Share

Bab 52 Harga Diri

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-21 08:59:01

"Shit!"

Serena mengumpat kesal mendengar cerita dari pelayan wanita yang berniat mengintip dan mencuri dengar melalui pintu kamar Luna.

"Aku telah bersabar dan berusaha memenuhi janjiku padamu, Ken. Tapi, kamu bersama wanita jalang itu telah menginjak-injak harga diriku!" gumamnya kesal sembari berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.

Tiba-tiba kakinya berhenti tepat di depan ranjang. Dia menatap ranjang yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat tidur, bermanja dan bersenang-senang bersama suaminya.

"Aku akan menunggumu untuk menjelaskan semuanya padaku! Setelah itu, aku akan memutuskan bagaimana sikapku selanjutnya pada wanita jalang yang tidak tau diri itu!" imbuhnya dengan penuh amarah.

Sesuai dengan perjanjiannya dnegan sang suami, malam itu Serena menunggu suaminya di dalam kamar mereka. Istri pertama Kenzo merasa gelisah dan tidak sabar menunggu suaminya.

"Kenapa lama sekali?" tanyanya seraya melihat jam yang menggantung di dinding.

"Apa mereka belum selesai? Tidak. Pelayan ta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 53 Temani Aku Hingga Pagi

    "Ada apa, Pa? Sepertinya Papa sedang ada masalah," tanya Clara yang sedang menonton televisi sambil menikmati teh bersama papa tiri dan mamanya. Damian tersenyum, dan meletakkan ponselnya di atas meja. Dia menatap anak dari istri keduanya. "Bukan Papa yang sedang bermasalah, tapi Kenzo." "Kenzo? Ada apa dengannya? Bukankah yang menelpon Papa barusan adalah Serena?" tanya Clara dengan rasa ingin tahunya. Pria paruh baya tersebut menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum melihat putri tirinya yang selalu antusias jika membicarakan tentang saudara tirinya. "Serena ingin Papa menyingkirkan kepala pelayan di rumah mereka," jawabnya dengan tenang. Dahi Clara mengernyit. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Beberapa detik kemudian, dia bertanya kembali pada papa tirinya. "Apa alasannya? Bukankah Nenek pelayan itu sudah seperti nenek sendiri bagi Ken?" "Papa rasa ini kemauan Serena, bukan kemauan Kenzo," tukas pria paruh baya tersebut. Kania meletakkan cangkir teh yang dipe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 54 Hilangnya Harga Diri

    Seruan amarah dari si pemilik rumah setelah masuk ke dalam kamarnya, membuat sang istri terperanjat kaget. "Ada apa, Sayang? Kenapa kamu berteriak seperti itu?" tanyanya sambil menguap."Apa yang kamu lakukan di belakangku?!" tanya Kenzo dengan amarahnya yang menggebu-gebu.Serena mengernyitkan dahinya. Dia mencoba mengingat-ingat apa saja yang dilakukannya sebelum sang suami masuk ke dalam kamar."Aku menunggumu sedari tadi. Tapi, kamu sangat lama datangnya," jawab sang istri dengan manja.Wanita yang terlihat masih mengantuk tersebut berjalan menghampiri suaminya. "Lihatlah, Sayang. Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu. Untuk malam panjang kita yang istimewa," ucapnya seraya tersenyum manis bersamaan dengan membuka piyama kimono yang masih dipakainya.Serena memperlihatkan tubuhnya yang terlihat seksi, dan dibalut lingerie indah berwarna merah menyala. Semua bagian inti tubuhnya dapat terlihat dengan jelas. Tentu saja Kenzo mengangumi keindahan tubuh sang istri yang sangat terawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 55 Harkat Martabat

    Malu. Seorang Serena Hogan berlutut dan meminta maaf pada wanita tua yang menjadi kepala pelayan di rumahnya. Harga dirinya merasa diinjak-injak. Bahkan martabat keluarganya yang tidak kalah dengan keluarga Matteo, seketika tidak bernilai. 'Jangan pernah mengusir Nenek dari rumahku! Ini adalah rumahku, bukan rumahmu! Hak yang aku berikan untuk mengatur rumah ini, tidak bisa kamu gunakan untuk mengeluarkan Nenek dari rumah ini! Jangan pernah memarahi Nenek! Menyentuhnya pun jangan! Jika aku tahu kamu mengganggu Nenek dengan segala caramu, maka akan aku berikan hal yang serupa padamu! Mengerti?!'Ancaman Kenzo yang panjang lebar kembali terbayang di matanya. Dia merasa sangat terhina dengan berlutut dan meminta maaf pada wanita tua yang menjadi kepala pelayan di rumah tersebut. Selama bertahun-tahun dia tidak pernah berkomunikasi terlalu lama dengannya. Dan sekarang, di saat Luna datang untuk menjadi istri kedua suaminya, wanita tua itu pun mulai berulah untuk menentangnya. Di dalam k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 56 Janji Suci

