Nathan dan Diana saling memandang dan tersenyum, satunya tersenyum cerah dan yang lelaki tersenyum tipis, dia sangat bahagia melihat suaminya tersenyum walaupun hanya senyum tipis seperti itu saa sudah bisa membuatnya senang, bagaimana tidak, suaminya yang selalu dingin dan acuh tak acuh yang tidak pernah sekalipun dia pikir akan tersenyum akhirnya tersenyum juka, walaupun dia sudah beberapa kali melihat senyuman itu dan berkali-kali juga membuatnya bahagia dan terpana.
Senyum lembut dan bahagia semakin tampak dibibir Diana, Nathan yang melihat istrinya yang tersenyum seperti itu membuat hatinya sangat hangat, perasaan ini selalu membuatnya merasa nyaman dan ini hanya bisa dia dapatkan dari seseorang yang sangat dia cintai yaitu istrinya, bahkan sejak kedatangan Diana didalam hidupnya dia merasa hidupnya cukup berwarna, walaupun ada beberapa hal yang tidak terlalu menyenangkan, tapi dia dan Diana bisa melewatinya bersama-sama.
Nathan sekali lagi memeluk istrinya dan be
Diana membuka kelopak matanya perlahan, dia bangun dengan linglung, melirik kiri dan kananya mencoba mencari keberadaan suaminya, tetapi sayangnya dia tidak menemukan suaminya dimanapun, bahkan disekitarnya pun tidak ruangan itu kosong dan hanya dia sendiri saja yang sedang berbaring diatas kasur seukuran dua orang.Diana dengan cemas memanggil nama suaminya. "Mas kamu dimana?... Mas!".Ruangan itu sangat sunyi hanya terdengar gema suara Diana yang berkali-kali memanggil suaminya dan tidak ada jawaban sama sekali, membuatnya putus aja, padahal tadi saat dia baru saja tertidur dia mendengar suaminya berkata, "Kamu tidur saja dulu Na, saat kamu bangun nanti mas..." sayangnya kata-kata itu terputus karena dia sudah tertidur, dia hanya mendengar itu seperti nyata dan tidak nyata seperti bermimpi, tapi dia yakin itu adalah ucapan suaminya saat dia menutup matanya tadi.Tapi sekarang dia tidak tau kemana suaminya, apakah dia pergi meninggalkannya untuk pergi ke suatu
Diana yang tertegun saat melihat lelaki yang dia rasa mirip suaminya membawa perempuan itu kedalam ruang mayat, membuatnya merasa sangat tidak nyaman, dia mengikuti mereka diam-diam dari belakang sampai kedepan ruangan mayat dan memang lelaki itu langsung mengurung si perempuan didalam ruangan mayat.Diana yang melihat seluruh proses hanya bisa berdiri dengan ngeri, apalagi saat melihat lelaki yang kembali dengan senyum dingin itu berbalik dia terkejut melihat wajah lelaki itu, bagaimana tidak wajah itu adalah wajah orang yang paling dia cintai di dunia ini yaitu suaminya Nathan.Saat melihat suaminya berjalan menjauhi ruangan itu dengan dingin, dia langsung keluar dari tempat persembunyiannya yaitu dibelakang tembok, tapi sebelum dia berjalan kedepan ruangan dia melirik sekelilingnya untuk mengecek apakah suaminya masih berada disekitar tempat ini, saat dia menyapu sekelilingnya dan merasa sudah aman dia berjalan perlahan-lahan keruangan itu.Tetapi saat
Mereka berdua berpelukan cukup lama, sampai david merasa perempuan yang ada dipelukannya sudah tenang dia melepas pelukannya, dia menatap perempuan yang ada didepannya, yang terlihat menyedihkan membuat hatinya sedikit sakit, dia kembali memeluk Kirana, tetapi didorong dengan keras.Membuatnya langsung terkejut, dia tidak tau kenapa Kirana mendorongnya, padahal saat dia memeluknya cukup lama dia tidak melawan sama sekali malah mengencangkan pelukannya, tetapi kata-kata yang keluar dari mulut Kirana mengejutkannya.Kirana yang masih menunduk dan tidak mau menatap david sama sekali, dia berkata dengan dingin, "Semua yang kamu katakan bohong!, benar kan?", (ini semua hanya untuk Diana bukan!), ucapan terakhirnya hanya bisa dia ucapkan didalam hati, karena dia sama sekali tidak bisa mengucapkan hal itu, dihadapan lelaki yang tidak tau apakah sedang menatapnya atau menandangya aneh.Tapi jika memikirkan david memandangnya dengan aneh ataupun seperti asing, akan membu
Novita dan Diana berjalan bersama-sama untuk mencari jejak David dan Kirana, mereka berdua sudah sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan mereka berdua selanjutnya, niat mereka hanya untuk mengamati tidak ada maksud lain, seperti menjelek-jelekan hubungan mereka berdua atau membuat mereka berdua berkelahi dan saling membenci, mereka hanya ingin melihat sedikit saja, walaupun ini bisa dikatakan mencampuri urusan orang lain, tetapi karena dia dan juga Diana sudah terlanjur penasaran, jadi mereka ingin mengamatinya hanya sedikit saja tidak apa-apa.Mereka berdua berjalan keruangan mayat yang diceritakan oleh Diana tadi, tetapi semakin jauh mereka berjalan, semakin sedikit juga orang yang lewat. Ketika mereka sampai didekat ruangan mayat itu mereka tidak menemukan kedua pasangan yang mereka cari, mereka malah menemukan tempat ini terasa sangat sepi bahkan suara angin dan burung yang berkicau saja yanh terdengar sangat nyaring. Membuat Diana yang awalnya bersemangat untuk mencari ta
