Saat sampai diruangan Billy, seperti biasa Nathan membaringkan Diana dengan lembut diatas kasur, setelah itu dia menatap Billy dan Novita yang sudah masuk kedalam ruangan dan melirik Diana yang sedang terbaring diatas kasur.
Billy ingin sekali mengecek keadaan Diana sekarang tapi dia tau bahwa Nathan pasti tidak akan mengijinkannya sebelum Nathan membuka mulutnya, jadi dia hanya menunggu dengan sabar Nathan berbicara. Nathan membuka bibir tipisnya dan berkata dengan dingin, "Billy kamu periksa Diana sekarang dan Novita kamu ikuti aku".
Novita menelan air liurnya, dia merasa pasti bosnya sangat marah dengannya sekarang karena Diana, tapi mau apa yang mau dia sangkal, karena dia juga salah disini, dia dengan gugup berjalan dibelakang bosnya yang sudah keluar dari ruangan.
Tapi sebelum keluar terlalu jauh Nathan melirik tajam kearah Billy yang sedang memeriksa keadaan Diana berkata dengan dingin, "Kamu jaga Diana, jika terjadi sesuatu lagi kepadanya seperti terakhi
Dia hanya sedikit terkejut dah sikap dingin Billy hanya itu dia tidak membencinya sama sekal, karena memang semua orang memiliki sisi lain, termasuk dia, dia juga memiliki sisi lain, terkadang dia bisa menjadi manja, lembut ataupun dingin.Billy yang diluar tampak biasa saja dan dingin, tetapi didalam hatinya dia sangat takut, takut Novita akan membencinya karena sikap dinginnya yang tiba-tiba, karena yang dikenal Novita darinya adalah seseorang yang terkadang tersenyum cerah, baik, lembut dan suka menggoda. Tapi sekarang... dia memperlihatkan sisi dinginnya apa itu akan diterima Novita dengan baik atau Novita akan membencinya karena tidak tau dia memiliki sikap ini, selama mereka kenal setengah bulan ini dia tidak pernah memperlihatkan sisinya itu dia selalu menyembunyikannya, karena dia takut Novita akan menjauhinya seperti dia melihat orang yang bermuka dua atau bersifat ganda.Novita merasakan tubuh Billy yang sedang memeluknya sedikit bergetar, dia tidak tau kenap
David mengejar Kirana sampai kedepan gerbang rumah sakit, dia berjalan perlahan-lahan selangkah demi selangkah dibelakang Kirana, Kirana tidak menyadari ada orang dibelakangnya dia hanya terdiam sampai menatap kedepan entah tau apa yang dia lihat atau pikirkan.David menarik tangan Kirana dengan perlahan kebelakang, Kirana yang sedang asik melamun itu terkejut, dia melebarkan matanya dan saat itu mata mereka bertemu saat david menundukan kepalanya balas menatap perempuan yang ada dihadapannya, dia merasa sedikit kesurupan saat melihat ekspresi terkejut Kirana, ekspresinya itu seperti sangat polos bukan Kirana biasanya yang arogan, suka mencibir bahkan seperti tidak peduli dengan orang-orang, tapi sekarang tatapan itu membuatnya sedikit terpesona.Kirana melihat David yang tampak kesurupan membuatnya memutar matanya malas, tapi walaupun seperti itu detak jantungnya yang sangat cepat masih terasa didalam dirinya, membuatnya sedikit tidak nyaman, tetapi karena dia sudah t
Nathan dan Diana saling memandang dan tersenyum, satunya tersenyum cerah dan yang lelaki tersenyum tipis, dia sangat bahagia melihat suaminya tersenyum walaupun hanya senyum tipis seperti itu saa sudah bisa membuatnya senang, bagaimana tidak, suaminya yang selalu dingin dan acuh tak acuh yang tidak pernah sekalipun dia pikir akan tersenyum akhirnya tersenyum juka, walaupun dia sudah beberapa kali melihat senyuman itu dan berkali-kali juga membuatnya bahagia dan terpana.Senyum lembut dan bahagia semakin tampak dibibir Diana, Nathan yang melihat istrinya yang tersenyum seperti itu membuat hatinya sangat hangat, perasaan ini selalu membuatnya merasa nyaman dan ini hanya bisa dia dapatkan dari seseorang yang sangat dia cintai yaitu istrinya, bahkan sejak kedatangan Diana didalam hidupnya dia merasa hidupnya cukup berwarna, walaupun ada beberapa hal yang tidak terlalu menyenangkan, tapi dia dan Diana bisa melewatinya bersama-sama.Nathan sekali lagi memeluk istrinya dan be
Diana membuka kelopak matanya perlahan, dia bangun dengan linglung, melirik kiri dan kananya mencoba mencari keberadaan suaminya, tetapi sayangnya dia tidak menemukan suaminya dimanapun, bahkan disekitarnya pun tidak ruangan itu kosong dan hanya dia sendiri saja yang sedang berbaring diatas kasur seukuran dua orang.Diana dengan cemas memanggil nama suaminya. "Mas kamu dimana?... Mas!".Ruangan itu sangat sunyi hanya terdengar gema suara Diana yang berkali-kali memanggil suaminya dan tidak ada jawaban sama sekali, membuatnya putus aja, padahal tadi saat dia baru saja tertidur dia mendengar suaminya berkata, "Kamu tidur saja dulu Na, saat kamu bangun nanti mas..." sayangnya kata-kata itu terputus karena dia sudah tertidur, dia hanya mendengar itu seperti nyata dan tidak nyata seperti bermimpi, tapi dia yakin itu adalah ucapan suaminya saat dia menutup matanya tadi.Tapi sekarang dia tidak tau kemana suaminya, apakah dia pergi meninggalkannya untuk pergi ke suatu
