Share

Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku
Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku
Author: Anggrek Bulan

Costumer Karen

Author: Anggrek Bulan
last update Last Updated: 2021-10-11 13:13:14

Costumer Karen

 

[Kak, bisa ngerjain henna tangan buat tanggal 20 Agustus ini?]

Sebuah chat masuk pagi itu, saat aku baru selesai menyuapi Rangga, putraku yang berusia empat tahun di teras depan rumah.

[Insyaallah bisa Kak, mau buat acara pernikahan atau pertunangan?]

Langsung kubalas chat tersebut, rejeki tak boleh di tolak, dan saat kuingat-ingat pada tanggal itu aku tak ada pesanan.

[Pernikahan Kak. Aku mau yang henna putih sama nail art-nya sekalian, bisa minta list harga?]

[Bisa Kak. Untuk henna putih untuk sepasang tangan mulai tiga ratus ribu hingga tujuh ratus ribu rupiah, dan untuk henna maroon mulai dua ratus hingga lima ratus ribu rupiah. Untuk nail art mulai harga seratus hingga dua ratus lima puluh ribu Kak, semua tergantung model yang dipilih ya.]

[Itu sudah nggak nambah uang buat transport Kakak ke rumahku 'kan?]

[Benar Kak, itu sudah all in, tak ada biaya tambahan lagi.]

[Oke kalau begitu nanti kirim foto-fotonya ya Kak. Aku pinginya yang kelihatan eksclusive gitu, meski mahal nggak jaddi masalah deh. Nanti rekomendasikan pula yang menurut Kakak paling bagus.]

[Siap Kak. Ini dengan Kakak siapa ya?]

[Aku Karenina Kak, tadi aku sudah kirim pertemanan ke f* Kak Rury, tapi belum diterima.]

[Oh maaf ya Kak, soalnya kalau pagi masih ribet ngurus anak nih, setelah ini ku konfirmasi dan  ku kirim foto-fotonya di sini ya. Aku simpan kontaknya ya Kak.]

[Oke Kak, ditunggu. Iya nomer Kak Rury juga sudah aku simpan kok.]

[Terima kasih Kak]

Setelah menyimpan kontaknya dengan nama Costumer Karen, aku langsung mengirim beberapa foto-foto yang tadi di mintanya.

"Mama, Rangga mau maem buah," ucap putraku yang bicaranya sudah tak cadel lagi.

"Mau maem buah apa Sayang?" jawabku sambil mengelap pucuk bibirnya yang sedikit belepotan karena makan tadi.

"Mau apel sama semangka," jawabnya sambil tersenyum, menunjukkan deretan giginya yang mulai sedikit gigis.

"Iya Sayang, sebentar ya, biar dikupasin sama Bik Nurma dulu ya..." 

Rangga mengangguk dan kembali bermain dengan mobil-mobilannya.

"Bik, tolong kupasin  apel sama semangka sebentar ya," kataku pada asisten rumah tangga yang saat itu sedang menyapu.

"Baik, Bu," jawabnya sambil masuk ke dalam rumah.

Aku masih menunggu balasan dari pemesan baruku itu, sudah centang dua biru semua, mungkin dia sedang memilih-milih dan bingung dengan banyaknya pilihan yang kukirimkan.

"Ma, Papa kapan pulang, Rangga kangen nih..." celetuk Rangga sambil bermain.

"Nanti malam atau besok pagi gitu Sayang, kata Papa. Masak sih baru di tinggal Papa dua hari saja sudah kangen?" 

"Iya kangen banget, Ma. Kan kalau pulang Papa selalu beliin Rangga mainan, jadi Rangga selalu kangen dengan kepulangan Papa, hehehe," jawab Rangga sambil tersenyum.

"Berarti kangen sama mainannya aja dong Sayang, nggak kangen sama Papa?" tanyaku mencoba menggodannya.

"Emmm...dua-duanya sih Ma. Mama teleponin video Papa dong, Rangga mau pesen mainan," ucap Rangga yang kini telah berdiri di samping tempat dudukku.

"Iya...iya ayok."

