Share

Dilema

Dokter Rayyandra tidak membalas pertanyaanku. Namun, tangannya memaksaku mengmbil kartu namanya. Pandangannya terus ke Daddy dan bunda. Aku jadi penasaran dengan dokter Rayyandra ini.

Dia kembali ke tempat duduknya. Sementara aku menuju mobil. Daddy dan bunda sudah masuk lebih dulu. Suasana kembali hening. Daddy mengajarkan jika bunda kambuh, kami tidak boleh terlalu cerewet biarkan bunda mengendalikan emosinya terlebih dahulu. Itu yang selalu diajarkan bunda. Mobil melaju dengan keheningan. Daddy terus memeluk bunda yang air matanya terus mengalir tanpa henti. Kasih sayang seorang ibu sambung meski anak sambungnya telah tiada masih dirindukan.

"Dokter itu bilang apa, nak?" tanya bunda tiba-tiba.

"Bunda diminta ke prakteknya untuk diperiksa."

"Dia dokter kejiwaan, Shaka?" tanya Daddy.

"Iya, Dad." Aku hanya menjawab dengan singkat.

Daddy terlihat berpikir.

"Bunda, jangan sedih. Bagaimana Shaka mau punya istri jika bunda sedih terus," u

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status