra.Joandra membuka tas kerjanya dan langsung mengambil sebuah dokumen dari dalam.Kening tuan Dinata tampak mengkerut. Sejak tadi dia diam dan terlihat terus memperhatika
Pertanyaan itu kembali membuat Joandra merenggangkan dekapannya dan kembali menatap wajah gadis impiannya.“Tak ada hubungannya. Kita tak tinggal dan menumpang di rumah Papa. Tak ada yang Abang takutkan sama sekali. Abang janji ... Abang janji akan membahagiakanmu, Honey.”“Tak akan menyesal?”“Untuk apa Abang seperti ini jika nanti akan menyesal?”Jessica kembali terdiam. Benar apa yang dikatakan oleh prianya itu. Segalanya sudah dilakukannya hanya demi dirinya yang biasa saja dan juga tak memiliki masa depan yang cerah. Keluarganya sendiri saja seperti tak menginginkannya, dan selama ini dia hidup begitu memprihatinkan, bahkan mungkin sangat memalukan.“Kapan kita akan Akad?”Deg!Kali ini Joandra yang terdiam. Terlihat kaget dan syok langsung ditodong pertanyaan itu. Pertanyaan yang sebenarnya cukup singkat, tapi begitu membuatnya kaget luar biasa. Dan Joandra benar-benar tak menyangk
“Honey belum tidur?” tanya Joandra sambil mengangkat kepala itu, dan mulai meletakkan di atas lengan kekarnya. Kembali mendekap sayang tubuh sintal yang selalu memabukkannya.“Tentu saja belum. Kenapa gak jawab?”“Abang sebenarnya sangat malas jika membahas tentang kakakmu itu. Ya memang dia, siapa lagi? Abang heran, kenapa sikap kakakmu itu seperti itu, Honey? Berbeda jauh sekali denganmu. Bagaikan Langit dan Bumi. Kakakmu itu sepertinya terlahir tanpa hati dan pikiran,” ujar Joandra pelan dengan nada kesalnya.“Namanya juga manusia. Rambut sama hitam hati siapa yang tahu, kan?”“Kamu semakin pintar ngomong sekarang, Honey. Setelah kita menikah nanti, Abang ingin kamu ikut ke mana pun Abang pergi. Mendampingi Abang selama 24 jam. Apa Honey bersedia?” tanya Joandra yang tak ingin membahas masalah Claudia lagi.“Tentu saja. Jessica akan ikut ke mana pun kamu pergi, Sayang. Jessica tak
Selesai berkata Jessica langsung berlalu dan berjalan keluar dengan langkah ringannya. Dia tak tahu ada sesuatu bahaya yang sudah mengintai sejak dia melangkah keluar dari pintu kediaman mewah milik Joandra.Berjalan sekitar 5 menit dan belum begitu jauh dari kediaman mewah Joandra, Jessica berhenti sejenak. Wanita itu terlihat tercenung sejenak.“Aku tidak pamit dengan Abang. Apa Abang akan kehilangan dan mencari Jessica ya?” bingung Jessica bergumam pelan dan berbicara sendiri. Biasanya dia selalu pamit pada Joandra jika akan ke mana-mana atau pun akan melakukan apa pun itu. termasuk lari pagi seperti yang dilakukannya saat ini.Jessica berbalik. Kembali berjalan ke arah kediaman mewah itu yang di depannya berbaris beberapa orang penjaga seperti biasanya. Namun, baru beberapa langkah berjalan untuk kembali, Jessica kembali berbalik dan berjalan pergi.Entah apa yang membuat pikiran wanita itu terlihat kacau, dan bahkan dirinya sendiri
Setelah pulang, Joandra segera naik ke atas untuk membersihkan tubuhnya. Jessica terlihat menunggunya di bawah untuk melakukan sarapan bersama seperti biasanya.Selesai sarapan Joandra langsung berangkat ke perusahaan pusatnya. Mengurus semua urusannya di sana, sebelum dia mengecek persiapan pernikahannya pada hotel mewah miliknya yang sudah dihias dan diatur sedemikian rupa, karena acara besar yang akan menjadi acara pernikahan termeriah itu akan diadakan di lantai paling atas. Pada ruangan terbuka yang memiliki fasilitas tutup kaca jika hujan akan terjadi nantinya. Joandra yang sangat teliti menginginkan semua acaranya berjalan dengan perfect dan tidak boleh ada kesalahan sama sekali.Sejak kemarin Jessica memang hanya berdiam diri di rumah. Joandra ingin Jessica istirahat dan menenangkan diri untuk acara besar mereka nanti.Memang, setelah klarifikasi yang dilakukan oleh Kenrick yang dilakukan malam itu, pemberitaan panas itu langsung lengser. Para Netizen be
“Harusnya Nona Muda ada di rumah. Sejak tadi tidak ada yang datang dan tidak ada yang pergi juga dari kediaman Tuan Muda.”“Oke, baiklah,” Joandra menjawab lega. Dia sudah menduga pasti Kenrick sedang ingin mengerjainya, mana kala mereka akan menikah besok lusa. Sudah jelas saudara tirinya itu memang sakit hati dan ingin membalasnya. Tapi, Joandra merasa sangat penasaran karena pengirim sms itu begitu berani memintanya untuk pergi dan menyaksikan sendiri perselingkuhan itu.Berbagai pertanyaan muncul di dalam benak Joandra yang sesungguhnya sedang merasa sangat penasaran. Jelas dia tidak memprcayai itu semua, tapi pemandangan itu juga membuatnya sangat penasaran. Foto mungkin bisa di edit, tapi Joandra melihat sebuah tanda yang berwarna hitam itu pada bagian atas dada sebelah kiri, yang selama ini pernah dilihatnya pada tubuh Jessica. Wanita yang sudah beberapa bulan ini berstatus sebagai istri sah-nya.Dengan rasa penasarannya yang sanga