Share

Bab 9 Sandiwara

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-06 19:54:00

Kesal dan marah yang Serena rasakan saat ini. Perasaan tersebut membuatnya enggan membantu calon madunya untuk berpenampilan sesuai kasta mereka.

Namun, dia tidak memiliki pilihan selain mendandani calon madunya untuk tampil cantik di hadapan kakek mertuanya.

Luna, gadis lugu dan polos itu terlihat sangat cantik, modis, anggun dan berkelas. Hampir tidak ada bedanya dengan Serena untuk saat ini.

Sang Nyonya Besar dari kediaman Kenzo Matteo menatap kesal pada gadis tersebut. Pasalnya, dia diberi tugas oleh sang suami untuk membantu Luna mendapatkan hati kakek mertuanya. Wanita mana yang bisa dengan tenang dan ikhlas melakukan itu semua?

Begitu juga dengan Serena. Dia mencoba mencari cara untuk membuat Ron Matteo tidak menyukai calon istri kedua cucu kesayangannya.

'Shit!' umpatnya ketika mengingat perkataan suaminya yang memberitahu konsekuensi apabila Luna tidak bisa mengambil hati sang kakek.

"Bagaimana? Apa kamu menyukainya?" tanya Serena dengan malas pada calon madunya.

"Apa bena
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 10 Restu Pernikahan

    "Itu bukan hal yang penting, Kek. Yang terpenting, kita berdua akan menikah, dan memberikan keluarga Matteo seorang penerus, seperti yang Kakek inginkan."Ucapan Kenzo membuat seorang Ron Matteo terkekeh. Terlebih lagi melihat kedua mata cucu kesayangannya yang mengisyaratkan sesuatu. "Jika kalian berdua tidak memiliki panggilan sayang, maka orang lain akan mengira jika pernikahan kalian hanya sandiwara saja," ucap sang kakek sembari menyeringai.Kenzo mengepalkan tangannya. Dia berusaha keras untuk menahan kekesalan dalam hatinya. Berbeda dengan sang kakek. Pria yang sudah berusia senja itu, kembali menyeringai, seolah sedang mengejek cucu kesayangannya."Apa dia pasienmu, Kenzo? Tidakkah dia calon istrimu? Jadi, bukankah seharusnya dia tidak memanggilmu dengan sebutan yang sama seperti pasienmu di rumah sakit?" imbuh sang kakek dengan tatapan menyelidik padanya."Dia bukan pasien Kenzo, Kek. Ibunya sedang dirawat di rumah sakit, dan kebetulan sekali Kenzo yang menjadi dokternya. Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 11 Merasa Bersalah

    Pagi ini suasana Metro Healthy Hospital terasa berbeda. Ron Matteo yang merupakan pemilik dari rumah sakit tersebut, benar-benar datang berkunjung ke sana. Sayangnya, kunjungannya kali ini bukan sesuai jadwal kunjungan sebagai seorang Presdir Metro Healthy Hospital, melainkan sebagai kakek dari Kenzo Matteo yang akan menjenguk calon besan cucunya.Kenzo merasa kesal dengan situasinya saat ini. Pasalnya, semua mempertanyakan tentang pelayanan terbaik yang didapatkan oleh Lidia, pasien wanita yang sebelumnya kesusahan dalam membayar biaya perawatan di rumah sakit tersebut."Kenapa pasien itu dipindahkan ke ruangan terbaik di rumah sakit ini?""Bukankah pihak administrasi pernah mencari putrinya untuk mengingatkan pembayaran perawatan pasien itu?""Lihatlah! Gadis itu dekat sekali dengan Presdir. Bukankah dia putri pasien yang sedang kalian bicarakan?" "Ada hubungan apa mereka?""Apa mungkin gadis itu meminta pertolongan pada Presdir untuk membantu biaya perawatan ibunya?""Apa jangan-j

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 12 Menjadi Calon Pria Berkuasa

