Share

Karen Oh Karen

Author: Anggrek Bulan
last update Last Updated: 2021-10-11 13:23:02

Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalam update terbarunya, terima kasih.

********************

********************

Part 10

Karen Oh Karen

Kami sampai di rumah ketika waktu magrib telah tiba,  Rangga tertidur di mobil mungkin karena saking lelahnya bermain seharian ini. Banyak sekali Mas Satrio membelanjakan hari ini, pakaian dan juga kebutuhan dapur dibelikannya sekalian.

"Ma, aku harus berangkat sekarang, nih barusan ada konsultan yang ingin menemuiku, nggak apa-apa kan? Aku paling pulangnya lima hari lagi sih?" ucap suamiku itu.

"Oke, hati-hati ya Pa..." jawabku cuek.

"Eh, cuman gitu aja? Biasanya kan kamu protes kalau aku keluar kota, Ma."

"Ya karena meski protes juga bakalan percuma kan Pa, nggak bisa juga kan aku memintamu nggak jadi pergi?"

"Iya juga sih, hehehe. Ya sudah kalau gitu aku berangkat sekarang. Titip salam buat Rangga ya, kalau misal perlu apa-apa langsung hubungi seperti biasanya. Ingat nggak boleh keluar rumah kalau nggak pemting banget dan tetap nggak boleh dandan, jaga pandangan dari lelaki lain, Ok!" ucapnya panjang kali lebar yang hanya kujawab dengan anggukan kepala saja.

Memang sih aku biasanya seperti itu, selalu mengeluhkan waktunya yang sangat sedikit untuk keluarga, tapi sekarang aku lebih suka jika dia tak ada, agar nantinya Rangga juga terbiasa hidup tanpa papanya.

Setelah Mas Satrio pergi, gegas kulaksanakan salat magrib, kemudian aku menonton tivi. Rangga biasanya akan tertidur hingga pagi saat kelelahan.

Sambil nonton tivi, aku pun mengecek handphone, ternyata ada beberapa chat dari Karen ke nomorku yang satunya, gegas kubaca chat tersebut.

[Halo, ini temannya Kak Rury yang jualan souvenir kah?]

Karena wa yang satunya menggunakan akun bisnis, otomatis pesannya dibalas.

[Kak, halooo...]

[Mau pesan yang berupa handuk besar Kak, soal harga nggak masalah yang penting hasilnya bagus. Aku butuh secepatnya Kak, tanggal 20 acaranya.]

Gegas kubalas chat itu, lumayan bisa jadi bahan nanti, tapi tentunya tak akan kukerjakan sendiri, nanti aku akan meminta tolong temanku yang memang punya usaha souvenir.

[Maaf ya Kak baru balas, soalnya tadi repot banget. Rury tadi juga sudah bilang kok kalau acaranya tanggal 20.]

Terlihat chatku itu langsung dibaca olehnya, dan terlihat dia sedang mengetik.

[Iya Kak nggak apa-apa kok. Berapa harganya souvenir handuk?]

[Harganya sih bervariasi Kak, 5000, 15000, 25000 dan 35000ribu Kak. Tergantung kualitas handuknya juga, kalau mau yang lebih mahal lagi juga bisa.]

Sebenarnya aku tak tahu berapa harga asli souvenir itu, hanya perkiraan saja sih.

[Kalau begitu, aku pesan yang harga 35000 aja Kak, minta full warna putih atau biru. Dua ratus buah saja Kak, bisakan buat tanggal 20?]

[Bisa banget dong Kak, pakai tulisan apa neh?]

Jadi ini semacam private party mungkin ya, yang diundang kok hanya 200 orang sih? Apa mungkin karena takut ketahuan ya, mangkanya Mas Satrio nggak mau ngundang banyak orang.

[Happy Wedding Karenina & Satrio Bimo.

Totalnya tujuh juta rupiah ya, Kak? Minta nomor rekeningnya biar kutransfer semua sekalian Kak.]

