Home / Pernikahan / Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa / Bab 21 Pesona Istri Kedua

Share

Bab 21 Pesona Istri Kedua

Author: XENA
last update Last Updated: 2024-09-19 17:52:54

'Shit! Kenapa tidak terpikir sama sekali olehku?!' umpat Kenzo dalam hati.

Serena melihat kebodohan pada ekspresi wajah suaminya saat ini. Dia menyeringai, seolah menertawakan kebodohan seorang Kenzo Matteo yang terkenal jenius di bidangnya.

"Kenapa? Apa kamu menyesal?"

"Tidak," celetuk Kenzo tanpa sadar.

"Apa?! Jangan bilang jika kamu mempunyai perasaan padanya! Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Ken!" bentak Serena dengan amarahnya yang menggebu-gebu.

Seketika Kenzo tersadar akan ucapannya. Dalam hati dia merutuki kebodohannya. Bahkan dia mengumpat dalam hati, karena berhasil membuat dirinya sendiri terlihat bodoh di hadapan Serena, istri pertamanya yang terkenal sangat cerdik.

"Tidak. Bukan begitu, Sayang. Aku hanya ingin mengatakan jika Kakek tidak akan membiarkan hal itu terjadi," sanggahnya dengan tatapan mengiba.

"Kakek tidak akan tahu, jika kalian semua diam, tidak ada yang memberitahukan hal itu padanya," ujar Serena dengan meninggikan suaranya.

Kenzo menghela naf
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 22 Sebuah Pesan

    Luna menepati janjinya. Dia masih setia menunggu Kenzo di dalam kamar dengan lingerie yang masih melekat di tubuh indahnya. "Kenapa Dokter Kenzo lama sekali?" gumamnya sembari melihat ke arah jam dinding.Hembusan angin yang berasal dari pendingin ruangan menerpa kulit mulus Luna. Selama berjam-jam, dia bertahan di sofa untuk menunggu suaminya. Tiba-tiba saja dia berlari ke arah ranjang, dan masuk ke dalam selimut. Dari luar terlihat selimut putih tersebut bergerak-gerak. "Dingin sekali. Apa tidak ada baju selain yang aku pakai?" gumamnya diiringi dengan giginya yang bergemelatuk.Berbeda halnya dengan kamar lainnya. Di seberang sana, kamar yang dipersiapkan untuk Kenzo dan Serena, masih tertutup rapat. Tidak ada yang berani mengganggu mereka. Sama halnya dengan Kenzo ketika berada di dalam kamar pengantin, Serena pun memerintahkan pada pelayan untuk mengantarkan makanan serta minuman ke dalam kamar mereka. Sepasang suami istri tersebut mengurung diri di kamar, sesuai dengan keing

    Last Updated : 2024-09-20
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 23 Tanda Merah

    Sinar mentari pagi telah menyapa bumi. Semua orang yang bekerja di rumah utama keluarga Matteo, kembali disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. "Nyonya Luna, apa anda sudah bangun?! Semua orang sudah menunggu anda di meja makan!" teriak seorang pelayan wanita sembari mengetuk pintu kamar pengantin.Di dalam kamar tersebut, Luna masih berselimut dan meringkuk di dalamnya. Dia terlihat sangat nyaman dan lelap dalam tidurnya. Namun, ketukan pintu dan suara seruan dari luar kamar, membuat tidur Luna terganggu. Perlahan-lahan kedua matanya pun terbuka. Dengan enggan dia turun dari ranjang, dan berjalan ke arah pintu.Kedua kakinya terasa berat melangkah, seberat hatinya setelah membaca pesan dari sang suami. "Maaf, Nyonya. Semuanya sudah menunggu untuk sarapan. Nyonya diperintahkan segera datang ke ruang makan," ucap pelayan wanita tersebut dengan sopan."Saya akan segera ke sana," tukas Luna sembari mengusap-usap matanya.Pelayan tersebut pun meninggalkan Luna untuk bersiap-siap. De

    Last Updated : 2024-09-21
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 24 Gosip Terhangat