    "Sayang?!" celetuk Kenzo ketika melihat sang istri berdiri di depan pintu. Serena menatap tajam pada pria yang berstatuskan suami sahnya. Dengan amarahnya yang menggebu, dia melangkah menghampiri mereka. "Apa maksud semua ini?!" tanyanya dengan tatapan yang memperlihatkan kilatan amarahnya. Seketika Kenzo menghempaskan tangan Luna, dan meraih kedua tangan sang istri, berusaha untuk meredamkan amarahnya. "Sayang, ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku akan menjelaskannya padamu nanti," ucapnya dengan tatapan mengiba. Serena menoleh ke arah Luna, dan menatapnya dengan penuh kebencian. Sontak saja Luna meletakkan kartu yang sedang dipegangnya di atas meja. "Maaf, dok. Saya tidak bisa memakainya." "Kenapa? Kamu tinggal memberikannya saja pada kasir saat membayar," ujar Kenzo seolah tidak terima dengan penolakan calon istri keduanya. Serena menghempaskan dengan keras tangan suaminya. Kedua tangannya berada di depan dada, dan menatap marah pada sang suami. "Apa kamu suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 13 Menyiapkan Pernikahan Suami

    "Kenapa tidak? Bukankah kamu akan merasa sangat tidak nyaman jika memakai baju pengantin seperti itu?" tanya Serena sembari menunjuk sebuah manekin yang menggunakan pakaian pengantin modern.Hanya dengan mendengarkan perkataan dari istri sang dokter, terlihat sekali kesenjangan sosial di antara mereka. 'Padahal aku ingin sekali memakai gaun itu,' batin Luna seraya menatap kecewa pada manekin tersebut.Meskipun Luna seorang gadis polos dan lugu yang sangat sederhana, tapi dia tetaplah seorang gadis yang mendambakan pernikahan sempurna. Setiap dia melihat pengantin di pelaminan, saat itu juga dia membayangkan sedang bersanding dengan seorang pria tampan yang dicintainya. Tentu saja dengan menggunakan gaun pengantin indah berwarna putih yang sangat cantik dipakainya.Namun, kini semua mimpi dan harapannya hancur. Status gadisnya akan diserahkan untuk Dokter Kenzo, seorang pria yang telah membuat kesepakatan dengannya."Kenapa diam? Ambillah! Cepat pakai ini di ruang ganti!" ujar Serena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 14 Pesta Pernikahan

    Pagi ini Kenzo telah mempersiapkan dirinya menjadi seorang pengantin. Tidak ada persiapan spesial darinya. Baginya pernikahan kedua ini hanyalah formalitas untuk mendapatkan hak warisnya, bukan berdasarkan atas perasaan suka ataupun cintanya pada gadis yang menjadi calon istri keduanya.Balutan setelan jas berwarna putih dari designer ternama, menambah ketampanan wajahnya. Tidak ada yang bisa meragukan pesona dari seorang Kenzo Matteo, calon penguasa keturunan dari keluarga Matteo.Namun, seketika kesempurnaan Kenzo dinodai oleh penampilan calon istri keduanya. Seorang gadis dengan memakai pakaian pengantin yang sederhana, memakai sandal rumahan, rambut panjangnya diikat kuncir kuda, dan wajahnya berhiaskan makeup tebal. Persis sekali seperti seorang badut yang sedang mengamen di jalanan.Serena tersenyum puas melihat betapa hancurnya penampilan calon madunya saat akan melakukan janji pernikahan bersama suaminya. Begitu pula dengan semua orang yang berada di tempat itu. Hanya sekumpul

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 15 Ritual Pengantin Baru

    Dari balik pintu, Serena mencoba mencuri dengar apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru. Dia menempelkan telinga kanannya lekat-lekat, berharap mendengar sesuatu."A-apa yang akan anda lakukan, dok?""Karena kamu telah mempermalukan saya di depan mereka semua, maka kamu harus menerima hukuman dariku," jawab Kenzo sembari tersenyum bengis, layaknya binatang buas yang akan menerkam mangsanya.'Apa? Kenzo benar-benar akan melakukannya? Bukankah dia berjanji padaku untuk tidur bersamaku setelah acara selesai? Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa lupa?' batin Serena memberontak marah, seraya berusaha membuka pintu kamar tersebut.Namun, usahanya sia-sia belaka. Pintu kamar tersebut terkunci secara otomatis, ketika pintu sudah tertutup rapat. "Sial! Kenapa tidak ada yang berpihak padaku?!" Merasa usahanya sia-sia, dia pun kembali menempelkan telinga kanannya pada kamar tersebut. "Aku mohon. Jangan lakukan itu, Ken. Lakukan lain hari saja, agar tidak ada malam pertama untuk pernikahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 16 Hasrat Pengantin Baru