Novita duduk kembali kekursinya dan dengan cepat ekspresinya berganti ke ekspresinya yang biasa, tersenyum dengan bahagia sambil menatap Diana.Diana yang melihat ekspresi diwajah Novita yang sudah kembali seperti biasa, dia hanya bisa menghela nafas dan berkata dengan nada ringan, "Nov, apa kamu tidak memikirkan apa yang dikatakan oleh fani tadi?, jika dia benar-benar membalaskan dendam?".Mendengar ucapan Diana membuat Novita yang awalnya tersenyum, langsung mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan nada malas sambil melengkungkan bibirnya, "Dia membalas dendam kepadaku?, kalau sampai dia membalas dendam aku akan membuat dia tau siapa yang berhak membalas dendam disini".Diana hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berkata tanpa daya, "Nov, aku tau dia pasti tidak akan bisa mengalahkanmu, tetapi kamu harus hati-hati".Novita mengangguk dan dengan tersenyum licik berkata, "Oke Na, aku akan hati-hati, tetapi...hehe, jika dia benar-benar melakukan sesuatu,
David mengantarkan Kirana kerumah orang tua Diana, dia sama sekali tidak tau dimana Kirana tinggal sekarang dia hanya tau Kirana dan Diana adalah saudara, jadi dia hanya memikirkan rumah ini. Mata Kirana langsung mejadi gelap dan tanpa emosi melihat rumah yang dikenalnya itu, dia berbalik dan membuka pintu mobil dan berjalan selangkah demi selangkah kedalam rumah, tanpa memperdulikan ekspresi tidak nyaman diwajah lelaki yang sedang berdiri disebelah pintu mobil. Sebenarnya dia ingin membawa Kirana kerumahnya, tetapi karena dia takut orang lain akan salah paham jika dia membawa seorang perempuan kedalam rumahnya, jadi dia dengan cepat melepaskan ide itu dari pikirannya.Tetapi saat melihat bahu tegak Kirana yang sedang membelakanginya sekarang dan dia tidak tau emosi atau pikirin apa yang dipikirkan perempuan yang sedang membelakanginya ini, dia merasa sedikit tidak nyaman dan juga ada rasa bersalah, dia ingin memukul kepalanya ringan sambil menyalahkan dirinya sendiri,
Diana membawa Nathan kesuatu tempat yang dia bahkan tidak tau ini dimana, tetapi dari jauh dia bisa melihat matahari terbenam saat itu juga, Diana yang tidak pernah melihat matahari terbenam membuatnya langsung terpesona dan tersenyum bahagia, dia menoleh berniat ingin menatap suaminya juga agar mereka sama-sama menikmat pemandangan yang indah ini, tetapi saat Diana menoleh dia melihat suaminya yang sudah menatapnya membuatnya menjadi malu dan juga gugup menjadi menunduk.Sebenarnya Nathan selalu menatap perempuan yang ada disebelahnya ini dari awal sampai akhir, bahkan saat melihat cahaya matahari yang melewati Diana dia bisa melihat pemadangan yang sangat indah dari perempuan itu, apalagi saat dia tersenyum bahagia membuat hatinya tiba-tiba menjadi semakin hangat seperti semua kemaharannya yang terjadi tadi hilang seketika, dia merasa hanya ingin seperti ini selamannya bahkan melihat senyum bahagia Diana saja dia merasa dia bisa hidup bahagia didunia ini, dia merasa sangat
David pulang kerumahnya dengan keadaan linglung, sebenarnya dia sangat memikirkan apa yang terjadi dengan Kirana, walapun dia tau pasti Kirana akan menjauhinya cepat atau lambat, dia tau pasti Kirana akan Jijik dengannya tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan perempuan yang sudah merebut hatinya itu, Karena itulah dia meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan Kirana besok, dia tidak peduli jika perempuan itu ingin menjauh darinya pasti dia akan selalu mendekatkan dirinya, sampai perempuan itu percaya dengan perasaanhya dan membuka hatinya untuknya.Meskipun dia tidak tau akan sampai kapan dia berjuang tetapi dia yakin bahwa pasti suatu saat perempuan itu akan luluh dengan semua yang dia lakukan, benar kan?, Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk membuat Kirana jatuh hati dengannya. David mengepalkan tangannya dengan keras sambil membayangkan masa depan yang cerah.Dia duduk diatas sofa sambil menopang dagunya dengan kedua bahu tangannya sambil menyipit