Share

Bab 20 Wanita Penggoda

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 23:10:58

Kenzo tidak bisa memberitahukan semuanya pada Serena, istri pertamanya. Bukan karena dia takut pada sang istri, tapi lebih tepatnya ingin menjaga hatinya.

"Kami hanya membahas tentang perjanjian kontrak yang sudah ditandatanganinya. Semuanya akan berjalan sesuai dengan kesepakatan kita bersama," tutur Kenzo seraya merangkul sang istri, dan membawanya ke ranjang.

Namun, Serena tidak semudah itu percaya padanya. Dia menatap intens kedua mata suaminya, seolah sedang mencari kebenaran dari perkataannya.

"Benarkah itu, Ken? Apa kamu tidak berbohong?"

Kenzo menghela nafas yang terasa berat di dalam dada. Terasa berat baginya untuk berkata bohong. Terlebih lagi pada wanita yang selama ini telah menghuni hatinya.

"Apa berarti kamu tidak percaya padaku, Sayang?" tanya Kenzo seraya memegang kedua tangan sang istri.

Serena tersenyum, dan melepaskan tangannya dari genggaman sang suami. Kedua tangannya bergerak lincah membuka piyama pria yang berstatuskan suaminya.

"Apa kamu lupa akan janjimu pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 21 Pesona Istri Kedua

    'Shit! Kenapa tidak terpikir sama sekali olehku?!' umpat Kenzo dalam hati.Serena melihat kebodohan pada ekspresi wajah suaminya saat ini. Dia menyeringai, seolah menertawakan kebodohan seorang Kenzo Matteo yang terkenal jenius di bidangnya."Kenapa? Apa kamu menyesal?" "Tidak," celetuk Kenzo tanpa sadar."Apa?! Jangan bilang jika kamu mempunyai perasaan padanya! Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Ken!" bentak Serena dengan amarahnya yang menggebu-gebu.Seketika Kenzo tersadar akan ucapannya. Dalam hati dia merutuki kebodohannya. Bahkan dia mengumpat dalam hati, karena berhasil membuat dirinya sendiri terlihat bodoh di hadapan Serena, istri pertamanya yang terkenal sangat cerdik."Tidak. Bukan begitu, Sayang. Aku hanya ingin mengatakan jika Kakek tidak akan membiarkan hal itu terjadi," sanggahnya dengan tatapan mengiba."Kakek tidak akan tahu, jika kalian semua diam, tidak ada yang memberitahukan hal itu padanya," ujar Serena dengan meninggikan suaranya.Kenzo menghela naf

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 22 Sebuah Pesan

    Luna menepati janjinya. Dia masih setia menunggu Kenzo di dalam kamar dengan lingerie yang masih melekat di tubuh indahnya. "Kenapa Dokter Kenzo lama sekali?" gumamnya sembari melihat ke arah jam dinding.Hembusan angin yang berasal dari pendingin ruangan menerpa kulit mulus Luna. Selama berjam-jam, dia bertahan di sofa untuk menunggu suaminya. Tiba-tiba saja dia berlari ke arah ranjang, dan masuk ke dalam selimut. Dari luar terlihat selimut putih tersebut bergerak-gerak. "Dingin sekali. Apa tidak ada baju selain yang aku pakai?" gumamnya diiringi dengan giginya yang bergemelatuk.Berbeda halnya dengan kamar lainnya. Di seberang sana, kamar yang dipersiapkan untuk Kenzo dan Serena, masih tertutup rapat. Tidak ada yang berani mengganggu mereka. Sama halnya dengan Kenzo ketika berada di dalam kamar pengantin, Serena pun memerintahkan pada pelayan untuk mengantarkan makanan serta minuman ke dalam kamar mereka. Sepasang suami istri tersebut mengurung diri di kamar, sesuai dengan keing

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 23 Tanda Merah

    Sinar mentari pagi telah menyapa bumi. Semua orang yang bekerja di rumah utama keluarga Matteo, kembali disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. "Nyonya Luna, apa anda sudah bangun?! Semua orang sudah menunggu anda di meja makan!" teriak seorang pelayan wanita sembari mengetuk pintu kamar pengantin.Di dalam kamar tersebut, Luna masih berselimut dan meringkuk di dalamnya. Dia terlihat sangat nyaman dan lelap dalam tidurnya. Namun, ketukan pintu dan suara seruan dari luar kamar, membuat tidur Luna terganggu. Perlahan-lahan kedua matanya pun terbuka. Dengan enggan dia turun dari ranjang, dan berjalan ke arah pintu.Kedua kakinya terasa berat melangkah, seberat hatinya setelah membaca pesan dari sang suami. "Maaf, Nyonya. Semuanya sudah menunggu untuk sarapan. Nyonya diperintahkan segera datang ke ruang makan," ucap pelayan wanita tersebut dengan sopan."Saya akan segera ke sana," tukas Luna sembari mengusap-usap matanya.Pelayan tersebut pun meninggalkan Luna untuk bersiap-siap. De

