Share

Menutupi Kebohongan

Penulis: Anggrek Bulan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-11 13:18:49

Jangan lupa klik berlangganan agar tak ketinggalan update terbarunya ya.

*************************************

Part 8

Menutupi  Kebohongan

Jika memang benar saat ini Karen telah berbadan dua, maka aku harus bertindak secepat mungkin. Jika Mas Satrio sudah memutuskan menikahinya maka bisa jadi semua harta ini akan dialihkan pada Karen dan anaknya, apalagi selama ini suamiku itu mengatasnamakan semua aset atas namanya, katanya agar lebih mudah ngurusnya.

Rumah, dua hektar persawahan dan mobil atas namanya semua. Aku dulu hanya manut saja ketika dia bilang ini itu, namun kini aku akan bertindak, Mas. Sekuat tenaga kuhabiskan asetmu secepatnya. Aku ingin tahu juga sih, kira-kira si Karen itu masih mau nggak jika tahu kamu jatuh miskin.

Kutinggalkan foto mesra mereka berdua, kini aku berganti mencari info lain yang mungkin bisa kulihat dari akun biru Karen ini.  Perkiraanku tadi pagi ternyata meleset, kukira dia berumur dua puluh tiga tahun, namun saat kulihat di galeri fotonya, dua tahun yang lalu dia baru lulus SMA, wow berarti hebat banget kan, belum genap dua puluh tahun sudah pintar merayu laki-laki, amit-amit.

Sejak lama, ternyata si Karen ini senang sekali berfoto dengan pakaian yang kekurangan bahan, dan dia juga mengirimkan banyak link ke akun TokTok nya, yang rata-rata menunjukkan kesempurnaan tubuhnya. Benar-benar miris. Setelah puas mencari  tahu tentang akun biru Karen , aku pun langsung menerima pertemananya, agar dia tak curiga.

Aku pun kemudian tidur setelah melihat jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh malam. Cukup rasanya aku mengalami banyak kejutan hari ini, sekarang saatnya mengistirahatkan pikiranku, karena besok pagi aku harus berjuang lagi, demi mendapatkan hak dan tabungan untuk masa depan Rangga.

********************** ******************

"Yeay Papa pulang!" teriak Rangga yang langsung lari ke depan, saat mendengar suara mobil Mas Satrio di teras pagi itu.

Aku pun langsung mengekorinya, dan mencoba menampakkan senyum termanisku seperti biasa, agar Mas Satrio tak tahu apa yang sebenarnya telah kuketahui. Rangga pun langsung minta gendong pada Papanya, dan seperti biasa mereka akan berceloteh dan saling cium. Melihat adegan ini, air mataku tiba-tiba jatuh, rasanya aku tak kuasa memisahkan Rangga dengan Mas Satrio. Tetapi jika terus bersama bisakah dia kembali menjadi suami yang baik, bukan hanya seorang ayah yang baik bagi Rangga.

"Ma, lihat nih, aku dibelikan Papa mobil remote lagi! Yeay!" teriak Rangga sambil memamerkan mainan oleh-oleh dari Mas Satrio.

Gegas aku hapus air mataku dan mengangguk sambil memberikan senyum termanis untuk putraku itu. Dia pun langsung membuka dan memainkannya.

"Ma, kamu kenapa sih tadi kulihat kok seperti nangis?" tanya Mas Satrio sambil memberikan koper berisi baju kotornya, ternyata dia tahu kalau aku baru saja menangis.

"Ah aku tadi hanya terharu melihat kedekatan kamu sama Rangga, Pa," ucapku sambil membawa kopernya ke belakang, dia mengekoriku dan duduk di ruang keluarga.

"Hemmm...itu kan sudah biasa, kami saling kangen Ma. Eh kamu nggak kangen nih sama aku?" ucapnya sambil mengedipkan mata.

