Share

Bab 14 Pesta Pernikahan

Author: XENA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini Kenzo telah mempersiapkan dirinya menjadi seorang pengantin. Tidak ada persiapan spesial darinya. Baginya pernikahan kedua ini hanyalah formalitas untuk mendapatkan hak warisnya, bukan berdasarkan atas perasaan suka ataupun cintanya pada gadis yang menjadi calon istri keduanya.

Balutan setelan jas berwarna putih dari designer ternama, menambah ketampanan wajahnya. Tidak ada yang bisa meragukan pesona dari seorang Kenzo Matteo, calon penguasa keturunan dari keluarga Matteo.

Namun, seketika kesempurnaan Kenzo dinodai oleh penampilan calon istri keduanya. Seorang gadis dengan memakai pakaian pengantin yang sederhana, memakai sandal rumahan, rambut panjangnya diikat kuncir kuda, dan wajahnya berhiaskan makeup tebal. Persis sekali seperti seorang badut yang sedang mengamen di jalanan.

Serena tersenyum puas melihat betapa hancurnya penampilan calon madunya saat akan melakukan janji pernikahan bersama suaminya. Begitu pula dengan semua orang yang berada di tempat itu. Hanya sekumpul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 15 Ritual Pengantin Baru

    Dari balik pintu, Serena mencoba mencuri dengar apa yang terjadi di dalam kamar pengantin baru. Dia menempelkan telinga kanannya lekat-lekat, berharap mendengar sesuatu."A-apa yang akan anda lakukan, dok?""Karena kamu telah mempermalukan saya di depan mereka semua, maka kamu harus menerima hukuman dariku," jawab Kenzo sembari tersenyum bengis, layaknya binatang buas yang akan menerkam mangsanya.'Apa? Kenzo benar-benar akan melakukannya? Bukankah dia berjanji padaku untuk tidur bersamaku setelah acara selesai? Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa lupa?' batin Serena memberontak marah, seraya berusaha membuka pintu kamar tersebut.Namun, usahanya sia-sia belaka. Pintu kamar tersebut terkunci secara otomatis, ketika pintu sudah tertutup rapat. "Sial! Kenapa tidak ada yang berpihak padaku?!" Merasa usahanya sia-sia, dia pun kembali menempelkan telinga kanannya pada kamar tersebut. "Aku mohon. Jangan lakukan itu, Ken. Lakukan lain hari saja, agar tidak ada malam pertama untuk pernikahan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 16 Hasrat Pengantin Baru

    Melihat tangan kekar yang melingkar di pinggangnya, jantung Luna berdegup dengan kencang. Tangan itu tidak asing baginya. 'Apa benar ini tangan Dokter Kenzo?' tanyanya dalam hati. Tangan kekar itu membuat Luna merasakan pelukan seorang pria dari belakang. Terlebih lagi tangan sang pria semakin erat memeluknya, sehingga tubuh bagian depan pria tersebut menempel pada punggung Luna. Bukan hanya itu saja. Hembusan nafas sang pria yang mengenai tengkuknya, membuat gadis lugu nan polos tersebut meremang. "Bersiap-siaplah untuk bermain denganku, Sayang." Seketika hati Luna merasa sangat bahagia, seolah banyak bunga warna-warni yang bermekaran di sana. Panggilan sayang dari sang suami telah membuat jantungnya kembali berdegup kencang. Merasa seluruh tubuhnya semakin memanas, hasrat Kenzo pun semakin bergejolak. Semua yang dirasakannya terasa sangat menyiksa. Dia mencoba meredakannya dengan mencium leher sang istri, dan bermain-main di sana. Tubuh Luna meremang, merasakan sens

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 17 I Want You!

    Kurang selangkah saja, Serena sudah sampai di depan pintu kamar pengantin. Sayangnya, ada dua orang pria yang memakai setelan jas berwarna hitam, berdiri tepat di hadapannya. "Kenapa kalian menghadang ku?! Cepat minggir!" gertaknya tanpa kenal takut."Maaf, Nyonya Serena. Kami hanya melakukan tugas," ucap salah satu pria yang menghadangnya.Seketika Serena mengernyitkan dahinya. Dia mencoba mengenali kedua pria tersebut."Apa Kenzo yang menyuruh kalian?" tanyanya dengan menatap curiga pada keduanya.Namun, kedua pria tersebut hanya diam. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut mereka. "Apa kalian tidak mengenaliku? Aku Serena, istri dari Tuan Kenzo!" Bentaknya dengan membesarkan bola matanya, menatap penuh amarah pada kedua pria tersebut."Maaf, Nyonya Serena. Kami hanya melakukan sesuai dengan perintah," ujar salah satu dari kedua pria yang menghadangnya.Jawaban dari pria tersebut membuat Serena bertambah marah. Dengan sekuat tenaga, dia mendorong kedua pria yang menghadang

