Beranda / Romansa / Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku / Rumah Incaranmu Menjadi Milikku

Share

Rumah Incaranmu Menjadi Milikku

Penulis: Anggrek Bulan
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-18 21:40:21

Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.

Semoga semua pembacaku sehat dan selalu  diberi kelancaran rizki oleh Allah.

*****************************************

Part 14

Rumah Incaranmu Menjadi Milikku

"Rur, kok suami uangnya banyak banget sih? Kamu kan tadi pagi bilang sudah berapa banyak uang yang kamu dapat sejak dia ketahuan selingkuh. Belum lagi yang diberikan ke si Karen. Sesukses itu ya kerjaan suamimu? Hingga cuannya banyak banget, hehhehe," tanya Delia saat kami selesai dari rumah tukang sablon.

"Gimana ya aku jelasinnya Del. Setahuku sih memang proyek-proyek Mas Satrio itu selalu bagus dan mendapat laba yang berlipat, sih. Tapi nggak tahu juga dia dapat uang banyak juga dari mana, akhir-akhir ini lebih royal, katanya sih uang hasil proyeknya gitu, kalau kutanya," jawabku enteng.

"Terus modal kerjanya dapat dari mana? Apa kalian punya hutang di Bank? Terus mobil atas nama Satrio yang dua itu, kredit atau beli cash?"

"Modal awal sih dari uang hasil penjualan tanah warisah dari orang tuaku, selebar satu hektare luasnya. Kemudian di kembangkan sendiri oleh Mas Satrio, dan alhamdulillah menghasilkan apa yang kamu lihat ini, Del. Setahuku sih, kamu tak pernah pinjam uang di bank manapun. Dan kedua mobil itu, cash kok, aku juga ikut pas beli. Tapi BPKBnya selalu ada di dalam mobil yang di pakainya itu," jawabku.

Mendengar jawabanku itu, Delia mengangguk-anggukkan kepalanya, sepertinya tanda mengerti.

"Tapi selama ini dia terbuka kan masalah uang kepadamu dan uang bulanan lancar kan?" Delia ternyata masih belum puas dengan penjelasan yang sudah sering kukatakan padanya itu.

"Bulanan sangat lancar, dia memberiku lima belas juta, tapi kebutuhan lainnya sudah di sediakan olehnya.  Tapi kalau masalah keuangan lainnya aku tak pernah tau Del. Pernah suatu kali aku bertanya, jawabnya, aku tak perlu memusingkan hal seperti itu, yang penting aku dan Rangga tak kekurangan gitu aja sudah cukup kok. Jadi aku sudah tak pernah tanya lagi."

"Semoga saja Satrio itu tak ada kecurangan lain di luar Rur. Aku kok mikirnya ada yang janggal lagi dari suamimu itu. Memang kita ini jadi istri serba salah. Mau cerewet, diam, mengalah, cuek tetap saja di curangin. Hemmm...semoga saja suamiku nggak kayak suamimu ya Rur, amit-amit deh!"

"Amiiin...semoga dia setia kepadamu Del."

Sebenarnya, aku kurang setuju dengan pendapat yang diutarakan Delia tadi, sebab menurutku tak semua lelaki seperti itu, banyak kok kulihat di sekitarku pria yang tetap setia hingga ajal menjemput. Semua tergantung ketebalan iman seseorang saja sih, menurutku.

Pukul tiga sore, kami sudah sampai kembali di rumah  Delia. Sebelum berangkat ke tujuan terakhir kami, aku dan Delia melaksanakan salat ashar terlebih dahulu, agar hati merasa lebih tenang.

"Yok, berangkat naik motor saja ya, Rur."

"Memangnya dekat rumahnya?"

"Halah yo dekat banget to, nggak sampai sepuluh menit kok, sekalian nanti kita lewat lagi depan rumahnya si Karen."

"Lewat depan rumahnya Karen kok malah naik motor sih, ada-ada saja kamu ini. Nanti misal Mas Satrio ada di sana, malah berabe kita."