    Tidur Kenzo tidak nyenyak. Hanya matanya saja yang terpejam. Akan tetapi, hati dan pikirannya masih saja memikirkan perkataan Serena, istri pertamanya. Tentu saja hatinya tidak rela untuk menjauh atau mengabaikan Luna, istri keduanya. 'Aku harus mencari cara untuk mengatasi semua ini. Kenapa jadi seperti ini? Bukankah seharusnya semua berjalan baik-baik saja seperti yang telah direncanakan? Mengapa sekarang jadi seperti ini?' batinnya menggerutu sembari memejamkan matanya.Kenzo tidak pernah membayangkan berada dalam situasi sulit seperti saat ini. Sejak kedatangan Luna dalam hidupnya, ketenangan hati dan pikirannya terusik. Bahkan kini dia harus berada di antara kedua istrinya. Berbeda dengan Serena. Tidurnya kali ini begitu nyenyak. Bahkan lebih nyenyak dari sebelumnya, ketika dia harus menunggu sang suami yang sedang berada di kamar istri keduanya. Pagi pun menjelang. Serena menyambut paginya dengan senyuman. Sama seperti biasanya, dia menyiapkan pakaian kerja suaminya. Entah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 57 Bimbang

    Pikiran Kenzo tidak tenang. Dalam benaknya hanya ada Luna, istri keduanya. "Apa dia benar-benar pergi ke rumah sakit?" gumamnya ketika terlintas gambaran Luna yang ingin menumpang ke rumah sakit dengannya.Merasa khawatir pada istri keduanya, sang dokter mengambil ponsel yang baru dibelinya bersama Luna. Dia tersenyum melihat gawai canggih yang sedang dipegangnya. Pasalnya, ponsel tersebut hanya digunakan untuk menghubungi istri keduanya agar tidak menimbulkan kecemburuan istri pertamanya. "Lebih baik aku hubungi saja dia. Daripada aku tidak bisa bekerja karena kepikiran dia terus-menerus," ucapnya seraya mencari nomor sang istri.Namun, dia menghentikan niatnya. Diletakkan kembali ponsel tersebut, ketika teringat betapa kejam dirinya pada Luna, istri keduanya, pada saat di ruang makan pagi ini. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukannya saat ini. Sang dokter bergegas keluar dari ruangannya, dan berjalan tergesa-gesa menuju kamar inap ibu mertuanya. "Apa ada orang di ruang VIP?" ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 58 Perdebatan Antar Dua Istri

    Serena melambaikan tangan menyapa istri kedua suaminya yang sedang duduk termenung memikirkan sikap yang harus diambilnya saat ini. Sedangkan Luna, dia menghela nafas melihat wanita yang sejak awal dianggapnya sebagai seorang kakak. 'Kenapa dia muncul di saat aku sedang berpikir dan mencari ketenangan?' batinnya menggerutu kesal.Wanita yang memakai pakaian dari brand ternama itu, berjalan anggun dengan menjinjing tas limited edition keluaran terbaru brand internasional. Dia menghampiri madunya sambil tersenyum yang seolah sedang mengejeknya."Bagaimana keadaan ibumu, Luna? Apa ada kemajuan?" tanyanya sembari melihat wanita tua yang terbaring di tempat tidur pasien. "Belum, Nyonya," jawab lirih Luna dengan suara yang bergetar melihat ke arah sang ibu.Serena menghela nafasnya. Dia melihat semua alat yang menempel pada tubuh wanita tua tersebut. "Jadi hidup ibumu bergantung pada semua alat ini?" tanyanya kembali seraya menunjuk semua alat yang mendukung berlangsungnya kehidupan pasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 59 Terjebak Di Antara Dua Hati