Aku sangat paham, jika seperti ini, suamiku itu pasti akan meminta haknya kepadaku, biasanya aku memang langsung menuruti permintaannya, tapi kini aku jijik padanya, tak akan lagi aku menuruti keinginanya itu, toh diluaran juga dia sudah mendapatkan kehangatan dari wanita lain kan.

"Pa, yuk sarapan dulu, keburu dingin nggak enak. Rangga juga kayaknya sudah lapar tuh," kataku mencoba mengalihkan perhatiannya.

"Bentaran aja deh Ma, munpung Rangga lagi asyik dengan mainan barunya," ucapnya lagi memberi kode.

"Maaf Pa, baru tadi pagi aku datang bulan, mungkin baru selesai seminggu lagi," ucapku berbohong sambil tersenyum.

"Ish...kenapa tak bilang dari kemarin sih kalau kamu lagi bocor!" ucapnya kecewa.

"Kan baru tadi pagi datang bulannya Pa. Jadi jika kemarin aku bilang kamu nggak akan pulang gitu? Apa rumah tangga kita ini hanya sekedar di atas ranjang saja Pa?" kataku mencoba mencari alasan.

"Bukan begitu, Ma. Tapi kan aku ini kangen banget sama kamu. Ya sudah lah ayo kita sarapan, kasihan Rangga. Katanya mau jalan-jalan? Setelah sarapan kita langsung berangkat ya. Soalnya nanti sore aku harus balik keluar kota lagi Ma," ucapnya.

Hanya karena tak mendapatkan kepuasan batin dariku akhirnya dia ingin segera pergi lagi, ya iyalah di luar sana sudah ada wanita lain yang bisa memuaskannya kok. Terserah mau pergi, atau nggak, yang pasti aku jijik dan pantang bagiku melayani  seorang suami yang telah tega menodai jalinan suci pernikahan ini.

Ada untungnya juga sih bagiku jika Mas Satrio tak ada di rumah, hal ini memudahkanku menjarah uang darinya dan juga mempersiapkan kejutan untuk pesta pernikahannya nanti. Saat jalan-jalan nanti, aku harus bisa mengambil surat nikah dan kartu keluarga yang selalu disimpan Mas Satrio di dashboard mobilnya, sebagai syarat untuk melayangkan gugatan cerai padanya nanti.

Setelah makan, Rangga meminta berenamg di sebuah WaterPark, dan tentu saja Mas Satrio menurutinya. Kami ajak serta Bik Nurma, untuk membantu menjaga Rangga di sana.

Sesampainya di sana, aku pamit sebentar ke mobil untuk mengambil tas, sebenarnya tas itu memang sengaja kutinggal sih, agar aku bisa mendapat surat-surat yang kucari. Alhamdillah aku mendapatkannya dan segera kumasukkan kedalam tas, dan kembali ke arena berenang.

"Pa, kemarin kamu bilang mau menuruti apa permintaanku 'kan?" kataku saat kami berdua menyantap mie instan selepas berenang, sementara Rangga masih asyik bersama Bik Nurma.

"Hemmm... mau minta apa lagi sih, Ma...kan kemarin sudah beli mobil baru.," ucapnya sambil tersenyum.

"Ah kamu ingkar janji deh Pa, kalau begitu aku kerja lagi saja, kebetulan kantor lamaku sedang cari akuntan nih."

"Hadew kok malah kerja sih Ma. Hilang dong harga diri Papa, masak kontraktor sukses istrinya bekerja sih...nggak ah nggak boleh!"

Aku sangat tahu, suamiku ini sangat tinggi gengsinya, dan dia selalu ingin dipandang baik oleh orang di sekitarnya, dan hal ini bisa kujadikan senjata suatu saat.

"Ya sudah kalau nggak boleh, buatin aku usaha dong!"

"Oke...oke kalau begitu boleh. Mau usaha apa memangnya?"

"Aku mau buka butik, kemarin ada yang nawarin ruko, di pertokoan Jalan Merdeka ituloh Pa, cocok banget kan buat butik," ucapku sambil tersenyum.

