David mengantarkan Kirana kerumah orang tua Diana, dia sama sekali tidak tau dimana Kirana tinggal sekarang dia hanya tau Kirana dan Diana adalah saudara, jadi dia hanya memikirkan rumah ini. Mata Kirana langsung mejadi gelap dan tanpa emosi melihat rumah yang dikenalnya itu, dia berbalik dan membuka pintu mobil dan berjalan selangkah demi selangkah kedalam rumah, tanpa memperdulikan ekspresi tidak nyaman diwajah lelaki yang sedang berdiri disebelah pintu mobil. Sebenarnya dia ingin membawa Kirana kerumahnya, tetapi karena dia takut orang lain akan salah paham jika dia membawa seorang perempuan kedalam rumahnya, jadi dia dengan cepat melepaskan ide itu dari pikirannya.
Tetapi saat melihat bahu tegak Kirana yang sedang membelakanginya sekarang dan dia tidak tau emosi atau pikirin apa yang dipikirkan perempuan yang sedang membelakanginya ini, dia merasa sedikit tidak nyaman dan juga ada rasa bersalah, dia ingin memukul kepalanya ringan sambil menyalahkan dirinya sendiri,
Diana membawa Nathan kesuatu tempat yang dia bahkan tidak tau ini dimana, tetapi dari jauh dia bisa melihat matahari terbenam saat itu juga, Diana yang tidak pernah melihat matahari terbenam membuatnya langsung terpesona dan tersenyum bahagia, dia menoleh berniat ingin menatap suaminya juga agar mereka sama-sama menikmat pemandangan yang indah ini, tetapi saat Diana menoleh dia melihat suaminya yang sudah menatapnya membuatnya menjadi malu dan juga gugup menjadi menunduk.Sebenarnya Nathan selalu menatap perempuan yang ada disebelahnya ini dari awal sampai akhir, bahkan saat melihat cahaya matahari yang melewati Diana dia bisa melihat pemadangan yang sangat indah dari perempuan itu, apalagi saat dia tersenyum bahagia membuat hatinya tiba-tiba menjadi semakin hangat seperti semua kemaharannya yang terjadi tadi hilang seketika, dia merasa hanya ingin seperti ini selamannya bahkan melihat senyum bahagia Diana saja dia merasa dia bisa hidup bahagia didunia ini, dia merasa sangat
David pulang kerumahnya dengan keadaan linglung, sebenarnya dia sangat memikirkan apa yang terjadi dengan Kirana, walapun dia tau pasti Kirana akan menjauhinya cepat atau lambat, dia tau pasti Kirana akan Jijik dengannya tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan perempuan yang sudah merebut hatinya itu, Karena itulah dia meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan Kirana besok, dia tidak peduli jika perempuan itu ingin menjauh darinya pasti dia akan selalu mendekatkan dirinya, sampai perempuan itu percaya dengan perasaanhya dan membuka hatinya untuknya.Meskipun dia tidak tau akan sampai kapan dia berjuang tetapi dia yakin bahwa pasti suatu saat perempuan itu akan luluh dengan semua yang dia lakukan, benar kan?, Dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk membuat Kirana jatuh hati dengannya. David mengepalkan tangannya dengan keras sambil membayangkan masa depan yang cerah.Dia duduk diatas sofa sambil menopang dagunya dengan kedua bahu tangannya sambil menyipit
