Share

Tawaran Dita

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-08 18:09:13

Dan sosok bercelana pendek itu reflek membelalakkan matanya saat tahu apa pekerjaan yang Gita tawarkan padanya.

"Mbak... Bilang apa tadi?"

Gita tersenyum misterius, sementara Clarissa hanya bisa tercengang dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Kamu butuh uang banyak dalam waktu cepat kan? Hanya dengan bekerja seperti 'itu' kami bisa mendapatkan banyak uang.

"Tapi jadi wanita panggilan— aku tidak bisa melakukannya, Mbak." Sasa terlihat enggan menerima ajakan Gita. Dia memang butuh uang, tapi tidak dengan menjadi pekerja malam. Mungkin akan mudah untuknya mendapatkan uang yang banyak. Tapi, tetap saja itu sangat bertentangan dengan dirinya. Terlebih dia seorang ibu sekarang. Mana mungkin dia membiayai anaknya dengan uang haram semacam itu.

Gita agak kecewa mendengar keputusan Clarissa. Bagaimana pun juga, perempuan muda di depannya ini punya tubuh dan wajah yang akan sangat 'laku' dikalangan para pria. "Kamu yakin? Ini hanya sebentar saja kok, setidaknya sampai hutang kamu lunas. Lagipula apa kamu senang kalau anak kamu sampai di ambil para rentenir itu? Kamu tidak kasihan apa sama dia?" tanya Gita sambil menunjuk bayi mungil dalam gendongan Clarissa.

Lagi-lagi, perempuan berkemeja putih itu hanya bisa terdiam. Ucapan wanita itu ada benarnya. Dia sangat tidak ingin kehilangan anaknya hanya karena hutang yang tidak bisa dia bayar. Tapi, mengambil jalan pintas dengan bekerja seperti itu juga tidak bisa ia terima dengan mudah.

Melihat Sasa tampak gamang dengan keputusannya, akhirnya Gita berkata, "Ya sudah, kalau kamu masih bingung. Mungkin kamu butuh waktu untuk memikirkannya. Karena memang, tidak gampang untuk seseorang yang baik seperti kamu masuk ke dunia seperti ini."

Clarissa hanya menatap Gita sambil menunggunya menyelesaikan ucapannya.

"Kamu tidak perlu terus menerus bekerja seperti ini, hanya sampai hutang kamu lunas saja, Clarissa."

Perempuan bernama lengkap Clarissa Andari itu lagi-lagi hanya bisa bergeming di posisinya. Tak tahu harus berkata apa. Logikanya sebagai manusia biasa memang sedikit tertarik dengan tawaran Gita Maheswari. Tapi dia tak mungkin memasuki dunia malam seperti itu sedangkan kehidupannya tergolong normal sebelumnya.

"Aku akan memberikan waktu untuk kamu berpikir, jadi kalau semisal kamu berubah pikiran, kamu tahu kan harus menemui aku ke mana." Selesai dengan urusannya, Gita pun pamit dari hadapan Clarissa. Meninggalkan perempuan itu dan kembali ke rumahnya.

Clarissa benar-benar berada di dalam pilihan yang sulit sekarang ini.

***

/"Setiap ditagih selalu bilang tidak punya uang-tidak punya uang! Kamu mau saya usir?! Pokoknya, kalau sampai bulan depan kamu belum juga bayar! Siap-siap kamu angkat kaki dari rumah ini!"/

/"Seminggu lagi, kami ke sini untuk mengambil uang itu. Kalau sampai uangnya tidak ada, kami bisa ambil anak kamu itu dan menjualnya ke pasar gelap!"/

/"Aku punya satu tawaran, bagaimana kalau kamu bekerja sebagai 'teman tidur' para pria kaya."/

"Shhh..." Perempuan berdaster motif bunga-bunga itu hanya bisa memijat pelipisnya. Dia tidak tahu harus mengambil keputusan seperti apa. Banyak hal yang terus menganggu pikirannya. Terlebih karena masalah uang. Ia butuh banyak uang untuk melunasi biaya sewa kontrakan, hutang-hutang yang Anggara tinggalkan dan juga biaya hidupnya dan Sang anak. Jika mengingat semua itu, kepala seakan nyaris pecah. Apalagi sudah tiga hari berkeliling kota, namun belum ada tempat yang mau menerimanya sebagai pegawai.

