Home / Rumah Tangga / Pesona Istri yang Tak Dianggap / Dulu Ditolak Sekarang Diinginkan

Share

Dulu Ditolak Sekarang Diinginkan

Author: Borneng
last update Last Updated: 2024-12-22 07:02:23

Satu bulan telah berlalu, si kembar kini hidup sudah lebih baik, hidupnya diKelilingi orang-orang yang menyayangi mereka. Tinggal di rumah yang baru di beli Talita. Kedua orang tuanya akhirnya luluh dan mau tinggal bersama Talita untuk membantu merawat si kembar.

Awalnya kedua orang itu menolak untuk tinggal di ibukota, mereka lebih senang di hidup di desa untuk bertani.

“Ibu, Ayah, kasihan Desi kewalahan jaga si kembar, pengasuh mereka yang kemarin sudah pulang kampung jadi tidak bekerja lagi di sini. Ibu saja sama Ayah di sini,” bujuk Talita saat ibunya meminta pulang.

“Baiklah ayah dan i

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Janda Perawan?

    Talita mengiyakan semua yang dikatakan Emir, bahkan saat lelaki itu meminta si kembar. Talita hanya mengangguk setuju, ia tidak tahu kalau di hati Talita sangat kesal.‘Berani bangat dia meminta anak-anak setelah apa yang sudah diperbuat pada mereka’ Talita membatin, tetapi ia tidak membantah.Emir meninggalkan Talita, setelah meminta izin pada Talita untuk menemui anak-anak. Ia berjalan tenang suasana hatinya lagi sedang baik saat itu, karena ia berpikir tidak ada masalah apa-apa. Ia berpikir Talita menerima dirinya kembali. Tetapi saat ia tiba di kantor.Ada seseorang yang menungg

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Seorang Saksi

    Dalam satu divisi kerja atau satu kepemimpinan, pasti ada kata tidak suka atau pun tidak di terima.Begitu juga di rumah sakit di mana Talita bekerja. Sejak dr. Irfan menjadi salah satu pimpinan di rumah sakit, ada banyak orang yang tidak menyukai ke kepemimpinan nya. Banyak orang menganggap ia bersikap semena-mena dan membuat peraturan yang tidak masuk akal.Begitu juga saat ia terluka, seorang calon dokter mengamankan camera cctv dan memberikannya pada Talita.“Ini apa Brian? Kenapa memberikannya padaku?”“Tidak apa-apa , diam lah dan bersikap tidak tahu apa-apa, tidak ada yang tahu aku mengambil rekaman cctv itu,” ujar dokter berkaca mata itu menatap serius.“Tunggu … kenapa Brian melakukan itu?” tanya Talita, saat lelaki muda berkaca mata itu menelepon dirinya, memberitahukan kalau Emir menganiaya Irfan.Meminta

    Last Updated : 2024-12-24
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Mantan Kekasih

    Angin lembut menyapu wajah Talita. Ia sedang duduk di kursi taman di depan rumah menikmati pagi yang indah, sesekali bibirnya tersenyum kecil saat melihat ayah dan adiknya mengajak si kembar bermain di rumput di depan rumah.Membiarkan si kembar bergerak bebas merangkak menyusuri halaman yang rumput yang masih basah. Celana panjang yang mereka pakai tampak kotor di bagian lutut.Mulut mungil Hasan tidak henti-hentinya memainkan bibirnya mengeluarkan suara terdengar seperti deru motor yang sedang dipanaskan.Ayahnya ikut sekali-kali mengikuti gaya cucunya merangkak mengitari halaman rumah yang ditumbuhi rumput.Ibu

    Last Updated : 2024-12-25
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Mendapat Hukuman

    Orang jahat akan mendapat balasan dari kejahatannya cepat atau lambat. Sebab setiap perbuatan manusia baik, maupun jahat akan dicatat malaikat.Itulah yang selalu diyakini Talita.Hal itu terbukti, akhirnya Dinar orang yang jahat itu ditangkap polisi saat pulang ke indonesia, setelah dua polisi menjebaknya menyuruhnya pulang pura-pura mengaku Emir. Bahkan Emir sendiri tidak tahu kalau sang kakak akan di jebak oleh rekannya sendiri. Banyaknya masalah yang menimpa keluarganya membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Sebagai seorang polisi Emir merasa terjebak oleh perbuatan kakak dan ibunya sendiri.Setelah pemeriksaan yang panjang dan penuh drama, akhirnya wanita yang memiliki tempramental bu