David membuka matanya perlahan dan merasakan tubuhnya sedikit berat, dia menyentuh bagian atas tubuhnya dan merasakan kain tebal yang ada diatas tubuhnya dan itu adalah selimut ya dia tidak tau sejak kapan sudah ada diatas tubuhnya. Dia mendudukan tubuhnya di atas sofa dan dengan malas menggosok matanya.Dia merasakan sedikit perasaan bahagia hari ini, karena dia bermimpi tadi malam, saat dia menyatakan perasaannya kepada Kirana, Kirana menerimanya dan tersenyum dengan lembut kepadanya bahkan juga senyum itu sangat lembut seperti kapas dan sangat cerah dan hangat seperti matahari dipagi hari.Dia sangat bahagia saat itu sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa itu adalah sebuh mimpi dia tenggelam didalam mimpi itu, bahkan dia merasa tidak ingin momen itu dirusak, dia pikir itu sangat nyata, sampai dia terbangun dan merasa sedikit masam dihatinya.David hanya bisa menghela nafas panjang dan duduk sambil mencari ponselnya yang ada diatas meja untuk melihat jam berapa
Nathan dengan malas duduk disofa sambil menatap istrinya yang duduk disebelahnya sedang menonton tv, Diana yang sedang asik menonton tv dan sedikit bosan mengerucutkan bibirnya sambil menoleh melirik ringan suaminya, yang juga sedang menatapnya lekat-lekat.Nathan yang tau suaminya menoleh memiringkan kepalanya tampak polos dan juga sedikit bingung berkata, "Kenapa Na?".Diana menatap Nathan, mengerutkan bibirnya dan menjawab, "Mas aku lapar, tapi aku tidak punya niat untuk kedapur, bagaimana kalau mas saja yang memasak?".Diana menatap suaminya dengan penuh harap, mirip seperti kucing kecil dengan mata sedikit ber air, bola mata sedikit besar dengan bibir mengerucut, tiba-tiba Nathan merasakan hatinya sedikit gatal dan ingin mencium istrinya yang terlihat imut, dia dengan lembut mencubit pipi istrinya dan berkata dengan nada ringan, "Tapi Na, mas tidak bisa memasak, atau kita makan diluar saja".Diana menunduk dengan sedih dan tidak mengatakan apa-apa, N
Nathan membawa Dimas keluar dari kafe, ketika sudah sampai diluar dan tanpa basa-basi lagi Nathan langsung berbalik dan menatap dingin kearah Dimas yang sedang menunduk sekarang.Jujur saja dia tidak tau apa salahnya sampai lelaki yang dingin ini membawanya kesini dia hanya mengikuti adiknya saja hari ini, itu juga cuman menyelidiki tentang Kirana, perempuan yang disukai adiknya itu dan dia tidak memiliki maksud lain, tetapi sekarang sepertinya dia terkena masalah disini.Dimas menelan air liurnya dengan susah payah, dia perlahan-lahan mencoba mendongak, tetapi dia tidak berani menatap Nathan. Nathan yang terlalu malas dengan sikap takut-takut Dimas dan tidak berani menatapnya membuat, langsung saja berkata dengan dingin."Kamu, Dimas pemilik grup Jaya kan?".Dimas dengan cepat mengangguk, tapi dia tidak mengatakan apa-apa, Nathan menatap lelaki yang ada dihadapannya ini dengan tatapan mengancam, seperti menyuruhnya untuk menatapnya.Karena tiba-tiba
Wajahnya Kirana menjadi sedikit pucat dan dia mengingit bibirnya keras, David yang melihat wajah Kirana yang tampak pucat langsung mendekatkan wajahnya kearah Kirana dan dengan lembut berkata dengan nada sedikit khawatir, "Kirana kenapa wajahmu pucat?".Kirana langsung tersadar dari lamunannya karena ucapan david yang tiba-tiba membuat pikirannya yang awalnya kacau menjadi sedikit tenang, tetapi saat melihat wajah david yang sangat dekat dengan wajahnya membuatnya terkejut dan ingin mendorongnya menjauh. Saat dia ingin mengulurkan tangannya untuk mendorong, tiba-tiba lelaki yang ada dihadapannya langsung menjauhkan wajahnya dan kembali berdiri tegak. Tangan Kirana yang sudah terulur, menjadi kaku dan dia langsung menurunkan tangannya dan membuka muka.Jujur saja dia sedikit terkejut saat melihat wajah david yang sangat dekat, tapi entah kenapa telinganya menjadi sedikit merah dan detak jantungnya seperti drum terus menerus berdetak dengan kencang, dia merasa, s