"Ya Tuhan, aku harus bagaimana?" Ia mengusap wajahnya, frustrasi. Disaat susah begini, tidak ada satupun orang yang bisa dia mintai tolong.

Saat dia sedang melamun, tiba-tiba saja terdengar suara deru mesin mobil dari halaman depan. Penasaran, dia pun memilih untuk mencari tahu mobil siapa itu.

Dan Clarissa sempat terkejut saat melihat Gota turun dari sebuah mobil sedan mewah dengan membawa banyak sekali tas belanjaan di tangannya. Bukan cuma itu saja, dengan mata kepalanya sendiri, perempuan berambut sepunggung itu dapat melihat bagaimana mesrahnya seorang Gita Maheswari dengan pria berjas yang sepertinya cukup kaya raya.

"Dia pulang dengan siapa? Apa itu pelanggannya?" tanya Sasa pada dirinya sendiri. Dia tidak mau berprasangka buruk, tapi penampilan seksi Gita dan ajakan wanita itu tempo hari membuatnya berpikir ke arah sana.

Lagi-lagi, Clarissa hanya bisa mengusap wajahnya. Melihat hidup Gita yang seperti itu membuat ia berpikir cara instan untuk mendapatkan uang. Tapi jika memikirkan karma dan dosa, ia juga tak kalah takut.

"Tidak! Tidak! Aku tidak boleh melakukan hal semacam itu. Apa kata orang-orang nantinya kalau tahu apa pekerjaanku. Apalagi, baby Al. Dia pasti sedih seandainya tahu kalau ibu bekerja sebagai PSK." Clarissa menepuk-nepuk wajahnya. Mencoba untuk berpikir positif dan tidak tergoda oleh tawaran Gita.

"Besok aku akan mencoba mencari pekerjaan baru— semoga aku mendapatkannya besok—" Clarissa sudah bertekad dalam hati, dia tidak akan masuk ke lubang hitam itu apapun yang terjadi.

*

*

*

Keesokan paginya...

Seperti hari yang sudah-sudah, perempuan 23 tahun berparas ayu itu sudah bersiap untuk pergi mencari kerja kembali. Tak lupa mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam seperti sebelumnya.

Sosok cantik tersebut baru bersiap untuk menggendong Sang anak untuk dia ajak berkeliling saat tanpa sengaja, ia merasakan badan bayinya lebih hangat dari yang biasanya.

"Baby... Kamu kenapa?" Dengan sedikit panik, Sasa menyentuh pipi dan kening bayi laki-lakinya. "Astaga, kamu demam—" Menyadari jika anaknya sedang sakit, Clarissa buru-buru mengambil tas jinjingnya dan berniat membawa putranya tersebut menuju rumah sakit. Ia tidak bisa berpikiran jernih sekarang. Dia hanya ingin memeriksakan kondisi anaknya walaupun tidak memiliki uang.

"Bagaimana anak saya, Dok?" Itulah yang pertama kali Clarissa tanyakan ketika dokter yang memeriksa anaknya keluar dari ruangan IGD.

"Anak Ibu sepertinya terserang tipes. Tapi untuk pemeriksaan lebih lanjut, kami akan melakukan cek darah!"

Ibu mana yang tak mencelos mengetahui anaknya sakit. Begitupun Clarissa. Hatinya hancur dan sedih saat mendengar kabar itu dari Sang dokter. Ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik.

"Jadi untuk sementara, bayi Ibu harus di rawat di sini."

"Dirawat? Apa tidak bisa rawat jalan saja, Dok? Saya— tidak punya biaya," jawab Sasa dengan jujur. Dia hanya pegang sedikit uang, itupun uang dari hasil menjual beberapa perabotan di rumah. Jadi saat dokter berusia 50 tahunan tersebut menawarkan hal tersebut, jelas Sasa ingin menolaknya. Darimana ia mendapatkan uang untuk biaya perawatan bayinya. Meminta pada Anggara? Bahkan dia tidak tahu di mana suaminya itu tinggal sekarang ini.

"Tidak bisa, Bu. Kita harus memantau kondisi bayi, Ibu setidaknya untuk dua hari ini."

"Tapi biayanya—"

"Biar aku saja yang bayar semua biaya rumah sakit Baby Al."