    Kenzo tergesa-gesa keluar dari ruang IGD untuk mencari istri pertamanya. Pasalnya, seorang dokter pria mengatakan padanya tentang sang istri yang memaki putri dari pasien di salah satu ruang VIP.'Pasti Serena menemui Luna. Aku harus segera menemukan dia, dan membawanya pergi dari rumah sakit ini,' batinnya mengiringi langkah kakinya.Tanpa berpikir panjang, Kenzo menuju ke lantai khusus untuk kamar inap pasien VIP. Dalam pikirannya hanya terbayang wajah istri mudanya yang sedang meneteskan air mata. Tidak ada kekhawatiran sedikit pun pada Serena, istri pertamanya. Tring!Pintu lift pun terbuka. Sang dokter bergegas keluar dari ruang sempit tersebut menuju kamar ibu mertuanya. "Dok!" seru seorang perawat wanita yang sedang berjaga di lorong tersebut."Dokter Kenzo!" serunya kembali untuk menghentikan sang dokter yang berlari ke arah kamar ibu mertuanya, tanpa menjawab salam dari beberapa perawat yang berpapasan dengannya.Sang dokter masih saja meneruskan langkahnya yang berjalan de

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 60 Badai Kamar VIP

    "Kenapa dia lama sekali?" gerutu Serena sembari menutup majalah bisnis yang baru saja dibacanya.Dia beranjak dari duduknya, dan berjalan menghampiri meja kerja suaminya. Bibirnya melengkung ke atas melihat nama sang suami yang tertera pada papan nama di atas meja tersebut. "Sebentar lagi jabatan kamu akan berubah, Sayang. Dan tentu saja aku tidak akan rela melepas kamu," gumamnya seraya memegang papan nama tersebut.Matanya berbinar tatkala membayangkan dirinya mendampingi sang suami ketika diangkat menjadi penerus kerajaan bisnis keluarga Matteo. Senyumnya pun merekah membayangkan kehidupannya yang semakin gemerlap dengan strata sosial barunya.Namun, bayangan wajah orang yang dibencinya membuat senyuman itu musnah seketika. Kedua tangannya mengepal erat mengingat betapa malunya saat diusir oleh Luna yang kini sudah menjadi madunya. "Brengsek! Aku tidak terima atas penghinaan ini! Dasar wanita udik tidak tahu diri!" umpatnya melampiaskan kekesalan pada istri kedua suaminya.Serena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26

Bab terbaru

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 167 Cerai

    "Maafkan Papa, Carla."Tiba-tiba saja terdengar suara pria yang membuat Carla terhenyak dari lamunannya. Wanita muda itu menoleh ke arah sumber suara yang sangat diyakininya milik Damian, papa tirinya. "Papa," ucapnya lemah sambil memaksakan senyumnya. Damian tersenyum menanggapinya. Pria paruh baya tersebut duduk di samping putri tirinya, dan menatap ke arah yang sama dengannya. "Papa tidak mengira jika kamu sudah mengetahuinya," tukas Damian sembari menatap lurus ke depan."Maafkan Carla, Pa. Bukan maksud Carla untuk menutupi atau berada di pihak Mama. Carla hanya butuh waktu untuk membuktikan kecurigaan Carla selama ini pada Mama," tutur putri tiri Damian dengan penuh penyesalan. Pria paruh baya yang berkarisma itu menoleh ke arah sampingnya, di mana putri tirinya sedang duduk bersamanya. "Kenapa kamu meminta maaf pada Papa? Kamu sama sekali tidak bersalah, Carla. Semua ini terjadi karena Papa. Jadi, jangan menyalahkan atau membenci mamamu."Senyuman Damian yang tulus membuat

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 166 Mari Berpisah

    Tubuh Kania lemas seketika. Tak pernah sedikit pun dia mengira, jika sang suami mengetahui perselingkuhannya. "Bagaimana bisa itu terjadi?" gumamnya sembari duduk lemas di lantai, dan bersandar pada dinding. "Kenapa, Ma? Apa Mama tidak mengira jika Papa Damian akan mengetahuinya?" tanya Carla dengan sinis. Wanita muda itu menyeringai melihat sang mama lemas tidak berdaya, seolah telah kehilangan semangat hidupnya. Kania menatap kesal pada putri tunggalnya. Bagaimana tidak, Carla yang notabenenya adalah putri kandungnya, malah memihak papa tirinya. "Hilangkan pikiran jelek Mama tentangku. Carla tidak memihak siapa pun, Ma. Carla hanya berada di pihak yang benar. Jika memang Mama sudah tidak mencintai Papa Damian, lebih baik katakan baik-baik padanya, dan mintalah untuk berpisah secara baik-baik pula. Carla ingin hubungan baik kita tetap baik dengan keluarga Matteo," tutur Carla yang mencoba menebak isi hati sang mama ketika melihat tatapan kesalnya. "Sok tahu sekali kamu, Carla! K