Intan membuka pintu dan tidak menyadari ekspresi bahagia diwajah cantik Diana, dia dengan cepat memeluk pinggang Intan, dia merasa sangat bahagia karena bertemu dengan ibu mertuanya ini.Nathan melihat istrinya memeluk ibunya membuatnya tersenyum tipis dan membiarkan mereka berdua berpelukan.Intan yang merasakan seseorang memeluk pinggangnya merasa sedikit tidak nyaman dan ingin mendorongnya menjauh, tetapi saat dia mendongak dan melihat Nathan tersenyum tipis, sambil melirik perempuan yang sedang memeluknya sekarang, tiba-tiba ekspresinya langsung menjadi bahagia, dia memeluk kembali Diana dengan rasa sayang seorang ibu dan perasaan lama tidak bertemu, jujur saja dia sangat merindukan menantunya ini yang selalu suka menemaninya jika dia sedang ada dirumah.Setelah lama berpelukkan dua perempuan yang satu tersenyum bahagia dan satunya tersenyum lembut dengan enggan melepas pelukan mereka. Tetapi Diana masih bahagia dia menatap intan dengan tersenyum berkata dengan nada hangat dan
Dan tentu saja Kirana, tidak menjawab sama sekali dan hanya diam, suasana menjadi sangat sunyi, hanya suara beberapa orang berbicara saja itu juga cukup jauh dari mereka bertiga, sampai tidak lama suara ponsel Dimas berbunyi, dia dengan cepat mengambil ponselnya, dia melirik David dan Kirana ringan, setelah itu dia pergi mencari tempat yang cukup sepi untuk mengangkat panggilan.David tidak melirik kakaknya sama sekali, malah dia menatap Kirana lekat-lekat sejak tadi, dia berpikir, saat melihat Kirana yang bingung itu cukup imut ingin dia peluk saja, tetapi sayangnya saat dia memeluknya, Kirana pasti akan mendorongnya dan lari, jadi dia hanya bisa mencengkram tangannya kuat dan menatap Kirana sambil tersenyum. Dia sangat bahagia, karena kakaknya sudah menjauh dari pandangannya, dia hanya ingin berduaan dengan Kirana saja sekarang tanpa diganggu satu orang pun, ingin kakaknya atau siapapun.Kirana melirik David yang tersenyum seperti orang bodoh didepannya menc
Sembilan bulan telah berlalu sejak kejadian itu, Diana lambat laun sudah menerima semua kenyataan itu, untuk kedua orang tua yang sudah merawatnya dia tidak pernah menemui mereka lagi sejak itu, yah mereka juga tidak berada di indonesia untuk saat ini ataupun sembilan bulan lalu.Dia hidup dengan bahagia karena dia sudah tau semuanya dimasa lalu dan dia merasa perasaan dan hatinya sudah terisi semua saat ini, Karena sejak saat itu pertemanannya dengan Kirana menjadi sangat baik, bahkan mereka tidak menjadi musuh lagi, tapi sayangnya Kirana sekarang tidak berada di indonesia dia kembali keluar negeri.Diana sekarang sedang berada dirumah sendirian, tetapi dia sedang asik menatap layar ponselnya dengan tersenyum, karena dia sedang membalas pesan teks temannya yaitu Novita, dia ingin mengajak Diana untuk membantunya memilih baju pernikahan, saat menerima pesan itu dia sangat bersemangat dia juga ingin tau baju pengantin apa yang bagus dipakai oleh temannya ini.Beberapa seminggu yang lal