    "Dok, bolehkah saya menumpang hingga ke rumah sakit?" tanya Luna ketika Kenzo beranjak dari duduknya, berniat untuk mengejar istri pertamanya. "Cepatlah. Jangan biarkan Serena menunggu lama," ujar Kenzo tanpa melihat ke arah istri keduanya. Seketika Luna beranjak dari duduknya untuk mengikuti sang suami yang sudah terlebih dahulu melangkah pergi. "Kakek pikir hubungan kalian berdua sudah sangat dekat, tapi nyatanya hanya kedekatan seorang pasien dan dokter saja," tukas Ron Matteo sembari menyeringai. Kenzo menghentikan langkahnya, dan menoleh ke belakang, di mana sang kakek berada. "Tentang itu, tanyakan saja pada Luna. Aku sudah berkali-kali mengingatkannya." Setelah itu dia kembali meneruskan langkahnya, meninggalkan Luna yang sedang meminta maaf pada kakek mertuanya. "Sial! Kenapa aku bisa berada di situasi seperti ini?!" umpat Kenzo mengiringi langkah kakinya. Seperti dugaan Kenzo. Serena, istri pertamanya telah menunggu dengan memasang wajah marahnya. Satu hal yan

    Last Updated : 2024-09-22
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 25 Wanita Milik Pria Berkuasa

    "Ada apa ini? Kenapa kalian ada di sini?" Tiba-tiba suara tegas seorang pria membuat mereka bertiga menoleh ke arahnya. Pria berwajah tampan dengan tinggi badan proposional sedang menatap tajam pada kedua staf medis tersebut."Saya baru saja selesai memeriksa pasien, dok," jawab sang perawat sembari memperlihatkan perlengkapan medis yang dibawanya. Pandangan mata sang dokter mengarah pada dokter wanita yang berdiri di depan Luna. Hanya dengan menatapnya saja, dokter wanita tersebut mengerti arti dari tatapan tersebut. "Saya hanya berkunjung saja, dok. Mungkin saja ada yang bisa saya bantu," ucapnya sambil tersenyum manis pada sang dokter."Apa Dokter Lisa punya banyak waktu luang?" tanya sang dokter dengan ekspresi datar.Seketika senyuman dokter wanita tersebut pudar. Dengan menahan malunya, dia berpamitan pada sang dokter untuk kembali melakukan pekerjaannya."Bagaimana keadaan pasien?" tanya sang dokter pada perawat yang masih berada di ruangan tersebut."Keadaannya masih sama,

    Last Updated : 2024-09-23
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 26 Dia Suamiku

    Panggilan suami yang diberikan oleh istri keduanya, membuat Kenzo tersipu malu. Bahkan setelah dia keluar dari kamar inap perawatan ibu mertuanya, suara Luna yang memanggilnya dengan sebutan suami, masih saja terngiang di telinganya.Entah mengapa hati Kenzo berbunga-bunga mendengarnya. Bukankah sudah sering mendengar dari mulut Serena, istri pertamanya? Pertanyaan itu pun membayangi hatinya. Dan dia tidak merasakan seperti saat mendengarnya dari Luna, istri keduanya.Senyuman Kenzo masih saja mengembang. Bahkan semua orang yang menyapanya, mendapatkan balasan senyuman darinya. Seperti saat ini, di dalam sebuah lift, dia berdiri di antara para staf medis rumah sakit tersebut. Senyumnya pun masih saja menghiasi wajah tampannya."Sepertinya Dokter Kenzo sedang berbahagia," ucap seorang dokter wanita yang berdiri di sampingnya.Sontak saja senyuman Dokter Kenzo pudar, dan kembali memasang wajah datarnya. Dia menatap tajam pada dokter wanita tersebut, dan memperingatkannya."Jika punya b

    Last Updated : 2024-09-24
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 27 Bulan Madu

    Serena yang dikenal oleh Luna adalah seorang wanita berkelas yang baik hati. Akan tetapi, semenjak masuk ke dalam kehidupan mereka, sikap Serena berubah total padanya. Tidak ada lagi keramahan, senyuman dan pelukan darinya. Hanya ada perkataan kasar yang ditujukan padanya. Seperti saat ini, Luna membantu pelayan menata makanan di meja makan meskipun mereka sudah melarangnya. Bagi Luna, dia tidak mau menumpang hidup di rumah besar itu tanpa melakukan sesuatu untuk membayarnya. "Biarkan saja dia melakukannya. Anggap saja sedang berolahraga," ujar Serena yang sedang duduk di ruang makan untuk menunggu sang suami.Luna tersenyum menanggapinya. Dia tidak mau mengambil pusing setiap perkataan kasar yang ditujukan Serena padanya, karena Kenzo telah mengatakan hal itu padanya. Kenzo duduk di kursi yang biasa ditempatinya. Sesekali dia mencuri pandang pada istri keduanya yang masih sibuk menghidangkan makanan untuk mereka. "Duduklah. Biarkan mereka saja yang melakukannya," tutur Kenzo deng

    Last Updated : 2024-09-25
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 28 Antara Istri Pertama dan Kedua

