Ketika dia sampai dirumah sakit, Nathan dengan cepat berjalan keruangan Billy, tapi saat dia sampai dia tidak menemukan satu orangpun didalam ruangan itu, Nathan tidak mencari mereka lagi dia langsung mengirimkan pesan teks kepada Anna untuk mengirimkan lokasi istrinya, tidak sampai satu menit Anna sudah mengirimkan lokasi Diana sekarang.
Nathan dengan cepat mencari dengan cepat saat dia sampai didepan ruangan yang dia rasa familiar yaitu ruangan tempat gadis kecil yang selalu dia rindukan dulu dirawat membuat ekspresinya yang awalnya dingin menjadi sedikit terkejut, dia bingung dan bertanya-tanya apakah istrinya ada disini dan kenapa dia bisa disini, membuatnya bingung, tetapi dia mencoba menekan pikiran ini karena yang harus dia lakukan sekarang ada mengetuk pintu dan memastikan apakah Diana ada didalam.
Nathan mengetuk pintu dengan cukup keras berteriak, "Na, apa kamu didalam sayang?!".
Diana yang tampak meringuk ketakutan didalam ruangan, dan saat mendengar
Saat sampai diruangan Billy, seperti biasa Nathan membaringkan Diana dengan lembut diatas kasur, setelah itu dia menatap Billy dan Novita yang sudah masuk kedalam ruangan dan melirik Diana yang sedang terbaring diatas kasur.Billy ingin sekali mengecek keadaan Diana sekarang tapi dia tau bahwa Nathan pasti tidak akan mengijinkannya sebelum Nathan membuka mulutnya, jadi dia hanya menunggu dengan sabar Nathan berbicara. Nathan membuka bibir tipisnya dan berkata dengan dingin, "Billy kamu periksa Diana sekarang dan Novita kamu ikuti aku".Novita menelan air liurnya, dia merasa pasti bosnya sangat marah dengannya sekarang karena Diana, tapi mau apa yang mau dia sangkal, karena dia juga salah disini, dia dengan gugup berjalan dibelakang bosnya yang sudah keluar dari ruangan.Tapi sebelum keluar terlalu jauh Nathan melirik tajam kearah Billy yang sedang memeriksa keadaan Diana berkata dengan dingin, "Kamu jaga Diana, jika terjadi sesuatu lagi kepadanya seperti terakhi
Dia hanya sedikit terkejut dah sikap dingin Billy hanya itu dia tidak membencinya sama sekal, karena memang semua orang memiliki sisi lain, termasuk dia, dia juga memiliki sisi lain, terkadang dia bisa menjadi manja, lembut ataupun dingin.Billy yang diluar tampak biasa saja dan dingin, tetapi didalam hatinya dia sangat takut, takut Novita akan membencinya karena sikap dinginnya yang tiba-tiba, karena yang dikenal Novita darinya adalah seseorang yang terkadang tersenyum cerah, baik, lembut dan suka menggoda. Tapi sekarang... dia memperlihatkan sisi dinginnya apa itu akan diterima Novita dengan baik atau Novita akan membencinya karena tidak tau dia memiliki sikap ini, selama mereka kenal setengah bulan ini dia tidak pernah memperlihatkan sisinya itu dia selalu menyembunyikannya, karena dia takut Novita akan menjauhinya seperti dia melihat orang yang bermuka dua atau bersifat ganda.Novita merasakan tubuh Billy yang sedang memeluknya sedikit bergetar, dia tidak tau kenap
David mengejar Kirana sampai kedepan gerbang rumah sakit, dia berjalan perlahan-lahan selangkah demi selangkah dibelakang Kirana, Kirana tidak menyadari ada orang dibelakangnya dia hanya terdiam sampai menatap kedepan entah tau apa yang dia lihat atau pikirkan.David menarik tangan Kirana dengan perlahan kebelakang, Kirana yang sedang asik melamun itu terkejut, dia melebarkan matanya dan saat itu mata mereka bertemu saat david menundukan kepalanya balas menatap perempuan yang ada dihadapannya, dia merasa sedikit kesurupan saat melihat ekspresi terkejut Kirana, ekspresinya itu seperti sangat polos bukan Kirana biasanya yang arogan, suka mencibir bahkan seperti tidak peduli dengan orang-orang, tapi sekarang tatapan itu membuatnya sedikit terpesona.Kirana melihat David yang tampak kesurupan membuatnya memutar matanya malas, tapi walaupun seperti itu detak jantungnya yang sangat cepat masih terasa didalam dirinya, membuatnya sedikit tidak nyaman, tetapi karena dia sudah t
