Share

Bab 46 Semua Karena Dia

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 21:22:36

"Lancang sekali dia!"

"Sok cantik!"

"Wanita tidak tahu diri!"

"Apa yang dilihat Tuan Kenzo dari dia?"

"Benar. Pasti ada yang tidak beres."

Luna mendengar semua ucapan dari para pelayan wanita yang sengaja menyindirnya. Kali ini dia masa bodoh dengan semua yang didengarnya, sehingga membuat mereka bertambah kesal dan semakin gencar menyerangnya.

Memang benar Luna bersikap layaknya wanita tangguh, tapi dalam hatinya merasakan sakit yang kuar biasa. Ingin rasanya menangis seperti biasanya. Akan tetapi, dia tidak ingin memperlihatkan kerapuhannya pada orang-orang yang meremehkannya.

'Tenang Luna. Biarkan saja mereka berkata apa pun tentang dirimu. Yang terpenting kamu tidak melakukan kesalahan. Kamu hanya melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri dari Dokter Kenzo,' batin Luna menguatkan dirinya.

Di rumah sakit, Kenzo terngiang akan sikap sang istri kedua yang membuatnya tercengang. Selama beberapa hari kenal dengannya, tidak pernah satu kali pun dia melihat istri keduanya seberani pag
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 47 Kebingungan Seorang Suami

    "Apa sudah tidak ada lagi pasien yang harus saya periksa?" tanya Dokter Kenzo pada asisten perawatnya. "Sudah tidak ada, dok. Pasien juga sudah dokter kunjungi semua," jawab perawat senior dengan sopan."Baiklah. Saya akan pulang sekarang. Tolong jaga pasien VIP dengan baik. Jika terjadi sesuatu, segera hubungi saya," tutur sang dokter dengan tegas.Perawat senior tersebut menganggukkan kepalanya dan menyetujui perintah sang dokter. Hari Kenzo terasa berat. Dia merasakan lelah hati dan pikirannya. Jika mengenai pasien dan rumah sakit, dia tidak pernah mengeluh sedikit pun. Bahkan seorang Dokter Kenzo Matteo bisa melakukan operasi berkali-kali dalam waktu seharian dan dalam durasi waktu yang cukup lama di dalam ruang operasi yang dipimpinnya. Namun, saat ini dia merasakan lelah sejak kedatangan sang istri beberapa jam yang lalu. Serena mengabarkan tentang sikap Luna yang menentangnya dan semua pelayan di kediaman mereka. Bahkan wanita yang baru beberapa hari tinggal di rumah tersebu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 48 Resiko Menjadi Istri Kedua

    "Hentikan. Aku sedang lelah saat ini. Jadi, aku tidak ingin melakukannya sekarang," ujar Kenzo sambil melepaskan tangan sang istri dari belalai miliknya.Rasa kesal memenuhi hati Serena. Pasalnya dia tidak pernah mendapatkan penolakan dari siapa pun, tak terkecuali sang suami. Kini dia merasakan malu yang berujung pada kekesalannya. Akan tetapi, sekelebat bayangan Luna yang sedang melakukan hal serupa, malah disambut hangat oleh sang suami. 'Brengsek! Apa ini semua karena wanita udik sialan itu?!' batinnya mengumpat marah.Tentu saja dia tidak terima dengan perlakuan sang suami padanya. Terlebih lagi dia merasa seolah dikalahkan oleh pesona istri muda suaminya. Seorang Serena tidak pernah dikalahkan oleh wanita mana pun. Apalagi wanita udik seperti Luna yang menurutnya sangat jauh di bawahnya."Apa bukan karena alasan lainnya?" tanya Serena yang merasa tidak terima dengan penolakan dari sang suami.Kenzo yang telah berada di depan cermin rias, kini melihat sang istri melalui cermin t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 49 Tamu Tak Diundang