Membaca balasan dari Karen itu, hatiku kembali teriris. Suami yang  selalu kupatuhu semua ucapanya selama lima tahun ini, ternyata malah akan menikah lagi. Namun aku tak boleh lemah dan memang aku bukan wanita lemah. Tetap kukuatkan hati untuk melanjutkan sandiwara ini.

[Uangnya ditransfer ke nomernya Rury saja, Kak, sekalian. Atau nanti saja pas pesanannya sudah jadi.]

[Oke deh, biar besok aku chat Kak Rury, sekarang sudah malam takut ganggu. Makasih banyak ya Kak.]

[Siap. Aku juga makasih banget ya Kak, semoga semua lancar hingga hari H nanti.]

Lumayan, nanti aku akan menambahkan sesuatu di souvenir pernikahan mereka  agar para tamu undangan tahu, siapa mereka sebebarnya. Kemudian aku pun tidur, karena besok akan banyak hal yang harus segera kulakukan, di H-6 pernikahan suamiku itu.

*********************

****************

"Bik, hari ini aku akan lama di luar, tolong kamu jagain Rangga ya, jika rewel langsung saja telepon ya," ucapku pada Bik Nurma yang masih memasak.

"Siap, Bu."

Aku memang berangkat pagi sekali hari ini, Rangga pun saat ini masih tidur, karena banyak sekali rencana yang akan aku lakukan hari ini. Mengunjungi temanku yang sekampung dengan Karen, mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama, menggadaikan rumah tanah atas nama Mas Satrio.

Targetku semua itu selesai hari ini, karena waktunya juga sudah mepet sekali, hanya tinggal enam hari, sedangkan aku juga harus mempersiapkan kejutan di hari pernikahan mereka nanti.

Sambil mengemudi, aku pun mencoba menelepon Delia, agar dia tak kemana-mana hari ini. Dua kali mencoba, panggilanku pun akhirnya di jawab olehnya.

"Assalamualaikum, Rur. Ada apa nih, tumben pagi-pagi nelfon?" kata Delia membuka percakapan melalui sambungan  telepon ini.

"Waalaikumsalam. Ada sesuatu yang amat penting, Del. Saat ini aku sedang dalam perjalanan menuju kerumahmu, nanti aku ceritakan semuanya di sana. Kamu ada acara keluar nggak sih pagi ini?" ucapku.

"Aku nggak ada kemana-mana kok hari ini, kebetulan suamiku juga dari kemarin sedang  ada diklat di kota Malang, jadi aku sendirian di rumah. Ya sudah kutunggu di rumah ya, sekalian diajakin jalan-jalan aku juga nggak nolak kok Rur, hehehe."

"Gampang itu, ya sudah aku meluncur ya, jangan lupa siapin sarapan, soalnya aku belum sarapan nih, hehehe."

"Siap Bos! Jangan ngebut nyetirnya. Wassalamualaikum."

"Ok. Waalaikumsalam."

Wah lumayan nih, akan kuajak saja nanti si Delia menemaniku ke pengadilan agama, dari pada bengong sendirian. Delia telah menikah selama dua tahun, namun hingga saat ini belum dikaruniai momongan.

"Ihhh...cepet banget sih nyampainya. Pasti kamu ngebut kan? Kebiasaan banget deh. Yuk masuk, aku sudah masak pecel nih, kesukaan kamu," ucap Delia saat aku sampai di rumahnya.

Aku pun langsung mengekorinya dan tak sungkan-sungkan lagi untuk duduk di meja makan, karena kebetulan suaminya tak ada di rumah juga sih, hehehe.

"Emangnya ada apa sih, Del? Kok katamu penting banget?" tanya Delia sambil makaan.

"Kamu kenal cewek ini nggak," ucapku sambil menunjukkan foto Karen, yang kuambil dari akun f* nya kemarin.

Mungkin karena tidak terlalu jelas, Delia kemudian merebut handphone itu dari tanganku, dan memperhatikannya secara seksama.

"Emmm...kayaknya familiar wajahnya. Siapa sih namanya?" tanya Delia sambul mengeryitkan dahinya.

"Karenina, alamatnya di kampung sini kok Del," jawabku.