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 18 Rahasia Kamar Pengantin

    Perkataan Kenzo membuat Luna merasa dibutuhkan oleh suaminya. Perasaan kagumnya telah berubah menjadi rasa suka. Kini, dia yakin jika perasaan cintanya semakin kuat. "Aku mencintaimu, Suamiku," bisiknya diiringi dengan lenguhan di telinga sang suami.Kenzo tersenyum, dan merasa sangat bahagia saat ini. Tidak terpikirkan hal apapun di kepalanya, kecuali wanita yang sedang bersama dengannya, memadu kasih untuk kedua kalinya. Hasratnya kembali menggebu, setelah mendengar pernyataan cinta dari wanita yang baru saja dinikahinya.Dalam pikirannya saat ini tidak lagi ada Serena, istri pertamanya yang selama ini menjadi tempat mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya. Tidak ada pula ingatan tentang kontrak perjanjian dengan istri keduanya sebagai ibu pengganti anaknya. Bukan hanya itu saja, perjanjian dengan sang kakek pun dilupakannya saat ini.Semua tergantikan oleh rasa senang dan bahagia yang terpacu oleh hasrat sepasang pengantin baru tersebut. Semakin lama hasratnya semakin bergelora.

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 19 Tergoda Lagi

    "Besar? Apa maksudnya mau ikan yang besar ini?" tanya Luna sembari menunjuk piring yang berisi ikan."Perasaan, tadi tidak sebesar ini," sambung Kenzo kembali tanpa sadar, seolah sedang terhipnotis oleh boba yang terdapat pada dua gundukan kembar milik istri keduanya.Dahi Luna mengernyit, mencoba menelaah ucapan suaminya. Merasa aneh dengan sikap sang suami, dia pun mengikuti arah pandangnya. Sontak saja kedua tangan Luna menutup bagian dadanya. "Apa yang sedang kamu lihat?" tanyanya dengan gugup.Seketika Kenzo terperanjat kaget. Dia sadar telah melakukan hal bodoh yang bisa mempermalukan dirinya sendiri."Tidak. Tidak ada apa-apa," ucapnya dengan gugup."Itu nasinya. Silahkan ambil lauk dan sayurnya sendiri," tukas Luna dengan gugup, dan merasa malu pada pria yang duduk di hadapannya.Kenzo menangkap kecanggungan di antara mereka. Dengan reflek dia memerintahkan Luna untuk mengambilkan lauk dan sayur, agar kecanggungan di antara mereka hilang, dan suasana menjadi nyaman."Ambilkan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 20 Wanita Penggoda

    Kenzo tidak bisa memberitahukan semuanya pada Serena, istri pertamanya. Bukan karena dia takut pada sang istri, tapi lebih tepatnya ingin menjaga hatinya."Kami hanya membahas tentang perjanjian kontrak yang sudah ditandatanganinya. Semuanya akan berjalan sesuai dengan kesepakatan kita bersama," tutur Kenzo seraya merangkul sang istri, dan membawanya ke ranjang.Namun, Serena tidak semudah itu percaya padanya. Dia menatap intens kedua mata suaminya, seolah sedang mencari kebenaran dari perkataannya."Benarkah itu, Ken? Apa kamu tidak berbohong?" Kenzo menghela nafas yang terasa berat di dalam dada. Terasa berat baginya untuk berkata bohong. Terlebih lagi pada wanita yang selama ini telah menghuni hatinya."Apa berarti kamu tidak percaya padaku, Sayang?" tanya Kenzo seraya memegang kedua tangan sang istri.Serena tersenyum, dan melepaskan tangannya dari genggaman sang suami. Kedua tangannya bergerak lincah membuka piyama pria yang berstatuskan suaminya. "Apa kamu lupa akan janjimu pa