    "Selamat pagi!" Seruan dari arah pintu membuat Kenzo dan kedua istrinya menoleh ke arah sumber suara. "Carla?! Kenapa kamu berada di sini?" tanya Kenzo yang terlihat tidak suka mendapati saudara tirinya berada di rumahnya. "Surprise!" seru wanita tersebut dengan sumringah. Kenzo mencebik kesal melihat anak dari istri papanya. Dari dulu Kenzo tidak pernah suka dengan hadirnya anak tiri papanya. Meskipun mereka berbeda jenis, tapi Kenzo merasa iri dengan kedekatan Carla dengan Damian, papa kandung Kenzo. Apalagi Carla yang suka bermanja-manja dan suka mencari perhatian dari sang papa tirinya, sehingga Kenzo seperti tersisih dari keluarganya. 'Apa dia datang ke negara ini untuk mengambil alih harta kakek?' batinnya seraya menatap bengis pada saudari tirinya. 'Tidak. Aku tidak akan membiarkannya. Aku harus segera mendapatkan keturunan, agar semua harta kakek menjadi milikku. Tidak ada satu pun yang boleh didapatkan Carla,' sambungnya dalam hati, sembari mengepalkan kedua tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 50 Bantu Aku

    Carla hanya tersenyum, sehingga mendapatkan tatapan curiga dari istri saudara iparnya. "Entahlah. Lebih baik aku pergi dari sini, daripada Kenzo mengomel lagi padaku.""Kenapa kamu terkesan seperti sedang menghindar?" tanya Serena dengan tatapan curiga padanya.Carla terkekeh. Dia beranjak dari duduknya dan memakai shoulder bag miliknya."Benarkah? Sepertinya kamu yang terlalu curiga padaku, Serena."Tawa Clara mengiringi tiap langkah kakinya keluar dari rumah mewah tersebut, sehingga menggema di setiap ruangan yang dilewatinya."Sialan kamu, Carla!""Lihat saja, aku pasti akan mencari tahu yang sebenarnya. Dan akan aku pastikan bahwa semua aset kekayaan keluarga Matteo akan menjadi milik Kenzo, suamiku."Umpatan dan makian yang keluar dari mulut Serena tidak dapat didengar oleh Carla. Akan tetapi, saudara tiri Kenzo tersebut seolah mengetahui apa yang sedang terjadi dalam rumah tangga Kenzo, khususnya keluarga Matteo.Clara masih saja tertawa hingga masuk ke dalam mobil mewahnya. Ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 51 Aku Mencintaimu

    'Bantu aku untuk memberikan keturunan sebagai generasi penerus keluarga Matteo.'Senyum Luna mengembang tatkala mengingat sang suami mengatakan permintaannya di dalam mobil. "Aku mohon, Tuhan. Berilah aku anugerah seorang anak dalam perut ini," ucapnya lirih seraya mengusap lembut perutnya. "Anak dari pria hebat yang bernama Kenzo Matteo, suamiku," sambungnya sembari membayangkan dua anak kecil sedang berlarian dan bermain bersama suaminya.Sangat indah. Semua momen kebahagiaan itu ingin didapatkannya. Luna melakukannya hanya untuk membahagiakan sang suami, hingga dia lupa akan akhir dari perjanjian yang telah mereka sepakati.Tiba-tiba saja suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan. "Siapa?" tanya Luna tanpa beranjak dari tempatnya.Namun, tidak ada suara yang menjawab pertanyaannya. Merasa penasaran, dia pun beranjak dari tempatnya, dan menghampiri pintu. Bibirnya melengkung ke atas melihat sang pujaan hati yang berdiri di depan pintu kamarnya. Kenzo menatap wanita yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 52 Harga Diri

    "Shit!" Serena mengumpat kesal mendengar cerita dari pelayan wanita yang berniat mengintip dan mencuri dengar melalui pintu kamar Luna."Aku telah bersabar dan berusaha memenuhi janjiku padamu, Ken. Tapi, kamu bersama wanita jalang itu telah menginjak-injak harga diriku!" gumamnya kesal sembari berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.Tiba-tiba kakinya berhenti tepat di depan ranjang. Dia menatap ranjang yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat tidur, bermanja dan bersenang-senang bersama suaminya."Aku akan menunggumu untuk menjelaskan semuanya padaku! Setelah itu, aku akan memutuskan bagaimana sikapku selanjutnya pada wanita jalang yang tidak tau diri itu!" imbuhnya dengan penuh amarah.Sesuai dengan perjanjiannya dnegan sang suami, malam itu Serena menunggu suaminya di dalam kamar mereka. Istri pertama Kenzo merasa gelisah dan tidak sabar menunggu suaminya. "Kenapa lama sekali?" tanyanya seraya melihat jam yang menggantung di dinding."Apa mereka belum selesai? Tidak. Pelayan ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 53 Temani Aku Hingga Pagi

