Share

Perhatian Saat Bahagia

last update Last Updated: 2024-10-06 10:36:43

Dani baru saja pulang setelah seharian bekerja. Dia sudah tahu kabar Alina yang dituduh sebagai selingkuhan orang. Dani langsung menghubungi Aksa waktu itu dan mendapat informasi jika semua baik-baik saja karena Alina hanya difitnah. Dani merasa lega karena Alina mendapat suami yang tepat dan selalu melindungi.

Dani sendiri sengaja tidak menemui Alina karena takut kalau kakaknya merasa sedih. Mendengar jika Aksa sudah mengatasi masalah itu, membuat Dani memilih percaya pada Aksa.

“Mandilah, aku sudah pesan makanan,” ucap Karin ketika melihat Dani pulang.

Dani hanya mengangguk lalu pergi ke kamar. Semenjak Alina keluar dari rumah, Karin memang tak pernah memasak karena tidak bisa. Mereka pun akhirnya setiap hari membeli makanan di luar.

Setelah Dani mandi, dia dan Karin sudah duduk di meja makan untuk makan malam bersama.

“Video Kak Alina yang viral waktu itu, sekarang sudah tidak ada lagi,” ucap Karin tiba-tiba membahas masalah itu, “aneh sekali sih, padahal biasanya video viral seper
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Karin nih kayaknya lagi ngomongin dirinya sendiri. Dia punya selingkuhan, makanya pingin Alina pindah. Biar bebas bawa selingkuhan nya kerumah. Tapi serius masih penasaran, kenapa si Dani bisa nikah sama Karin
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
Karin seneng bgt Dani mau keluar kota apa dia punya selingkuhan
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Curiga Karin ada selingkuhan ya ???
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Perhatian atau Kasihan?

    Aksa diam di ruang televisi setelah makan malam. Dia menoleh pada Alina yang masih ada di dapur sedang mencuci piring. Kemarin Alina menangis sampai sembab, tetapi sekarang Alina begitu bahagia bahkan mencuci piring pun bisa sambil tersenyum.Kenapa Alina bisa cepat sekali melupakan kesedihan yang menimpa? Apa karena Alina sudah terbiasa menghadapi masalah, sehingga kejadian seperti kemarin tidak membuatnya sampai sedih berlarut-larut?Tunggu! Kenapa Aksa harus peduli?Dahi Aksa berkerut halus, dia bingung dengan pikirannya sendiri yang terkadang berubah-ubah. Dia merasa itu bukan dirinya, Aksa tidak pernah memikirkan apa pun yang sama sekali tak ada sangkut-pautnya dengan dirinya. Apa mungkin karena Aksa kasihan? Bisa jadi seperti itu.Aksa menolak untuk peduli, tetapi tanpa sadar dia sudah melakukan banyak hal untuk Alina. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari yang dilakukannya itu?Saat Aksa masih diam, dia tidak sadar jika Alina ternyata sudah berdiri di hadapannya. Tentu saja hal itu

    Last Updated : 2024-10-06
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Hubungan Membaik

    Alina dan Aksa kembali ke apartemen. Sepanjang berada di lift sampai masuk apartemen, Alina merasa was-was dan takut kalau terkena amuk juga ceramah dari Aksa seperti biasanya. Namun, ternyata kecemasannya tidak terbukti, Aksa hanya diam seolah tidak terjadi sesuatu. “Aku buatkan kopi dulu,” ucap Alina karena Aksa tidak bicara sepatah kata pun.Alina melihat Aksa menoleh padanya, tiba-tiba dia terkejut dan kembali was-was. Namun, lagi-lagi kecemasannya tidak terbukti, Alina melihat Aksa mengangguk. Alina bernapas lega.“Mau kubuatkan mie sekalian?” tanya Alina lagi.“Kopi saja,” jawab Aksa sambil menatap pada Alina.Alina tertegun. Rasanya aneh saat melihat Aksa tidak marah-marah seperti biasanya setelah bertemu Bima, bukankah ini malah bagus?Alina pergi ke dapur lalu membuat kopi, setelahnya dia menyajikan di meja depan Aksa.“Aku ke kamar dulu, aku harus membuat desain buat pesanan,” pamit Alina sambil menunjuk ke belakang menggunakan jempol.Aksa hanya mengangguk.**Beberapa har