Tiba-tiba Delia tertawa sambil menutup mulutnya.

"Apaan sih, Del? Kok malah tertawa gitu? Nggak jelas banget deh kamu ini!" ucapku sebal.

"Kok kamu bisa punya foto dia sih? Kamu kenal sama dia?" Bukannya menjawab, Delia malah kembali bertanya kepadaku.

"Jawab dulu kenal nggak kamu dengan dia? "

"Haduh...siapa sih yang nggak kenal sama Karen, si artis kampung ini, hehehe. Kamu kenal sama dia?" tanya Delia lagi sembari melanjutkan tawanya.

"Artis? Biduan kampung gitu maksudmu? Atau pemain film?" tanyaku makin penasaran.

"Artis kontroversional...selalu mencari sensasi, dan penuh dengan masalah. Mangkanya tak ada yang tak kenal dengan si Karen ini. Intinya dia ini cewek nggak bener deh dan nggak tahu malu, hahaha. Tak hanya dia,  keluarganya juga sama, keluarga sampah semua!"

Hemmm...berarti si Karen ini memang sudah dari sononya nggak bener, jadi makin semangat nih membuat dia insyaf, eh membuat dia malu, hehehe.

Related chapters

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Keluarga Sampah

    Jangan lupa klik berlangganan, agar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih**********************************************Part 11Keluarga Sampah"Artis kontroversional...selalu mencari sensasi, dan penuh dengan masalah. Mangkanya tak ada yang tak kenal dengan si Karen ini. Intinya dia ini cewek nggak bener deh dan nggak tahu malu, hahaha. Tak hanya dia, keluarganya juga sama, keluarga sampah semua!"Delia mengatakan hal itu dengan berapi-api sepertinya ada sesuatu hal yang membuatnya sangat membenci keluarga si Karen."Eh, kok keluarganya? Emang kenapa dengan keluarganya Del?" tanyaku makin penasaran."Ya s

    Last Updated : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Kebetulan Yang Menguntungkanku

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 12Suatu Kebetulan Yang MenguntungkankuSekitar setengah jam kemudian, Delia membelokkan mobil ke sebuah rumah tua besar dengan halaman depan yang amat luas."Yuk, Rur. Jangan lupa bawa turun juga sertifikatnya," ucap Delia sambil membuka mobil.Aku pun membawa stopmap yang dari tadi sudah kusiapkan, dan mengekori Delia. Seorang wanita beretnis tionghoa membuakakan kami pintu dan tersenyum ramah."Wah, Delia ayo masuk. Lama sekali kamu nggak main ke sini. Ada apa nih?" ucap wanita yang di panggil Cik Yen oleh Delia itu.

    Last Updated : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ajukan Gugatan Cerai

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 13Ajukan Gugatan Cerai"Ternyata keberuntungan memang sedang berpihak kepadamu Rur, pingin tahu aku gimana wajahnya keluarga sampah itu nanti. Besok aku akan belanja ke toko sembako dan sayur milik Bu Minah, yang letaknya persis di sebelah rumah Karen. Aku akan gali banyak info tentang dia, kebetulan si Bu Minah ini biang gosip, jadi cuocok pokokny," kata Delia sambil tertawa saat kami melanjutkan perjalanan menuju pengadilan agama, aku pun ikut tertawa saking bahgianya.Alhamdulillah Allah mempermudah jalanku, mungkin aku seperti kejam dan tak patuh pada suami, setelah pe

    Last Updated : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rumah Incaranmu Menjadi Milikku

    Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 14Rumah Incaranmu Menjadi Milikku"Rur, kok suami uangnya banyak banget sih? Kamu kan tadi pagi bilang sudah berapa banyak uang yang kamu dapat sejak dia ketahuan selingkuh. Belum lagi yang diberikan ke si Karen. Sesukses itu ya kerjaan suamimu? Hingga cuannya banyak banget, hehhehe," tanya Delia saat kami selesai dari rumah tukang sablon."Gimana ya aku jelasinnya Del. Setahuku sih memang proyek-proyek Mas Satrio itu selalu bagus dan mendapat laba yang berlipat, sih. Tapi nggak tahu juga dia dapat uang banyak juga dari mana, akhir-akhir ini lebih royal, katanya si