    "Ada apa, Pa? Sepertinya Papa sedang ada masalah," tanya Clara yang sedang menonton televisi sambil menikmati teh bersama papa tiri dan mamanya. Damian tersenyum, dan meletakkan ponselnya di atas meja. Dia menatap anak dari istri keduanya. "Bukan Papa yang sedang bermasalah, tapi Kenzo." "Kenzo? Ada apa dengannya? Bukankah yang menelpon Papa barusan adalah Serena?" tanya Clara dengan rasa ingin tahunya. Pria paruh baya tersebut menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum melihat putri tirinya yang selalu antusias jika membicarakan tentang saudara tirinya. "Serena ingin Papa menyingkirkan kepala pelayan di rumah mereka," jawabnya dengan tenang. Dahi Clara mengernyit. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Beberapa detik kemudian, dia bertanya kembali pada papa tirinya. "Apa alasannya? Bukankah Nenek pelayan itu sudah seperti nenek sendiri bagi Ken?" "Papa rasa ini kemauan Serena, bukan kemauan Kenzo," tukas pria paruh baya tersebut. Kania meletakkan cangkir teh yang dipe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 54 Hilangnya Harga Diri

    Seruan amarah dari si pemilik rumah setelah masuk ke dalam kamarnya, membuat sang istri terperanjat kaget. "Ada apa, Sayang? Kenapa kamu berteriak seperti itu?" tanyanya sambil menguap."Apa yang kamu lakukan di belakangku?!" tanya Kenzo dengan amarahnya yang menggebu-gebu.Serena mengernyitkan dahinya. Dia mencoba mengingat-ingat apa saja yang dilakukannya sebelum sang suami masuk ke dalam kamar."Aku menunggumu sedari tadi. Tapi, kamu sangat lama datangnya," jawab sang istri dengan manja.Wanita yang terlihat masih mengantuk tersebut berjalan menghampiri suaminya. "Lihatlah, Sayang. Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu. Untuk malam panjang kita yang istimewa," ucapnya seraya tersenyum manis bersamaan dengan membuka piyama kimono yang masih dipakainya.Serena memperlihatkan tubuhnya yang terlihat seksi, dan dibalut lingerie indah berwarna merah menyala. Semua bagian inti tubuhnya dapat terlihat dengan jelas. Tentu saja Kenzo mengangumi keindahan tubuh sang istri yang sangat terawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 161 Permintaan Istri

    Kenzo menghempaskan tangan istri pertamanya, dan menghampiri istri keduanya. Pria beristri dua tersebut memeluk erat istri keduanya, dan menatap tajam pada istri pertamanya. "Luna akan tetap bersamaku. Di mana pun dia berada, aku akan selalu ada di sampingnya," ucapnya dengan tegas. Serena terperangah melihatnya. Kini, dia bagaikan seorang istri yang terbuang. Parahnya lagi posisinya telah digantikan oleh madunya. Semua orang menatapnya seolah sedang menertawakannya. "Baguslah. Ayo kita pulang sekarang. Badanku sudah sangat lelah," ujar Kania sembari memijit tengkuk lehernya."Tetap di tempat! Semua sudah diputuskan. Hukuman kalian bertiga harus tetap dilakukan hingga selesai. Jika kalian tidak melakukan hukuman dengan baik, maka akan ditambah satu hari lagi untuk setiap kesalahan," tutur Ron Matteo dengan tegas."Tapi, Pa--""Diam!" bentak Ron Matteo menyahuti sang menantu yang ingin memprotesnya. Seketika Kania bersembunyi di belakang tubuh suaminya. Tangannya mencengkeram erat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 160 Hukuman

    "Ayo turun!" bentak seorang polisi yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Kania, Serena, dan Carla turun bergantian dari dalam mobil. Kaki mereka terasa berat, sehingga enggan melangkah. "Kenapa masih berdiri di sini?!" tanya polisi tersebut dengan tegas.Ketiga wanita itu saling mendekat, merasa takut akan wajah garang polisi yang menggertak mereka. "Cepat jalan!" bentak polisi tersebut dengan mempertegas wajah garangnya. Sontak saja mereka bertiga saling mendorong untuk berjalan terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, bahkan suara mereka layaknya lebah yang mendengung untuk saling memerintah."Sepertinya peluru ini tidak akan meleset, meskipun dari jarak jauh," ujar sang polisi dengan meninggikan suaranya. Seketika badan mereka menegang. Saat itu juga ketiga wanita tersebut berjalan cepat, seolah sedang berlomba menuju bangunan yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Para polisi terkekeh melihat tingkah ketiga wanita yang akan dihukum oleh keluarga Matteo, kelua

