Share

85. Dia Felix

Felix membuka lagi lipatan kertas dalam genggamannya. Ini sudah yang ketiga kalinya. Ini memang konyol, untuk apa dibaca terus-terusan kalau isinya tidak akan berubah. Tetapi dia ingin memastikannya lagi.

“Your flight ticket to Jakarta for the day after tomorrow has been issued. Tomorrow you don’t need to work, you need to prepare yourself. But tonight is your overtime work. (Tiket pesawatmu ke Jakarta untuk besok lusa sudah dipesan. Besok tidak perlu kerja, kamu perlu siap-siap. Tetapi malam ini kamu harus lembur),” kata Vijay, Direktur Wongso Construction cabang Singapore yang menggantikan Dexter.

“I don’t need to prepare anything (Aku tidak perlu menyiapkan apapun).” Felix terkekeh. Seingatnya tidak ada barang-barangnya tidak terlalu banyak, satu koper besar saja mungkin masih belum bisa penuh terisi.

“You can continue your work now (Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu sekarang).”

“Thank you for your help, Sir (Terima kasih atas bantuanmu, Tuan),” ka

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. Semoga kalian suka dan menikmati. It's all about Felix. Akan ada banyak cerita tentang Felix. Hug and kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status