    Sebelum mengemudikan mobilnya, Kenzo sempat mengirim pesan pada Luna, istri keduanya. Dia meminta maaf karena tidak bisa memakan semua makanan yang telah dimasaknya. Akan tetapi, Kenzo memuji masakannya.Luna tersenyum getir membaca pesan yang dikirimkan sang suami padanya. Merasa sangar kesepian di dalam kamar tersebut, dia pun kembali memainkan ponselnya.Entah mengapa dia merasa rindu pada sang dokter yang telah menikahinya. Luna kembali melihat pesan yang dikirimkan oleh suaminya. Tanpa sadar jarinya menekan gambar profil nomor tersebut.Bibirnya melengkung ke atas melihat foto suaminya yang terlihat begitu tampan. Akan tetapi, senyumnya pun pudar ketika melihat sosok wanita yang berada di sebelah suaminya. Serena, istri pertama Kenzo yang berfoto dengan adegan romantis bersama sang suami."Apa aku bisa berfoto seperti itu dengannya?" Harapannya sangat tinggi, hingga dia merasa tidak mungkin untuk mencapainya. "Ada apa, Luna?" tanya seorang pelayan wanita yang sedang berpapasan

    Last Updated : 2024-09-26
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 29 Bumerang

    Kenzo merutuki kebodohannya. Rasa rindu pada istri keduanya membuat sang istri pertama marah padanya. Kini dia hanya bisa diam dan menerima semua kemarahan sang istri. Namun, ada hikmah di balik semuanya. Serena enggan meneruskan rentetan rencana yang sudah ada dalam list buatannya. Istri pertamanya itu meminta untuk kembali ke rumah, dan berniat membalas kegagalannya pada Luna, istri kedua Kenzo. Tentu saja tanpa sepengetahuan suaminya.Serena sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Bahkan dia telah lupa akan tujuannya membawa Luna masuk ke dalam pernikahan mereka. Saat ini yang dirasakannya hanya rasa kesal yang mendalam pada madunya.'Sial! Berani-beraninya kamu membayangi pikiran suamiku dengan wajah kolot mu itu! Dasar wanita brengsek!' batin Serena sembari menatap marah pada Luna yang sedang menghidangkan kopi untuknya dan sang suami.Laura tersenyum licik menyambut madunya yang sedang memberikan secangkir kopi padanya."Luna, ke sinilah."Wanita muda itu merasakan hal yang tida

    Last Updated : 2024-09-27

Latest chapter

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 135 Taruhan Antar Kekuasaan Dua Istri

    "Aku bertaruh untuk Nyonya Serena. Kalian mau bertaruh untuk siapa?" tanya lirih seorang pelayan wanita, sembari menengadahkan tangannya di hadapan kerumunan para pelayan yang sedang bersembunyi di balik tembok ruang makan untuk menguping. "Kamu mengajak kita taruhan?" tanya pelayan kepercayaan Serena dengan setengah berbisik. Pelayan wanita tersebut menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia menunjuk tangannya yang masih dalam posisi menengadah dengan menggunakan dagunya. Tanpa berpikir panjang, pelayan yang merupakan kepercayaan sang nyonya merogoh sakunya dan meletakkan dua lembar uang kertas pada telapak tangan tersebut, sembari menyebutkan pilihannya. "Tentu saja aku bertaruh untuk Nyonya Serena," ucapnya dengan penuh keyakinan. Satu per satu dari mereka pun memilih Serena untuk dijagokan. Sang nyonya memang tidak pernah membiarkan dirinya kalah dari siapa pun. Terlebih lagi dari Luna, istri kedua suaminya yang kini tinggal bersama mereka. "Ada apa ini?!" Tiba-tiba saja terde

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 134 Ruang Debat

    "Berhenti!" seru Luna sembari berdiri dari duduknya. Sontak saja semua pasang mata yang ada di ruang makan tersebut mengarah padanya. "Kamu tidak berhak mengatakan itu pada Carla. Dia hanya menyampaikan pesan dari Dokter Ludwig padaku," ujarnya dengan ekspresi datar. Seketika Kenzo sadar bahwa emosinya telah tersulut oleh api kecemburuannya pada Dokter Ludwig. Dengan gerakan cepat, dia meraih kedua tangan istri keduanya, berharap sang istri tidak marah padanya. "Sayang, maaf. Maafkan aku," ucapnya dengan tatapan mengiba pada istrinya yang sedang hamil.Luna menghempaskan tangan suaminya. Wajah dinginnya membuat sang suami mengetahui betapa marah dan kecewanya saat ini. "Aku akan pergi menemui Dokter Ludwig bersama dengan Carla," tuturnya tanpa meminta ijin pada sang suami, seperti sedia kala. Kenzo kembali meraih tangan sang istri, berusaha untuk bisa meyakinkannya. "Aku tidak akan melarang mu, tapi aku akan ikut denganmu," pintanya dengan penuh harap. Carla memang sakit hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 133 Tak Seperti Biasanya