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Berdamai Dengan Hati

    Saat sang kakak masuk penjara karena perbuatanya, kini giliran ibu Emir yang terbaring di rumah sakit.Wanita tua itu mengalami penyakit stroke ringan, setelah jatuh pingsan usai persidangan.Saat sukses dan banyak uang barulah akan dipandang saudara, hal itu terjadi untuk keluarga Emir.Saat ibunya sehat dan putrinya belum masuk penjara, banyak keluarga yang datang bertamu kerumah mereka, baik hanya ingin memantau kehidupan mereka atau untuk meminjam uang.Namun, se

    Last Updated : 2024-12-27
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Uang Tidak Mengenal Saudara

    Talita dan ibu mertuanya tiba-tiba datang membuat mereka semua terkejut.“Apa yang kalian lakukan di rumahku!” teriak Bu Sima saat berada di depan pintu, kursi roda itu didorong Talita.“Kakak! A-A-Talita …?” Wanita bertubuh gemuk itu gelagapan.“Ibu tenanglah, nanti kamu lebih parah dan mereka akan makin senang, bisik Talita, sebelumnya ia sudah menyuntik tubuh ibu mertua dan meminta minum obat jantung, agar ia tidak shock saat melihat apa yang terjadi.

    Last Updated : 2024-12-28
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Semua Karena Harta

    Aku ingin satu keluarga ini dihukum berat,” ujar ibu Emir dengan marah. Ia tidak peduli walaupun wanita itu adik kandungnya. Ia tidak pernah menduga kalau adiknya sendiri ingin mencelakainya hanya karena uang. Bu Sima mengusap butiran air di matanya. Wanita itu berpikir mungkin itulah cara alam juga menghukumnya, sebab selama ini ia juga sangat jahat pada Talita dan kedua bayi kembar.Ternyata keluarga sang adik mencoba melawan, ternyata suami dan anak mereka seorang pengedar. Nama dan karier Emir semakin sulit sebab semua keluarganya terlibat kriminal.Empat orang tambahan polisi datang membantu m

    Last Updated : 2024-12-29
  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Aku Tunggu Jandamu

    Emir merasakan dinginnya jeruji penjara, walau ia tidak dimasukkan ke sel yang dihuni para penjahat, ia mendapat kamar sendiri.Tetapi, hal itu tetap saja memuatnya terpuruk, ia memikirkan tentang ibu yang terbaring di rumah sakit, dan sang kakak yang sama-sama masuk penjara dengannya.Hari itu, saat mentari pagi datang menyapa membawa sinarnya yang terik.Semua tahanan menyambut dan menikmati sang mentari pagi menyodorkan punggung untuk berjemur dan menikmati udara pagi yang cerah.Tetapi tidak untuk Emir, ia memilih duduk diam dalam kamar tahanan, tenggelam dalam pikiran yang beragam.Ia sempat

    Last Updated : 2024-12-30

Latest chapter

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap     Punya Banyak Kemiripan.

    TING! Suara lift berbunyi, pintunya terbuka.Talita melangkah keluar dengan hati berdebar. Ia masih mencurigai Emir yang berganti nama jadi Diego—pria yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya, menolongnya dari ancaman, tetapi tetap penuh rahasia.Apartemen itu luas, dengan interior modern yang didominasi warna hitam dan abu-abu. Ada aroma kopi yang masih hangat di udara, menambah kesan nyaman di dalam ruangan.Begitu pintu terbuka lebih lebar, suara langkah kaki kecil terdengar."Bunda!"Hasan dan Hasna langsung berlari menghampiri Talita, memeluknya erat. Air mata mengalir di pipinya saat ia mengecup kening mereka satu per satu."Sayang... Maafkan Bunda telat datang..."Hasna memegang pipi Talita dengan tangan mungilnya. "Bunda jangan pergi lagi..."Talita tersenyum di tengah air matanya. "Bunda nggak akan kemana-mana, sayang..."Emir berdiri beberapa langkah di belakang, mengamati momen itu dengan mata yang dalam. Kerinduan, cinta, dan rasa bersalah berbaur di hatinya.Namun, ia tetap m

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Nyawa Dimas Dalam Bahaya.

    Wajah perawat itu asing. Ia belum pernah melihatnya di rumah sakit ini sebelumnya. Gerak-geriknya juga mencurigakan, seolah sedang menyembunyikan sesuatu.Talita memperhatikan lebih saksama. Tangan perawat itu gemetar saat menyentuh kantong infus.‘Ada yang tidak beres...’ ucapnya dalam hati.Saat perawat itu mencoba menyuntikkan sesuatu ke dalam selang infus Dimas, Talita tersentak."Sebentar!" serunya, matanya membelalak curiga.Perawat itu terkejut, tetapi segera memasang ekspresi tenang. "Ada apa, Bu?"Talita menatapnya tajam. "Siapa nama Anda?"Perawat itu terdiam sesaat."Perkenalkan, saya Suster Rina," jawabnya akhirnya, tetapi Talita tidak percaya.“Aku hafal semua perawat di rumah sakit ini. Aku bekerja di sini tidak pernah melihatmu sebelumnya!"Talita segera berdiri dan menahan tangan perawat itu sebelum jarum suntik menyentuh infus Dimas."Apa yang Anda suntikkan?" suara Talita bergetar, tapi penuh ketegasan.Wajah perawat itu langsung berubah pucat.Dan dalam hitungan de

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Kecelakaan.