***

Bab terkait

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Gara-gara Anak Sakit

    "Tidak bisa, Bu. Kita harus memantau kondisi bayi, Ibu setidaknya untuk dua hari ini.""Tapi biayanya—""Biar aku saja yang bayar semua biaya rumah sakit Baby Al."Clarissa menoleh ke sumber suara tersebut. Dan lagi-lagi dia hanya bisa membelalakkan matanya saat melihat sosok Gita Maheswari berjalan menghampiri mereka."Dokter tolong tangani baby Al dengan baik. Urusan biaya biar saya yang urus." Perempuan bertubuh langsing itu kembali menekankan ucapannya, yang dibalas anggukan mantap oleh Sang dokter. Sedangkan Clarissa hanya bisa bengong. Meloading semua yang terjadi.***"Terima kasih, Mbak sudah membantuku dan baby Al. Jujur, aku bingung sekali tadi mau cari pinjaman ke mana." Sasa kini duduk berdampingan bersama dengan Gita. Di deretan kursi ruang tunggu. Baby Al sedang tidur di kamar inapnya. Jadi mereka memutuskan untuk mengobrol di luar agar tidak menganggu tidur bayi mungil tersebut.Gita tak langsung membalas. Dia lebih memilih menega

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Terpaksa Jadi Wanita Malam

    "Aku mau 'mencobanya' lebih dulu! Aku sudah tidak tahan."Sasa panik. Ia menggeleng lemah tanda menolak. Sungguh dia belum siap."Mana bisa seperti itu!"Pria yang sedang duduk di sofa tadi langsung berdiri, menarik pergelangan Sasa dan memeluknya. Tak rela pria gemuk itu yang akan meniduri Clarissa sendirian."Hey, aku dulu tadi yang memintanya! Kamu jangan seenaknya menyerobot!"Melihat situasi yang agak tidak kondusif, Gita reflek menyela. "Sudah-sudah! Begini saja, siapa yang membayar paling tinggi, akan bisa tidur lebih dahulu dengan Sasa.""Oke! Kalau begitu cara mainnya!" Mereka berlomba-lomba mengeluarkan dompet, mengambil kartu kredit masing-masing dan memamerkannya. Tak lupa menyebutkan nominal uang untuk membayar jasa Clarissa.Sedangkan perempuan itu hanya bisa pasrah dan menangis. Entah dia harus bangga atau malu karena hal ini. Beberapa pria di depannya sibuk berdebat untuk mendapatkan giliran pertama untuk tidur dengannya.***"Inga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Kapan Kamu Menikah?

    Lucas reflek meletakkan alat makannya ke atas piring dengan sedikit kasar, tak delikan tajam yang langsung tertuju ke arah sang Mama. Dia begitu kesal dengan pertanyaan berulang yang dilontarkan oleh orang tuanya tersebut.Dia bosan harus menjawab pertanyaan itu hampir setiap hari. Mengenai pasangan. Istri. Pacar. Sungguh dia muak dengan hal-hal semacam itu."Aku berangkat dulu!" Dan satu-satunya hal yang bisa Lucas lakukan demi menolak pertanyaan Sang Mama, adalah dengan pergi dari sini. Ke kantor jauh lebih baik daripada harus dituntut ini dan itu oleh keluarganya."Tunggu, Lucas! Mama belum selesai bicara!" Rika tampak kesal karena pertanyaan selalu diabaikan dan dianggap angin lalu oleh anaknya."Sudah Ma, mungkin kakak memang sedang buru-buru," Sang adik, Rendra Ghurafa Sadewa memotong ucapan Mamanya. Pria 25 tahun dengan senyum khas itu memilih untuk menenangkan Sang Mama. "Mungkin juga kak Lucas bosan karena ditanya seperti itu. Hahaha," lanjutnya sambil tertawa mengejek."Apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Jadi Wanita Penghibur