Mendengar ucapanku barusan, Mas Satrio langsung tersedak hingga menghabiskan segelas jus apel miliknya.

"Loh kamu kenapa Pa?" ucapku sok baik.

"Nggak...nggak apa-apa cuma keselek kok. Jangan buka di situ Ma, prospeknya jelek kayaknya nggak bisa narik kostumer gitu. Ambil yang di Jalan Pahlawan saja ya, lebih bagus prospeknya di sana. Nih langsung kutransfer uang seratus juta untuk usaha barumu itu Ma, tapi ingat jangan di ruko Merdeka ya," ucapnya sambil mengutak atik M-bangkingnya.

Tak sampai dua menit, uang tersebut telah masuk ke rekeningku. Hemmm...segitunya ya Mas, kamu takut banget jika aku tahu rencanamu membuatkan butik untuk Karen di ruko Jalan Merdeka itu. Lumayan sih pagi-pagi di tampol seratus juta, hehehe.

Bab terkait

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Overprotectiv Belum Tentu Setia

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalam update terbarunya, terima kasih.****************************************Part 9Overprotectiv Belum Tentu Setia"Kok cuma seratus juta sih Pa? Ish... buat apa coba? Buat sewa rukonya aja ini mah buat dua tahun, buat modalnya mana? Apa aki pinjam ke temenku saja modalnya? Atau pinjam sama Bu RT? Pasti deh dikasih sama mereka..." ucapku sambil pura-pura merajuk.Aku yakin juga dia pasti menambahkan uang untuk modal ini, ya karena dia ini gengsian. Pasti malulah kalau aku sampai pinjam uang ke teman apa lagi tetangga."Seratus juta itu emang buat rukonya saja Ma...nanti modalnya kutransfer lagi pas ruko sudah selesai direhab, gitu Ma," jawabnya menjelaskan."Nggak mau ah kelamaan, modalnya kiri

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Karen Oh Karen

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalam update terbarunya, terima kasih.****************************************Part 10Karen Oh KarenKami sampai di rumah ketika waktu magrib telah tiba, Rangga tertidur di mobil mungkin karena saking lelahnya bermain seharian ini. Banyak sekali Mas Satrio membelanjakan hari ini, pakaian dan juga kebutuhan dapur dibelikannya sekalian."Ma, aku harus berangkat sekarang, nih barusan ada konsultan yang ingin menemuiku, nggak apa-apa kan? Aku paling pulangnya lima hari lagi sih?" ucap suamiku itu."Oke, hati-hati ya Pa..." jawabku cuek."Eh, cuman gitu aja? Biasanya kan kamu protes kalau aku keluar kota, Ma.""Ya karena meski protes juga bakalan percuma kan Pa, nggak bisa juga kan aku memintamu nggak jadi pergi?""Iya juga sih, hehehe.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Keluarga Sampah

    Jangan lupa klik berlangganan, agar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih**********************************************Part 11Keluarga Sampah"Artis kontroversional...selalu mencari sensasi, dan penuh dengan masalah. Mangkanya tak ada yang tak kenal dengan si Karen ini. Intinya dia ini cewek nggak bener deh dan nggak tahu malu, hahaha. Tak hanya dia, keluarganya juga sama, keluarga sampah semua!"Delia mengatakan hal itu dengan berapi-api sepertinya ada sesuatu hal yang membuatnya sangat membenci keluarga si Karen."Eh, kok keluarganya? Emang kenapa dengan keluarganya Del?" tanyaku makin penasaran."Ya s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Kebetulan Yang Menguntungkanku

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 12Suatu Kebetulan Yang MenguntungkankuSekitar setengah jam kemudian, Delia membelokkan mobil ke sebuah rumah tua besar dengan halaman depan yang amat luas."Yuk, Rur. Jangan lupa bawa turun juga sertifikatnya," ucap Delia sambil membuka mobil.Aku pun membawa stopmap yang dari tadi sudah kusiapkan, dan mengekori Delia. Seorang wanita beretnis tionghoa membuakakan kami pintu dan tersenyum ramah."Wah, Delia ayo masuk. Lama sekali kamu nggak main ke sini. Ada apa nih?" ucap wanita yang di panggil Cik Yen oleh Delia itu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ajukan Gugatan Cerai