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 159 Pencuri Teriak Pencuri

    Seketika senjata yang dipegang oleh beberapa polisi mengarah pada Luna, wanita yang berdiri di samping Kenzo, suami Serena. Sontak saja Luna beringsut ketakutan. Wanitayang sedang hamil tersebut mencengkeram tangan suaminya, dan berpegangan erat padanya."Turunkan senjata kalian!" perintah Kenzo dengan tegas pada polisi-polisi tersebut. Sebagian polisi masih mengarahkan senjatanya pada ketiga wanita yang telah membuat keributan dalam rumah utama keluarga Matteo, dan sebagian lagi mengarahkan senjatanya pada Luna."Apa kalian tuli?! Turunkan senjata kalian! Wanita ini istriku! Dia sedang mengandung anakku!" bentak Kenzo sambil merangkul tubuh istri kecilnya. Ron Matteo memberikan tanda pada sang putra untuk menyelesaikan kekacauan yang ada. Damian pun mengerti. Pria paruh baya tersebut berjalan dengan penuh wibawa mendekati salah satu polisi yang mengarahkan senjatanya ke arah Luna. "Turunkan senjata kalian. Dia menantuku, dan sedang mengandung keturunan Matteo," perintahnya dengan

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 158 Terbukanya Topeng Serena Hogan

    "A-apa?!""Panti Asuhan?!" Kania, Serena dan Carla serentak berseru, seraya membelalakkan matanya. Mereka terperangah mendengar perintah dari Ron Matteo. Damian menahan tawanya melihat ketiga wanita yang baru saja berulah bak seorang jagoan, kini terlihat pasrah dan tidak berdaya di hadapan seorang kakek tua bernama Ron Matteo. "Kalian bertiga harus tinggal di Panti Asuhan selama satu bulan," tegas Ron Matteo dengan menatap satu per satu dari ketiga wanita tersebut. "Tapi, Kek!""Satu bulan?!" "Kakek bercanda, kan?!" Suara mereka bertiga kembali bersahut-sahutan, sehingga membuat kemarahan sang kakek meluap, hingga naik ke kepala. "Diam!" bentak Ron Matteo dengan kilatan amarahnya yang terlihat pada kedua matanya.Seketika bibir ketiga wanita tersebut menutup rapat. Mereka kembali menundukkan kepalanya, setelah mata mereka saling bertemu dengan mata sang kakek. "Di sana kalian harus bekerja sosial selama dua puluh empat jam dalam sebulan penuh. Keputusan ini tidak bisa digangg

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 157 Kerusuhan Dalam Keluarga Matteo

    "Berhenti!" seru sang penguasa keluarga Matteo dari tempatnya berdiri saat ini. Seketika semua orang berhenti bergerak. Akan tetapi, mereka semua tidak berani menoleh ke arah sumber suara. Selama beberapa detik mereka tampak seperti patung yang tidak bergerak sedikit pun. Namun, tidak ada kelanjutan dari seruan tersebut, sehingga membuat tangan Serena kembali bergerak untuk melampiaskan kemarahannya kembali."Aaaaaaaahhhhhh!" Wanita paruh baya tersebut berteriak kaget, ketika tangan sang menantu berhasil meraih rambutnya, dan menjambaknya sekuat tenaga. Berbanding terbalik dengan Serena. Wanita muda yang mempunyai persamaan sifat dengan ibu mertua tirinya itu, kini tersenyum lebar melihat si pemilik rambut tersebut sedang berteriak kesakitan. "Lepaskan mamaku, Serena!' seru Carla sembari berusaha melepaskan tangan Serena dari rambut sang mama. Sayangnya, Serena tidak akan berhenti menyiksa orang yang menghinanya, sebelum orang tersebut meminta maaf sambil berlutut di hadapannya.