    "Mbak, aku tidak mau ikut! Aku tidak mau pergi ke sana lagi!""Mana bisa begitu, Sasa! Sudah ada 2 orang malam ini yang antre buat tidur sama kamu! Kamu tidak bisa menolaknya begitu saja!""Tapi Mbak— Aku capek banget! Daripagi baby Al rewel terus, dan—"Gita melotot tajam ke arah Sasa. Lalu mendudukkan perempuan itu di depan meja rias miliknya. Setiap hari saat ia datang untuk menjemput Sasa, selalu ada saja alasan yang ibu beranak satu itu ucapkan. Membuat dia kesal."Kamu tidak akan bisa menolak perintahku!" Dengan tegas Gita berucap demikian. "Kamu itu aset buatku, karena kamu pelanggan di klub tempat itu jadi makin banyak! Toh, kamu juga senangkan karena bisa menghasilkan banyak uang!" terang Gita dengan suara meninggi sedikit frustrasi."Aku juga sudah bilang ke Mbak, kalau aku akan berhenti setelah hutang-hutangku lunas. Dan aku tidak akan melakukan hal itu lagi!" Perempuan 23 tahun itu tak mau kalah. Dia sudah bertekad untuk menyudahi hal kotor ini karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Jangan Lari!

    Clarissa berjalan secepat mungkin menuju ke parkiran. Mencari taksi dan kabur dari tempat ini. Sudah cukup ia melakukan hal nista seperti sekarang. Walaupun belum lama, namun tetap saja dia harus lepas dari jerat dunia malam seperti ini.Mata perempuan berkulit putih itu berbinar senang saat melihat sebuah taksi berjalan ke arahnya. Ia mengangkat tangannya, hendak mencegat kendaraan tersebut. Namun belum sempat itu terjadi, seseorang lebih dahulu menarik pergelangan tangannya dan menyeretnya menjauh dari lokasi."Mau ke mana kamu?""Mm—mbak Gita?" Tubuh perempuan itu menggigil gemetaran melihat sosok Gita yang tampak murka kepadanya. Dari ekspresi wajah perempuan itu, terkesan jika dia sedang tidak bisa untuk santai."Kamu mau kabur?" sentak wanita berambut pendek itu dengan suara meninggi. Dia sudah terlanjur emosi karena sikap Clarissa yang seenaknya. Membuat dia nyaris kehilangan pelanggan terbaik di klubnya. "Berani sekali kamu?"Sasa yang berusaha melepaskan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Patner Tidur

    "Aku ingin kamu— menjadi partner tidurku!"DEGClarissa kehabisan kata-kata, tadinya dia pikir Lucas adalah orang yang berbeda. Dia ikhlas membantunya tanpa mengharapkan imbalan yang macam-macam. Tapi saat mendengar penuturan pemuda berkemeja hitam tersebut, sontak saja membuat Sasa syok dan tak tahu lagi harus bagaimana."Anggap saja uang yang tadi adalah uang untuk membayar 'jasa' kamu," ujar Lucas sambil menatap lekat ke arah Clarissa. Perempuan yang hanya bisa tercengang syok dengan ucapannya barusan."Tidur denganku?""Yup. Bukankah memang itu pekerjaan kamu?"Clarissa merasa harga dirinya hancur sudah. Ia tidak menyangka, Lucas memandangnya tak jauh berbeda dengan pria-pria lainnya "Kenapa wajah kamu pucat begitu? Jangan bilang kalau kamu akan menolaknya?" Ia menatap perempuan di depannya dengan intens. Jujur saja, Clarissa terlihat cantik di matanya. Apalagi saat bola mata bulatnya memandangnya balik."Aku bisa mengganti semua uang kamu, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Kamu Mau Apa?

    Clarissa sedikit bingung dengan kemunculan mobil sedan hitam mewah yang berhenti di depannya. Apa orang itu mengenalnya? Atau mereka pernah bertemu? Begitulah pikir perempuan yang sedang menggendong bayinya tersebut.Ia berdiri, mengamati sosok siapa di balik kemudi. Dan bola matanya reflek melebar begitu kaca mobil diturunkan. "Lu-Lucas?"Pemuda yang dimaksud tampak menyeringai sembari melambaikan tangan tanpa dosa. Sedangkan Clarissa benar-benar tidak menyangka, jika pria itu akan muncul di depannya siang bolong begini.Kabur. Itulah yang Sasa pikirkan. Dia tidak mau membuat masalah dengan pemuda itu. Sialnya, tak ada tanda-tanda kalau bus akan datang. Dan jalan satu-satunya yang bisa perempuan 23 tahun tersebut lakukan, adalah berjalan menjauhi Lucas."Hey! Mau ke mana kamu?" Sialnya, Lucas turun dari mobil dan mengejarnya. Pemuda dengan setelan jas lengkap tersebut tak terima ditinggal kabur begitu saja oleh Clarissa. "Clarissa! Tunggu!"GOTCHA! Akhirnya, pem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Pesona Janda Penakluk CEO   Aku Ingin Bercerai