Aku pun langsung mencoba mem-video call, Mas Satria-suamiku. Kebiasaan Rangga jika sudah kangen sama Papanya pasti langsung minta video call. Dia langsung girang saat tahu aku sedang menelepon Papanya. Namun tiga kali panggilanku tak mendapat respon dari Mas Satria.

"Sepertinya Papa sedang sibuk Sayang atau malah masih bobok, nanti siangan saja ya kita telepon lagi," bujukku pada Rangga yang teihat kecewa.

"Ngga mau! Pokoknya Rangga maunya sekarang, kangen banget nih sama Papa, Ma!" Rangga mulai merajuk.

Aku kemudian mencoba menelepon Mas Satria lagi, meski berdering, namun tak dihiraukannya panggilanku ini. Aku kemudian mengirim pesan padanya.

[Pa, lagi repot atau lagi ngapain sih? Nih Rangga kangen katanya minta vc, angkat sebentar dong!]

Tak lama chat yang kukirim berubah menjadi centang biru, berarti sudah dibuka, dan terlihat Mas Satria sedang mengetik.

[Aku lagi sama orang-orang kantor nih, Ma. Nggak enaklah,] 

[Bentar aja, Pa. Tau sendirikan Rangga bisa nangis seharian kalau sedang kangen kamu.]

[Ya sudah bentar saja ya. Biar aku yang telepon saja.]

"Sayang sini dipangku mama, Papa mau vc nih. Tapi sebentar saja ya, soalnya Papa kan lagi sibuk," ucapku sambil mengangkat Rangga yang terlihat amat bahagia.

"Assalamualaikum anak ganteng papa," ucap Mas Satrio saat vc itu di mulai.

"Waalaikumsalam, Pa. Kapan pulang Rangga kangen!" teriak anakku saking girangnya.

"Besok pagi Sayang, mau dibawain mainan apa nih?" tanya Mas Satrio.

Kubiarkan anak dan suamiku itu mengobrol lewat vc, pikiranku justru tertuju pada backgroud tempat duduk Mas Satrio. Terdapat korden dan tivi Lcd yang menggantung di tembok dibawah sebuah AC, mirip sekali seperti di sebuah kamar, tepatnya seperti kamar hotel.

Bukankah tadi dia bilang sedang bersama orang-orang kantor, tapi kok kayak di kamar sih? Jangan-jangan? Aku kemudian mencoba menepis pikiran buruk itu, siapa tahu itu memang ada di ruangan kantor, bisa jadi 'kan? Hingga kemudian kudengar suara seorang perempuan tertawa lirih dan berkata, "ihhh nakal deh!" . Aku sangat yakin suara itu berasal dari sekitar Mas Satrio, suara manja seorang wanita yang sedang di goda.

"Asyik buahnya datang!" Rangga beralih menuju meja kecil yang berada di sampingku, saat pesananya dibawakan oleh Bik Nurma.

Aku kemudian berdiri dan berjalan sedikit menjauh dari Rangga, dengan video call yang  masih tersambung. Aku ingin menanyakan kejanggalan tadi pada Mas Satrio.

"Pa baru saja aku mendengar suara manja seorang perempuan di sana, kamu sedang berada di mana sebenarnya?"

Mas Satrio terlihat kikuk, mendengar pertanyaanku barusan. Tentu saja hal itu membuatku makin curiga.

"Oh...oh...ini orang kantor kan ada juga yang cewek, Ma. Lagi bercanda saja tadi," jawabnya sambil tersenyum, namun hal itu tak bisa kupercaya, karena suara wanita tadi terkesan sangat manja sekali.

"Hemmm benarkah, coba dong kamu arahin kameranya ke orang-orang kantor itu!" titahku spontan.

"Aduh kamu ini ada-ada saja. Malulah aku sama mereka, dikira apaan nanti. Sudah dulu, Ma, nanti malam aku telepon lagi. Assamualaikum."

Tanpa persetujuan dariku, Mas Satrio langsung mematikan panggilan itu, kebiasaan banget.

Aku kembali duduk di samping Rangga yang sedang makan buah, sambil terus memikirkan suara wanita tadi. Dan tentu saja hal itu membuatku berpikir kemana-mana. Hingga kemudian ada chat masuk, dan aku pun langsung membukanya.