"Haduh nggak pinter banget sih kamu ini, kan pakai masker,lagian si Karen itu kan nggak tau wajahmu kan? Tenang aja deh. Justru kalau pakai mobil, malah apal kan si Satrio, sudah ah ayo berangkat. Masker jangan lupa pakai."

Aku pun langsung duduk di boncengan motornya Delia, dan menggunakan maskerku dengan benar, ada benarnya juga sih apa yang dikatanya itu, hehehe.

Kuhitung, dari rumah Delia ke rumah Karen, hanya berjaraak lima belas rumah saja, lumayan dekat sih. Rumah Delia, punya halaman depan yang luas, dan mobil langsung di masukkan garasi, jadi seandainya Mas Satrio lewat, tak akan tahu jika aku di sana.

Feeling seorang istri itu memang kadang tak pernah salah. Saat melintas, kulihat Mas Satrio dan Karen sedang bermain bersama anaknya Rury di teras, tapi tak mobilnya tak ada di sana. Aku meminta Delia mempercepat laju motornya, agar tak ketahuan, takutnya, Mas Satrio ingat dengan baju yang kupakai ini.

"Tuh, kan Del, apa kubilang, Mas Satrio pasti nongkrong di sini. Tapi kok mobilnya nggak ada sih? " tanyaku pada Delia.

"Mungkin sedang dibawa si janda gatel itu, dia kan seneng banget gitu pamer barang yang bukan miliknya. Eh aku baru tahu kalau si Satrio itu sering ke sini. Nanti malam akan kusuruh adikku menyelidikinya, kebetulan teman adikku itu, rumahnya persis di depan rumahnya si Karen.

Kalau sampai dia tidur di sana, biar kulaporkan saja pada Pak Rt, biar diarak keliling kampung sekalian. Eh kita sudah sampai nih, Rur."

Delia membelokkan motornya ke rumah khas pedesaan, dan langsung mengajakku masuk ke dalam. Yang punya rumah itu, adalah sepasang orang tua bernama Pak Darto dan Bu Sumi. Sebenarnya rumah itu adalah rumah anaknya, namun kini telah bercerai, dan anak tersebut sekarang bekerja di luar negeri.

"Kami tahu sendiri kan Del, Pakde Darto ini sedang sakit dan butuh banyak obat. Sedangkan Mas Yanto itu sampai sekarang ini masih di Jakarta, dan belum mendapat penjelasan kapan terbang ke Jepangnya. Jadi ya sudah, Yanto menyuruh menjual rumah itu saja, untuk biaya operasi Pakde Darto. Tapi rumah itu sudah dikasih uang muka sama Rury lo Del, katanya mau dilunasi seminggu lagi," ucap Bu Sumi sambil trrsenyum.

Kembali, Delia menceritakan semuanya pada wanita yang ternyata masih punya hubungan darah denganya itu. Dan dia juga mengataka niatku ke sini.

"Kasihan Bude, suaminya sudah enam bulan selingkuh sama si Karen itu, dan sudah banyak di porotin olehnya. Jadi biarkan sekarang kurangangan pembayarannya di kasih sama si Rury, kan uang yang dipakai juga uang  Rury, Bude," ucap Delia setelah penjelasan panjang lebarnya.

"Gimana ya, Del. Bude juga kasihan sama temanmu ini, tapi apa nanti nggak ngamuk-ngamuk tuh si Karen dan keluarganya. Kamu tahu sendiri kan, kalau mereka itu mulutnya besar banget dan suka melakukan kekerasan. Bude itu takut Del," jawab Bude Sumi yang orangnya memang terlihat sangat kalem itu.

"Jangan khawatir, Bude. Saya ini benar dan dia di posisi yang salah, kalau dia macam-macam, biar nanti polisi yang maju. Insyaallah tidak akan terjadi hal semacam itu," ucapku sambil tersenyum.

"Bener banget itu Bude. Nanti kalau dia macam-macam, biar kulaporkan segala kebusukan keluarga mereka ke Pak Lurah, biar sekalian di usir mereka dari kampung ini. Sebenarnya banyak loh warga yang geram dengan kelakuaan mereka ittu, tukang pembuat onar, malu-maluin kampung kita saja.

