Diana dan Nathan sudah selesai memakan makanan mereka, setelah itu seperti biasa Nathan mencium kening Diana dan dia langsung berangkat ke kantornya.
Diana yang ditinggal sendiri dirumah sangat bosan dia hanya diam sambil menatap kelayar TV yang masih hitam belum dia hidupkan sama sekali. Dia sangat bosan dia melirik ringan kearah jam dinding yang menunjukan pukul setengah sepuluh, dia rasa jam bergerak dengan sangat lama, dia berbaring diatas sofa sambil mencoba menuntup matanya tertidur, tapi sayangnya sudah beberapa kali dia tutup matanya dia tidak bisa tidur sama sekali.
Dia hanya bisa berguling-guling diatas sofa, menjangkau ponselnya dan melihat tiga panggilan tidak terjawab di ponselnya dan nomor yang meneleponnya adalah nomor baru yang tidak dia tau sama sekali siapa itu, sebenarnya dia sangat malas menelepon balik jika ada nomor baru masuk keponselnya, tapi karena dia pikir mungkin saja itu penting dia hanya bisa menelepon balik, menunggu selama beberapa menit
Beberapa jam yang lalu sebelum Diana ditelpon oleh David dan Kirana menelepon Rama.David sedang duduk diatas sofa, sebang membaca sebuah data dengan indentitas seseorang bahkan juga ada beberapa informasi tentang kehidupan masa lalu orang itu tertera dengan lengkap didalamnya.David membacanya dengan sedikit simpati diwajahnya, memang kehidupan masa lalu orang yang didalam data itu sangat tidak menyenangkan, bahkan bisa dikatakan sangat buruk, jadi bahkan dia seperti membenci seseorang yang dia pikir merebut semua yang dia miliki dari dulu dan sekarang.Sebenarnya dia sudah mengetahui ini sejak beberapa hari yang lalu hanya karena dia penasaran saja kenapa orang itu bisa membenci seseorang yang bahkan dia rasa paling baik dan juga lembut, teryata masalahnya berada dimasa lalunya yang sangat buruk.Dia sebenarnya adalah orang yang cukup baik dan juga pengertian, dia hanya merasa ini adalah perhatian orangtuanya terhadapnya dan ingin membuatnya memiliki ke
Mereka berempat langsung berbalik secara bersamaan dan melihat seorang perempuan yang cantik dengan rambut yang diikat kuncir kuda, menggunakan baju gaun berwarna biru selutut dengan jaket panjang berwarna putih menutupi atas tubuhnya dia terlihat sederhana, tetapi saat melihat tatapan acuh tak acuhnya dan juga sedikit tempramen dinginnya dia terlihat seperti perempuan yang sulit didekati, dan ini adalah Novita dia yang berbicara.Diana ingin membuka mulutnya dan bertanya kenapa dia ada disini, tetapi Novita yang awalnya berjalan selangkah demi selangkah kearah mereka berempat dan sudah tepat berhenti didepan mereka dia, pertama melirik Diana dan mengedipkan matanya tanpa disadari oleh Kirana, David dan juga Rama.Diana yang mengerti bahwa Novita ingin menyuruhnya tidak usah berkata apa-apa, dia mengangguk dengan ringan dan hanya terus berdiri diam, dia bahkan tidak menyadari bahwa sejak tadi Rama yang sedang berdiri disebelah Kirana sedang menatapnya lekat-lekat denga
David hanya diam, dia tidak lagi mengejar Kirana bahkan arah jalan yang mereka berdua lalui sekarang berbeda. Kirana juga tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan David dia hanya terus berjalan tanpa menoleh kebelakang.Dia berjalan tanpa tau arah, bahkan sekarang dia saja tidak tau apa yang harus dia lakukan, jujur saja dia sudah lelah dan muak dengan semua lelaki yang selalu ada disekeliling Diana bahkan dia menjadi sangat membenci mereka, terumata David yang entah sejak kemarin selalu mengikutinya dan bahkan selalu ada ditempat yang bahkan dia sendiri yang tau, dia awalnya berpikir ini hanya kebetulan tetapi semakin dia pikirkan semakin dia merasa aneh dan curiga kepada David, dia berpikir pasti david mengikutinya dan memantau semua gerak geriknya untuk dia beritahukan kepada Diana.Dia sekarang sudah sampai didepan kafe, dia duduk dengan perlahan sambil menatap gelas kosong yang ada diatas meja, sambil memikirkan beberapa hal yang acak dibenaknya.Kirana