David dan Kirana masih berada didalam mobil, Kirana melirik david dari sudut matanya dan berkata dengan nada ringan, "David aku sudah memutuskan, sepertinya aku ingin mejelaskan semua hal yang kutahu kepada Diana dan beberapa dendam dan kenyataan yang harus dia tau, agar kami tidak salah paham lagi dan aku tidak mau menyimpan dendam lagi dengan Diana."David menganggukan kepalanya, menatap Kirana dan berkata dengan lembut, "kamu ingin memberitahunya kapan?".Kirana berpikir selama beberapa saat setelah itu dia balas menatap David dengan berkata, "Sepertinya besok, lebih cepat lebih baik dan besok juga hari libur."David tersenyum sedikit dan berkata dengan nada biasa, "Oke, dan kamu ingin berbicara empat mata saja dengan Diana?".Kirana menggelengkan kepalanya perlahan-lahan, dan menjawab dengan ketegasan dimata putih hitamnya, "Tidak, aku akan mengajak Diana, Novita, Nathan, kamu, dan Rama."Mendengar ucapan Kirana membuat David seketika terkejut, dia tidak tau kenapa Kirana harus me
Diana bermimpi dia sebuah tempat yang dia rasa akrab, dia menyapu sekelilingnya dia entah kenapa merasa tempat ini sangatlah akrab, dia seperti pernah melihat tempat ini, tetapi dia tidak terlalu ingat di mana dia pernah melihatnya, seperti penuh dengan banyak kenangan, dia mengulurkan tangannya kedepan dan menatap tangannya yang sangat kecil, dia terkejut, dia bingung kenapa tangannya sangat kecil seperti umur 8 atau 10 tahun, menghela nafas dengan kasar, dia hanya bisa menerima kenyataan bahwa dia menjadi gadis kecil sekarang, bahkan dia ingin sekali mencari cermin untuk melihat wajahnya.Tetapi dia juga ingin mencari suaminya, mungkin saja dia bertemu suaminya yang juga menjadi anak kecil seperti dia, apakah itu akan sangat imut?Dia sangat penasaran dan tanpa sadar tersenyum lucu.Sampai seseorang perawat masuk kedalam ruangannya untuk memeriksa keadaanya, perawat itu menatap Diana kecil dia berkata, "Adek apakah kamu masih mengalami pusing kepala?."Di
David mengendarai mobilnya seperti apa yang dikatakan oleh Kirana, saat sampai dipersimpangan jalan, Kirana melihat ada toko yang menjual bunga, dia menoleh kearah David yang duduk disebelahnya, dia juga mendengar David sedang bersenandung tampak bahagia, tetapi dia tidak tau kenapa lelaki itu bisa bahagia, dia melirik David dari sudut matanya dan berkata dengan ringan, "Berhenti." David langsung mengerem mendadak, untung saja Kirana sudah siap dan memegang pegangan mobil yang ada disebelahnya jika tidak, wajahnya sudah menghantam kaca mobil, David yang terkejut itu, langsung menoleh kearah Kirana yang seperti tersenyum tetapi tidak tersenyum menatapnya berkata, "Aku keluar dulu, kamu tunggu disini." David mengangguk, setelah itu Kirana keluar dari mobil dan masuk kedalam toko bunga. Di dalam toko bunga Kirana, membeli sepaket bunga melati sekaligus dengan pandan dan juga air yang berada didalam botol, pemilik toko itu tersenyum kearah Kirana dan berkata, "Apa ini digunakan untuk me
Nathan yang tampak sangat gugup dan ketakutan terjadi sesuatu dengan Diana, dan tanpa pikir panjang saat melihat rumah sakit, dia langsung menghentikan mobilnya dan membawa Diana secara horizontal untuk masuk kedalam rumah sakit.Dokter dan perawat melihat Nathan masuk, mereka langsung membawa kursi roda, dan Nathan mendudukkan Diana diatasnya dengan lembut, saat sudah melihat pasien di atas kursi roda, perawat langsung membawa Diana yang tidak sadarkan diri ke ruangan UGD.Dan Nathan dengan khawatir menunggu diluar ruangan, dia mondar-mandir didepan pintu, sambil menggigit jarinya, tampak sangat putus asa dan sangat khawatir, bahkan seperti sikap acuh tak acuh dan dingin Nathan, tidak terlihat sama sekali sekarang, hanya digantikan dengan perasaan gugup dan takut diwajahnya.Dia tidak mau memberitahu ibunya kalau Diana sedang ada dirumah sakit, dia ingin memberitahu ibunya saat Diana sudah sadarkan diri, karena dia takut ibunya sangat khawatir.