[Kak, aku pilih henna putihnya dan nail artnya yang ini aja ya. Ini tadi pilihan calon suamiku loh, katanya pas banget buat aku, cantik. Berapa semuanya Kak?]

Ternyata itu chat dari Karen, yang disertai dua buah foto henna putih dan nail art pilihannya. Bagus memang dan ini menjadi yang paling mahal di koleksiku.

[Wah pilihan yang tepat itu Kak, pintar sekali calon suaminya milih. Semuanya sembilan ratus ribu rupiah Kak, all in.]

[Oke Kak kalau begitu aku mau. Nanti ku-sharelok lokasi rumahku ya Kak, soalnya ini masih di hotel, hehehe.]

[Siap Kak, ditunggu segera ya, biar aku pelajari lokasinya dan nggak bingung saat hari H. Kan tinggal tujuh hari saja nih, Kak. Terima kasih banyak ya.]

[Sama-sama Kak. Pasti setelah sampai rumah, akan segera ku kirim shareloknya. Maaf ya Kak mendadak, soalnya rencana nikahnya juga mendadak banget sih, hehehe.]

[Iya nggak apa-apa Kak, semoga semuanya lancar hingga hari H ya.]

Pikiran burukku pada Mas Satrio seketika menghilang, karena terkalahkan dengan bahagianya mendapat orderan kali ini, karena sudah sekitar sebulan tak ada pesanan sama sekali, karena memang sebenarnya sedang tak musim nikahan sih.

Aku membuka jasa henna ini memang masih dua bulanan, sebenarnya bukan karena ingin dapat uang, namun karena aku suka sekali menggambar cantik, hingga ada suatu kepuasan tersendiri, jika melihat tangan cantik para pengantin wanita hasil karyaku itu.

Aku mencoba berbaik sangka lagi pada suamiku, mungkin saja yang dikatakannya tadi ada benarnya, bukankah di kantor ada juga pegawai wanita? Mungkin aku saja yang terlalu parno karena seringnya mendengar perselingkuhan dari suami teman-temanku.

Iseng kemudian aku melihat status wa teman-temanku, hal yang biasa dilakukan emak-emak untuk menghilangkan kegabutannya. Nampak di deret paling atas ada nama 'Costumer Karen', dan tentu saja aku langsung membuka status dari pelanggan baruku itu.

INDAHNYA DUNIA BILA BERSAMAMU SAYANG

Begitu status itu ditulis dengan disertai sebuah foto seorang wanita cantik berambut pirang sedang memeluk mesra seorang lelaki berambut gondrong yang dikuncir keatas. Dan laki-laki itu tak lain adalah Mas Satrio-suamiku, yang tadi baru saja vc denganku dan Rangga dengan memakain kaos warna putih yang sama.

*duh apa nih yang harusnya dilakukan Rury melihat kemesraan antara suami dan pemesan henna tangannya itu?

Next nggak nih?

 

 

 

 

 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anita Ratna
Nama suaminya Satria/Satrio ya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Mas Satrio Mengaku Duda

    Part 2Mas Satrio Mengaku DudaBegitu status itu ditulis dengan disertai sebuah foto seorang wanita cantik berambut pirang sedang memeluk mesra seorang lelaki berambut gondrong yang dikuncir keatas. Dan laki-laki itu tak lain adalah Mas Satrio-suamiku, yang tadi baru saja vc denganku dan Rangga dengan memakain kaos warna putih yang sama.Seketika hatiku langsung hancur berkeping-keping, dunia seakan runtuh. Mas Satria, suami yang telah kutemani dari nol dan kini sukses, malah tega menduakanku. Sifatnya yang Family Man, membuatku tak pernah curiga selama ini, ketika dia pamit keluar kota.Kupandangi wajah Karen yang memang cantik dengan make up paripurnanya, jauh...jauh berbeda denganku yang memang selalu tampil sederhana dan apa adanya. Jika dilihat usia Karen pun memang lebih muda dariku, apakah ini alasan Mas Satria menduakanku? Atau apa?Air mata berebut mencoba lolos dari pelupuk mataku, namun kutahan, ta