Nathan dan Diana saling memandang dan tersenyum, satunya tersenyum cerah dan yang lelaki tersenyum tipis, dia sangat bahagia melihat suaminya tersenyum walaupun hanya senyum tipis seperti itu saa sudah bisa membuatnya senang, bagaimana tidak, suaminya yang selalu dingin dan acuh tak acuh yang tidak pernah sekalipun dia pikir akan tersenyum akhirnya tersenyum juka, walaupun dia sudah beberapa kali melihat senyuman itu dan berkali-kali juga membuatnya bahagia dan terpana.Senyum lembut dan bahagia semakin tampak dibibir Diana, Nathan yang melihat istrinya yang tersenyum seperti itu membuat hatinya sangat hangat, perasaan ini selalu membuatnya merasa nyaman dan ini hanya bisa dia dapatkan dari seseorang yang sangat dia cintai yaitu istrinya, bahkan sejak kedatangan Diana didalam hidupnya dia merasa hidupnya cukup berwarna, walaupun ada beberapa hal yang tidak terlalu menyenangkan, tapi dia dan Diana bisa melewatinya bersama-sama.Nathan sekali lagi memeluk istrinya dan be
Diana membuka kelopak matanya perlahan, dia bangun dengan linglung, melirik kiri dan kananya mencoba mencari keberadaan suaminya, tetapi sayangnya dia tidak menemukan suaminya dimanapun, bahkan disekitarnya pun tidak ruangan itu kosong dan hanya dia sendiri saja yang sedang berbaring diatas kasur seukuran dua orang.Diana dengan cemas memanggil nama suaminya. "Mas kamu dimana?... Mas!".Ruangan itu sangat sunyi hanya terdengar gema suara Diana yang berkali-kali memanggil suaminya dan tidak ada jawaban sama sekali, membuatnya putus aja, padahal tadi saat dia baru saja tertidur dia mendengar suaminya berkata, "Kamu tidur saja dulu Na, saat kamu bangun nanti mas..." sayangnya kata-kata itu terputus karena dia sudah tertidur, dia hanya mendengar itu seperti nyata dan tidak nyata seperti bermimpi, tapi dia yakin itu adalah ucapan suaminya saat dia menutup matanya tadi.Tapi sekarang dia tidak tau kemana suaminya, apakah dia pergi meninggalkannya untuk pergi ke suatu
Diana yang tertegun saat melihat lelaki yang dia rasa mirip suaminya membawa perempuan itu kedalam ruang mayat, membuatnya merasa sangat tidak nyaman, dia mengikuti mereka diam-diam dari belakang sampai kedepan ruangan mayat dan memang lelaki itu langsung mengurung si perempuan didalam ruangan mayat.Diana yang melihat seluruh proses hanya bisa berdiri dengan ngeri, apalagi saat melihat lelaki yang kembali dengan senyum dingin itu berbalik dia terkejut melihat wajah lelaki itu, bagaimana tidak wajah itu adalah wajah orang yang paling dia cintai di dunia ini yaitu suaminya Nathan.Saat melihat suaminya berjalan menjauhi ruangan itu dengan dingin, dia langsung keluar dari tempat persembunyiannya yaitu dibelakang tembok, tapi sebelum dia berjalan kedepan ruangan dia melirik sekelilingnya untuk mengecek apakah suaminya masih berada disekitar tempat ini, saat dia menyapu sekelilingnya dan merasa sudah aman dia berjalan perlahan-lahan keruangan itu.Tetapi saat