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 165 Kebahagiaan dan Kesengsaraan

    Luna terkesiap mendengar pertanyaan dari sang ibu yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dia tidak menyangka jika ibunya mengetahui tentang buah hatinya bersama dengan Kenzo yang masih dalam kandungannya."I-ibu," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Lidahnya kelu, tidak bisa mengeluarkan kata-kata untuk meneruskan apa yang ingin dikatakannya pada sang ibu.Tangan wanita paruh baya itu bergerak perlahan untuk mengusap air mata putrinya. Dia tersenyum tipis, dan menatap dalam pada kedua mata putri kesayangannya. Sang ibu melihat ada kesedihan yang teramat mendalam pada mata indah tersebut. "Maafkan Ibu, Luna," ucapnya dengan susah payah. "Tidak. Tidak, Bu. Ibu tidak salah," sahut Luna dengan cepat, sembari menggelengkan kepalanya. Tanpa sadar air matanya pun kembali menetes di pipinya. Suasana haru itu berlangsung beberapa saat. Ibu dan anak tersebut saling melepaskan kerinduannya. Luna pun menceritakan semua yang terjadi padanya selama sang ibu berada di rumah sakit. Han

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 164 Bangun Dari Alam Bawah Sadar

    Kenzo dapat melihat kekhawatiran sang istri yang mengarah pada kecemburuan. Pria beristri dua itu tersenyum, dan mendekati sang istri, seraya memperlihatkan layar ponselnya. "Dari rumah sakit, Sayang. Sebentar ya, aku akan menjawab panggilan ini dulu. Siapa tahu panggilan ini sangat penting, dan mungkin saja mereka sedang membutuhkanku," ucapnya dengan lembut, sembari tersenyum pada sang istri. Luna menganggukkan kepalanya. Dia mengijinkan suaminya untuk menjawab panggilan tersebut. Hanya saja, wanita yang sedang hamil itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sang suami. Bahkan dia memasang baik-baik indera pendengarnya untuk bisa mendengarkan percakapan suaminya dengan si penelpon. "Apa?!" ujarnya terperanjat kaget, sembari beranjak dari duduknya. Sontak saja Luna terhenyak, dan berusaha untuk mencari tahu dengan mendekati suaminya. "Lalu, bagaimana keadaannya sekarang? Apa ada yang tidak beres?" tanyanya dengan cemas pada seseorang di seberang sana. Kenzo bernafas lega. Ad

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 163 Nasib Sial

    Setelah berkali-kali tersedak, Serena masih saja mengalami kesialan. Madam Anna mengharuskannya untuk mencuci peralatan makan yang telah dipakainya. "Sialan! Apa mereka kira aku pembantu?!" umpatnya sambil berjalan menuju dapur. Omelannya turut menyertai sepanjang perjalanannya menuju dapur yang terletak di ujung paling belakang rumah tersebut. Karena sibuknya merangkai umpatan, Serena tidak memperhatikan sekelilingnya. Keadaan lorong dan sekitarnya yang sangat sepi pun tidak disadarinya. Wanita angkuh itu berjalan dengan sangat percaya diri dengan membawa piring yang di atasnya terdapat sendok, garpu, dan juga gelas bekas dipakainya. Bahkan ketika masuk ke dalam dapur yang sunyi itu pun Serena masih saja mengomel tanpa henti. Piring beserta pelengkapnya itu diletakkan dengan keras pada sink pencuci piring, hingga mengeluarkan bunyi yang membuatnya kaget."Apa piringnya pecah?" gumamnya sembari melihat keadaan piring tersebut. Seketika dia tersenyum melihat kondisi piring tersebut

