Share

76. Sesakit Itu

“Pagi, Pa,” sapa Eve. Dia bangkit dari tempat duduknya untuk menyambut pria setengah baya yang baru saja duduk di hadapannya.

“Eve. Bagaimana kabarmu?”

“Baik, Pa. Papa kelihatan sehat.”

“Tentu saja. Papa harus selalu sehat supaya bisa segera bertemu dengan cucu Papa.”

Sedingin-dinginnya sikap Eve pada orang di sekelilingnya, dia selalu dididik sopan pada orang yang lebih tua. Senyuman adalah elemen penting, terutama saat bertemu ayah mertuanya.

“Eve sudah pesan kopi luwak buat Papa.”

“Wah, dari mana kamu tahu? Itu kesukaan Papa.”

Eve hanya tersenyum. Banyak yang dia ketahui tentang Keluarga Wongso secara misterius, tiba-tiba saja ada di otaknya. Itu memang tidak masuk akal, Eve adalah orang yang logis dan suka mengamati orang lain. Tetapi ada beberapa hal yang tiba-tiba saja terlintas di pikirannya tentang kedua mertuanya dan Dexter, padahal mereka tidak pernah dekat.

“Maaf, belum sempat berkunjung ke rumah Papa dan Mam

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. Semoga kalian menikmati. Sesakit itu dibuat sebagai tanda dimulainya prahara dalam pernikahan Dexter-Eve. Hug and kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status