Aksa dan Diana sudah pulang setelah Dexter selesai mandi. Memang mereka agak bingung mengapa mandi saja harus menunggu mereka. Setelah Dexter berbisik pada ayahnya, pria setengah baya itu mengangguk, melirik Eve lalu duduk sambil melihat istrinya bermain dengan Daniel.
“Jadi jelaskan hubunganmu dengan Darwin,” kata Dexter pada Eve. Sekarang Daniel sudah duduk di pangkuan Dexter, mereka menonton acara kartun penuh warna untuk bayi. Bayi itu sekilas mendongak ke Dexter lalu menatap televisi sambil berceloteh.
“Kami teman akrab.” Eve masih menata barang-barang keperluan Daniel di dalam tas, bersiap untuk pulang nanti sore.
“Seakrab apa?”
“Seakrab aku dengan Ari dan Ana.”
Dexter mulai ingat, Ari dan Ana sempat menyebut nama Darwin saat mereka bertemu. Darwin, si dokter anak, di Jakarta, fakta yang jelas. Makanya dia ingat sekilas siapa Darwin itu. Instingnya mengatakan Darwin dan Eve memiliki hubungan yang lebih akrab dari itu.
“Kalian ber
Terima kasih sudah membaca novel ini. Semoga kalian menikmati. Hug and kiss, Josie.
Felix membuka lagi lipatan kertas dalam genggamannya. Ini sudah yang ketiga kalinya. Ini memang konyol, untuk apa dibaca terus-terusan kalau isinya tidak akan berubah. Tetapi dia ingin memastikannya lagi. “Your flight ticket to Jakarta for the day after tomorrow has been issued. Tomorrow you don’t need to work, you need to prepare yourself. But tonight is your overtime work. (Tiket pesawatmu ke Jakarta untuk besok lusa sudah dipesan. Besok tidak perlu kerja, kamu perlu siap-siap. Tetapi malam ini kamu harus lembur),” kata Vijay, Direktur Wongso Construction cabang Singapore yang menggantikan Dexter. “I don’t need to prepare anything (Aku tidak perlu menyiapkan apapun).” Felix terkekeh. Seingatnya tidak ada barang-barangnya tidak terlalu banyak, satu koper besar saja mungkin masih belum bisa penuh terisi. “You can continue your work now (Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu sekarang).” “Thank you for your help, Sir (Terima kasih atas bantuanmu, Tuan),” ka
Sejak Senin sore, Daniel sudah pulang dari rumah sakit. Sudah 4 malam, Daniel tidur di kamarnya sendiri. Rupanya anak itu lebih menyukai bermain-main di luar daripada di kamarnya jika belum waktunya tidur. Eve dan Dexter masih tidur di kamar terpisah, tetapi Dexter sudah lebih bebas mengunjungi kamar Daniel yang berada di sebelah kamar Eve saat sudah pulang kerja atau saat malam Daniel akan tidur. Tampaknya anak itu tidak keberatan Daddy tidak menemaninya untuk minum susu dan tidur kembali di tengah malam asalkan masih dikunjungi atau ditemani, entah itu sore atau malam. Daniel sempat dimandikan Dexter sepulangnya dari rumah sakit dan sore keesokan harinya. Anak itu menyukainya. Dexter sudah berpesan pada Nanny akan memandikan Daniel jika dia ada waktu. Buat Dexter, memandikan Daniel itu perwujudan ‘menyelam sambil minum air’, dia bisa melepas rindunya pada Daniel sekaligus melihat kamar Eve karena Daniel mandi di kamar mandi di kamar tidur Eve. Kamar Eve itu
Dexter mendengar ketukan beberapa kali di pintunya. Dia hampir saja tertidur di meja kamar yang dipakainya kerja saat waktu menunjukkan pukul 1 pagi. Berkas yang dibacanya barusan masih tercecer di meja. Sama seperti sebelumnya, tidur tanpa memeluk Eve itu memang disadarinya sangat sulit, mungkin karena dia sudah terbiasa, seperti perasaan seseorang pada gulingnya. Tetapi sejak Eve selalu menggenggam tangannya di bawah meja, dia menjadi lebih mudah tertidur. Tetap saja yang paling nyaman adalah memeluk Eve. Dexter membuka pintu kamarnya. Dia bisa mendengar suara wanita yang memanggilnya dan menebak orangnya. Berbeda dengan Eve, Dexter lebih mudah bangun jika mendengar suara-suara, Eve sulit sekali bangun saat sudah tertidur. “Iya?” “Maaf ganggu. Daniel baru bangun minta susu. Sudah saya buatkan tetapi masih tidak mau minum susunya.” Maya menggendong Daniel yang tampak tidak nyaman. Tangan satunya memegang botol susu. Maya tampak kesulitan membagi tuga