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 24 Gosip Terhangat

    "Dok, bolehkah saya menumpang hingga ke rumah sakit?" tanya Luna ketika Kenzo beranjak dari duduknya, berniat untuk mengejar istri pertamanya. "Cepatlah. Jangan biarkan Serena menunggu lama," ujar Kenzo tanpa melihat ke arah istri keduanya. Seketika Luna beranjak dari duduknya untuk mengikuti sang suami yang sudah terlebih dahulu melangkah pergi. "Kakek pikir hubungan kalian berdua sudah sangat dekat, tapi nyatanya hanya kedekatan seorang pasien dan dokter saja," tukas Ron Matteo sembari menyeringai. Kenzo menghentikan langkahnya, dan menoleh ke belakang, di mana sang kakek berada. "Tentang itu, tanyakan saja pada Luna. Aku sudah berkali-kali mengingatkannya." Setelah itu dia kembali meneruskan langkahnya, meninggalkan Luna yang sedang meminta maaf pada kakek mertuanya. "Sial! Kenapa aku bisa berada di situasi seperti ini?!" umpat Kenzo mengiringi langkah kakinya. Seperti dugaan Kenzo. Serena, istri pertamanya telah menunggu dengan memasang wajah marahnya. Satu hal yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 25 Wanita Milik Pria Berkuasa

    "Ada apa ini? Kenapa kalian ada di sini?" Tiba-tiba suara tegas seorang pria membuat mereka bertiga menoleh ke arahnya. Pria berwajah tampan dengan tinggi badan proposional sedang menatap tajam pada kedua staf medis tersebut."Saya baru saja selesai memeriksa pasien, dok," jawab sang perawat sembari memperlihatkan perlengkapan medis yang dibawanya. Pandangan mata sang dokter mengarah pada dokter wanita yang berdiri di depan Luna. Hanya dengan menatapnya saja, dokter wanita tersebut mengerti arti dari tatapan tersebut. "Saya hanya berkunjung saja, dok. Mungkin saja ada yang bisa saya bantu," ucapnya sambil tersenyum manis pada sang dokter."Apa Dokter Lisa punya banyak waktu luang?" tanya sang dokter dengan ekspresi datar.Seketika senyuman dokter wanita tersebut pudar. Dengan menahan malunya, dia berpamitan pada sang dokter untuk kembali melakukan pekerjaannya."Bagaimana keadaan pasien?" tanya sang dokter pada perawat yang masih berada di ruangan tersebut."Keadaannya masih sama,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 26 Dia Suamiku

    Panggilan suami yang diberikan oleh istri keduanya, membuat Kenzo tersipu malu. Bahkan setelah dia keluar dari kamar inap perawatan ibu mertuanya, suara Luna yang memanggilnya dengan sebutan suami, masih saja terngiang di telinganya.Entah mengapa hati Kenzo berbunga-bunga mendengarnya. Bukankah sudah sering mendengar dari mulut Serena, istri pertamanya? Pertanyaan itu pun membayangi hatinya. Dan dia tidak merasakan seperti saat mendengarnya dari Luna, istri keduanya.Senyuman Kenzo masih saja mengembang. Bahkan semua orang yang menyapanya, mendapatkan balasan senyuman darinya. Seperti saat ini, di dalam sebuah lift, dia berdiri di antara para staf medis rumah sakit tersebut. Senyumnya pun masih saja menghiasi wajah tampannya."Sepertinya Dokter Kenzo sedang berbahagia," ucap seorang dokter wanita yang berdiri di sampingnya.Sontak saja senyuman Dokter Kenzo pudar, dan kembali memasang wajah datarnya. Dia menatap tajam pada dokter wanita tersebut, dan memperingatkannya."Jika punya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 27 Bulan Madu