Mereka kan janji akan bayar kekurangannya setelah tanggal 20, jadi mulai tanggal dua puluh nanti, Bude dan Pakde tinggal di rumahku saja dulu. Yakin deh mereka nggak akan berani macam-macam. Setelah pernikahan itu, mungkin mereka nggak akan beraani berbuat ulah lagi di kampung ini. Eh itu kalau mereka masih punya malu sih, hehehe," timpal Delia.

Bude Sumi kemudian meminta waktu untuk berembuk dengan Pakde Darto, dan memang seharusnya begitu, suami istri itu harus musyawarah saat mau mengambil keputusan. Patut di contoh sekali, meski suaminya sedang sakit, namun Bude tetap meminta pendapatnya. Mungkin juga karena sikap Pakde Darto dulu yang setia dan nggak pernah macam-macam lah, yang membuat Bude Sumi sangat menghormati suaminya itu.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, akhirnya Bude pun kembali menemui kami di ruang tamu. Jeda waktu tadi kugunakan untuk menelepon Bik Nurma lagi, siapa tahu Rangga rewel, namun alhamdulillah dia tak rewel sama sekali.

"Ya sudah Bude ngikut saja kalau begitu, soalnya dua hari lagi, Pakdemu itu harus kontrol dan cuci darah lagi, jadi butuh uang banyak. Pakde juga memperbolehkan kok, katanya kasihan temannya Delia, gitu. Kamu yang sabar ya Nduk, insyaallah setelah ini hidup kamu dan anakmu akan lebih bahagia.  Allah itu ternyata sayang sekali kepadamu, buktinya Dia menunjukkan kepadamu siapa suamimu sebenarnya, sebelum terlambat."

Aku sangat  bahagia dengan keputusan itu, langsung saja aku membayar sejumlah uang itu, dan Bude memberikan sertifikat rumah itu. Rencananya setelah semua ini selesai, aku akan membalik namanya menjadi namaku. Lumayan kan tadi aku dapat uang dua ratus dari Mas Johan, masih sisa sih untuk membayar kekurangan rumah ini.

Ada sedikit bingung di hatiku, tadi Delia bilang ingin mengajak warga menggrebek Mas Satrio dan Karen. Tapi aku takut hal itu malah akan merusak rencanaku nantinya. Menurut kalian bagaimana teman-teman?

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Idahamidah
bagus ni cerita inspiratif ...
goodnovel comment avatar
Iwan Setiawan
sebaiknya jangan dulu di gerebek tunggu tgl main nya
goodnovel comment avatar
Risa Riskia00
jangan digrebek dulu dech, tunggu tgl main ruri membalas, dan tolong min, dicek nama nya, bagus ceritanya aq suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Keanehan Mas Yudha

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 15Keanehan Mas YudhaSaat kembali dari rumah Bude Sumi, tampak mobil Mas Satrio berada di depan rumah Karen, namun tak ada seorang pun yang duduk di teras."Del, nggak usah ngajakin warga untuk menggrebek merek dulu deh, yang ada nanti malah mereka keenakan langsung dinikahin!" ucapku setelah sampai di rumah Delia."Tapi kan mereka langsung dapat malu, Rur. Pasti diarak keliling kampung! Nggak punya muka lagi deh tuh pasangan mes

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Kakak Beradik Itu

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 16Rahasia Kakak Beradik Itu"Satrio sekarang usahanya apa Rur?" tanya Mas Yudha tiba-tiba sambil menyuapi Rangga."Ya tetap seperti dulu Mas. Papanya Rangga itu kan keahliannya sepertinya di proyek saja." Meski terdengar aneh, tetap saja kujawab pertanyaan kakak iparku itu.Mas Yudha mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawabanku itu, namun dari raut wajahnya terlihat masih seperti ada pertanyaan."Apa kalian nggak ingin pun

