Share

Tanda Kasih Sayang

Author: YuRa
last update Last Updated: 2023-05-05 06:56:53

"Halo Sayang, apa kabar cucu Akung yang ganteng?" sapa Pak Baskoro pada Arka yang sedang digendong oleh Bu Paramita.

"Bapak, baru nyampe kok langsung deketin Arka. Cuci tangan dan cuci muka dulu, biar bersih, kan dari perjalanan jauh," sahut Bu Paramita. Pak Baskoro hanya senyum-senyum saja.

"Iya, Bu. Akung kangen sama Arka."

Pak Baskoro memang baru saja datang dari rumahnya. Perjalanan ditempuh dalam waktu empat jam. Beda kabupaten antara rumah dengan tempat tinggal Viona sekarang.

Viona memilih tinggal di daerah sini karena tempatnya yang cukup nyaman. Sebuah kabupaten yang terletak di dataran tinggi, jadi suhu udara cukup sejuk dan dingin pada malam hari. Untuk sampai disini, akan melewati jalan yang berkelok-kelok yang sering menyebabkan orang mengalami mabuk perjalanan.

Di daerah ini ada saudara angkat Pak Baskoro, yaitu Rusman yang memiliki hubungan baik dengannya. Yang mencarikan rumah ini juga Rusman. Rumah pedesaan yang sederhana dengan tiga kamar dan halaman yang cukup luas
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Ada Ikatan Batin

    Viona memiliki hobi baru, memasak membuat konten MPASI dan makanan sederhana lainnya. Konten-konten itu ia upload di kanal YouTube dan TikTok. Tentu saja ia tidak pernah menampakkan wajahnya. Banyak komentar dari followersnya, ada komentar membangun ada juga komentar yang mengkritiknya. Semua itu ia tanggapi dengan santai dan tidak membuatnya patah semangat. Tujuannya hanya untuk berbagi.Viona tidak tahu, bahwa dari sekian banyak followersnya ada Adel dan Mama Laras yang selalu mengikuti kontennya. Hari ini Viona dan Rekha sedang pergi kepasar untuk berbelanja. Ada beberapa bahan yang akan dibeli untuk kebutuhan dapur dan tentu saja untuk membuat konten memasak. Rekha adalah anak dari Rusman yang masih SMA kelas sepuluh. Rekha cukup akrab dengan Viona. "Mampir ke toko Delima ya, mau beli jajanan," kata Viona pada Rekha. "Oke, Mbak." Rekha pun membelokkan motor ke toko yang dimaksud.Sebuah toko pusat oleh-oleh yang selalu ramai. Kebetulan hari ini ada banyak mobil yang parkir di

    Last Updated : 2023-05-06
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Bibit, Bebet dan Bobot

    "Kamu tuh seharusnya berbicara dulu dengan kami, jangan langsung membawa perempuan itu," kata Mama Laras dengan emosi. Tadi Damar mengantar Jihan pulang, setelah itu ia datang lagi ke rumah orang tuanya. Untuk menjelaskan segala rencananya."Dasar kamu nggak punya otak. Kamu laki-laki tidak bertanggung jawab. Apa kamu tidak pernah memikirkan anak dan istrimu? Kamu itu masih berstatus suami orang, jangan seenaknya saja kamu bertindak." Mama Laras masih mengomel, "Apa kamu tidak ingin bertemu dengan anakmu? Jangan sampai kamu menyesal nantinya." "Damar, apa salahnya kamu temui orang tua Viona. Bicara baik-baik kalau memang kamu mau menceraikannya. Apa kamu memang nggak punya nyali bertemu dengan orang tua Viona?" Pak Yuda ikut bersuara."Jarak usia kalian tujuh tahun, dan sepertinya perempuan itu masih ingusan dan manja. Apa kamu sanggup memenuhi segala keinginannya yang masih remaja? Apa yang membuatmu memutuskan untuk menikahinya? Apa kamu sudah menodainya? Apa kamu nggak bisa cari

    Last Updated : 2023-05-07
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Sudah Saatnya

    "Sepertinya Damar menggugat cerai, karena surat itu merupakan surat panggilan menghadiri sidang. Nanti sidang pertama ini berupa mediasi. Mendamaikan kedua belah pihak." Pak Baskoro menjelaskan.Viona masih termangu, ia memang sudah siap untuk berpisah dari Damar. Tapi surat panggilan ini membuatnya sedikit bersedih. Ia tidak menyangka kalau ia akan segera menyandang status janda. Viona pun berusaha untuk menetralkan suasana hatinya. "Kalau kamu nggak mau datang ya nggak apa-apa. Nanti akan ada panggilan lagi, biasanya sampai tiga kali panggilan. Tanpa kehadiranmu, sidang akan semakin cepat menghasilkan keputusan." "Viona akan datang, Pak." Viona berkata dengan pelan."Kamu nggak apa-apa datang kesana?" tanya Bu Paramita. Ia agak mengkhawatirkan kondisi mental anaknya."Apa perlu Ibu temani?" lanjut Bu Paramita."Nggak usah, Bu. Biar Viona dan Arka yang datang ke sana. Sudah saatnya Arka bertemu dengan Opa dan omanya." Viona berkata dengan tegas."Kamu siap lahir batin?" tanya Pak B

    Last Updated : 2023-05-08
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tamu Penting