Mereka berdua berpelukan cukup lama, sampai david merasa perempuan yang ada dipelukannya sudah tenang dia melepas pelukannya, dia menatap perempuan yang ada didepannya, yang terlihat menyedihkan membuat hatinya sedikit sakit, dia kembali memeluk Kirana, tetapi didorong dengan keras.Membuatnya langsung terkejut, dia tidak tau kenapa Kirana mendorongnya, padahal saat dia memeluknya cukup lama dia tidak melawan sama sekali malah mengencangkan pelukannya, tetapi kata-kata yang keluar dari mulut Kirana mengejutkannya.Kirana yang masih menunduk dan tidak mau menatap david sama sekali, dia berkata dengan dingin, "Semua yang kamu katakan bohong!, benar kan?", (ini semua hanya untuk Diana bukan!), ucapan terakhirnya hanya bisa dia ucapkan didalam hati, karena dia sama sekali tidak bisa mengucapkan hal itu, dihadapan lelaki yang tidak tau apakah sedang menatapnya atau menandangya aneh.Tapi jika memikirkan david memandangnya dengan aneh ataupun seperti asing, akan membu
Novita dan Diana berjalan bersama-sama untuk mencari jejak David dan Kirana, mereka berdua sudah sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan mereka berdua selanjutnya, niat mereka hanya untuk mengamati tidak ada maksud lain, seperti menjelek-jelekan hubungan mereka berdua atau membuat mereka berdua berkelahi dan saling membenci, mereka hanya ingin melihat sedikit saja, walaupun ini bisa dikatakan mencampuri urusan orang lain, tetapi karena dia dan juga Diana sudah terlanjur penasaran, jadi mereka ingin mengamatinya hanya sedikit saja tidak apa-apa.Mereka berdua berjalan keruangan mayat yang diceritakan oleh Diana tadi, tetapi semakin jauh mereka berjalan, semakin sedikit juga orang yang lewat. Ketika mereka sampai didekat ruangan mayat itu mereka tidak menemukan kedua pasangan yang mereka cari, mereka malah menemukan tempat ini terasa sangat sepi bahkan suara angin dan burung yang berkicau saja yanh terdengar sangat nyaring. Membuat Diana yang awalnya bersemangat untuk mencari ta
Sembilan bulan telah berlalu sejak kejadian itu, Diana lambat laun sudah menerima semua kenyataan itu, untuk kedua orang tua yang sudah merawatnya dia tidak pernah menemui mereka lagi sejak itu, yah mereka juga tidak berada di indonesia untuk saat ini ataupun sembilan bulan lalu.Dia hidup dengan bahagia karena dia sudah tau semuanya dimasa lalu dan dia merasa perasaan dan hatinya sudah terisi semua saat ini, Karena sejak saat itu pertemanannya dengan Kirana menjadi sangat baik, bahkan mereka tidak menjadi musuh lagi, tapi sayangnya Kirana sekarang tidak berada di indonesia dia kembali keluar negeri.Diana sekarang sedang berada dirumah sendirian, tetapi dia sedang asik menatap layar ponselnya dengan tersenyum, karena dia sedang membalas pesan teks temannya yaitu Novita, dia ingin mengajak Diana untuk membantunya memilih baju pernikahan, saat menerima pesan itu dia sangat bersemangat dia juga ingin tau baju pengantin apa yang bagus dipakai oleh temannya ini.Beberapa seminggu yang lal