    Last Updated : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Keanehan Mas Yudha

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 15Keanehan Mas YudhaSaat kembali dari rumah Bude Sumi, tampak mobil Mas Satrio berada di depan rumah Karen, namun tak ada seorang pun yang duduk di teras."Del, nggak usah ngajakin warga untuk menggrebek merek dulu deh, yang ada nanti malah mereka keenakan langsung dinikahin!" ucapku setelah sampai di rumah Delia."Tapi kan mereka langsung dapat malu, Rur. Pasti diarak keliling kampung! Nggak punya muka lagi deh tuh pasangan mes

    Last Updated : 2021-11-18
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Kakak Beradik Itu

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 16Rahasia Kakak Beradik Itu"Satrio sekarang usahanya apa Rur?" tanya Mas Yudha tiba-tiba sambil menyuapi Rangga."Ya tetap seperti dulu Mas. Papanya Rangga itu kan keahliannya sepertinya di proyek saja." Meski terdengar aneh, tetap saja kujawab pertanyaan kakak iparku itu.Mas Yudha mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawabanku itu, namun dari raut wajahnya terlihat masih seperti ada pertanyaan."Apa kalian nggak ingin pun

    Last Updated : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Percakapan Rahasia Itu

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 17Percakapan Rahasia ituKumandang adzan subuh kembali membangunkanku, setelah semalam sekitar pukul dua belas, aku bangun dan mengambil handphone yang kugunakan untuk merekam percakapan antara Mas Yudha dan Mas Satrio semalam. Namun saat kuambil, handphone itu mati, mungkin karena kehabisan baterai. Dan langsung saja aku mengisi ulangnya, semoga saja handpone itu mati setelah percakapan keduanya selesai."Pa, bangun dulu,

    Last Updated : 2021-11-19
  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Tas Selempang Warna Coklat

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 18Tas Selempang Warna CoklatUang pemberian dari Mas Yudha dan penjualan tanah itu sebanyak 4M, berarti masih banyak dong, nah aku harus bisa mengambilnya sebelum didahului oleh si Karen itu. Karena seingtku, enam bulan ini, Mas Satrio tak membeli barang berharga apapun.Aku akan segera menelepon suamiku itu, untuk meminta uang lagi dengan sebuah alasan, yang menurutku pasti akan bisa mengambil sedikit uang darinya. Tapi ternyata dia lebih dul

    Last Updated : 2021-11-19

Latest chapter

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Ending (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.********************************Ending (pov Author)Dua Minggu KemudianRury, Yudha, Satrio, Delia, anak-anak, Bik Nur dan juga baby sitter-nya Cinta, sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah acara pesta pernikahan yang diadakan di sebuah kota kecil dengan jarak tempuh lima jam, dari rumah mereka."Siapa yang nikah sih?" tanya Delia yang tengah hamil tiga bulan saat itu."Mana kutahu, Del? Karen cu

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 2 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 2(Pov Bu Mirna)"Maaf, Bun. Beliau ini ibu kandung saya, bukan pembantu," jawab Karen lirih kembali."Ibu? Oh...jadi ini ibu kamu yang katanya tinggal di Jakarta itu?" ucap wanita itu dengan mengangguk-anggukan kepalaku, matanya tetap saja mengulitiku."Iya, Bun...Bu, ini Bu Nyai Siti, mertuanya Karen." Ternyata wanita sombong itu adalah mertuanya Karen, alias besanku.Deng

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pertaubatan Di Titik Lelah 1 (Pov Bu Mirna)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Pertaubatan Di Titik Lelah 1(Pov Bu Mirna)Ternyata, tinggal bersama anak dan cucu itu, tetap lebih enak dari pada hidup sendiri, meski dalam keadaan bergelimang harta. Seperti saat ini, aku merasa amat bahagia Karen dan juga Cinta.Beberapa bulan tak bertemu, ternyata Cinta banyak berubah, kini dia terlihat lebih bersih, dan amat pintar. Berarti memang Rury itu, merawat cucuku dengan baik. Padahal, dulu kami pernah menorehkan luka m