    Saat Dimas berangkat ke kerja menggunakan motor, tiba-tiba sebuah mobil menabrak dari belakang.Dimas merasakan benturan keras yang membuat tubuhnya terpental ke aspal. Motor yang ia kendarai terseret beberapa meter sebelum akhirnya berhenti di pinggir jalan. Rasa nyeri menyebar ke seluruh tubuhnya, terutama di lengan dan kakinya yang terbentur aspal kasar.Beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu segera berlari mendekat. Pengemudi mobil yang menabraknya melarikan diri.Terlihat jelas kalau dia ingin mencelakai Dimas. Dimas masih sempat melihat warna mobil sebelum tubuhnya terhembas ke aspal.‘Siapa mereka? Apa itu orang-orang suruhan Arjuna?” tanya Dimas dalam hati.Seorang bapak berlari menghampiri tubuh Dimas yang tergelatak, lukanya sangat parah.“Pak. Apa Bapak bisa mendengar saya?” Pria itu membantu Dimas untuk duduk.Dimas mencoba menggerakkan tubuhnya, cairan merah mengalir di wajahnya. Rasa sakit menjalar di bagian kakinya, tangannya. Lalu rasa sakit itu menguasai selu

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Sebuah Petanda

    “Jangan khawatir aku orang yang menepati janji.”Sebelum Dimas melangkah pergi, ia berbalik badan lagi.“Aku harap kalian bisa bersama lagi.”Emir terdiam, ia tidak tahu mengambarkan ekpresi wajah Dimas, apakah laki-laki itu bicara dari hati atau ia hanya pura-pura tegar.“Pak Dimas, terimakasih sudah menjaga keluargaku. Aku berhutang banyak padamu. Aku berharap suatu saat aku bisa membalasnya,” ujar Emir.“Aku berterimakasih, sebab Bapak memberiku kesempatan menjaga Talita dan tinggal satu atap bersamanya, walau hanya pura-pura pasangan suami istri itu sudah cukup bagiku. Aku berharap Pak Emir sembuh,” ucap Dimas, wajahnya terlihat sangat sendu.“Apa Pak Dimas baik-baik aja?” tanya Emir menatap begitu dalam.“Iya, aku baik. Kami pulang dulu. Aku takut Talita marah karena kami lama,” ucapnya melambaikan tangan pada Emir.Dalam hati Emir ada rasa yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata saat Dimas dan si kembar ke dalam mobil. Tidak lama kemudian mobil itu melaju dan menghilan

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Bertemu Ayah Kandung

    Satu tahun kemudian. Setelah berpikir panjang dan butuh waktu yang lama Emir akhirnya mengikuti saran Seno untuk mengganti wajahnya. Ia akan pulang kembali ke Indonesia dengan identitas yang baru.Hubungannya dan Dimas masih tetap baik. Lelaki yang berprofesi sebagai tentara itu menepati janjinya menjaga Talita dan anak kembarnya. Walau semua keluarga melarang Dimas bersama Talita. Namun ia tetap berpura-pura sebagai suami untuk Talita, semua itu ia lakukan supaya tidak ada yang menganggu Talita dan kedua anak kembarnya. Musuh yang mengincar Emir masih berkeliaran di sekitar mereka. Arjuna masih curiga kalau Emir masih hidup.Kali ini Dimas janjian akan bertemu seseorang.Terkadang kedua pengasuh mereka kewalahan mengawasi Hasan, Hasna masih mau nurut kalau dilarang, tetapi kalau Hasan semakin dilarang semakin di lakukan, rasa ingin tahunya lebih besar dari adiknya. Kedua anak kembar itu tumbuh menjadi anak y