Kirana berbalik dan menatap lelaki itu dengan terkejut, penampilan lelaki itu bisa dibilang dia memiliki rambut coklat pendek, dengan kulit putih, dengan wajah tampan, bibir merah, dan gigi putih, mata berwarna coklat, hidung mancung dan setelan baju biasa ditubuhnya, dengan senyum bahagia di wajahnya dia menatap Kirana yang juga berbalik mentapnya. Kirana yang melihat wajah familiar dan senyum familiar itu ingin langsung berbalik dan kabur, tetapi lelaki itu langsung memeluk tubuh Kirana dengan erat ada sedikit rasa sedih dinadanya berkata, "Kirana aku merindukanmu." Merasakan tubuhnya dipeluk dengan erat, kirana langsung mengerutkan kening, Kirana meronta-ronta dipelukan lelaki itu, untuk melepaskannya, tetapi bukannya dilepaskan, lelaki itu memeluknya semakin erat. Kirana tidak tahan lagi dan meraung dengan kesal, "Jonathan kenapa kamu memelukku, lepaskan aku sekarang juga!." lelaki yang bernama jonthan itu, seperti tidak mendengarkan ucapan Kirana dia masih s
David mengejar Kirana sampai kedepan kafe, tetapi Kirana tidak menyadari bahwa David mengejarnya dan sekarang tepat berdiri dibelakangnya sambil tersenyum menatap bahu Kirana, dia lebih tinggi dari Kirana, jika dijejerkan Kirana tingginya hanya sampai bahunya saja, dia ingin mendekati Kirana dan memeluknya, untuk pertama kalinya dalam hidupnya ingin memeluk seseorang dan melindunginya bahkan ingin merubahnya menjadi lebih baik, untuk masa lalu yang sudah lewat bahkan jika dia dulu membenci perempuan yang ada dihadapannya ini, dia tidak peduli lagi.Karena tujuan utamanya sekarang adalah memiliki perempuan ini sepenuhnya dari hati, pikirin bahkan tubuh, tapi mungkin itu hanya hayalannya saja, setiap dia bertemu dengan perempuan ini dia selalu saja menjauh darinya, seperti tidak memperdulikannya, padahal dia sudah berkali-kali mengejarnya meyatakan perasaannya, tetapi sayangnya perempuan ini tidak peka atau hanya mengira dia berbohong?, Padahal dia sudah mengatakan yang seju
Ketika mereka sampai jembatan itu sangat sepi bahkan satu orang lewatpun tidak ada sama sekali, tetapi pemadangan diseberang jembatan itu cukup bagus dan juga udaranya sangat sejuk.Nathan yang keluar terlebih dahulu, setelah itu diikuti oleh Diana, yang langsung mengangkat kepalanya sedikit keatas untuk merasakan dan menghirup udara sejuk, dia sekarang sedang berdiri diatas jembatan dengan kedua tangannya menyentuh pinggiran pagar jembatan, Nathan juga berdiri disebelahnya dan menatapnya dalam diam, dia bahagia melihat istrinya yang tampak menikmati tempat ini.Diana menoleh dan menatap suaminya dengan senyum lembut dibibirnya matanya yang tampak meyipit memberikan ilusi, bahwa saat melihat mata itu seseorang yang menatapnya akan melihat perempuan itu sangat bahagia.Tapi memang benar Diana sangat bahagia, karena saat mendengar cerita dan langsung datang ketempatnya langsung benar-benar berbeda, bahkan dia sangat senang bisa tau tempat yang disukai oleh suaminy
Novita yang terkejut karena dilempar oleh Diana, walapun itu tidak sakit, karena Billy dengan cepat menangkap tubuhnya, walapun dia terpana, karena mungkin keinginannya yang terlalu besar dan cepat untuk melindungi Novita dia langsung menangkap tubuh Novita dengan cepat.Novita mencium bau parfum dari tubub Billy yang sangat nyaman, membuatku ketagian dan memeluk Billy semakin erat, Billy yang dipeluk semakin erat oleh Novita membuatnya melebarkan matanya, dia sebenarnya bahagia dipeluk seperti itu oleh Novita, tetapi disisi lain dia takut jika dia dipeluk oleh perempuan yang dia suka terlalu lama, dia takut dia tidak bisa menahan dirinya.Billy mengigit bibirnya keras, seperti menahan dirinya untuk tidak mendorong Novita untuk menciumnya.Setelah lama mereka berpelukan, Novita dengan cepat melepaskan pelukannya dari tubuh Billy, Billy merasa lengannya kosong, dia hanya bisa menghela nafas perlahan, dan menatap Novita yang masih saja tampak merajuk didepannya.