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Sama-sama Sampah

    Part 3Sama-sama Sampah[Cowok kecil ganteng itu, anaknya Kak. Dia memang duda, sudah bercerai selama setahun, karena istrinya ketahuan selingkuh. Tragis Kan? Bodoh banget kurasa mantan istrinya itu, lelaki sebaik dan setampan Mas Bimo kok masih diselingkuhin. Bener nggak Kak?]Keterlaluan sekali Mas Satrio, aku yang selalu setia padanya, malah difitnah, dan dia juga mengaku sebagai duda. Duh pintar sekali suamiku itu berbohong[Iya, bener banget Kak. Maaf nih, apa Kak Karen nggak takut gitu di tipu? Secara sekarang kan banyak sekali penipuan...][Nggaklah...dia ini memang benar-benar suka sama aku kok. Buktinya sejak kami kencan enam bulan yang lalu, dia telah memberiku banyak materi, bahkan aku dihadiahi sebuah mobil saat ulang tahunku sebulan yang lalu Kak.]Wow hebat sekali ternyata suamiku ini, meski tiap bulan dia telah memberiku nafkah sebanyak lima belas juta, nyatanya dia tetap

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Mulai Beraksi

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuPart 4Mulai BeraksiAku jadi berfikir, kok bisa sih si Karen ini begitu terbuka? Padahal kami belum saling mengenal, dan hanya sebatas hubungan calon costumer dan tukang henna saja, tapi mengapa dia cerita suatu hal yang pribadi gitu ya ke aku?[Ihh Kak Karen nih baik banget sih ngasih trik gitu. Tapi apa nggak takut nyeritain hal pribadi kayak gitu ke orang yang baru di kenal? ][Aku tuh orangnya nggak pernah mikir aneh-aneh Kak, aku kan berbagi kebaikan, berbagi cara dapetin cowok tajir, dan menurutku itu bukan hal yang pribadi banget deh, biasa saja kok. Eh udahan dulu ya Kak, nih aku mau shopping dulu.][Oke Kak, happy shopping ya.]Tak ada lagi balasan dari Karen berarti, saat ini mereka berdua bakal menghambur-hamburkan uang lagi, ternyata Mas Satrio nggak hanya royal pada keluarganya, tapi juga pada perempuan di luar sana yang bisa memb

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Dua Set Perhiasan Baru

    Part 5Dua Set Perhiasan Berlian BaruTok tok tokkk"Ma...lagi ngapain?!"Teriakan Rangga dari luar itu, tak ayal membuatku terbangun dari lamunan. Gegas kubuka pintu kamar, sebelum putraku itu menangis, mungkin tadi aku terlalu lama di dalam kamar, hingga dia mencariku."Ma, ngapain sih kok pintunya dikunci dari dalam?" tanya Rangga lagi, polos."Tadi habis dari toilet, lalu mama mau ganti baju, mangkanya pintunya ditutup gitu," bohongku sambil menggendongnya menuju ke ruang keluarga."Tapi kok, ini bajunya tetap sama kayak yang tadi sih?" tanyanya lagi."Iya, kan tadi pas mama mau ganti baju, Rangga ketok-ketok pintu, nggak jadi deh," jawabku sambil tersenyum.Rangga hanya mengangguk, anggukan kepala mendengar ucapanku barusan. Diumurnya yang sekarang ini, memang dia terlalu aktif dan serba ingin tahu, rasa penasarannya amaat tinggi."Mama mau kem

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Main Cantik Meski Hati Teriris

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuPart 6Main Cantik Meski Hati TeririsAku sampai dirumah tepat bersamaan dengan datangnya mobil baruku."Mama, ini mobil siapa?" tanya Rangga yang langsung menyambutku di depan pintu.Putraku itu terlihat segar karena baru saja mandi sore, dia juga terlihat girang sekali."Mobilnya mama dan Rangga dong Sayang..." jawabku sambil menggendongnya."Wah asyik...jadi nanti kita bisa jalan-jalan nggak kehujanan lagi dong, Ma. Meski Papa tak ada di rumah?" tanyanya lagi sambil tersenyum yang kemudian hanya kujawab dengan anggukan.Memang sering aku dan Rangga jalan-jalan berdua ketika Mas Satrio keluar kota, dan saat ini memang musim hujan, jadi tak jarang kami kehujanan. Dengan mobil baru ini, tak perlu lagi rasanya kami berhujan-hujanan saat sedang keluar rumah."Memangnya Mama bisa nyetir kayak Papa?" ucap Rangga la

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Apa Karen Sedang Hamil?

