Share

78. Mengejar Waktu

“Berapa lama lagi?” tanya Dexter pada sopirnya.

“2 jam lagi, Pak. Bapak istirahat saja. Saya bangunkan kalau kita sudah sampai.”

“Cari jalan yang paling cepat!” Dexter itu seperti manusia yang mengejar waktu saat ini.

“Ini sudah jalan yang paling cepat, Pak Dex,” sahut sopirnya mencoba meyakinkan Dexter.

Dexter menutup mata lagi untuk menenangkan pikirannya. Seandainya dia bisa menerbangkan mobilnya, itu pasti akan dilakukannya. Seandainya dia bisa naik pesawat terbang saja, dia pasti akan melakukannya. Tetapi tidak ada jalan lain untuk sampai lebih cepat, dia harus berada di dalam mobil ini dan membiarkan sopirnya bekerja tanpa mengganggunya terus-menerus.

Jari telunjuk dan jempol tangan kanan Dexter memijat pangkal hidungnya sendiri. Kepalanya terasa sakit sejak dia menerima telpon dari ibu mertuanya.

“Dex, kenapa kamu tidak angkat telpon dari Eve?” tanya Rita. Mata Dexter otomatis melihat ponselnya sendiri, ada 15 panggilan tidak te

Josie Milos

Terima kasih sudah membaca novel ini. Semoga kalian bisa menikmatinya. Ini salah satu bab yang tidak asyik dibuat, kasihan lihat anak sakit. But it's part of the story. Hug and kiss, Josie.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status