Diana yang tertegun saat melihat lelaki yang dia rasa mirip suaminya membawa perempuan itu kedalam ruang mayat, membuatnya merasa sangat tidak nyaman, dia mengikuti mereka diam-diam dari belakang sampai kedepan ruangan mayat dan memang lelaki itu langsung mengurung si perempuan didalam ruangan mayat.Diana yang melihat seluruh proses hanya bisa berdiri dengan ngeri, apalagi saat melihat lelaki yang kembali dengan senyum dingin itu berbalik dia terkejut melihat wajah lelaki itu, bagaimana tidak wajah itu adalah wajah orang yang paling dia cintai di dunia ini yaitu suaminya Nathan.Saat melihat suaminya berjalan menjauhi ruangan itu dengan dingin, dia langsung keluar dari tempat persembunyiannya yaitu dibelakang tembok, tapi sebelum dia berjalan kedepan ruangan dia melirik sekelilingnya untuk mengecek apakah suaminya masih berada disekitar tempat ini, saat dia menyapu sekelilingnya dan merasa sudah aman dia berjalan perlahan-lahan keruangan itu.Tetapi saat
Mereka berdua berpelukan cukup lama, sampai david merasa perempuan yang ada dipelukannya sudah tenang dia melepas pelukannya, dia menatap perempuan yang ada didepannya, yang terlihat menyedihkan membuat hatinya sedikit sakit, dia kembali memeluk Kirana, tetapi didorong dengan keras.Membuatnya langsung terkejut, dia tidak tau kenapa Kirana mendorongnya, padahal saat dia memeluknya cukup lama dia tidak melawan sama sekali malah mengencangkan pelukannya, tetapi kata-kata yang keluar dari mulut Kirana mengejutkannya.Kirana yang masih menunduk dan tidak mau menatap david sama sekali, dia berkata dengan dingin, "Semua yang kamu katakan bohong!, benar kan?", (ini semua hanya untuk Diana bukan!), ucapan terakhirnya hanya bisa dia ucapkan didalam hati, karena dia sama sekali tidak bisa mengucapkan hal itu, dihadapan lelaki yang tidak tau apakah sedang menatapnya atau menandangya aneh.Tapi jika memikirkan david memandangnya dengan aneh ataupun seperti asing, akan membu
Novita dan Diana berjalan bersama-sama untuk mencari jejak David dan Kirana, mereka berdua sudah sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan mereka berdua selanjutnya, niat mereka hanya untuk mengamati tidak ada maksud lain, seperti menjelek-jelekan hubungan mereka berdua atau membuat mereka berdua berkelahi dan saling membenci, mereka hanya ingin melihat sedikit saja, walaupun ini bisa dikatakan mencampuri urusan orang lain, tetapi karena dia dan juga Diana sudah terlanjur penasaran, jadi mereka ingin mengamatinya hanya sedikit saja tidak apa-apa.Mereka berdua berjalan keruangan mayat yang diceritakan oleh Diana tadi, tetapi semakin jauh mereka berjalan, semakin sedikit juga orang yang lewat. Ketika mereka sampai didekat ruangan mayat itu mereka tidak menemukan kedua pasangan yang mereka cari, mereka malah menemukan tempat ini terasa sangat sepi bahkan suara angin dan burung yang berkicau saja yanh terdengar sangat nyaring. Membuat Diana yang awalnya bersemangat untuk mencari ta
Novita duduk kembali kekursinya dan dengan cepat ekspresinya berganti ke ekspresinya yang biasa, tersenyum dengan bahagia sambil menatap Diana.Diana yang melihat ekspresi diwajah Novita yang sudah kembali seperti biasa, dia hanya bisa menghela nafas dan berkata dengan nada ringan, "Nov, apa kamu tidak memikirkan apa yang dikatakan oleh fani tadi?, jika dia benar-benar membalaskan dendam?".Mendengar ucapan Diana membuat Novita yang awalnya tersenyum, langsung mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan nada malas sambil melengkungkan bibirnya, "Dia membalas dendam kepadaku?, kalau sampai dia membalas dendam aku akan membuat dia tau siapa yang berhak membalas dendam disini".Diana hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berkata tanpa daya, "Nov, aku tau dia pasti tidak akan bisa mengalahkanmu, tetapi kamu harus hati-hati".Novita mengangguk dan dengan tersenyum licik berkata, "Oke Na, aku akan hati-hati, tetapi...hehe, jika dia benar-benar melakukan sesuatu,