    "Mari kita bercerai!"Clarissa Andari seketika membeku. Perempuan 23 tahun yang sedang memberikan susu pada bayinya itu seperti kehilangan jantungnya usai mendengarkan penuturan Sang suami."Aku sudah jenuh menjalani rumah tangga bersama kamu."Perempuan berkuncir satu itu berbalik, menatap syok ke arah pria yang sedang duduk di atas sofa usang mereka, sambil menghisap batang tembakau di sela jarinya."Bercerai? Omong kosong apa itu?" Dengan nada gemetar, perempuan cantik berkulit putih yang akrab dipanggil Sasa tersebut menghampiri suaminya. "Kamu bercanda kan?"Tak langsung menjawab pertanyaan istrinya, pria bernama Anggara Wibisono itu, justru menghembuskan asap di mulutnya sambil terus memasang wajah santai tak berdosa. "Jangan berlebihan begitu!" ujarnya saat melihat wajah tegang Clarissa."Tunggu dulu! Kamu tidak serius 'kan?" tanya Clarissa sekali lagi, dia benar-benar tidak menyangka kalau paginya akan diawali dengan pern

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17

Bab terbaru

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Kamu Mau Apa?

    Clarissa sedikit bingung dengan kemunculan mobil sedan hitam mewah yang berhenti di depannya. Apa orang itu mengenalnya? Atau mereka pernah bertemu? Begitulah pikir perempuan yang sedang menggendong bayinya tersebut.Ia berdiri, mengamati sosok siapa di balik kemudi. Dan bola matanya reflek melebar begitu kaca mobil diturunkan. "Lu-Lucas?"Pemuda yang dimaksud tampak menyeringai sembari melambaikan tangan tanpa dosa. Sedangkan Clarissa benar-benar tidak menyangka, jika pria itu akan muncul di depannya siang bolong begini.Kabur. Itulah yang Sasa pikirkan. Dia tidak mau membuat masalah dengan pemuda itu. Sialnya, tak ada tanda-tanda kalau bus akan datang. Dan jalan satu-satunya yang bisa perempuan 23 tahun tersebut lakukan, adalah berjalan menjauhi Lucas."Hey! Mau ke mana kamu?" Sialnya, Lucas turun dari mobil dan mengejarnya. Pemuda dengan setelan jas lengkap tersebut tak terima ditinggal kabur begitu saja oleh Clarissa. "Clarissa! Tunggu!"GOTCHA! Akhirnya, pem

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Patner Tidur

    "Aku ingin kamu— menjadi partner tidurku!"DEGClarissa kehabisan kata-kata, tadinya dia pikir Lucas adalah orang yang berbeda. Dia ikhlas membantunya tanpa mengharapkan imbalan yang macam-macam. Tapi saat mendengar penuturan pemuda berkemeja hitam tersebut, sontak saja membuat Sasa syok dan tak tahu lagi harus bagaimana."Anggap saja uang yang tadi adalah uang untuk membayar 'jasa' kamu," ujar Lucas sambil menatap lekat ke arah Clarissa. Perempuan yang hanya bisa tercengang syok dengan ucapannya barusan."Tidur denganku?""Yup. Bukankah memang itu pekerjaan kamu?"Clarissa merasa harga dirinya hancur sudah. Ia tidak menyangka, Lucas memandangnya tak jauh berbeda dengan pria-pria lainnya "Kenapa wajah kamu pucat begitu? Jangan bilang kalau kamu akan menolaknya?" Ia menatap perempuan di depannya dengan intens. Jujur saja, Clarissa terlihat cantik di matanya. Apalagi saat bola mata bulatnya memandangnya balik."Aku bisa mengganti semua uang kamu, tapi

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Jangan Lari!