    Serena yang dikenal oleh Luna adalah seorang wanita berkelas yang baik hati. Akan tetapi, semenjak masuk ke dalam kehidupan mereka, sikap Serena berubah total padanya. Tidak ada lagi keramahan, senyuman dan pelukan darinya. Hanya ada perkataan kasar yang ditujukan padanya. Seperti saat ini, Luna membantu pelayan menata makanan di meja makan meskipun mereka sudah melarangnya. Bagi Luna, dia tidak mau menumpang hidup di rumah besar itu tanpa melakukan sesuatu untuk membayarnya. "Biarkan saja dia melakukannya. Anggap saja sedang berolahraga," ujar Serena yang sedang duduk di ruang makan untuk menunggu sang suami.Luna tersenyum menanggapinya. Dia tidak mau mengambil pusing setiap perkataan kasar yang ditujukan Serena padanya, karena Kenzo telah mengatakan hal itu padanya. Kenzo duduk di kursi yang biasa ditempatinya. Sesekali dia mencuri pandang pada istri keduanya yang masih sibuk menghidangkan makanan untuk mereka. "Duduklah. Biarkan mereka saja yang melakukannya," tutur Kenzo deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 28 Antara Istri Pertama dan Kedua

    Sebelum mengemudikan mobilnya, Kenzo sempat mengirim pesan pada Luna, istri keduanya. Dia meminta maaf karena tidak bisa memakan semua makanan yang telah dimasaknya. Akan tetapi, Kenzo memuji masakannya.Luna tersenyum getir membaca pesan yang dikirimkan sang suami padanya. Merasa sangar kesepian di dalam kamar tersebut, dia pun kembali memainkan ponselnya.Entah mengapa dia merasa rindu pada sang dokter yang telah menikahinya. Luna kembali melihat pesan yang dikirimkan oleh suaminya. Tanpa sadar jarinya menekan gambar profil nomor tersebut.Bibirnya melengkung ke atas melihat foto suaminya yang terlihat begitu tampan. Akan tetapi, senyumnya pun pudar ketika melihat sosok wanita yang berada di sebelah suaminya. Serena, istri pertama Kenzo yang berfoto dengan adegan romantis bersama sang suami."Apa aku bisa berfoto seperti itu dengannya?" Harapannya sangat tinggi, hingga dia merasa tidak mungkin untuk mencapainya. "Ada apa, Luna?" tanya seorang pelayan wanita yang sedang berpapasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 145 Kepuasan Pasangan

    Pikiran Kenzo sangat kacau sejak diberitahukan oleh istri pertamanya tentang hubungan kedekatan istri keduanya dengan Dokter Ludwig, dokter spesialis yang menangani kandungannya. Bahkan dia tidak bisa memejamkan matanya untuk sekedar mengistirahatkan badannya. Bayangan kedekatan Luna dan Dokter Ludwig selalu saja menghantuinya. Pagi ini tubuhnya terlihat sangat lelah. Bagaimana tidak, semalaman dia tidak bisa memejamkan matanya. Percuma saja dirinya memaksa kedua matanya untuk terpejam, tetap saja tidurnya tidak bisa nyenyak. Bahkan bisa diibaratkan hanya matanya saja yang terpejam, tapi hati dan pikirannya tetap terjaga, sehingga membuatnya semakin frustasi ketika membuka kedua matanya. Tidak ada senyuman atau pun semangat dari dirinya untuk menyambut pagi yang sangat cerah saat ini. Di dalam ruangan kantornya, sang dokter yang mendapatkan label sebagai seorang dokter jenius tersebut sedang duduk lemas dengan menatap secangkir kopi di hadapannya. Bahkan berkali-kali dia menghela na

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 144 Meragukan Pemilik Benih Dalam Kandungannya

    "Apa maksudmu?" tanya Kenzo sambil mengernyitkan dahinya dan menatap curiga pada istri pertamanya. Serena tersenyum, sehingga membuat suaminya bertambah curiga dan kesal padanya. "Jangan berbelit-belit, Serena!" ujar Kenzo dengan meninggikan suaranya. "Sayang! Panggil aku dengan sebutan sayang!" bentak Serena dengan melebarkan bola matanya. Kenzo mendengus kesal. Dia menatap wanita yang berstatus sebagai istrinya seolah ingin menghabisinya."Cepat katakan semuanya apa yang ingin kamu beritahukan padaku," pinta Kenzo dengan menahan emosinya. Serena menatap sang suami seolah memberikan kode bahwa ada yang kurang dengan kalimat permintaannya. Kenzo mengerti. Pria beristri dua tersebut menghela nafasnya dan bersiap untuk melakukan permintaan dari istri pertamanya. "Katakan padaku semuanya, Sayang," ucap Kenzo dengan ragu-ragu. Secepat kilat serena bergerak mendekati suaminya dan mendaratkan bibirnya pada bibir suaminya.'Aku tahu, jika kamu mengatakannya dengan berat hati. Bukan ma