    Last Updated : 2024-10-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sangat Senang

    Alina tiba-tiba sedih melihat Dani seperti ini. Dia mengusap lengan Dani lalu berkata, “Nanti kalau kamu sudah balik dari luar kota, aku akan main ke rumah mengajak kakak iparmu.”Alina tersenyum hangat menatap adiknya yang selalu saja tampak seperti anak-anak baginya. Sesayang itu Alina pada Dani sampai tidak pernah bisa menyakiti hati adiknya itu dan selalu memenuhi apa pun yang Dani inginkan dan butuhkan.Dani langsung tersenyum senang sambil mengangguk. Dia kemudian memeluk kakaknya itu.Alina terkejut dan bingung, kenapa Dani menjadi sangat manja sekali seperti ini? Tetapi dia juga tetap membalas pelukan sang adik agar lebih bersemangat.“Aku akan mengabari Kak Alina kalau sudah pulang. Aku di luar kota sekitar lima harian,” ucap Dani.“Iya,” jawab Alina sambil menganggukkan kepala.**Siang hari di kantor Aksa. Pria itu memandang ponselnya yang tergeletak di meja. Tangannya terulur ingin mengambil benda pipih itu, tetapi urung lalu ditarik lagi.Aksa terlihat seperti orang bingu

    Last Updated : 2024-10-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mendadak Cemas

    Wanita yang ditabrak menatap datar pada Alina. Dia melepas kacamata hitamnya ketika Alina memandangnya. Wanita itu ternyata Karissa, mengetahui kalau yang menabraknya Alina, Karissa langsung memperhatikan penampilan Alina dari ujung kepala hingga kaki lalu dia menatap menghina karena penampilan Alina benar-benar tidak modis sama sekali.Karissa berpikir, bagaimana bisa Aksa dekat dengan wanita seperti ini? Apa benar Aksa ada hubungan dengan wanita ini? Karissa benar-benar merasa ini tak masuk akal dan mustahil.Alina merasa jika ditatap aneh padahal dia sudah minta maaf.“Maaf, saya tidak sengaja,” ucap Alina sekali lagi karena merasa dia lalai.Karissa tidak membalas ucapan Alina. Dia memilih memakai kembali kacamata hitamnya. Alina merasa aneh, kenapa wanita itu menatapnya begitu, padahal dia juga sudah beretikad baik minta maaf. Alina melihat wanita itu hendak pergi dan mengabaikan ucapan maafnya.“Karissa!”Alina terkejut mendengar ada orang yang berteriak menyebut nama itu. Dia

    Last Updated : 2024-10-07
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Apa Dia Punya Pacar?

    Alina duduk sambil memangku tangan. Dia melirik seseorang yang duduk di sampingnya. Alina hanya bisa diam tanpa berkata-kata, salah kata bisa-bisa habis riwayatnya.Mobil yang dinaiki akhirnya sampai di apartemen, Alina menoleh pada Sasmita yang duduk di sampingnya. Sasmita langsung turun, membuat Alina buru-buru turun.Sasmita tiba-tiba datang ke butik, lalu mengajak Alina ke apartemen karena mau bicara berdua. Alina sendiri tak berkutik dan ikut saja.Sepanjang jalan menuju apartemen hingga sampai di sana, Sasmita tidak berkata sepatah kata pun, membuat Alina hanya diam menunduk daripada salah ucap.“Kalian tinggal di sini?” tanya Sasmita sambil memandang gedung itu. Tatapannya meremehkan.Alina merasa aneh dengan pertanyaan Sasmita, memangnya kenapa jika di situ? Bahkan menurutnya, gedung itu bagus, jika beli atau sewa juga sepertinya lumayan mahal. Memangnya, mertuanya itu mau mereka tinggal di tempat seperti apa?“Iya, Ma.” Alina menjawab sopan.Sasmita menatap tak senang, lalu di