    Melihat tangan kekar yang melingkar di pinggangnya, jantung Luna berdegup dengan kencang. Tangan itu tidak asing baginya. 'Apa benar ini tangan Dokter Kenzo?' tanyanya dalam hati. Tangan kekar itu membuat Luna merasakan pelukan seorang pria dari belakang. Terlebih lagi tangan sang pria semakin erat memeluknya, sehingga tubuh bagian depan pria tersebut menempel pada punggung Luna. Bukan hanya itu saja. Hembusan nafas sang pria yang mengenai tengkuknya, membuat gadis lugu nan polos tersebut meremang. "Bersiap-siaplah untuk bermain denganku, Sayang." Seketika hati Luna merasa sangat bahagia, seolah banyak bunga warna-warni yang bermekaran di sana. Panggilan sayang dari sang suami telah membuat jantungnya kembali berdegup kencang. Merasa seluruh tubuhnya semakin memanas, hasrat Kenzo pun semakin bergejolak. Semua yang dirasakannya terasa sangat menyiksa. Dia mencoba meredakannya dengan mencium leher sang istri, dan bermain-main di sana. Tubuh Luna meremang, merasakan sens

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 17 I Want You!

    Kurang selangkah saja, Serena sudah sampai di depan pintu kamar pengantin. Sayangnya, ada dua orang pria yang memakai setelan jas berwarna hitam, berdiri tepat di hadapannya. "Kenapa kalian menghadang ku?! Cepat minggir!" gertaknya tanpa kenal takut."Maaf, Nyonya Serena. Kami hanya melakukan tugas," ucap salah satu pria yang menghadangnya.Seketika Serena mengernyitkan dahinya. Dia mencoba mengenali kedua pria tersebut."Apa Kenzo yang menyuruh kalian?" tanyanya dengan menatap curiga pada keduanya.Namun, kedua pria tersebut hanya diam. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka. "Apa kalian tidak mengenaliku? Aku Serena, istri dari Tuan Kenzo!" Bentaknya dengan membesarkan bola matanya, menatap penuh amarah pada kedua pria tersebut."Maaf, Nyonya Serena. Kami hanya melakukan sesuai dengan perintah," ujar salah satu dari kedua pria yang menghadangnya.Jawaban dari pria tersebut membuat Serena bertambah marah. Dengan sekuat tenaga, dia mendorong kedua pria yang menghadang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 161 Permintaan Istri

    Kenzo menghempaskan tangan istri pertamanya, dan menghampiri istri keduanya. Pria beristri dua tersebut memeluk erat istri keduanya, dan menatap tajam pada istri pertamanya. "Luna akan tetap bersamaku. Di mana pun dia berada, aku akan selalu ada di sampingnya," ucapnya dengan tegas. Serena terperangah melihatnya. Kini, dia bagaikan seorang istri yang terbuang. Parahnya lagi posisinya telah digantikan oleh madunya. Semua orang menatapnya seolah sedang menertawakannya. "Baguslah. Ayo kita pulang sekarang. Badanku sudah sangat lelah," ujar Kania sembari memijit tengkuk lehernya."Tetap di tempat! Semua sudah diputuskan. Hukuman kalian bertiga harus tetap dilakukan hingga selesai. Jika kalian tidak melakukan hukuman dengan baik, maka akan ditambah satu hari lagi untuk setiap kesalahan," tutur Ron Matteo dengan tegas."Tapi, Pa--""Diam!" bentak Ron Matteo menyahuti sang menantu yang ingin memprotesnya. Seketika Kania bersembunyi di belakang tubuh suaminya. Tangannya mencengkeram erat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 160 Hukuman

    "Ayo turun!" bentak seorang polisi yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Kania, Serena, dan Carla turun bergantian dari dalam mobil. Kaki mereka terasa berat, sehingga enggan melangkah. "Kenapa masih berdiri di sini?!" tanya polisi tersebut dengan tegas.Ketiga wanita itu saling mendekat, merasa takut akan wajah garang polisi yang menggertak mereka. "Cepat jalan!" bentak polisi tersebut dengan mempertegas wajah garangnya. Sontak saja mereka bertiga saling mendorong untuk berjalan terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, bahkan suara mereka layaknya lebah yang mendengung untuk saling memerintah."Sepertinya peluru ini tidak akan meleset, meskipun dari jarak jauh," ujar sang polisi dengan meninggikan suaranya. Seketika badan mereka menegang. Saat itu juga ketiga wanita tersebut berjalan cepat, seolah sedang berlomba menuju bangunan yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Para polisi terkekeh melihat tingkah ketiga wanita yang akan dihukum oleh keluarga Matteo, kelua