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 143 Kelicikan Rubah Betina

    Air mata Luna sudah tidak bisa dibendung lagi. Rasa sakit dalam hatinya sudah semakin dalam dan terkoyak saat ini. Kedua matanya yang berkaca-kaca, tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Bibirnya bergetar seiring rasa sakitnya yang semakin terasa sakit, ketika mengingat kemesraan sang suami bersama dengan istri pertamanya."Nek," panggilnya dengan diselingi isakan tangisnya.Seketika Wanita tua yang menjadi kepala pelayan di rumah mewah tersebut meraih tubuh mungil itu dan membawanya dalam pelukan. Telapak tangan yang penuh dengan kasih sayang tersebut terasa hangat mengusap lembut punggung Luna. "Kenapa rasanya sangat sakit, Nek?" tanya Luna dengan isakan tangisnya. "Sabar. Nenek tahu bagaimana perasaanmu, Sayang. Kamu harus tetap kuat dan sehat demi anak-anak yang masih dalam kandunganmu. Sabar ya, Sayang," tutur sang nenek sambil mengusap lembut punggung wanita muda itu.Wanita tua itu tahu bagaimana sang istri kedua dari tuannya berjuang melawan rasa cintanya pada sang suami.

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 142 Perasaan Seorang Istri

    Luna berlari kecil masuk ke dalam kamarnya. Dia tidak bisa menerima alasan apa pun yang akan diberikan oleh suaminya. "Sayang!" seru Kenzo, berusaha untuk menghentikan istri keduanya yang sedang salah paham padanya. "Berhenti, Ken!" bentak Serena dengan tegas.Seketika Kenzo menghentikan kakinya yang hendak melangkah mengejar wanita pujaan hatinya. Pandangan matanya beralih menatap sang istri pertama yang ada dalam gendongannya. "Dia salah paham. Aku harus menjelaskannya. Sebaiknya aku menurunkan mu di sini. Berjalanlah ke kamar sendiri. Aku harus menyusul Luna," tutur Kenzo dengan serius pada istri pertamanya. "Jika kamu menurunkan ku, kamu akan kehilangan kesempatan untuk tahu yang sebenarnya antara Luna dan Dokter Ludwig," ujar Serena dengan cepat, bermaksud untuk menghentikan niat sang suami yang hendak menurunkannya.Dahi Kenzo mengernyit. Dia menatap sang istri pertama dengan tatapan penuh tanya. "Apa maksudmu, Serena?! Cepat katakan padaku! Jangan coba-coba mempermainkan a

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 141 Kelicikan Istri Pertama

    "Apa kamu sedang merisaukan sesuatu, Sayang?" bisik Serena di telinga suaminya. Kenzo terhenyak dari lamunannya. Sekilas dia melirik menggunakan ekor matanya ke arah orang yang berbisik di telinganya. Seketika dia menghela nafasnya, setelah mengetahui sosok tersebut adalah istri pertamanya. Tadinya dia sudah menyadari jika Serena lah pemilik suara tersebut. Hanya saja pria beristri dua itu ingin memastikannya. "Ada apa, Serena? Apa ada yang kamu inginkan?" tanya sang suami dengan malas, tanpa menoleh ke arahnya. Serena menyeringai. Dia tahu sikap suaminya saat ini yang terlihat seolah sedang tidak mengharapkannya. Tanpa meminta ijin dari suaminya, Serena mencoba untuk menebar pesonanya, seperti kebiasaannya pada tiap pria yang ada di sekitarnya. Sontak saja Kenzo membelalakkan matanya, ketika merasakan sesuatu yang mengenai bagian intinya. Serena tersenyum melihat reaksi sang suami yang terkejut mendapati dirinya sedang duduk di atas pangkuannya. Kedua tangannya melingkar pada le