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Karissa Curiga

    Ilham sangat terkejut dan panik, tetapi dia berusaha tenang dan profesional mengemban mandat atasannya. Ilham tetap tersenyum pada Karissa.“Saya tidak tahu.” Ilham menjawab dengan sangat meyakinkan.Karissa menyipitkan mata, curiga.“Kamu hampir dua puluh empat jam bersama Kak Aksa, kamu juga yang menyusun jadwal kegiatannya, masa kamu tidak tahu?” tanya Karissa tak percaya begitu saja.Ilham menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Karissa. Dia tidak mau bicara dan keceplosan yang bisa berakibat fatal.Karissa kesal. Dia lalu mengeluarkan ponsel dan mencoba menghubungi Aksa. Namun, panggilannya tidak dijawab sama sekali.“Ke mana Kak Aksa? Apa susahnya menjawab panggilanku?” Karissa kesal karena sudah beberapa kali Aksa mengabaikan panggilan darinya.‘Apa Kak Aksa sibuk dengan wanita itu? Tapi masa Kak Aksa memilih wanita itu ketimbang pekerjaannya? Rasanya ini bukan Kak Aksa,’ batin Karissa.Ilham masih memperhatikan karissa yang hanya diam. Dalam hatinya berdoa agar Karissa segera

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Terpesona

    Ilham mengemudikan mobil menuju apartemennya. Saat melewati jalanan yang agak sepi, dia melihat mobil dengan kap terbuka. Menyadari jika yang berdiri di depan mobil seorang wanita, Ilham pun menepikan mobil untuk membantu.Ilham keluar dari mobil, lalu menghampiri wanita yang sudah memandang ke arahnya.Kaira terkejut melihat Ilham di sana, tetapi juga senang karena bertemu dengan pria itu.“Ada yang bisa saya bantu? Mobilnya kenapa?” tanya Ilham sopan.“Mobilku mogok,” jawab Kaira, “kamu temannya suami Alina, kan?” tanya Kaira langsung mengingatkan.Ilham mengerutkan dahi mendengar pertanyaan Kaira. Ternyata dia lupa jika pernah bertemu Kaira.“Alina siapa?” tanya Ilham dengan polosnya.Kaira mengerutkan alis mendengar pertanyaan Ilham.“Alina. Alina yang suaminya bernama Aksa. Kita pernah bertemu di mall waktu itu,” jawab Kaira menjelaskan.“Oh, istrinya Pak … iya, iya.” Ilham hampir saja keceplosan kalau Aksa adalaha atasannya.Kaira tersenyum. Dia merasa Ilham sangat imut dan lucu

    Last Updated : 2024-10-08
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Curiga

    Saat malam hari. Alina sudah ada di apartemen dan menyiapkan makan malam seperti biasa. Dia melepas apron yang dipakai, lalu memanggil Aksa yang ada di ruang televisi.“Makan malamnya sudah siap,” ucap Alina sambil memulas senyum.Aksa sudah mulai terbiasa dengan sikap ramah Alina. Dia langsung berdiri lalu makan bersama Alina. Aksa membawa ponselnya karena baru saja berbalas pesan dengan Ilham yang membahas soal pekerjaan. Alina dan Aksa makan malam bersama, lalu beberapa saat kemudian ponsel Aksa berdering membuat Alina melirik ke benda pipih yang tergeletak di meja.Aksa menoleh ke ponselnya, tetapi bukannya menjawab, Aksa malah membalikkan layar hingga menghadap ke meja, tanpa menolak atau menjawab panggilan itu.“Kenapa tidak dijawab?” tanya Alina.Aksa menatap pada Alina lalu menjawab, “Tidak penting.”Alina mengangguk dan ingin mengabaikan, tetapi ponsel Aksa kembali berdering membuatnya menatap Aksa yang masih fokus makan.“Tidak penting tapi berdering terus. Apa kamu benar-be