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 21 Pesona Istri Kedua

    'Shit! Kenapa tidak terpikir sama sekali olehku?!' umpat Kenzo dalam hati.Serena melihat kebodohan pada ekspresi wajah suaminya saat ini. Dia menyeringai, seolah menertawakan kebodohan seorang Kenzo Matteo yang terkenal jenius di bidangnya."Kenapa? Apa kamu menyesal?" "Tidak," celetuk Kenzo tanpa sadar."Apa?! Jangan bilang jika kamu mempunyai perasaan padanya! Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Ken!" bentak Serena dengan amarahnya yang menggebu-gebu.Seketika Kenzo tersadar akan ucapannya. Dalam hati dia merutuki kebodohannya. Bahkan dia mengumpat dalam hati, karena berhasil membuat dirinya sendiri terlihat bodoh di hadapan Serena, istri pertamanya yang terkenal sangat cerdik."Tidak. Bukan begitu, Sayang. Aku hanya ingin mengatakan jika Kakek tidak akan membiarkan hal itu terjadi," sanggahnya dengan tatapan mengiba."Kakek tidak akan tahu, jika kalian semua diam, tidak ada yang memberitahukan hal itu padanya," ujar Serena dengan meninggikan suaranya.Kenzo menghela naf

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 22 Sebuah Pesan

    Luna menepati janjinya. Dia masih setia menunggu Kenzo di dalam kamar dengan lingerie yang masih melekat di tubuh indahnya. "Kenapa Dokter Kenzo lama sekali?" gumamnya sembari melihat ke arah jam dinding.Hembusan angin yang berasal dari pendingin ruangan menerpa kulit mulus Luna. Selama berjam-jam, dia bertahan di sofa untuk menunggu suaminya. Tiba-tiba saja dia berlari ke arah ranjang, dan masuk ke dalam selimut. Dari luar terlihat selimut putih tersebut bergerak-gerak. "Dingin sekali. Apa tidak ada baju selain yang aku pakai?" gumamnya diiringi dengan giginya yang bergemelatuk.Berbeda halnya dengan kamar lainnya. Di seberang sana, kamar yang dipersiapkan untuk Kenzo dan Serena, masih tertutup rapat. Tidak ada yang berani mengganggu mereka. Sama halnya dengan Kenzo ketika berada di dalam kamar pengantin, Serena pun memerintahkan pada pelayan untuk mengantarkan makanan serta minuman ke dalam kamar mereka. Sepasang suami istri tersebut mengurung diri di kamar, sesuai dengan keing

Latest chapter

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 104 Kamar Rahasia

    Serena terdiam melihat isi dalam salah satu kamar tamu yang dimasukinya. Dia sama sekali tidak menyangka jika bisa menemukan semua itu di kamar tersebut. Perlahan kakinya melangkah menghampiri ranjang yang ada di sana."Apa semua ini nyata?" gumamnya sembari melihat apa yang ada di hadapannya.Perlahan tangannya bergerak menyentuh barang-barang yang ada di atas ranjang. Matanya berkaca-kaca ketika memegang beberapa baju bayi dan perlengkapan bayi yang tertata rapi di sana. "Ternyata Kenzo meletakkan semuanya di sini. Aku pikir dia sudah membuang semua barang-barang ini," gumam Serena seraya tersenyum bahagia, seolah sedang menemukan sesuatu yang berharga. Setelah itu pandangannya beralih pada ranjang bayi yang berada di dekat ranjang tersebut. Dia beranjak dari duduknya, dan menghampirinya. Matanya berbinar melihat mainan yang tergantung di atas ranjang bayi itu.Tanpa sadar tangannya menyentuh mainan tersebut, sehingga bergerak dan mengeluarkan suara musik. Sama seperti dahulu, Ser

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 103 Tidak Bisa Menahan

    "Sayang, bangun. Sudah pagi," bisik Luna di telinga sang suami. Kenzo hanya diam, tanpa bergerak atau pun merespon dengan kata-kata. Kedua matanya masih terpejam, layaknya orang yang masih sibuk di alam mimpinya. "Apa dia masih tidur?" gumamnya sambil menatap kagum pada wajah tampan pria yang ada di hadapannya. Tanpa sadar tangannya menyentuh wajah suaminya. Wajah tampan yang bak pahatan sempurna itu, membuat Luna tidak bisa menahan keinginannnya. Jari tangannya bergerak menyusuri lekuk wajah sang suami, layaknya sedang menggambar pada sebuah kanvas. Kenzo sebisa mungkin menahan gerakan jemari lentik sang istri yang bergerak halus dari alis, hidung, dan berakhir di bibir. Lagi-lagi dia tidak bisa menahan keinginannya. Bibir pink alami milik sang suami membuatnya terpesona, sehingga ingin merasakan kembali sentuhan kenyal dari bibir tersebut. Perlahan wajah Luna bergerak mendekati wajah suaminya, seolah se