Meskipun Felix dan Saskia sudah pergi, Eve masih harus melanjutkan pekerjaannya sedikit lagi. Dia sudah memotret berkas yang sedari tadi mencurigakan, lalu menggabungkannya dengan file lain yang diperiksa secara silang dari penyimpanan data Wongso Conctructions. Tidak banyak yang mengetahui kalau bisnis Keluarga Daveno dan Wongso memang saling berkaitan. Mereka memulai bisnis bersama, bertumbuh bersama dan sukses bersama. Harta mereka pun otomatis saling berkaitan, saling memiliki saham di usaha masing-masing untuk saling menjaga harta mereka. Tentu saja kecuali The Daveno Market, bisnis yang satu itu masih dikuasai Evita. Orang-orang di luar hanya memandang mereka sebagai dua perusahaan raksasa yang saling bekerja sama. Memiliki saham di saingan itu hal biasa, tetapi tidak akan seerat Keluarga Daveno dan Wongso. Siapapun dalang dari semua hal yang terjadi sekarang, pastilah tidak mengerti semua itu, tanpa sengaja membuat lubang di Asterix dan satu titik meng
Eve terbangun lebih dulu saat alarm ponselnya berteriak dan menunjukkan pukul 5, ingat untuk memeriksa tugasnya dan memastikan sesuatu. Dexter masih berada di sebelahnya, melingkarkan lengan besarnya di perut Eve dan mengait kakinya di kaki Eve. Benar-benar tindihan yang berat dan sulit dipindahkan.“Ex, aku harus bangun dan mandi,” bisik Eve di telinga Dexter. Kepala Dexter sudah jatuh di ceruk leher Eve, hembusan napasnya pun bisa terasa.“Hmmm.” Dexter mudah bangun saat tidur.Eve melirik ke sebelahnya, Daniel sudah tidak ada. Pasti semalam Dexter memindahkan Daniel kembali ke ranjangnya sendiri. Eve ingat ada jeda saat dia merasakan tubuh kekar yang melingkupinya dengan kehangatan itu menghilang.“Daniel?”“Pindah.” Dexter masih dalam posisi membelit yang sama, hanya bersuara tanpa membuka mata.“Ex, bangun,” kata Eve. Jarinya mencubit perut Dexter yang hampir tidak memiliki bun
“Maaf, Pak. Saya harus keluar sekarang,” bisik Felix pada Dexter. Kala itu mereka ada di dalam rapat dengan bagian keuangan untuk menyusun rencana anggaran bulan Desember di departemen yang dibawahi Dexter. “Ada apa?” tanya Dexter. Dia tidak suka rapatnya diganggu. “Direktur Utama panggil saya.” Felix tampak tidak tenang, ingin kabur dari ruangan rapat. Direktur Utama memanggil itu artinya pasti ada urusan yang sangat penting, lebih penting daripada rapat. “Kenapa kamu dipanggil?” Itu sebenarnya pertanyaan yang tidak perlu, mungkin saja Felix tidak bisa menebak untuk apa. “Mereka tidak bilang, Pak.” Ternyata benar dugaan Dexter. “Baiklah. Kalau apa yang kamu kerjakan melebihi jam 5, kamu bisa langsung pulang.” Felix mengangguk. Berarti tidak ada lembur malam ini. Tetapi pekerjaan yang diberi oleh Eve kemarin itu cukup menyenangkan meskipun cukup menyita waktu dan tenaganya. Dia segera keluar dari ruangan rapat dan pergi ke ruangan dire
17 November 2018, 09.20 WIB. Ruang pertemuan mewah dan besar di dalam gedung Wongso Constructions telah terisi 16 orang undangan dari dewan direksi dan beberapa pemegang saham besar. Sabtu merupakan hari di akhir minggu yang menjadi hari libur bagi siapapun. Tetapi menjadi hari rapat direksi terbatas tertutup. Semuanya serba mendadak. Sejak melangkahkan kaki di ruang rapat, Dexter tidak sedikit pun berbicara pada Felix dan Felix juga tampaknya tidak tertarik untuk mendekati Dexter. Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana lelahnya Felix mengerjakan semuanya bersama Eve, meskipun semua mata bisa melihat keadaan Felix yang terlihat lelah dan tidak rapi. Felix dan Eve bahkan masih memakai pakaian yang sama sejak kemarin, hanya bisa mandi sebentar. Samar-samar Dexter yang duduk di sebelah Aksa mendengar bisikan Felix, “Eve sudah di sini. Kami hampir siap. Bapak bisa mulai sekarang.” “Maaf, untuk undangan yang sifatnya mendadak hari ini. Terima kasih u
“Bisa jadi daftar nama perusahaan itu sebenarnya adalah daftar perusahaan yang ikut konspirasi ini. Apa mungkin anda memiliki kepentingan sehingga ingin menutupi keterlibatan departemen konstruksi atas masalah ini?”“Itu juga yang saya pikirkan. Dalangnya tidak hanya ingin menjatuhkan perusahaan tetapi ingin menjatuhkan anggota Keluarga Wongso yang bekerja di sini. Tetapi coba perhatikan tanggal-tanggal yang tertera pada semua bukti yang saya kumpulkan. Daftar itu dibuat 3 tahun lalu dan berhenti diperbaharui sekitar 1 tahun lalu, dan mulai diperbaharui lagi sejak 2 hari lalu. Tidak mungkin tidak ada perusahaan yang melakukan kesalahan pada Wongso lagi, bukan? Dan sejak setahun yang lalu, korupsi berkedok penyuapan ini dimulai. Ibu Farah tidak penasaran mengapa begitu?”Eve memang mengenal beberapa nama pemegang saham yang ada di ruang rapat itu. Dia pernah bertemu dalam acara perusahaan atau acara pribadi.“Kenapa?”&l