    Clarissa berjalan secepat mungkin menuju ke parkiran. Mencari taksi dan kabur dari tempat ini. Sudah cukup ia melakukan hal nista seperti sekarang. Walaupun belum lama, namun tetap saja dia harus lepas dari jerat dunia malam seperti ini.Mata perempuan berkulit putih itu berbinar senang saat melihat sebuah taksi berjalan ke arahnya. Ia mengangkat tangannya, hendak mencegat kendaraan tersebut. Namun belum sempat itu terjadi, seseorang lebih dahulu menarik pergelangan tangannya dan menyeretnya menjauh dari lokasi."Mau ke mana kamu?""Mm—mbak Gita?" Tubuh perempuan itu menggigil gemetaran melihat sosok Gita yang tampak murka kepadanya. Dari ekspresi wajah perempuan itu, terkesan jika dia sedang tidak bisa untuk santai."Kamu mau kabur?" sentak wanita berambut pendek itu dengan suara meninggi. Dia sudah terlanjur emosi karena sikap Clarissa yang seenaknya. Membuat dia nyaris kehilangan pelanggan terbaik di klubnya. "Berani sekali kamu?"Sasa yang berusaha melepaskan

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Jadi Wanita Penghibur

    "Mbak, aku tidak mau ikut! Aku tidak mau pergi ke sana lagi!""Mana bisa begitu, Sasa! Sudah ada 2 orang malam ini yang antre buat tidur sama kamu! Kamu tidak bisa menolaknya begitu saja!""Tapi Mbak— Aku capek banget! Daripagi baby Al rewel terus, dan—"Gita melotot tajam ke arah Sasa. Lalu mendudukkan perempuan itu di depan meja rias miliknya. Setiap hari saat ia datang untuk menjemput Sasa, selalu ada saja alasan yang ibu beranak satu itu ucapkan. Membuat dia kesal."Kamu tidak akan bisa menolak perintahku!" Dengan tegas Gita berucap demikian. "Kamu itu aset buatku, karena kamu pelanggan di klub tempat itu jadi makin banyak! Toh, kamu juga senangkan karena bisa menghasilkan banyak uang!" terang Gita dengan suara meninggi sedikit frustrasi."Aku juga sudah bilang ke Mbak, kalau aku akan berhenti setelah hutang-hutangku lunas. Dan aku tidak akan melakukan hal itu lagi!" Perempuan 23 tahun itu tak mau kalah. Dia sudah bertekad untuk menyudahi hal kotor ini karena

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Kapan Kamu Menikah?

    Lucas reflek meletakkan alat makannya ke atas piring dengan sedikit kasar, tak delikan tajam yang langsung tertuju ke arah sang Mama. Dia begitu kesal dengan pertanyaan berulang yang dilontarkan oleh orang tuanya tersebut.Dia bosan harus menjawab pertanyaan itu hampir setiap hari. Mengenai pasangan. Istri. Pacar. Sungguh dia muak dengan hal-hal semacam itu."Aku berangkat dulu!" Dan satu-satunya hal yang bisa Lucas lakukan demi menolak pertanyaan Sang Mama, adalah dengan pergi dari sini. Ke kantor jauh lebih baik daripada harus dituntut ini dan itu oleh keluarganya."Tunggu, Lucas! Mama belum selesai bicara!" Rika tampak kesal karena pertanyaan selalu diabaikan dan dianggap angin lalu oleh anaknya."Sudah Ma, mungkin kakak memang sedang buru-buru," Sang adik, Rendra Ghurafa Sadewa memotong ucapan Mamanya. Pria 25 tahun dengan senyum khas itu memilih untuk menenangkan Sang Mama. "Mungkin juga kak Lucas bosan karena ditanya seperti itu. Hahaha," lanjutnya sambil tertawa mengejek."Apa

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Terpaksa Jadi Wanita Malam

    "Aku mau 'mencobanya' lebih dulu! Aku sudah tidak tahan."Sasa panik. Ia menggeleng lemah tanda menolak. Sungguh dia belum siap."Mana bisa seperti itu!"Pria yang sedang duduk di sofa tadi langsung berdiri, menarik pergelangan Sasa dan memeluknya. Tak rela pria gemuk itu yang akan meniduri Clarissa sendirian."Hey, aku dulu tadi yang memintanya! Kamu jangan seenaknya menyerobot!"Melihat situasi yang agak tidak kondusif, Gita reflek menyela. "Sudah-sudah! Begini saja, siapa yang membayar paling tinggi, akan bisa tidur lebih dahulu dengan Sasa.""Oke! Kalau begitu cara mainnya!" Mereka berlomba-lomba mengeluarkan dompet, mengambil kartu kredit masing-masing dan memamerkannya. Tak lupa menyebutkan nominal uang untuk membayar jasa Clarissa.Sedangkan perempuan itu hanya bisa pasrah dan menangis. Entah dia harus bangga atau malu karena hal ini. Beberapa pria di depannya sibuk berdebat untuk mendapatkan giliran pertama untuk tidur dengannya.***"Inga