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 102 Antara Percaya dan Tidak

    Ranjang di kamar tersebut berantakan. Kain berwarna putih yang menutupi ranjang tersebut menjadi kusut, sehingga membuat Serena berpikiran buruk pada si pemilik kamar dan suaminya. Kemudian dia melihat piring dan gelas bekas yang sudah kosong."Apa-apaan ini?!" ujarnya sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang. "Apa yang sudah mereka lakukan?!" sambungnya dengan menatap marah pada ranjang yang ada di hadapannya.Matanya kembali menyusuri kamar berukuran kecil yang sangat anti untuk dimasukinya. Dia kembali kesal, karena tidak menemukan apa yang dicarinya. Dengan kemarahan yang telah merajai hatinya, Serena keluar dari kamar tersebut untuk mencari suaminya.Pikirannya kalut, bayangan antara madunya bersama dengan sang suami yang sedang bersenang-senang dalam kamar tersebut, senantiasa mengganggunya. Terlebih lagi si pemilik kamar dan juga suaminya tidak ada dalam kamar yang didatanginya."Ke mana mereka sebenarnya?""Apa mereka berdua sedang bersama?"Pertanyaan-pertanyaan itu han

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 101 Di Dalam Kamar

    "Tuan, kamarnya sudah siap. Apa ada hal lain lagi yang perlu saya bantu?" tanya seorang wanita dengan suara serak khas nenek-nenek.Kenzo menoleh ke arah sumber suara, dan tersenyum pada sosok wanita tua yang sedang berdiri di depan pintu."Terima kasih, Nek. Setelah Luna menghabiskan semua makanan, buah-buahan dan susunya, saya akan membawanya ke sana.""Ke mana?" tanya Luna penasaran.Kenzo tersenyum pada sang istri, dan menyuapkan makanan yang ada di piring."Habiskan dulu makanannya. Setelah itu, aku akan memberitahukan sesuatu padamu," tutur Kenzo yang dengan telaten menyuapi sang istri.Wanita tua tersebut berjalan menghampiri mereka, dan menunduk tepat di samping tuannya yang sudah dianggap cucunya sendiri."Apa Nenek perlu membawakan semua pakaian Luna ke kamar yang akan ditempatinya?" bisik sang nenek di telinga Kenzo.Luna memperhatikan mereka berdua yang terlihat seolah sedang menyembunyikan sesuatu. "Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanyanya sembari menatap suaminya dan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 100 Ketulusan Hati

    Luna memegang tangan suaminya yang sedang menyentuh wajahnya. "Jangan ambil anakku!" serunya dengan mata terpejam.Seketika Kenzo terhenyak, dan memegang tangan sang istri yang masih dalam kondisi matanya terpejam. "Sayang, ada apa?" tanyanya dengan lembut."Pergi!" seru Luna seraya menarik tangannya dari genggaman suaminya.Namun, Kenzo tidak menyerah begitu saja. Dia tidak terima diperlakukan seperti itu oleh istri keduanya yang kini telah mempunyai tempat tersendiri dalam hatinya. Kenzo meraih kembali tangan sang istri, dan memegangnya dengan sangat erat. "Pergi dari sini!" seru Luna kembali dengan mata terpejam, sembari berusaha melepaskan tangannya dari genggaman suaminya."Sayang, ini aku, Kenzo, suamimu!" ucap Kenzo dengan tegas, berusaha untuk menyadarkan sang istri.Mendengar nama sang suami, Luna semakin memberontak. Dia tidak hanya berusaha untuk melepaskan tangannya, tapi dia juga berusaha untuk menyingkirkan sang suami yang semakin menempel padanya."Pergi!""Jangan ga