    Last Updated : 2024-10-09

Latest chapter

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Susah Tidur

    Jia dan Daniel saling pandang, sampai akhirnya Jia tersenyum lalu mengambil cangkir kopi untuk Daniel dan memberikan pada pria itu.“Minumlah,” ucap Jia.Daniel mengangguk. Dia menyesap kopi buatan Jia.Jia menatap pada Daniel yang sedang minum, hingga terbesit pertanyaan yang membuatnya penasaran.“Dan, kita sudah menjadi suami-istri, apa aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Jia.Daniel baru saja selesai minum. Dia menatap pada Jia, lalu meletakkan cangkir di meja.“Tanya saja,” jawab Daniel.“Jangan tersinggung, ya. Aku hanya mau tanya tanpa bermaksud apa-apa,” ujar Jia.Daniel mengangguk-angguk.“Apa penyebab kamu mandul?” tanya Jia dengan sangat hati-hati.Daniel terkejut mendengar pertanyaan Jia, tetapi dia sudah berjanji untuk menjawab.“Itu karena sperma yang dihasilkan tidak bagus, bahkan terlalu sedikit,” jawab Daniel dengan senyum getir di wajah.Jia melihat Daniel yang malu, mungkin karena jawaban itu sangat pribadi untuk Daniel. Namun, mereka sudah suami istri, sudah sewajar

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Genk Huru-hara

    Acara pernikahan Jia dan Daniel diadakan sederhana bersama keluarga. “Mama, dedeknya kok belum bisa main baleng? Kan sudah besal ini?” tanya Arlo seraya menunjuk pada anak Kaira.Alina dan Kaira menoleh bersamaan mendengar suara aduan Arlo. Mereka memandang pada anak Kaira yang ada di stroller.“Dek Disya belum bisa kalau lari-lari, terus sekarang Dek Disya ngantuk. Tuh lagi minum susu,” ujar Kaira menjelaskan karena putrinya anteng seraya minum susu dari dot.“Ah, nggak asyik. Padahal Alo mau main sama dedek. Nanti kalau dedeknya Alo kelual, pokoknya halus main, nggak boleh bobok.” Setelah mengatakan itu, Arlo berlari menyusul Anya yang sedang bermain ayunan.Alina dan Kaira sampai terkejut bersamaan, dua wanita itu sampai menggeleng pelan dengan tingkah Arlo.“Lama-lama sifat anak itu seperti ayahnya. Kalau menginginkan sesuatu, harus didapat. Keras kepala dan susah sekali diaturnya,” ucap Kaira.“Nunggu punya pawang,” balas Alina.“Dih, sekecil itu. Kayaknya kamu harus ekstra saba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pernikahan Daniel

    Saat malam hari. Arlo berada di kamar bersama Alina dan Aksa. Alina memang selalu berusaha menemani Arlo sebelum tidur, agar putranya tidak merasa kesepian atau terabaikan.“Ini dedeknya?” tanya Arlo saat melihat foto USG yang Alina berikan.“Iya,” jawab Alina.“Kok kecil sekali?” tanya Arlo seraya mengamati foto USG itu.Aksa dan Alina menahan senyum.“Iya, kan masih di dalam perut. Kalau nanti sudah keluar, dedeknya bisa besar kayak Arlo,” jawab Alina menjelaskan.Arlo mengangguk-angguk. Lalu tangan mungilnya menyentuh perut Alina.“Dedek cepat keluar, ya. Biar bisa main sama Alo.” Setelah mengatakan itu, Arlo mencium perut Alina.Alina dan Aksa saling pandang dengan seulas senyum di wajah. Mereka bersyukur karena Arlo menerima kehamilan itu dan tidak iri sama sekali.“Sekarang tidur, ya.” Alina menarik selimut. Dia dan Aksa mau berbaring di samping Arlo.“Alo mau bobok sendili,” ucap Arlo.Alina terkejut, tetapi menjelaskan, “Iya, nanti bobok sendiri. Sekarang biarkan mama dan Papa