David dan Kirana masih berada didalam mobil, Kirana melirik david dari sudut matanya dan berkata dengan nada ringan, "David aku sudah memutuskan, sepertinya aku ingin mejelaskan semua hal yang kutahu kepada Diana dan beberapa dendam dan kenyataan yang harus dia tau, agar kami tidak salah paham lagi dan aku tidak mau menyimpan dendam lagi dengan Diana."David menganggukan kepalanya, menatap Kirana dan berkata dengan lembut, "kamu ingin memberitahunya kapan?".Kirana berpikir selama beberapa saat setelah itu dia balas menatap David dengan berkata, "Sepertinya besok, lebih cepat lebih baik dan besok juga hari libur."David tersenyum sedikit dan berkata dengan nada biasa, "Oke, dan kamu ingin berbicara empat mata saja dengan Diana?".Kirana menggelengkan kepalanya perlahan-lahan, dan menjawab dengan ketegasan dimata putih hitamnya, "Tidak, aku akan mengajak Diana, Novita, Nathan, kamu, dan Rama."Mendengar ucapan Kirana membuat David seketika terkejut, dia tidak tau kenapa Kirana harus me
Diana bermimpi dia sebuah tempat yang dia rasa akrab, dia menyapu sekelilingnya dia entah kenapa merasa tempat ini sangatlah akrab, dia seperti pernah melihat tempat ini, tetapi dia tidak terlalu ingat di mana dia pernah melihatnya, seperti penuh dengan banyak kenangan, dia mengulurkan tangannya kedepan dan menatap tangannya yang sangat kecil, dia terkejut, dia bingung kenapa tangannya sangat kecil seperti umur 8 atau 10 tahun, menghela nafas dengan kasar, dia hanya bisa menerima kenyataan bahwa dia menjadi gadis kecil sekarang, bahkan dia ingin sekali mencari cermin untuk melihat wajahnya.Tetapi dia juga ingin mencari suaminya, mungkin saja dia bertemu suaminya yang juga menjadi anak kecil seperti dia, apakah itu akan sangat imut?Dia sangat penasaran dan tanpa sadar tersenyum lucu.Sampai seseorang perawat masuk kedalam ruangannya untuk memeriksa keadaanya, perawat itu menatap Diana kecil dia berkata, "Adek apakah kamu masih mengalami pusing kepala?."Di
David mengendarai mobilnya seperti apa yang dikatakan oleh Kirana, saat sampai dipersimpangan jalan, Kirana melihat ada toko yang menjual bunga, dia menoleh kearah David yang duduk disebelahnya, dia juga mendengar David sedang bersenandung tampak bahagia, tetapi dia tidak tau kenapa lelaki itu bisa bahagia, dia melirik David dari sudut matanya dan berkata dengan ringan, "Berhenti." David langsung mengerem mendadak, untung saja Kirana sudah siap dan memegang pegangan mobil yang ada disebelahnya jika tidak, wajahnya sudah menghantam kaca mobil, David yang terkejut itu, langsung menoleh kearah Kirana yang seperti tersenyum tetapi tidak tersenyum menatapnya berkata, "Aku keluar dulu, kamu tunggu disini." David mengangguk, setelah itu Kirana keluar dari mobil dan masuk kedalam toko bunga. Di dalam toko bunga Kirana, membeli sepaket bunga melati sekaligus dengan pandan dan juga air yang berada didalam botol, pemilik toko itu tersenyum kearah Kirana dan berkata, "Apa ini digunakan untuk me
Nathan yang tampak sangat gugup dan ketakutan terjadi sesuatu dengan Diana, dan tanpa pikir panjang saat melihat rumah sakit, dia langsung menghentikan mobilnya dan membawa Diana secara horizontal untuk masuk kedalam rumah sakit.Dokter dan perawat melihat Nathan masuk, mereka langsung membawa kursi roda, dan Nathan mendudukkan Diana diatasnya dengan lembut, saat sudah melihat pasien di atas kursi roda, perawat langsung membawa Diana yang tidak sadarkan diri ke ruangan UGD.Dan Nathan dengan khawatir menunggu diluar ruangan, dia mondar-mandir didepan pintu, sambil menggigit jarinya, tampak sangat putus asa dan sangat khawatir, bahkan seperti sikap acuh tak acuh dan dingin Nathan, tidak terlihat sama sekali sekarang, hanya digantikan dengan perasaan gugup dan takut diwajahnya.Dia tidak mau memberitahu ibunya kalau Diana sedang ada dirumah sakit, dia ingin memberitahu ibunya saat Diana sudah sadarkan diri, karena dia takut ibunya sangat khawatir.
