Share

19. Bullseye

Semilir angin membuat rambut cokelat Kavia bergoyang. Wanita itu baru saja mengenakan kamisol yang sempat Javas lepas saat keduanya bercumbu. Matanya lantas memandangi padang rumput luas yang diselingi beberapa pepohonan rindang. Kuda mereka berdiri tidak jauh dari posisi keduanya, dekat dengan pepohonan lain.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Javas yang masih berbaring di atas rumput dengan dada telanjang. Telunjuknya menyentuh lengah Kavia yang terbuka.

"Tanah kakek luas banget. Dia pasti menyiapkan ini untuk keluarga besarnya."

"Kakek nggak punya keluarga besar. Aku cucu satu-satunya."

Kavia menoleh ke belakang, melewati bahu. "Kamu nggak kasihan sama kakek sendirian?"

"Kakek nggak sepenuhnya sendirian. Kamu bisa lihat sendiri orang-orang kakek banyak."

"Mereka kan bukan keluarga kakek."

Javas bangkit dari rebahan dan duduk bersila. "Demi kesehatan kakek, aku harus tinggal terpisah. Kami selalu ribut, dan itu nggak bagus buat kesehatan jantungnya."

"Tapi kakek pasti kesepian."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Nur Azizah
thor doubel up donk.. nnti aq ksh 5 vote di akun yg 1.. akun ini kehabisan vote... klo di akun syani aq punya 20 vote...... ayok thor smgt.. jgn gantung.........
goodnovel comment avatar
Nur Azizah
thor up doubel boleh gk......gantg nih............
goodnovel comment avatar
Dinila Ikhsan
kakekkk tau aja cara buat cucunya ini kalang kabut. ini yg buat si javas syuka esmosi.hahaha.. blm datang aja orangnya si javas Sdh was-was akan istrinya yg sebenarnya dia sadari memang hebat. lanjut lagi Thor. SEMANGAT!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status