    Jangan lupa klik berlangganan agar tak ketinggalan update terbarunya ya.**************************************Part 7Apa Karen Sedang Hamil?Setelah hatiku ikhlas merelakan Mas Satrio malam ini bergumul dengan selingkuhannya itu, aku pun akhirnya membuka akun facebookku. Bukan lagi untuk promosi henna pengantin, karena jujur aku saat ini masih belum mood lagi, trauma karena di order oleh calon pengantin suamiku ini sih.Tadi pagi Karen sempat bilang jika sudah mengirim permintaan pesan padaku, jadi aku akan menerimanya, sekalian mencari tahu lebih banyak tentangnya. Sebelum melihat akun biru milik Karen, aku lebih tertarik mengunjungi akun milik suamiku Satrio Bimo, meski memang kami berteman, tapi sudah lebih satu tahun mungkin aku tak mengunjungi berandanya, karena aku lebih suka membaca di grup-grup menulis atau memasak, buat hiburan sih.

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Menutupi Kebohongan

    Jangan lupa klik berlangganan agar tak ketinggalan update terbarunya ya.**************************************Part 8Menutupi KebohonganJika memang benar saat ini Karen telah berbadan dua, maka aku harus bertindak secepat mungkin. Jika Mas Satrio sudah memutuskan menikahinya maka bisa jadi semua harta ini akan dialihkan pada Karen dan anaknya, apalagi selama ini suamiku itu mengatasnamakan semua aset atas namanya, katanya agar lebih mudah ngurusnya.Rumah, dua hektar persawahan dan mobil atas namanya semua. Aku dulu hanya manut saja ketika dia bilang ini itu, namun kini aku akan bertindak, Mas. Sekuat tenaga kuhabiskan asetmu secepatnya. Aku ingin tahu juga sih, kira-kira si Karen itu masih mau nggak jika tahu kamu jatuh miskin.Kutinggalkan foto mesra mereka berdua, kini aku berganti mencari info lain yang mungkin bisa kulihat dari akun bir

    Last Updated : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Overprotectiv Belum Tentu Setia

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalam update terbarunya, terima kasih.****************************************Part 9Overprotectiv Belum Tentu Setia"Kok cuma seratus juta sih Pa? Ish... buat apa coba? Buat sewa rukonya aja ini mah buat dua tahun, buat modalnya mana? Apa aki pinjam ke temenku saja modalnya? Atau pinjam sama Bu RT? Pasti deh dikasih sama mereka..." ucapku sambil pura-pura merajuk.Aku yakin juga dia pasti menambahkan uang untuk modal ini, ya karena dia ini gengsian. Pasti malulah kalau aku sampai pinjam uang ke teman apa lagi tetangga."Seratus juta itu emang buat rukonya saja Ma...nanti modalnya kutransfer lagi pas ruko sudah selesai direhab, gitu Ma," jawabnya menjelaskan."Nggak mau ah kelamaan, modalnya kiri

    Last Updated : 2021-10-11

Latest chapter

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ending (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.********************************Ending (pov Author)Dua Minggu KemudianRury, Yudha, Satrio, Delia, anak-anak, Bik Nur dan juga baby sitter-nya Cinta, sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah acara pesta pernikahan yang diadakan di sebuah kota kecil dengan jarak tempuh lima jam, dari rumah mereka."Siapa yang nikah sih?" tanya Delia yang tengah hamil tiga bulan saat itu."Mana kutahu, Del? Karen cu

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 2 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 2(Pov Bu Mirna)"Maaf, Bun. Beliau ini ibu kandung saya, bukan pembantu," jawab Karen lirih kembali."Ibu? Oh...jadi ini ibu kamu yang katanya tinggal di Jakarta itu?" ucap wanita itu dengan mengangguk-anggukan kepalaku, matanya tetap saja mengulitiku."Iya, Bun...Bu, ini Bu Nyai Siti, mertuanya Karen." Ternyata wanita sombong itu adalah mertuanya Karen, alias besanku.Deng