Kirana berbalik dan menatap lelaki itu dengan terkejut, penampilan lelaki itu bisa dibilang dia memiliki rambut coklat pendek, dengan kulit putih, dengan wajah tampan, bibir merah, dan gigi putih, mata berwarna coklat, hidung mancung dan setelan baju biasa ditubuhnya, dengan senyum bahagia di wajahnya dia menatap Kirana yang juga berbalik mentapnya. Kirana yang melihat wajah familiar dan senyum familiar itu ingin langsung berbalik dan kabur, tetapi lelaki itu langsung memeluk tubuh Kirana dengan erat ada sedikit rasa sedih dinadanya berkata, "Kirana aku merindukanmu." Merasakan tubuhnya dipeluk dengan erat, kirana langsung mengerutkan kening, Kirana meronta-ronta dipelukan lelaki itu, untuk melepaskannya, tetapi bukannya dilepaskan, lelaki itu memeluknya semakin erat. Kirana tidak tahan lagi dan meraung dengan kesal, "Jonathan kenapa kamu memelukku, lepaskan aku sekarang juga!." lelaki yang bernama jonthan itu, seperti tidak mendengarkan ucapan Kirana dia masih s
David mengejar Kirana sampai kedepan kafe, tetapi Kirana tidak menyadari bahwa David mengejarnya dan sekarang tepat berdiri dibelakangnya sambil tersenyum menatap bahu Kirana, dia lebih tinggi dari Kirana, jika dijejerkan Kirana tingginya hanya sampai bahunya saja, dia ingin mendekati Kirana dan memeluknya, untuk pertama kalinya dalam hidupnya ingin memeluk seseorang dan melindunginya bahkan ingin merubahnya menjadi lebih baik, untuk masa lalu yang sudah lewat bahkan jika dia dulu membenci perempuan yang ada dihadapannya ini, dia tidak peduli lagi.Karena tujuan utamanya sekarang adalah memiliki perempuan ini sepenuhnya dari hati, pikirin bahkan tubuh, tapi mungkin itu hanya hayalannya saja, setiap dia bertemu dengan perempuan ini dia selalu saja menjauh darinya, seperti tidak memperdulikannya, padahal dia sudah berkali-kali mengejarnya meyatakan perasaannya, tetapi sayangnya perempuan ini tidak peka atau hanya mengira dia berbohong?, Padahal dia sudah mengatakan yang seju
Ketika mereka sampai jembatan itu sangat sepi bahkan satu orang lewatpun tidak ada sama sekali, tetapi pemadangan diseberang jembatan itu cukup bagus dan juga udaranya sangat sejuk.Nathan yang keluar terlebih dahulu, setelah itu diikuti oleh Diana, yang langsung mengangkat kepalanya sedikit keatas untuk merasakan dan menghirup udara sejuk, dia sekarang sedang berdiri diatas jembatan dengan kedua tangannya menyentuh pinggiran pagar jembatan, Nathan juga berdiri disebelahnya dan menatapnya dalam diam, dia bahagia melihat istrinya yang tampak menikmati tempat ini.Diana menoleh dan menatap suaminya dengan senyum lembut dibibirnya matanya yang tampak meyipit memberikan ilusi, bahwa saat melihat mata itu seseorang yang menatapnya akan melihat perempuan itu sangat bahagia.Tapi memang benar Diana sangat bahagia, karena saat mendengar cerita dan langsung datang ketempatnya langsung benar-benar berbeda, bahkan dia sangat senang bisa tau tempat yang disukai oleh suaminy
Novita yang terkejut karena dilempar oleh Diana, walapun itu tidak sakit, karena Billy dengan cepat menangkap tubuhnya, walapun dia terpana, karena mungkin keinginannya yang terlalu besar dan cepat untuk melindungi Novita dia langsung menangkap tubuh Novita dengan cepat.Novita mencium bau parfum dari tubub Billy yang sangat nyaman, membuatku ketagian dan memeluk Billy semakin erat, Billy yang dipeluk semakin erat oleh Novita membuatnya melebarkan matanya, dia sebenarnya bahagia dipeluk seperti itu oleh Novita, tetapi disisi lain dia takut jika dia dipeluk oleh perempuan yang dia suka terlalu lama, dia takut dia tidak bisa menahan dirinya.Billy mengigit bibirnya keras, seperti menahan dirinya untuk tidak mendorong Novita untuk menciumnya.Setelah lama mereka berpelukan, Novita dengan cepat melepaskan pelukannya dari tubuh Billy, Billy merasa lengannya kosong, dia hanya bisa menghela nafas perlahan, dan menatap Novita yang masih saja tampak merajuk didepannya.