Novita ingin melangkah maju dia berniat untuk mendatangi Billy yang sedang berdiri diam ditempatnya, tetapi baru saja dia melangkah untuk pertama kaliannya, Diana langsung mengulurkan tangannya untuk mengehntikan Novita.Dia menaikan satu alisnya dan berkata dengan berbisik sambil menatap Diana, "Na, apa yang kamu lakukan?".Diana menggelengkan kepalanya dengan perlahan dan berkata, "Kamu kesana mau apa Nov?".Novita menjawab dengan biasa tetapi didalam hatinya dia ingin bergegas bertanya kepada Billy siapa perempuan itu!, dia berkata, "Aku ingin menanyakan Billy siapa perempuan itu?, dan kenapa dia bisa menyukainnya!.Diana tersenyum tanpa daya dan bebisik, "Jangan kesana Nov, aku rasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk kamu mendatangi Billy?."Novita menatap Diana dan berkata dengan nada biasa, "Kenapa Na, bukannya disana tidak ada orang lain selain Billy?".Dia ingin menunjuk tempat Billy berdiri dan berkata dia hanya berdiri sendiri, tetapi tanpa dia ketahui seorang perawat lel
Mereka berdua hanya diam, sampai Novita dan Billy yang sudah melepaskan pelukan mereka, berjalan dengan perlahan kearah Diana dan Dani yang sekarang berdiri bersebelahan.Novita berjalan kesebelah Diana dan Billy juga berjalan kesebelah Dani, setelah sampai dia bertanya kepada Diana, "Na, apa yang kalian bicarakan berdua tadi?".Diana mengantupkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya tidak mengatakan apa-apa, hanya tersenyum sedikit.Novita hanya bisa tersenyum, tetapi dia masih melanjutkan pertanyaanya dengan berbisik, "Tapi... kamu tau siapa perempuan yang menyatakan perasaannya tadi kepada Billy?".Diana mengangguk dengan ringan, membuka mulutnya dan menceritakan apa yang diceritakan oleh dani, tetapi dia menyembunyikan beberapa cerita bahwa Billy menunggu seorang perempuan selama bertahun-tahun dan dia sendiri tau siapa perempuan itu yaitu Novita, tetapi dia tidak ingin mengungkapkanny sekarang lebih baik dia simpan dulu kenyataan itu dan lihat apakah
Setelah Billy melepaskan bibirnya dari bibir Novita, perempuan yang berada dipelukannya menjadi terengah-engah dan kakinya menjadi lunak seperti jelly untung saja ada tangan Billy di pingangnya yang menahannya dengan erat jika tidak dia akan terjatuh.Billy hanya bisa tersenyum tanpa daya sambil manahan tubuh Novita, dia mendekatkan bibirnya ketelinga Novita sambil berbisik, "Maaf".Novita tidak tau ingin tersenyum atau menangis dia memang menerima ciuman yang terlalu ganas oleh Billy tetapi dia juga tidak bisa menanggung malu karena masih ada dua orang berada dibelakang mereka sedang terdiam dan dia tidak tau ekspresi apa yang mereka berdua miliki sekarang apa terkejut atau hanya diam sambil menatap mereka.Dan ucapan Billy tadi membuat telingannya gatal, karena dia merasakan nafas hangat menyapu telingannya membuatnya geli dan juga sedikit malu, juga membuat wajahnya menjadi panas, dan memerah, dia menjadi malu sekarang, untuk kata-kata Billy tidak dia jawab s
Ketika mereka berdua sampai diruangan, mereka meihat Diana yang terbaring lesu diatas kasur sengan wajah yang terlihat pucat, Novita yang terkejutdan ada sedikit rasa khawatir dengan keadaan temannya itu langsung berjalan dengan terburu-buru menuju kasur tempat Diana berbaringan sekarang.Diana yang melihat Novita mendekat hanya bisa tersenyum lemah, dia tidak mengatakan apa-apa membuatnya semakin khawatir, dia duduk ditepi kasur sambil berkata dengan lembut, "Na kenapa wajahmu pucat... apa sakit perutmu dan mual kamu kambuh lagi?".Kata-kata terkahir diucapakan Novita dengan sangat pelan dan bahkan Billy dan Nathan tidak mendengar apa yang dia ucapkan.Diana mengangguk sambil tersenyum sedikit kearah Novita yang sekarang sedang duduk disebelahnya, Novita hanya bisa menghela nafas sambil melihat perempuan yang berbaring disebelahnya,sambil membalas senyuman Diana dengan tersenyum kembali.Tatapan mata Nathan hanya terpaku kearah Diana sejak tadi, dia sang
Tetapi dia tidak tau sama sekali ada orang berdiri dibelakangnya dan itu adalah seorang lelaki yang tersenyum ringan, dia menepuk ringan bahu Novita, karena rekasi tubuhnya yang ingin melindungi diri, dia langsung berbalik sambil mengayunkan kakinya, untuk menendang seseorang yang berada dibelakangnya, tetapi saat dia melihat wajah lelaki yang dikenalnya yaitu dani dia dengan cepat menurunkan kakinya sambil berkata, "Maaf, Billy aku..."Billy menempelkan jari telunjuknya dibibirnya sambil mengeluarkan suara, "Shhttt".Novita langsung mengangguk dengan malu dan juga rasa bersalah, dia memang seperti itu waktu itu saja Billy hampir dia pukul menggunakan tangannya, sekarang untuk kedua kalinya dia akan memukul Billy lagi dengan menggunkan kakinya, terkadang dia tidak terlalu nyaman dengan Refleks tubuhnya apalagi saat disentuh oleh orang baru dia kenal, pernah ada kejadian dia menedang seseorang lelaki dengan keras karena tidak sengaja, dia langsung meminta maaf tetapi sa