    Makan malam kali ini berbeda dengan malam sebelum-sebelumnya. Serena berada dalam satu meja makan dengan madunya. Suasana di ruangan tersebut begitu damai. Bahkan sang nyonya bersikap ramah dan selalu tersenyum pada istri kedua suaminya.Hidangan makanan dan minuman yang tersaji di meja pun sangat beraneka ragam. Semuanya merupakan menu andalan dari keluarga tersebut. Bisa dikatakan jika semua menu makanan kali ini merupakan kesukaan Kenzo. "Apa mataku tidak salah melihat?" celetuk Carla sambil menatap takjub pada semua makanan yang ada di meja makan. "Sebaiknya sekarang juga kamu ke rumah sakit untuk memeriksakan matamu. Jangan mengganggu makan malam kami," ujar Serena dengan ketus.Sayangnya Carla tidak terpengaruh dengan ucapan Serena. Dia bersikap layaknya seorang bocah yang ketika dilarang melakukan sesuatu, maka larangan tersebut malah dikerjakannya."Terima kasih," ucap Carla sambil tersenyum setelah duduk di kursi yang berhadapan dengan sang nyonya.Sontak saja Serena menat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 132 Cosplay Menjadi Ibu Peri

    Seketika Serena menoleh ke arah sumber suara. Dia menatap tidak suka pada si pemilik suara yang sedang berdiri di belakangnya. "Ada perlu apa kamu datang ke sini?" tanyanya dengan sewot pada sosok wanita yang baru saja menyapanya. "Kenapa kamu peduli dengan kehadiranku di rumah ini?" tanya balik sang wanita pada sang nyonya rumah tersebut. Serena membalikkan badannya. Dia menatap wanita tersebut seolah sedang menantangnya. "Aku adalah nyonya di rumah ini. Semua yang terjadi di rumah ini harus atas sepengetahuanku," ujarnya sembari menyeringai dan menaikkan dagunya.Sang tamu wanita tersenyum, seolah sedang meremehkannya. Dia menatap nyonya rumah tersebut dengan penuh percaya diri. "Begitu pula dengan tamu. Aku berhak menerima atau mengusir tamu yang tidak aku inginkan," tutur sang nyonya sembari memberikan tatapan layaknya penjahat yang sedang mengancam korbannya. Sang tamu wanita tidak gentar sedikit pun. Kakinya melangkah maju, sehingga berada tepat di hadapan wanita angkuh te

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 131 Tidak Mudah Mempunyai Dua Istri

    Wajah kesal Kenzo bertahan seharian. Pasalnya, dia tidak terima jika Dokter Ludwig mempunyai nomor Luna, istri keduanya yang kini telah mengandung anaknya. Pikirannya tidak tenang berpisah dengan sang istri, meskipun hanya beberapa jam saja. Sang dokter tidak fokus dengan pekerjaannya. Bahkan makanan yang ada di hadapannya pun hanya dilihat dan diaduk-aduk saja, seolah enggan untuk memakannya. Damian yang sedang makan di depan sang putra pun menyadari kerisauan hati putranya. Seketika dia teringat akan perkataan papanya. Pria paruh baya itu tersenyum tipis menyadari persamaan di antara mereka berdua."Apa rencanamu selanjutnya, Ken?" tanya Damian ketika sedang makan siang bersama sang putra.Kenzo mengalihkan pandangannya pada sang papa yang sedang menunggu jawaban darinya. Dia menatap malas pada pria paruh baya tersebut, seolah tidak ada tenaga untuk berbicara. "Apa malammu tidak menyenangkan?" tanya sang papa kembali. Kenzo menghela nafas mengingat malam yang sangat menguras hati