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 159 Pencuri Teriak Pencuri

    Seketika senjata yang dipegang oleh beberapa polisi mengarah pada Luna, wanita yang berdiri di samping Kenzo, suami Serena. Sontak saja Luna beringsut ketakutan. Wanitayang sedang hamil tersebut mencengkeram tangan suaminya, dan berpegangan erat padanya."Turunkan senjata kalian!" perintah Kenzo dengan tegas pada polisi-polisi tersebut. Sebagian polisi masih mengarahkan senjatanya pada ketiga wanita yang telah membuat keributan dalam rumah utama keluarga Matteo, dan sebagian lagi mengarahkan senjatanya pada Luna."Apa kalian tuli?! Turunkan senjata kalian! Wanita ini istriku! Dia sedang mengandung anakku!" bentak Kenzo sambil merangkul tubuh istri kecilnya. Ron Matteo memberikan tanda pada sang putra untuk menyelesaikan kekacauan yang ada. Damian pun mengerti. Pria paruh baya tersebut berjalan dengan penuh wibawa mendekati salah satu polisi yang mengarahkan senjatanya ke arah Luna. "Turunkan senjata kalian. Dia menantuku, dan sedang mengandung keturunan Matteo," perintahnya dengan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 158 Terbukanya Topeng Serena Hogan

    "A-apa?!""Panti Asuhan?!" Kania, Serena dan Carla serentak berseru, seraya membelalakkan matanya. Mereka terperangah mendengar perintah dari Ron Matteo. Damian menahan tawanya melihat ketiga wanita yang baru saja berulah bak seorang jagoan, kini terlihat pasrah dan tidak berdaya di hadapan seorang kakek tua bernama Ron Matteo. "Kalian bertiga harus tinggal di Panti Asuhan selama satu bulan," tegas Ron Matteo dengan menatap satu per satu dari ketiga wanita tersebut. "Tapi, Kek!""Satu bulan?!" "Kakek bercanda, kan?!" Suara mereka bertiga kembali bersahut-sahutan, sehingga membuat kemarahan sang kakek meluap, hingga naik ke kepala. "Diam!" bentak Ron Matteo dengan kilatan amarahnya yang terlihat pada kedua matanya.Seketika bibir ketiga wanita tersebut menutup rapat. Mereka kembali menundukkan kepalanya, setelah mata mereka saling bertemu dengan mata sang kakek. "Di sana kalian harus bekerja sosial selama dua puluh empat jam dalam sebulan penuh. Keputusan ini tidak bisa digangg

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 157 Kerusuhan Dalam Keluarga Matteo

    "Berhenti!" seru sang penguasa keluarga Matteo dari tempatnya berdiri saat ini. Seketika semua orang berhenti bergerak. Akan tetapi, mereka semua tidak berani menoleh ke arah sumber suara. Selama beberapa detik mereka tampak seperti patung yang tidak bergerak sedikit pun. Namun, tidak ada kelanjutan dari seruan tersebut, sehingga membuat tangan Serena kembali bergerak untuk melampiaskan kemarahannya kembali."Aaaaaaaahhhhhh!" Wanita paruh baya tersebut berteriak kaget, ketika tangan sang menantu berhasil meraih rambutnya, dan menjambaknya sekuat tenaga. Berbanding terbalik dengan Serena. Wanita muda yang mempunyai persamaan sifat dengan ibu mertua tirinya itu, kini tersenyum lebar melihat si pemilik rambut tersebut sedang berteriak kesakitan. "Lepaskan mamaku, Serena!' seru Carla sembari berusaha melepaskan tangan Serena dari rambut sang mama. Sayangnya, Serena tidak akan berhenti menyiksa orang yang menghinanya, sebelum orang tersebut meminta maaf sambil berlutut di hadapannya.