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 140 Kejutan

    Damian tidak menjawab panggilan telpon dari menantu pertamanya. Melihat nama sang menantu saja, dia tidak berminat untuk berbicara dengannya, apalagi menanggapi panggilan telponnya. Sekali hingga dua kali panggilan telpon tersebut diabaikan olehnya. Namun, untuk ketiga kalinya ponsel Damian kembali berdering. Panggilan telpon tersebut berasal dari orang yang sama, Serena. "Apa yang diinginkan wanita licik ini?" ucap pria tersebut kesal, sembari memasukkan kembali ponsel miliknya ke dalam saku celananya. Bukan Serena namanya, jika dia menyerah begitu saja. Saat ini pun istri pertama dari Kenzo kembali menghubungi sang mertua tanpa henti, sehingga membuat emosi Damian terpancing dan semakin merasa terganggu. Pria paruh baya tersebut kembali merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya. Sontak saja dia mencebik kesal melihat nama sang menantu yang tertera pada layar ponselnya sebagai penelpon. "Kenapa dia gigih sekali?" gumamnya kesal sembari mematikan ponsel tersebut.

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 139 Mencari Kebenaran

    "Apa sebenarnya tujuan kalian berada di rumah ini?" tanya seorang wanita tua dengan tegas pada beberapa pelayan wanita yang sedang berdiri rapi di hadapannya. Sorot mata sang nenek menyiratkan kemarahannya yang begitu besar pada mereka semua. Kepala mereka menunduk, tidak berani menatap kedua mata wanita yang dianggap sebagai ibu dari semua pelayan di rumah mewah itu. "Jawab!" bentaknya sembari menatap satu per satu dari semuanya. Mereka terhenyak dan semakin tidak berani memandang ke arah sang kepala pelayan yang sedang berdiri di hadapan mereka. "Bekerja, Nek," ucap lirih salah satu dari mereka. Dahi wanita tua itu mengernyit. Bibirnya pun menyeringai mendengar jawaban yang menurutnya sangat konyol. Pasalnya, setiap kali dia mengetahui para pelayan itu menghabiskan lebih banyak waktu untuk bergosip, menyindir dan me-bully orang yang mereka benci. "Bekerja? Apa bergosip dan taruhan atas nasib majikan kalian juga merupakan pekerjaan kalian di rumah ini?!" tanya sang nene

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 138 Sulitnya Beristri Dua

    Serena tersenyum puas berada di antara sang suami dan madunya. Statusnya sebagai istri pertama dari Kenzo Matteo, memberikan keuntungan tersendiri baginya. Tanpa bertanya pada suaminya, wanita angkuh tersebut duduk di kursi depan yang berada di samping sopir. Kenzo hanya bisa menghela nafas, tanpa bisa melarangnya. Bukan karena dia tunduk dan takut pada sang istri, lebih tepatnya karena dia enggan memperburuk situasi saat ini. Sekilas pria beristri dua tersebut melirik ke arah kaca spion yang berada di tengah untuk melihat wanita kesayangannya. Luna pun menyadari hal itu. Dari tempat duduknya yang berada di belakang suaminya, dia hanya bisa tersenyum tipis melihat ke arah kaca spion tersebut. Entah mengapa hatinya merasa gusar saat ini. Keberaniannya yang tiba-tiba datang pada saat menghadapi istri pertama suaminya, kini seketika terkubur oleh kegundahan hatinya. Carla yang duduk di sampingnya dapat dengan mudah merasakannya. Tanpa berpikir panjang, dia pun memegang tangan Luna dan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 137 Hukuman

    Di taman belakang yang sangat tenang, berdirilah beberapa pelayan wanita dengan berjejer rapi di tepi kolam renang. Semua kepala menunduk, tidak berani melihat sosok orang yang berdiri di hadapan mereka. "Siapa yang hendak menjelaskan semuanya?" tanya orang tersebut dengan tegas dan menatap satu per satu dari semua pelayan yang berdiri di hadapannya. Seketika semuanya menegang. Jantung mereka berdetak cepat, seolah sedang berpacu, saling berlomba antar satu sama lainnya. Suara gemericik air yang berasal dari kolam ikan di sudut taman tersebut, menjadi alunan penenang ketegangan hati mereka. "Kami ...," ucap ragu salah satu pelayan dengan gugup, sehingga tidak dapat menyelesaikan perkataannya. "Jawab!' bentak orang yang berdiri di hadapan para pelayan dengan memperlihatkan ekspresi kemarahannya. Sontak saja mereka semua bergandengan tangan dengan sangat erat, seolah tidak mau terpisahkan dan siap untuk dihukum bersama-sama. "Apa perlu saya pecat kalian semua agar mau be

DMCA.com Protection Status