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kalau Tega

    Aksa mengantar Alina ke rumah sakit. Dia memang meluangkan waktu menemani Alina memeriksakan kandungan karena tak mau melewatkan momen melihat tumbuh kembang calon bayi mereka.“Janinnya tumbuh sangat baik. Berat dan ukurannya sangat pas dengan usianya, jenis kelaminnya--” Dokter ingin menyebutkan jenis kelamin janin Alina, tetapi langsung dicegah.“Jangan sebutkan, Dok. Biar menjadi kejutan,” potong Alina.“Padahal aku mau tahu, Al.” Aksa sudah semangat menunggu, tetapi Alina malah menolak.“Tidak usah, pokoknya biar kejutan,” kekeh Alina.Aksa melirik pada dokter yang tersenyum.“Baiklah, saya tidak akan menyebutkan jenis kelaminnya,” ujar dokter itu.Aksa menatap kecewa pada Alina, padahal dia sudah sangat antusias.Alina hanya menahan senyum melihat suaminya kecewa.“Ingat ya, Bu Alina. Makan apa pun yang Anda mau, tidak usah memantang apa pun, selama yang dimakan bagus untuk pertumbuhan janin. Mungkin makanan kemasan, beralkohol, dan fast food saja yang saya larang,” ujar dokter p

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Menyayangi Semua

    Aksa mengusap perut Alina yang lumayan besar. Seperti sudah menjadi rutinitasnya setiap malam harus menyentuh perut sang istri sebelum dia beristirahat.“Jam berapa ini? Kamu baru mau tidur?” Alina terbangun karena sentuhan Aksa.Alina sudah tidur lebih dulu karena Aksa berkata ingin menyelesaikan pekerjaan.“Tidurlah lagi, maaf kalau mengganggumu,” ucap Aksa lalu membetulkan selimut untuk menutupi tubuh Alina.Alina merangsek ke pelukan saat Aksa sudah berbaring. Dia memeluk suaminya meski sekarang terhalang perut yang agak besar.“Jangan terlalu capek bekerja, Aksa. Aku tidak mau punya suami dengan tampang tua, mata cekung karena kebanyakan begadang, padahal anak-anaknya masih kecil,” seloroh Alina seraya memejamkan mata.Aksa menahan tawa. Ada saja ucapan istrinya ini yang mampu membuat semua rasa lelah dan beban pikirannya hilang.“Tenang saja, aku akan perawatan melebihimu kalau sampai terlihat tua,” balas Aksa seraya memeluk Alina, tak lupa kecupan hangat juga didaratkan di keni

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Manja dan Dimanja

    Beberapa minggu waktu berjalan dengan cepat. Alina berada di studionya sedang mempersiapkan untuk fitting gaun Jia. Alina sudah memiliki studionya sendiri di tengah kota, dia juga mempekerjakan beberapa karyawan studio juga penjahit untuk membantunya.“Mama.” Arlo datang dan langsung berlari menghampiri Alina.Arlo baru saja pulang sekolah dijemput Jia sekalian.“Daniel belum datang?” tanya Jia.“Belum, dia bilang ada rapat dadakan, jadi mungkin akan terlambat datang,” jawab Alina.Jia mengangguk-angguk paham.“Mau mulai sekarang?” tanya Alina.Jia mengangguk. Dia ikut Alina masuk ke ruang fitting gaun, sedangkan anak-anak bermain di playground yang memang disiapkan di salah satu ruangan di studio itu.“Perutmu sudah kelihatan besar,” kata Jia.Alina melirik ke perutnya, lalu membalas, “Iya, sudah dua puluh minggu juga, kan.”Alina memberikan gaun yang dirancangnya tetapi belum selesai sempurna karena masih butuh pendapat Jia.Jia mengganti bajunya, lalu setelahnya dia berdiri di dep

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status