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 156 Duo Wanita Licik

    "Luna?!" ucap Kania tanpa sadar, kaget melihat istri kedua dari putra tirinya berani menegurnya. "Berani juga wanita udik ini berbicara seperti itu padaku," tukas Serena sembari menyeringai.Wanita angkuh tersebut berjalan menghampiri madunya yang berdiri tidak jauh darinya. Dengan cekatan Carla bergerak untuk menghalanginya. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan ketus. Carla tidak gentar. Dia tidak bergerak sedikit pun dari hadapan Serena. Dengan tubuhnya, wanita yang pernah menaruh hati pada saudara tirinya itu berusaha melindungi istri kedua dari pria yang dicintainya. "Minggir!" bentak Serena dengan kilatan amarah yang terlihat jelas pada sorot matanya. "Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya!" ujar Carla tanpa takut sedikit pun padanya. Serena maju selangkah untuk mendekatinya. Wajah yang memancarkan begitu besar amarahnya, kini berada tepat di hadapan wajah Carla. "Apa kamu tahu akibatnya, jika menantang ku?" tanyanya dengan penuh penekanan."Ap

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 155 Wanita Ambisius

    Serena menatap tajam pada Carla. Pasalnya, saudara tiri dari suaminya itu telah berani membentaknya. "Apa?! Kamu marah?! Tidak terima aku bilang mamamu berambisi menjadi seorang istri dan seorang ibu yang baik?! Kenyataannya memang seperti itu! Kenapa kamu marah?!" bentaknya membalas saudara ipar tirinya. "Jangan-jangan mamamu ini juga berambisi untuk menguasai semua harta dan aset keluarga Matteo, sama seperti kamu!" sambungnya sembari menyeringai.Seketika Carla melebarkan bola matanya, menatap tajam pada istri pertama dari saudara tirinya. Serena berdiri tegak dengan mengangkat dagunya, tidak gentar sedikit pun dengan perlawanan Carla bersama dengan ibunya."Tutup mulutmu, Serena!" sentak Carla dengan menatap penuh kebencian padanya. Wanita angkuh itu hanya tertawa melihat reaksi dari saudara tiri sang suami yang sedang direndahkannya. "Kenapa? Apa kamu merasa malu karena semua yang aku sampaikan semuanya benar?" tanyanya dengan santai, sambil tertawa melihat kedua wanita di ha

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 154 Ambisi Seorang Wanita

    Sontak saja semua pasang mata mengarah pada sumber suara. Damian, pria paruh baya yang merupakan orang tua laki-laki dari Kenzo dan juga merupakan suami dari Kania, telah menyerukan perintah pada keduanya untuk menghentikan perdebatan mereka. Seketika bibir Kania melengkung ke atas. Hatinya merasa bahagia melihat sang suami yang sedang menghentikan putra kandungnya, ketika hendak mengarahkan tangannya, seolah akan memukulnya. Berbanding terbalik dengan Kenzo. Dirinya merasa kesal telah dihentikan oleh sang papa yang seolah lebih membela istri keduanya dibandingkan dengan putra kandungnya."Sayang, lihatlah Kenzo. Dia berani membentak ku dan mengangkat tangannya untuk memukulku," ucap Kania dengan memperlihatkan ekspresi mengibanya."Diam, Kania!" bentak Damian sembari menatap tegas padanya. Sontak saja semua orang terhenyak mendengarnya. Mereka diam, dan menantikan reaksi Damian selanjutnya. Termasuk Kenzo yang tidak menyangka jika sang papa bida membentak istrinya. "Sayang, kenapa

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 153 Rahasia Sang Istri

    Dari balik tembok Kenzo mendengar sang ibu tirinya sedang protes pada sikap acuh papanya. Kini, dia merasa terjebak di tempat tersebut. 'Bagaimana ini? Jika aku kembali, maka aku harus menghadapi wanita licik itu. Aku yakin, jika dia punya sejuta rencana licik untuk menjatuhkan ku dari Luna. Tapi, jika aku tetap di sini, aku akan mendengar semua perdebatan antara Papa dengan istrinya. Lebih parahnya lagi, jika wanita itu yang terlebih dahulu pergi dari ruangan itu, maka dia akan mengira bahwa aku telah menguping pembicaraan mereka. Ah, harusnya wanita itu menemui Papa setelah aku duduk bersama dengan Kakek,' batinnya sembari menghela nafas. "Apa maksudmu, Kania? Siapa yang menghindari mu? Aku tidak menghindari mu. Mungkin hanya perasaanmu saja," ujar Damian sambil berpura-pura sibuk melihat sekelilingnya."Perasaanku saja, katamu? Seperti saat ini, kamu berbicara denganku, tapi sama sekali tidak melihat ke arahku. Apa ini juga hanya perasaanku saja?!" ucap Kania dengan meninggikan s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status