Share

78. Meeting Room

Lengan Kavia terhempas ketika tangannya hendak memeluk Javas di sebelahnya. Dia meraba permukaan empuk dan datar di sisi ranjang yang seharusnya menjadi tempat Javas. Saat menemukan kekosongan, dia segera membuka mata. Javas tidak ada di sebelahnya.

Kavia bergerak bangun dengan hati-hati mengingat perutnya yang sudah makin membesar. Kepalanya celingukan ketika dia berhasil duduk. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Javas di kamar ini. Menengok ke arah jam digital di atas nakas seharusnya Javas belum ngantor. Sekarang masih pukul tujuh pagi. Kalau tidak ada meeting pagi, pria itu biasa berangkat pukul sembilan.

Wanita bermanik biru itu menurun kaki ke lantai. Dia sempatkan menggelung rambut sebelum beranjak keluar kamar mencari Javas. Ruang makan menjadi tempat pertama yang dia tuju. Di sana dia melihat Latifa, salah satu asisten rumah tangga baru di rumah ini. Wanita muda itu agak terperanjat ketika melihat kedatangannya.

"P-pagi, Nyonya," sapanya gugup.

"Javas mana?" tanya Kavia lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Indah Suwarni
ini mumet Lo mereka juga para readers,bibit bibit ...️...️...️...️...️...️...️ sudah ada tapi mereka tu kayak gimana ya , salah faham gitu Lo selalu nya ......
goodnovel comment avatar
Ainu Mahfudho
pas dibentuk langsung mak deg..kecewa aku sama javas..seharusnya dekati peluk dan cium si. ditunggu kelanjutannya author ..semangat semangatt
goodnovel comment avatar
Barbie Syantik
vabe yg absurb... kecewa sama javas yg lost control,kavia cuma menyatakan keresahannya tapi kok javas mlh main bentak bumil sih.. padahal cium aja selesai tu sewotnya br jelasin. lanjut lagi Thor. SEMANGAT!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status