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Gara-gara Anak Sakit

    "Tidak bisa, Bu. Kita harus memantau kondisi bayi, Ibu setidaknya untuk dua hari ini.""Tapi biayanya—""Biar aku saja yang bayar semua biaya rumah sakit Baby Al."Clarissa menoleh ke sumber suara tersebut. Dan lagi-lagi dia hanya bisa membelalakkan matanya saat melihat sosok Gita Maheswari berjalan menghampiri mereka."Dokter tolong tangani baby Al dengan baik. Urusan biaya biar saya yang urus." Perempuan bertubuh langsing itu kembali menekankan ucapannya, yang dibalas anggukan mantap oleh Sang dokter. Sedangkan Clarissa hanya bisa bengong. Meloading semua yang terjadi.***"Terima kasih, Mbak sudah membantuku dan baby Al. Jujur, aku bingung sekali tadi mau cari pinjaman ke mana." Sasa kini duduk berdampingan bersama dengan Gita. Di deretan kursi ruang tunggu. Baby Al sedang tidur di kamar inapnya. Jadi mereka memutuskan untuk mengobrol di luar agar tidak menganggu tidur bayi mungil tersebut.Gita tak langsung membalas. Dia lebih memilih menega

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Tawaran Dita

    Dan sosok bercelana pendek itu reflek membelalakkan matanya saat tahu apa pekerjaan yang Gita tawarkan padanya."Mbak... Bilang apa tadi?"Gita tersenyum misterius, sementara Clarissa hanya bisa tercengang dengan apa yang baru saja dia dengar."Kamu butuh uang banyak dalam waktu cepat kan? Hanya dengan bekerja seperti 'itu' kami bisa mendapatkan banyak uang."Tapi jadi wanita panggilan— aku tidak bisa melakukannya, Mbak." Sasa terlihat enggan menerima ajakan Gita. Dia memang butuh uang, tapi tidak dengan menjadi pekerja malam. Mungkin akan mudah untuknya mendapatkan uang yang banyak. Tapi, tetap saja itu sangat bertentangan dengan dirinya. Terlebih dia seorang ibu sekarang. Mana mungkin dia membiayai anaknya dengan uang haram semacam itu.Gita agak kecewa mendengar keputusan Clarissa. Bagaimana pun juga, perempuan muda di depannya ini punya tubuh dan wajah yang akan sangat 'laku' dikalangan para pria. "Kamu yakin? Ini hanya sebentar saja kok, setidaknya sampai hutang kamu lunas. Lagip

  • Pesona Janda Penakluk CEO   Rentenir Datang Lagi

    Pria bermata musang tersebut merogoh sesuatu dari kantung celananya, dan mengeluarkan sesuatu yang sontak membuat kedua bola mata Clarissa melebar sempurna.Dan—Lembaran uang dengan nominal cukup tinggi di lempar dengan tidak etis ke depan wajah perempuan 23 tahun tersebut."Apa yang kamu lakukan?" desis Sasa tak percaya."Ini uang, untuk kamu dan anak itu!" ujar Anggara dengan wajah pongahnya. Seolah ingin menunjukkan pada Clarissa, jika dia bukan lagi Anggara yang dulu. Yang cuma bisa mengemis uang darinya.Sasa hanya menatap dingin ke arah pria berkulit eksotis tersebut. Hatinya semakin meradang karena direndahkan seperti ini oleh mantan suaminya."Kamu bilang, selama kita menikah, aku tidak pernah bisa menafkahi kamu bukan? Jadi gunakan uang itu untuk membeli kebutuhan kalian!" Usai berkata demikian, Anggara memilih beranjak dari hadapan Clarissa. Meninggalkan perempuan itu terpaku di tempatnya dengan sorot mata yang tampak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status