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 13Ajukan Gugatan Cerai"Ternyata keberuntungan memang sedang berpihak kepadamu Rur, pingin tahu aku gimana wajahnya keluarga sampah itu nanti. Besok aku akan belanja ke toko sembako dan sayur milik Bu Minah, yang letaknya persis di sebelah rumah Karen. Aku akan gali banyak info tentang dia, kebetulan si Bu Minah ini biang gosip, jadi cuocok pokokny," kata Delia sambil tertawa saat kami melanjutkan perjalanan menuju pengadilan agama, aku pun ikut tertawa saking bahgianya.Alhamdulillah Allah mempermudah jalanku, mungkin aku seperti kejam dan tak patuh pada suami, setelah pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rumah Incaranmu Menjadi Milikku

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 14Rumah Incaranmu Menjadi Milikku"Rur, kok suami uangnya banyak banget sih? Kamu kan tadi pagi bilang sudah berapa banyak uang yang kamu dapat sejak dia ketahuan selingkuh. Belum lagi yang diberikan ke si Karen. Sesukses itu ya kerjaan suamimu? Hingga cuannya banyak banget, hehhehe," tanya Delia saat kami selesai dari rumah tukang sablon."Gimana ya aku jelasinnya Del. Setahuku sih memang proyek-proyek Mas Satrio itu selalu bagus dan mendapat laba yang berlipat, sih. Tapi nggak tahu juga dia dapat uang banyak juga dari mana, akhir-akhir ini lebih royal, katanya si

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Keanehan Mas Yudha

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 15Keanehan Mas YudhaSaat kembali dari rumah Bude Sumi, tampak mobil Mas Satrio berada di depan rumah Karen, namun tak ada seorang pun yang duduk di teras."Del, nggak usah ngajakin warga untuk menggrebek merek dulu deh, yang ada nanti malah mereka keenakan langsung dinikahin!" ucapku setelah sampai di rumah Delia."Tapi kan mereka langsung dapat malu, Rur. Pasti diarak keliling kampung! Nggak punya muka lagi deh tuh pasangan mes

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Kakak Beradik Itu

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 16Rahasia Kakak Beradik Itu"Satrio sekarang usahanya apa Rur?" tanya Mas Yudha tiba-tiba sambil menyuapi Rangga."Ya tetap seperti dulu Mas. Papanya Rangga itu kan keahliannya sepertinya di proyek saja." Meski terdengar aneh, tetap saja kujawab pertanyaan kakak iparku itu.Mas Yudha mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawabanku itu, namun dari raut wajahnya terlihat masih seperti ada pertanyaan."Apa kalian nggak ingin pun

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19

Bab terbaru

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ending (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.********************************Ending (pov Author)Dua Minggu KemudianRury, Yudha, Satrio, Delia, anak-anak, Bik Nur dan juga baby sitter-nya Cinta, sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah acara pesta pernikahan yang diadakan di sebuah kota kecil dengan jarak tempuh lima jam, dari rumah mereka."Siapa yang nikah sih?" tanya Delia yang tengah hamil tiga bulan saat itu."Mana kutahu, Del? Karen cu

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 2 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 2(Pov Bu Mirna)"Maaf, Bun. Beliau ini ibu kandung saya, bukan pembantu," jawab Karen lirih kembali."Ibu? Oh...jadi ini ibu kamu yang katanya tinggal di Jakarta itu?" ucap wanita itu dengan mengangguk-anggukan kepalaku, matanya tetap saja mengulitiku."Iya, Bun...Bu, ini Bu Nyai Siti, mertuanya Karen." Ternyata wanita sombong itu adalah mertuanya Karen, alias besanku.Deng