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Rahasia Tuhan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.******************************Rahasia Tuhan (Pov Author)Tiga Minggu Kemudian"Assalamualikum, Ren. Ada apa tengah malam begini menelepon?" ucap Rury dengan suara paraunya, mengawali obrolan melalui sambungan telepon.Rury yang saat itu baru saja tidur, karena baru saja pulang dari rumah sakit, tentu saja amat kaget saat Karen meneleponnya pukul satu dini hari itu.Sudah tujuh hari ini, Yudha di rawat di rumah sakit, karena telah mengalami kecalak

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bertemu Cinta (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Bertemu Cinta(Pov Author)"Kenapa Cinta ada sama Rury? Kamu nggak salah Ren?" tanya Bu Mirna yang menghentikan makannya sejenak.Karen sesaat pun tersenyum, karena dia juga tahu, pasti ibunya akan berkata seperti itu. Lalu, dia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Bu Mirna pun mendengarkan dengan seksama sembari meneruskan acara makannya.Karen memceritakan pada Ibunya, apa saja yang berhubungan dengan Rury, dimulai saat

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Belum Berubah (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.***************************************Belum Berubah(Pov Author)Saat keluar dari kamar, dia tak melihat ada Karen, sejenak kemudian dia mencium aroma bakwan jagung goreng kesukaanya. Dan hal itu membuatnya menuju ke dapur."Lah, Karen mana?" tanyanya pada Bik Nur yang sedang membuat kopi."Nyonya, tadi katanya mau ke kamar, Bu," jawab Bik Nur sopan."Wah...wah, ini semua masakan kesukaanku. Kok pas benar kamu masaknya,.cocok pas aku d

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Harapan (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Harapan (Pov Author)Perbedaan yang amat jauh, Karen seperti melihat Bu Mirna yang berbeda, dan dia pun sempat beberapa saat tercengang. Bu Mirna pun segera menghampiri Karen dan langsung mengajaknya masuk."Ren, ngapain kamu bengong?! Ayo cepat masuk!" ucap Bu Mirna sambil menunjukkan wajah khawatir dan takut."I...iya, Bu." jawab Karen yang langsung membuka pintunya, dan kembali ."Wah...rumah kamu b

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Pov Bu Mirna (Part Menuju Ending)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Pov Bu Mirna(Part Menuju Ending)"Ya sudah kalau kamu nggak mau ikut, ibu mau berangkat sendiri saja! Kamu dan Karen itu sama saja. Sama-sama nggak bisa dibilangin. Memangnya, apa sih yang bisa kamu harapkan dari si Bayu itu?" ucapku pada Revy kala itu, tepatnya satu jam saat aku akan berangkat ke Jakarta."Maafkan Revy, Bu. Tapi, aku ingin berubah, Bu. Aku sudah capek hidup seperti ini, tak mau lagi aku menjalani kehidup

  • Pesanan Henna Calon Pengantin Suamiku   Bu Mirna Kembali (Pov Author)

    Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuTerima kasih yang sudah berlanggnan, semoga semua readersku selalu diberi kesehatan dan juga diberi rizki berlimpah oleh Allah.Yang belum berlangganan, jangan lupa berlangganan dulu ya, agar tidak ketinggalan update terbarunya. Tap love dan komentar dari kalian, sangat saya tunggu.Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Salam cinta buat kalian semua.****************************************Part 102Bu Mirna Kembali(pov Author)Tiga bulan kemudian"Bi, perasaanku kok nggak enak ya. Aku jadi kangen sama ibu," ucap Karen saat dia dan suami selesai menunaikan salat subuh berjamaah.Karen dan Gus Alif kini tidak tingga di area pondok pesantren. Sejak dua bulan ini, mereka sudah menempati rumah baru. Dan mereka telah membuka usaha restoran dan juga frizen food."Doakan yang terbaik

DMCA.com Protection Status