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Percakapan Rahasia Itu

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 17Percakapan Rahasia ituKumandang adzan subuh kembali membangunkanku, setelah semalam sekitar pukul dua belas, aku bangun dan mengambil handphone yang kugunakan untuk merekam percakapan antara Mas Yudha dan Mas Satrio semalam. Namun saat kuambil, handphone itu mati, mungkin karena kehabisan baterai. Dan langsung saja aku mengisi ulangnya, semoga saja handpone itu mati setelah percakapan keduanya selesai."Pa, bangun dulu,

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Tas Selempang Warna Coklat

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 18Tas Selempang Warna CoklatUang pemberian dari Mas Yudha dan penjualan tanah itu sebanyak 4M, berarti masih banyak dong, nah aku harus bisa mengambilnya sebelum didahului oleh si Karen itu. Karena seingtku, enam bulan ini, Mas Satrio tak membeli barang berharga apapun.Aku akan segera menelepon suamiku itu, untuk meminta uang lagi dengan sebuah alasan, yang menurutku pasti akan bisa mengambil sedikit uang darinya. Tapi ternyata dia lebih dul

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Uang 1M

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part.19Uang 1M Yang Tak Terduga-dugaSaat masih memegang kwitansi tersebut, handphoneku berbunyi yang menunjukkan sedang ada panggilan masuk, teryata itu dari Delia. Langsung saja aku menerima panggilan itu"Assalamualaikum, gimana Del?" kataku memulai percakapan melalui sambungan telepon."Waalaikusalam . Ada berita bagus banget Del. Semalam Revy di gerebek oleh warga, dan diarak keliling kampung loh!""Astaghfirullah, yang benar kamu, D

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Dulu Aku Memang Terlalu Bucin

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 20Dulu Aku Memang Terlalu BucinAku dan Delia menyempatkan diri membeli makan di sebuah restoran makanan khas Jepang, sekalian membelikan dorayaki isi kacang kesukaan Rangga. Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya makanan kami pun siap."Gimana? Enak 'kan perawatan? Gitu kok kamu kuat lima tahun nggak ngrawat diri hanya demi Satrio itu. Kadang aku tuh mikirnya kamu itu selama ini jadi wanita polosnya kebangetan, mau-mau aja di suruh sederhana dan nggak berhias, padahal suamimu rutin kan melakukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Misteri Satrio Lagi

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 21Misteri Mas Satrio Lagi"Yuk, udahan Del, udah sore ini, jam empat loh. Kasihan Rangga dua hari kutinggal terus," ucapku pada Delia yang sudah menghabiskan makanannya."Bentar lagi Rur, biar makananku turun dulu, hehehe. Besok katamu mau lihat rumah baru, ajak saja si Rangga, memang kasihan kalau dia terus-terusan ditinggal," ucap Delia."Iya deh, besok aku juga akan cerita semua ke Bik Nurma, biar dia nggak bertanya-tanya sendiri. Besok kamu

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Mulai Memelas

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 22Mulai MemelasKami sampai rumahku pukul lima sore, seperti biasa, Rangga selalu menyongsong, memeluk dan meminta gendong padaku, hal ini merupakan dukungan dan mood booster terbaik untukku."Aku pulang dulu ya, Rur. Jika ada perlu, langsung telepon saja, lusa aku akan kembali membantu. Selalu jadi wanita yang kuat Rur, agar tak diombang-ambingkan oleh keadaan. Rangga, tante pulang dulu ya...Assalamu'alaikum," ujar Delia sambil mencium pipi Rangga.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-19

Bab terbaru

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ending (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.********************************Ending (pov Author)Dua Minggu KemudianRury, Yudha, Satrio, Delia, anak-anak, Bik Nur dan juga baby sitter-nya Cinta, sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah acara pesta pernikahan yang diadakan di sebuah kota kecil dengan jarak tempuh lima jam, dari rumah mereka."Siapa yang nikah sih?" tanya Delia yang tengah hamil tiga bulan saat itu."Mana kutahu, Del? Karen cu

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 2 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 2(Pov Bu Mirna)"Maaf, Bun. Beliau ini ibu kandung saya, bukan pembantu," jawab Karen lirih kembali."Ibu? Oh...jadi ini ibu kamu yang katanya tinggal di Jakarta itu?" ucap wanita itu dengan mengangguk-anggukan kepalaku, matanya tetap saja mengulitiku."Iya, Bun...Bu, ini Bu Nyai Siti, mertuanya Karen." Ternyata wanita sombong itu adalah mertuanya Karen, alias besanku.Deng