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 1 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 1(Pov Bu Mirna)Ternyata, tinggal bersama anak dan cucu itu, tetap lebih enak dari pada hidup sendiri, meski dalam keadaan bergelimang harta. Seperti saat ini, aku merasa amat bahagia Karen dan juga Cinta.Beberapa bulan tak bertemu, ternyata Cinta banyak berubah, kini dia terlihat lebih bersih, dan amat pintar. Berarti memang Rury itu, merawat cucuku dengan baik. Padahal, dulu kami pernah menorehkan luka m

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Tuhan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Rahasia Tuhan (Pov Author)Tiga Minggu Kemudian"Assalamualikum, Ren. Ada apa tengah malam begini menelepon?" ucap Rury dengan suara paraunya, mengawali obrolan melalui sambungan telepon.Rury yang saat itu baru saja tidur, karena baru saja pulang dari rumah sakit, tentu saja amat kaget saat Karen meneleponnya pukul satu dini hari itu.Sudah tujuh hari ini, Yudha di rawat di rumah sakit, karena telah mengalami kecalak

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bertemu Cinta (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Bertemu Cinta(Pov Author)"Kenapa Cinta ada sama Rury? Kamu nggak salah Ren?" tanya Bu Mirna yang menghentikan makannya sejenak.Karen sesaat pun tersenyum, karena dia juga tahu, pasti ibunya akan berkata seperti itu. Lalu, dia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Bu Mirna pun mendengarkan dengan seksama sembari meneruskan acara makannya.Karen memceritakan pada Ibunya, apa saja yang berhubungan dengan Rury, dimulai saat

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Belum Berubah (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Belum Berubah(Pov Author)Saat keluar dari kamar, dia tak melihat ada Karen, sejenak kemudian dia mencium aroma bakwan jagung goreng kesukaanya. Dan hal itu membuatnya menuju ke dapur."Lah, Karen mana?" tanyanya pada Bik Nur yang sedang membuat kopi."Nyonya, tadi katanya mau ke kamar, Bu," jawab Bik Nur sopan."Wah...wah, ini semua masakan kesukaanku. Kok pas benar kamu masaknya,.cocok pas aku d

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Harapan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Harapan (Pov Author)Perbedaan yang amat jauh, Karen seperti melihat Bu Mirna yang berbeda, dan dia pun sempat beberapa saat tercengang. Bu Mirna pun segera menghampiri Karen dan langsung mengajaknya masuk."Ren, ngapain kamu bengong?! Ayo cepat masuk!" ucap Bu Mirna sambil menunjukkan wajah khawatir dan takut."I...iya, Bu." jawab Karen yang langsung membuka pintunya, dan kembali ."Wah...rumah kamu b

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pov Bu Mirna (Part Menuju Ending)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Pov Bu Mirna(Part Menuju Ending)"Ya sudah kalau kamu nggak mau ikut, ibu mau berangkat sendiri saja! Kamu dan Karen itu sama saja. Sama-sama nggak bisa dibilangin. Memangnya, apa sih yang bisa kamu harapkan dari si Bayu itu?" ucapku pada Revy kala itu, tepatnya satu jam saat aku akan berangkat ke Jakarta."Maafkan Revy, Bu. Tapi, aku ingin berubah, Bu. Aku sudah capek hidup seperti ini, tak mau lagi aku menjalani kehidup

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bu Mirna Kembali (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Bu Mirna Kembali(pov Author)Tiga bulan kemudian"Bi, perasaanku kok nggak enak ya. Aku jadi kangen sama ibu," ucap Karen saat dia dan suami selesai menunaikan salat subuh berjamaah.Karen dan Gus Alif kini tidak tingga di area pondok pesantren. Sejak dua bulan ini, mereka sudah menempati rumah baru. Dan mereka telah membuka usaha restoran dan juga frizen food."Doakan yang terbaik

DMCA.com Protection Status