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 156 Duo Wanita Licik

    "Luna?!" ucap Kania tanpa sadar, kaget melihat istri kedua dari putra tirinya berani menegurnya. "Berani juga wanita udik ini berbicara seperti itu padaku," tukas Serena sembari menyeringai.Wanita angkuh tersebut berjalan menghampiri madunya yang berdiri tidak jauh darinya. Dengan cekatan Carla bergerak untuk menghalanginya. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan ketus. Carla tidak gentar. Dia tidak bergerak sedikit pun dari hadapan Serena. Dengan tubuhnya, wanita yang pernah menaruh hati pada saudara tirinya itu berusaha melindungi istri kedua dari pria yang dicintainya. "Minggir!" bentak Serena dengan kilatan amarah yang terlihat jelas pada sorot matanya. "Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya!" ujar Carla tanpa takut sedikit pun padanya. Serena maju selangkah untuk mendekatinya. Wajah yang memancarkan begitu besar amarahnya, kini berada tepat di hadapan wajah Carla. "Apa kamu tahu akibatnya, jika menantang ku?" tanyanya dengan penuh penekanan."Ap

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 155 Wanita Ambisius

    Serena menatap tajam pada Carla. Pasalnya, saudara tiri dari suaminya itu telah berani membentaknya. "Apa?! Kamu marah?! Tidak terima aku bilang mamamu berambisi menjadi seorang istri dan seorang ibu yang baik?! Kenyataannya memang seperti itu! Kenapa kamu marah?!" bentaknya membalas saudara ipar tirinya. "Jangan-jangan mamamu ini juga berambisi untuk menguasai semua harta dan aset keluarga Matteo, sama seperti kamu!" sambungnya sembari menyeringai.Seketika Carla melebarkan bola matanya, menatap tajam pada istri pertama dari saudara tirinya. Serena berdiri tegak dengan mengangkat dagunya, tidak gentar sedikit pun dengan perlawanan Carla bersama dengan ibunya."Tutup mulutmu, Serena!" sentak Carla dengan menatap penuh kebencian padanya. Wanita angkuh itu hanya tertawa melihat reaksi dari saudara tiri sang suami yang sedang direndahkannya. "Kenapa? Apa kamu merasa malu karena semua yang aku sampaikan semuanya benar?" tanyanya dengan santai, sambil tertawa melihat kedua wanita di ha

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 154 Ambisi Seorang Wanita

    Sontak saja semua pasang mata mengarah pada sumber suara. Damian, pria paruh baya yang merupakan orang tua laki-laki dari Kenzo dan juga merupakan suami dari Kania, telah menyerukan perintah pada keduanya untuk menghentikan perdebatan mereka. Seketika bibir Kania melengkung ke atas. Hatinya merasa bahagia melihat sang suami yang sedang menghentikan putra kandungnya, ketika hendak mengarahkan tangannya, seolah akan memukulnya. Berbanding terbalik dengan Kenzo. Dirinya merasa kesal telah dihentikan oleh sang papa yang seolah lebih membela istri keduanya dibandingkan dengan putra kandungnya."Sayang, lihatlah Kenzo. Dia berani membentak ku dan mengangkat tangannya untuk memukulku," ucap Kania dengan memperlihatkan ekspresi mengibanya."Diam, Kania!" bentak Damian sembari menatap tegas padanya. Sontak saja semua orang terhenyak mendengarnya. Mereka diam, dan menantikan reaksi Damian selanjutnya. Termasuk Kenzo yang tidak menyangka jika sang papa bida membentak istrinya. "Sayang, kenapa

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 153 Rahasia Sang Istri

    Dari balik tembok Kenzo mendengar sang ibu tirinya sedang protes pada sikap acuh papanya. Kini, dia merasa terjebak di tempat tersebut. 'Bagaimana ini? Jika aku kembali, maka aku harus menghadapi wanita licik itu. Aku yakin, jika dia punya sejuta rencana licik untuk menjatuhkan ku dari Luna. Tapi, jika aku tetap di sini, aku akan mendengar semua perdebatan antara Papa dengan istrinya. Lebih parahnya lagi, jika wanita itu yang terlebih dahulu pergi dari ruangan itu, maka dia akan mengira bahwa aku telah menguping pembicaraan mereka. Ah, harusnya wanita itu menemui Papa setelah aku duduk bersama dengan Kakek,' batinnya sembari menghela nafas. "Apa maksudmu, Kania? Siapa yang menghindari mu? Aku tidak menghindari mu. Mungkin hanya perasaanmu saja," ujar Damian sambil berpura-pura sibuk melihat sekelilingnya."Perasaanku saja, katamu? Seperti saat ini, kamu berbicara denganku, tapi sama sekali tidak melihat ke arahku. Apa ini juga hanya perasaanku saja?!" ucap Kania dengan meninggikan s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status