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 1 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 1(Pov Bu Mirna)Ternyata, tinggal bersama anak dan cucu itu, tetap lebih enak dari pada hidup sendiri, meski dalam keadaan bergelimang harta. Seperti saat ini, aku merasa amat bahagia Karen dan juga Cinta.Beberapa bulan tak bertemu, ternyata Cinta banyak berubah, kini dia terlihat lebih bersih, dan amat pintar. Berarti memang Rury itu, merawat cucuku dengan baik. Padahal, dulu kami pernah menorehkan luka m

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Tuhan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Rahasia Tuhan (Pov Author)Tiga Minggu Kemudian"Assalamualikum, Ren. Ada apa tengah malam begini menelepon?" ucap Rury dengan suara paraunya, mengawali obrolan melalui sambungan telepon.Rury yang saat itu baru saja tidur, karena baru saja pulang dari rumah sakit, tentu saja amat kaget saat Karen meneleponnya pukul satu dini hari itu.Sudah tujuh hari ini, Yudha di rawat di rumah sakit, karena telah mengalami kecalak

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bertemu Cinta (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Bertemu Cinta(Pov Author)"Kenapa Cinta ada sama Rury? Kamu nggak salah Ren?" tanya Bu Mirna yang menghentikan makannya sejenak.Karen sesaat pun tersenyum, karena dia juga tahu, pasti ibunya akan berkata seperti itu. Lalu, dia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Bu Mirna pun mendengarkan dengan seksama sembari meneruskan acara makannya.Karen memceritakan pada Ibunya, apa saja yang berhubungan dengan Rury, dimulai saat

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Belum Berubah (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Belum Berubah(Pov Author)Saat keluar dari kamar, dia tak melihat ada Karen, sejenak kemudian dia mencium aroma bakwan jagung goreng kesukaanya. Dan hal itu membuatnya menuju ke dapur."Lah, Karen mana?" tanyanya pada Bik Nur yang sedang membuat kopi."Nyonya, tadi katanya mau ke kamar, Bu," jawab Bik Nur sopan."Wah...wah, ini semua masakan kesukaanku. Kok pas benar kamu masaknya,.cocok pas aku d

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Harapan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Harapan (Pov Author)Perbedaan yang amat jauh, Karen seperti melihat Bu Mirna yang berbeda, dan dia pun sempat beberapa saat tercengang. Bu Mirna pun segera menghampiri Karen dan langsung mengajaknya masuk."Ren, ngapain kamu bengong?! Ayo cepat masuk!" ucap Bu Mirna sambil menunjukkan wajah khawatir dan takut."I...iya, Bu." jawab Karen yang langsung membuka pintunya, dan kembali ."Wah...rumah kamu b

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pov Bu Mirna (Part Menuju Ending)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Pov Bu Mirna(Part Menuju Ending)"Ya sudah kalau kamu nggak mau ikut, ibu mau berangkat sendiri saja! Kamu dan Karen itu sama saja. Sama-sama nggak bisa dibilangin. Memangnya, apa sih yang bisa kamu harapkan dari si Bayu itu?" ucapku pada Revy kala itu, tepatnya satu jam saat aku akan berangkat ke Jakarta."Maafkan Revy, Bu. Tapi, aku ingin berubah, Bu. Aku sudah capek hidup seperti ini, tak mau lagi aku menjalani kehidup

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bu Mirna Kembali (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Bu Mirna Kembali(pov Author)Tiga bulan kemudian"Bi, perasaanku kok nggak enak ya. Aku jadi kangen sama ibu," ucap Karen saat dia dan suami selesai menunaikan salat subuh berjamaah.Karen dan Gus Alif kini tidak tingga di area pondok pesantren. Sejak dua bulan ini, mereka sudah menempati rumah baru. Dan mereka telah membuka usaha restoran dan juga frizen food."Doakan yang terbaik

DMCA.com Protection Status