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 1 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 1(Pov Bu Mirna)Ternyata, tinggal bersama anak dan cucu itu, tetap lebih enak dari pada hidup sendiri, meski dalam keadaan bergelimang harta. Seperti saat ini, aku merasa amat bahagia Karen dan juga Cinta.Beberapa bulan tak bertemu, ternyata Cinta banyak berubah, kini dia terlihat lebih bersih, dan amat pintar. Berarti memang Rury itu, merawat cucuku dengan baik. Padahal, dulu kami pernah menorehkan luka m

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Tuhan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Rahasia Tuhan (Pov Author)Tiga Minggu Kemudian"Assalamualikum, Ren. Ada apa tengah malam begini menelepon?" ucap Rury dengan suara paraunya, mengawali obrolan melalui sambungan telepon.Rury yang saat itu baru saja tidur, karena baru saja pulang dari rumah sakit, tentu saja amat kaget saat Karen meneleponnya pukul satu dini hari itu.Sudah tujuh hari ini, Yudha di rawat di rumah sakit, karena telah mengalami kecalak

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bertemu Cinta (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Bertemu Cinta(Pov Author)"Kenapa Cinta ada sama Rury? Kamu nggak salah Ren?" tanya Bu Mirna yang menghentikan makannya sejenak.Karen sesaat pun tersenyum, karena dia juga tahu, pasti ibunya akan berkata seperti itu. Lalu, dia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Bu Mirna pun mendengarkan dengan seksama sembari meneruskan acara makannya.Karen memceritakan pada Ibunya, apa saja yang berhubungan dengan Rury, dimulai saat

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Belum Berubah (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Belum Berubah(Pov Author)Saat keluar dari kamar, dia tak melihat ada Karen, sejenak kemudian dia mencium aroma bakwan jagung goreng kesukaanya. Dan hal itu membuatnya menuju ke dapur."Lah, Karen mana?" tanyanya pada Bik Nur yang sedang membuat kopi."Nyonya, tadi katanya mau ke kamar, Bu," jawab Bik Nur sopan."Wah...wah, ini semua masakan kesukaanku. Kok pas benar kamu masaknya,.cocok pas aku d

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Harapan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Harapan (Pov Author)Perbedaan yang amat jauh, Karen seperti melihat Bu Mirna yang berbeda, dan dia pun sempat beberapa saat tercengang. Bu Mirna pun segera menghampiri Karen dan langsung mengajaknya masuk."Ren, ngapain kamu bengong?! Ayo cepat masuk!" ucap Bu Mirna sambil menunjukkan wajah khawatir dan takut."I...iya, Bu." jawab Karen yang langsung membuka pintunya, dan kembali ."Wah...rumah kamu b

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pov Bu Mirna (Part Menuju Ending)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Pov Bu Mirna(Part Menuju Ending)"Ya sudah kalau kamu nggak mau ikut, ibu mau berangkat sendiri saja! Kamu dan Karen itu sama saja. Sama-sama nggak bisa dibilangin. Memangnya, apa sih yang bisa kamu harapkan dari si Bayu itu?" ucapku pada Revy kala itu, tepatnya satu jam saat aku akan berangkat ke Jakarta."Maafkan Revy, Bu. Tapi, aku ingin berubah, Bu. Aku sudah capek hidup seperti ini, tak mau lagi aku menjalani kehidup

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bu Mirna Kembali (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Bu Mirna Kembali(pov Author)Tiga bulan kemudian"Bi, perasaanku kok nggak enak ya. Aku jadi kangen sama ibu," ucap Karen saat dia dan suami selesai menunaikan salat subuh berjamaah.Karen dan Gus Alif kini tidak tingga di area pondok pesantren. Sejak dua bulan ini, mereka sudah menempati rumah baru. Dan mereka telah membuka usaha restoran dan juga frizen food."Doakan yang terbaik

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status