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 130 Kecewaku Padamu

    Saat itu juga Kenzo dan Serena menoleh ke sumber suara. Serena tersenyum puas melihat sosok wanita yang sedang berdiri dan terlihat syok dengan mata yang berkaca-kaca. Berbeda dengan Kenzo, sontak saja matanya terbelalak, terkejut dengan kehadiran wanita tersebut."Luna?!" celetuk Kenzo tanpa sadar, seraya menatapnya tidak percaya. Seketika Luna merasa tubuhnya lemah, tidak bertenaga, sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi dari tempat itu. Bahkan untuk memaki suaminya saja tidak sanggup. Matanya berkaca-kaca menahan sekuat tenaga air matanya yang terkumpul di pelupuk mata. Bibirnya bergetar, menahan suara tangisnya yang ingin keluar dengan sendirinya. Hati Kenzo benar-benar merasa sakit saat melihat wajah sedih belahan jiwanya. Tanpa sadar kakinya pun melangkah dengan sendirinya. Seketika kaki Luna reflek bergerak dengan sendirinya. Kekuatannya terkumpul karena rasa kecewanya yang begitu dalam pada sang suami."Sayang! Tunggu aku!" seru Kenzo sambil berjalan cepat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 129 Jangan Berikan Hatimu

    Pagi harinya Kenzo kembali dipusingkan dengan keinginan dari kedua istrinya. Setelah pengakuan cinta Kenzo di hadapan istri pertamanya dan sang kakek, Luna seperti mendapatkan kekuatan untuk melawan kelicikan Serena. Akibatnya, kini sang suami yang kerepotan memenuhi keinginan mereka berdua. "Kenapa aku yang harus mengalah dengan wanita udik itu?! Dia yang hadir dalam rumah tangga kita. Dia yang merebut perhatianmu dariku! Seharusnya kamu lebih mengutamakan aku, dibandingkan dengan dia, Ken!" protes Serena meluapkan kekesalannya pada sang suami."Tapi dia sedang hamil anakku, Sayang," ucap Kenzo dengan tatapan mengiba pada istri pertamanya. Saat ini Kenzo hanya ingin ketenangan dalam rumah tangganya. Dia tidak ingin terjadi perdebatan lagi di dalam rumahnya. Karena itulah pria beristri dua tersebut mencoba mengambil hati istri pertamanya, agar tidak lagi membuat masalah dan mau menerima nasehatnya. "Ingat status dia, Ken! Dia hanyalah wanita yang kita sewa untuk menjadi ibu penggan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 128 Bimbang

    "Tadi aku sempat jalan-jalan di luar sebelum kalian ada di sini," sahut Kania sambil tersenyum palsu. Ron Matteo mengernyitkan dahinya. Dia menatap tidak percaya pada cucu menantu pertamanya.'Ternyata dia bisa berbohong juga,' batinnya sembari menahan seringainya. Kania terlihat gugup dan salah tingkah. Dia menyadari pandangan kakek mertuanya yang berbeda dari biasanya. 'Apa Kakek mengetahui kebohonganku?' tanyanya dalam hati. Damian menatap istrinya seolah sedang mencari sesuatu darinya. Entah apa yang akan akan ditemukan oleh pria paruh baya itu nantinya, kejujuran atau mungkin kebohongan. Tentu saja dia berharap pikiran buruk tentang istrinya salah.Kania merasakan tatapan suaminya yang membuat dirinya tidak nyaman. 'Sepertinya dia tidak mempercayaiku. Apa dia tadi melihatku di hotel?' batinnya sambil memikirkan cara untuk bisa meyakinkan suaminya. "Sayang, apa kita bisa pulang sekarang? Kepalaku masih sedikit berat. Mungkin aku harus beristirahat lebih lama lagi," pinta

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 127 Tentang Kamar

    Damian reflek menengadahkan kedua tangannya untuk menahan tubuh Anna yang akan jatuh ke arahnya. 'Mission complete!' batin Anna sambil tersenyum tipis ketika merasakan kedua tangan sang dokter yang berada di punggungnya. 'Sial! Kenapa dia malah pingsan?' umpat Damian dalam hati sembari melihat sekitarnya. Sontak saja tiga orang pria berpenampilan serba hitam berlari menghampirinya. Mereka sangat peka melihat situasi yang sedang dialami bosnya. "Serahkan saja pada kami, Tuan," ucap salah satu dari ketiga pria tersebut. Damian pun menyerahkan tubuh wanita paruh baya yang berpakaian seksi tersebut padanya. Dua orang dari mereka membopongnya dan meletakkan tubuh wanita itu di salah satu sofa yang ada di sekitar mereka. "Maaf, Tuan. Nyonya Kania sudah keluar dari hotel ini," bisik pria yang berpakaian serba hitam pada sang dokter. Seketika Damian membelalakkan matanya. Pandangan matanya beralih pada pintu hotel tersebut. "Apa kamu serius? Kapan dia keluar?" tanyanya dengan tidak sa

DMCA.com Protection Status