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 162 Ungkapan Hati

    Selama perjalanan, Luna memperlihatkan wajah kesalnya. Di dalam mobil pun dia duduk menjauh dari suaminya. Melihat hal itu, Kenzo tidak tahan. Apalagi dijauhi oleh istri kesayangannya, ibu dari anak-anaknya. Kenzo meraih pinggang sang istri, dan menariknya hingga berdempetan dengannya. Luna terkesiap. Dengan reflek dia menoleh ke arah sang suami. Kedua mata mereka pun saling bertemu."Sayang, jangan kesal seperti ini. Aku sangat tersiksa," ucap Kenzo sembari mengiba dengan tatapan matanya.Hati Luna benar-benar tidak tega melihatnya. Rasa cintanya pada sang suami begitu besar, sehingga mengalahkan rasa kesalnya pada pria yang berstatus sebagai suaminya. "Aku mohon," sambungnya dengan penuh harap.Hati Luna bergetar. Egonya mengatakan untuk tetap bersikap kesal, dan mengacuhkan suaminya. Akan tetapi, dia tidak bisa membohongi hatinya. Cinta seorang wanita yang telah mengandung buah hati dari pria tersebut, membuatnya luluh. Tanpa sadar dia pun menganggukkan kepalanya.Seketika senyum

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 161 Permintaan Istri

    Kenzo menghempaskan tangan istri pertamanya, dan menghampiri istri keduanya. Pria beristri dua tersebut memeluk erat istri keduanya, dan menatap tajam pada istri pertamanya. "Luna akan tetap bersamaku. Di mana pun dia berada, aku akan selalu ada di sampingnya," ucapnya dengan tegas. Serena terperangah melihatnya. Kini, dia bagaikan seorang istri yang terbuang. Parahnya lagi posisinya telah digantikan oleh madunya. Semua orang menatapnya seolah sedang menertawakannya. "Baguslah. Ayo kita pulang sekarang. Badanku sudah sangat lelah," ujar Kania sembari memijit tengkuk lehernya. "Tetap di tempat! Semua sudah diputuskan. Hukuman kalian bertiga harus tetap dilakukan hingga selesai. Jika kalian tidak melakukan hukuman dengan baik, maka akan ditambah satu hari lagi untuk setiap kesalahan," tutur Ron Matteo dengan tegas. "Tapi, Pa--" "Diam!" bentak Ron Matteo menyahuti sang menantu yang ingin memprotesnya. Seketika Kania bersembunyi di belakang tubuh suaminya. Tangannya mence

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 160 Hukuman

    "Ayo turun!" bentak seorang polisi yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Kania, Serena, dan Carla turun bergantian dari dalam mobil. Kaki mereka terasa berat, sehingga enggan melangkah. "Kenapa masih berdiri di sini?!" tanya polisi tersebut dengan tegas.Ketiga wanita itu saling mendekat, merasa takut akan wajah garang polisi yang menggertak mereka. "Cepat jalan!" bentak polisi tersebut dengan mempertegas wajah garangnya. Sontak saja mereka bertiga saling mendorong untuk berjalan terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, bahkan suara mereka layaknya lebah yang mendengung untuk saling memerintah."Sepertinya peluru ini tidak akan meleset, meskipun dari jarak jauh," ujar sang polisi dengan meninggikan suaranya. Seketika badan mereka menegang. Saat itu juga ketiga wanita tersebut berjalan cepat, seolah sedang berlomba menuju bangunan yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Para polisi terkekeh melihat tingkah ketiga wanita yang akan dihukum oleh keluarga Matteo, kelua

  • Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa   Bab 159 Pencuri Teriak Pencuri

    Seketika senjata yang dipegang oleh beberapa polisi mengarah pada Luna, wanita yang berdiri di samping Kenzo, suami Serena. Sontak saja Luna beringsut ketakutan. Wanitayang sedang hamil tersebut mencengkeram tangan suaminya, dan berpegangan erat padanya."Turunkan senjata kalian!" perintah Kenzo dengan tegas pada polisi-polisi tersebut. Sebagian polisi masih mengarahkan senjatanya pada ketiga wanita yang telah membuat keributan dalam rumah utama keluarga Matteo, dan sebagian lagi mengarahkan senjatanya pada Luna."Apa kalian tuli?! Turunkan senjata kalian! Wanita ini istriku! Dia sedang mengandung anakku!" bentak Kenzo sambil merangkul tubuh istri kecilnya. Ron Matteo memberikan tanda pada sang putra untuk menyelesaikan kekacauan yang ada. Damian pun mengerti. Pria paruh baya tersebut berjalan dengan penuh wibawa mendekati salah satu polisi yang mengarahkan senjatanya ke arah Luna. "Turunkan senjata kalian. Dia menantuku, dan sedang mengandung keturunan Matteo," perintahnya dengan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status