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 99 Jangan Ambil Anakku

    "Tidurlah. Istirahatkan tubuh dan pikiranmu," tutur Carla sambil menyelimuti Luna yang terbaring di ranjangnya.Luna memaksakan senyumnya, dan memegang tangan Carla yang selimutnya. "Terima kasih, Carla. Kamu selalu ada untukku, meskipun aku tahu jika kamu tidak memihak ku," ucap Luna dengan lemah."Apa maksudmu, Luna?!" tanya Carla dengan menunjukkan ekspresi marahnya.Luna memaksakan senyumnya yang terlihat sangat lemah. Wanita yang sedang hamil itu menggeleng lemah, seolah tidak bertenaga.Carla menghela nafasnya melihat istri kedua saudara tirinya yang terlihat begitu menyedihkan. Dia duduk di tepi ranjang, dan memegang tangan Luna."Aku tidak memihak siapa pun. Tidak memihak Serena atau pun kamu. Aku hanya memihak pada kebenaran," tuturnya dengan serius.Luna hanya diam, tidak berkomentar apa pun untuk menanggapi perkataan saudara tiri suaminya. Dia tidak memiliki banyak tenaga untuk melakukan apa pun saat ini. Yang bisa dilakukannya hanyalah memejamkan matanya."Kamu harus ber

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 98 Dua Garis Merah

    Kenzo berdiri mematung, dan menatap tidak percaya pada istri pertamanya. Mata Serena yang berbinar seolah memberitahukan pada semua orang bahwa betapa bahagianya dia saat ini."Sayang! Kenapa kamu diam saja?" tanya Serena sambil berjalan menghampirinya.Luna pun merasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Hatinya bergejolak. Ada rasa takut yang membuat air matanya menetes dengan sendirinya.'Bagaimana ini? Bagaimana jika Nyonya Serena benar-benar hamil? Apa aku dan bayi yang ada dalam kandunganku ini akan ditendang dari sini? Apa Dokter Kenzo akan membuang kami?' "Hamil? Benarkah kamu sedang hamil, Serena?" tanya Carla dari tempatnya berdiri.Serena berdiri di hadapan suaminya. Dia memutar badannya untuk menghadap orang yang telah bertanya padanya."Benar, Carla. Aku sedang hamil. Di sini, ada anak kami. Bayi ini adalah hasil dari buah cintaku dan Kenzo," jawabnya sembari mengusap lembut perutnya, dan tersenyum pada saudara tiri suaminya.Kemudian dia kembali membalikkan badann

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 97 Aku Hamil

    Kenzo meraih tubuh istri kecilnya, dan membawanya dalam pelukan. Hatinya sungguh sakit melihat sang istri yang sedang mengandung, sedang bersedih hingga memerlukan bantuan seorang psikiater. "Sayang, tenanglah. Kamu baik-baik saja. Ada aku yang akan selalu menemanimu. Lebih baik sekarang kita pulang, agar kamu bisa beristirahat dan kesehatanmu bisa pulih kembali," tutur Kenzo sambil memeluk erat sang istri.Carla menatap iba pada istri kedua saudara tirinya yang sudah dianggap sebagai adiknya. Terlebih lagi di saat dia melihat wanita yang dipanggil Luna dengan panggilan ibu. 'Aku harus bersyukur dengan keadaanku. Meskipun kedua orang tuaku berpisah, aku masih mempunyai keluarga Matteo yang sangat baik padaku,' batinnya yang bisa merasakan kerasnya kehidupan Luna.Kenzo mendorong kursi roda yang dinaiki oleh istri keduanya. Dalam pikirannya saat ini bagaikan benang kusut yang belum bisa diurai olehnya. Butuh waktu dan kesabaran ekstra untuk mengurainya, agar bisa kembali lurus sepert

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 96 Terjebak

    Kenzo menoleh ke arah istrinya, dan mencoba mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh sang istri padanya. "Apa?" tanyanya sembari tersenyum padanya."Bisakah kamu tidak meninggalkanku? Aku sangat membutuhkanmu, Sayang," ujar Serena dengan mata yang berkaca-kaca.Sungguh hati Kenzo ingin mengatakan tidak. Dalam hati yang terdalam, saat ini dia ingin sekali bersama dengan Luna, istri keduanya.Namun, Serena juga istrinya yang berhak mendapatkan perhatiannya. Terlebih lagi saat ini istri pertamanya sedang membutuhkan dirinya. "Tapi aku harus bekerja," ucapnya tanpa sadar."Apa pekerjaanmu lebih penting dibandingkan dengan istrimu yang sedang sakit?" tanya Serena tidak mau kalah dari suaminya.Kenzo terdiam. Hatinya terasa diterkam oleh ucapan istri pertamanya. Dia sadar, dan membenarkan perkataan sang istri. Akan tetapi, hati kecilnya menolak untuk mengikuti keinginan istri pertamanya. "Tapi aku seorang dokter yang harus menolong pasien kapan pun dibutuhkan," tutur Kenzo untuk membela

DMCA.com Protection Status