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Merindukanmu

    Emir masih di Batam, Pak Seno dan Brata yang memintanya datang untuk urusan pekerjaan yang akan mereka kerjakan bersama, sebab Emir juga ikut terlibat dalam menangani kasus yang pernah di pegang Pak Brata, sebelum ia di mutasi ke daerah.Tadinya kedua orang itu meminta akan bertemu Emir kembali di Singapura, tetapi, bapak dua anak itu tidak enak hati karena Pak Brata mantan atasannya yang selalu datang menjenguk, jadi Emir mengusulkan untuk bertemu di Batam, biar sama-sama enak. Seperti kita ketahui Batam ke Singapura sudah sangat dekat, tinggal menyebrang dengan kapal saja sudah sampai.Mereka setuju, baru juga Emir tiba di hotel dan akan makan siang di resto hotel, tetapi siapa yang menduga, kalau Talita juga ada di hotel tersebut , hotel yang sama dengan dengan Brata, karena Talita juga ada seminar di sana.Untung Brata mengenal Talita, jadi ia buru-buru menelepon Emir, meminta Emir menghindar, saat itu Talita masih mencari di halaman hotel sementara Emir bersembun

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Pertemuan yang Tak Terduga

    Talita berdiri di trotoar luar hotel, matanya memindai setiap orang yang lewat. Jantungnya berdegup kencang, seakan firasatnya benar bahwa pria yang ia lihat tadi adalah Emir. Rasa rindu pada sang suami yang sudah meninggalkanya.‘Ya Allah aku sangat merindukannya, maafkan hamba kalau belum iklas. Hati ini rasanya berat untuk mengiklaskannya’ ucapnya dalam hati.Hatinya seolah-olah berkata kalau ia akab bertemu Emir di sana. Mulutnyah menolak namun hatinya berkata iya.“Tidak mungkin. Tapi … aku tidak bisa mengabaikan perasaanku,” gumamnya sambil terus berjalan ke arah yang ia kira menjadi tujuan pria itu pergi.Di sisi lain, Emir yang mengenakan topeng karet dan jaket hitam duduk di sebuah kafe kecil di pinggir jalan bersama anak buah Pak Brata. Mata Emir terus memperhatikan keluar jendela, waspada kalau Talita masih mencarinya.“Kamu harus berhati-hati, Emir. Talita wanita cerdas. Kalau dia tahu siapa kamu, penyamaran kita bisa hancur,” ujar Pak Brata di ujung teleponsambil menyer

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Memberi Waktu Sendiri

    Setelah pulang dari rumah orang tua Dimas, Talita dan Dimas hanya diam di dalam mobil.“Aku tidak ingin kamu pergi Mas,” ucap Talita kemudian.“Lalu kamu ingin aku melakukan apa?”“Ya jangan ikut ke tempat konflik itu, mereka kan sangat kejam,” ujar Talita.“Itu sudah jadi tugasku sebagai abdi negara Talita.”“Ya, tapi kenapa harus kamu?”“Bukan hanya aku, ada banyak orang yang akan ikut , itu sudah jadi tugas kami menjaga keamanan negara ini,” ujar Dimas.“Tapi kamu pergi saat kita ada masalah.”“Jangan khawatir , dengan begitu bunda tidak akan mengusik kamu lagi, aku juga tidak ingin kamu pergi dari rumah. Aku sudah berjanji pada Emir kalau aku akan menjaga kamu.”“Lalu bagaimana?”“Kamu tetap tinggal di rumah itu dengan anak-anak, biarkan aku yang pergi.”Talita tidak bisa bicara lagi, ia hanya diam, ia bahkan tidak tahu harus berkata apa, tetapi ia berpikir mungkin itu hal yang tepat untuk mereka, Dimas menepati janjinya.Setelah tiba di rumah, ia mengumpulkan pakaiannya da

  • Pesona Istri yang Tak Dianggap   Menjaga Istri Orang Lain

    Emir terpaksa menceritakan semuanya pada Dimas, karena lelaki itu hampir menyerah, menghadapi sikap Talita.“Apa kamu punya waktu?” tanya Emir.“Besok, aku ingin istirahat beberapa hari”“Apa latihan di luar kota melelahkan?”“Latihan seberat apapun tidak pernah berarti untukku, yang membuatku tidak bisa berdaya tidak bisa menghadapi sikap dingin istrimu,” ucap Dimas.Emir memikirkan satu hal, ia baru ingat kalau Talita orang yang sangat patuh pada orang tua, terlihat dari sikapnya yang tidak bisa menolak pernikahan mereka berdua saat itu.“Ya, masih … apa orang tuamu menolak Talita?”Dimas diam, ia bahkan tidak memberikan waktu untuk Talita memberikan alasan.“Tunggu … apa bapak pikir orang tuaku menemui Talita lagi?”“Bisa jadi, kenapa kamu tidak bertanya pada Talita”“Kamu benar … mungkin bunda datang lagi membuat masalah, dia sudah pernah melakukannya juga.”Dimas terdiam, ia baru ingat, sehari setelah ia tiba di luar kota Farida kakaknya menelepon dan bertanya dirinya sedang d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status