    "Ma, Mbak Viona diajak masuk, dong. Masa berdiri di depan pintu," kata Danish pada mamanya. Mama Laras sedang berpelukan dengan Viona sambil menangis haru, sedih dan bahagia."Eh, iya. Ayo masuk." Mama Laras melepas pelukannya dan menarik tangan Viona untuk masuk ke dalam rumah. Danish membantu Rudi dan Iwan menurunkan barang yang dibawa oleh Viona. "Ayo, masuk," ajak Pak Yuda pada Rudi dan Iwan."Terima kasih, Pak. Kami mau langsung pulang," sahut Iwan."Apa kalian nggak capek?" "Enggak, Pak. Kamu sudah biasa, lagipula kami bergantian menyetir.""O, iya. Terima kasih ya sudah mengantarkan cucu saya kesini. Sampaikan salam untuk Baskoro dan Paramita.""Baik, Pak."Rudi dan Iwan berpamitan pada Viona dan mereka pun segera masuk ke mobil. Mobil pun melaju dan pergi meninggalkan rumah Pak Yuda. Pak Yuda masih menggendong Arka, Arka tampak nyaman digendong sang opa. Padahal mereka baru pertama kali bertemu.Pak Yuda masuk ke dalam rumah, menemui Viona. Viona sedang ngobrol dengan Mama

    Last Updated : 2023-05-09
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Mediasi

    Viona ingin menyapa Damar, tapi ia urungkan, malu kalau nanti Damar tidak meresponnya. Akhirnya Viona tetap pura-pura sibuk dengan ponselnya. Cukup lama Viona menunggu panggilan, biasalah, jamnya ngaret alias molor. Ia merasa bosan, ia menjadi gelisah memikirkan Arka yang ia tinggal tadi."Mama pasti sudah sangat ahli menangani bayi, kalau aku gelisah takutnya Arka ikut gelisah," kata Viona dalam hati, ia berusaha menenangkan diri sendiri.Terdengar suara panggilan untuk Damar dan Viona. Viona beranjak dari duduknya, melewati Damar. Ia menoleh ke arah Damar."Mas Damar, sudah dipanggil tuh," kata Viona menyapa Damar. Damar dari tadi tidak menyadari keberadaan Viona, begitu melihat Viona ia tampak kaget. Viona sudah banyak berubah."I-iya," sahut damar dengan gugup, ia pun beranjak dari duduknya dan mengikuti langkah kaki Viona menuju ke ruang mediasi."Apa kabar, Mas?" tanya Viona ketika Damar duduk di sebelahnya."Kabar baik." Damar menjawab singkat sapaan Viona."Syukurlah, semoga M

    Last Updated : 2023-05-10
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Berebut Hak Asuh

    Sidang perceraian pertama ini tampak agak alot, karena Damar mengajukan hak asuh anak. Ia didampingi oleh kuasa hukumnya, sedangkan Viona hanya sendirian."Pak Hakim, ada upaya Bu Viona ingin memutuskan hubungan darah antara Pak Damar dengan anaknya. Karena sampai sekarang, Pak Damar belum pernah dipertemukan dengan anaknya. Jadi kami mohon nanti hak asuh anak jatuh ke tangan Pak Damar," kata kuasa hukum Damar.Viona sangat terkejut mendengar kata-kata pengacara itu. Hakim kemudian mempersilahkan Viona untuk mengungkapkan pendapatnya. "Selama ini saya sendirian mengurus anak saya. Ayahnya sendiri tidak pernah mau tahu mencari keberadaan saya." Viona membela diri."Kamu menghilang tanpa kabar, bagaimana aku bisa mencarimu?" protes Damar."Kamu memang sengaja tidak mau berusaha. Buktinya Papa dan Danish bisa tahu kondisiku."Mereka berdua tampak berdebat, tidak mencapai titik temu. Akhirnya hakim menutup sidang dan akan melanjutkan lagi Minggu depan. Viona sangat kesal, ia keluar dulu

    Last Updated : 2023-05-11
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Merasa Nyaman

    "Itu akun Viona, Ma." Viona menjawab dengan pelan."Hah? Yang benar? Kenapa kok sudah lama nggak upload video masak? Kemarin ada upload video quote gitu!" Mama Laras langsung mencecarnya dengan banyak pertanyaan."Lagi nggak punya ide, Ma.""Followers kamu sudah banyak, juga sering dapat endorse. Sudah menghasilkan uang ya?""Alhamdulillah sudah, Ma. Lumayan untuk beli Pampers Arka.""Lakukan apa yang menurutmu baik, bisa menghasilkan uang dan tentu saja waktunya fleksibel." Mama Laras menyemangati Viona."Iya, Ma. Terima kasih untuk supportnya.""Kok kamu tahu, Danish? Terus kamu nggak ngasih tahu Mama sih?" tanya Mama Laras dengan kesal."Mbak Viona pernah cerita kok. Mama kan nggak pernah nanya, biar Mama tahu sendiri, jadi heboh, kan?" Danish tertawa."Adel harus tahu ini," kata Mama Laras sambil membuka ponselnya untuk menghubungi Adel."Tuh lihat, Oma heboh sendiri ya?" celetuk Pak Yuda sambil menciumi Arka.***"Kamu nggak usah datang di sidang hari ini. Semua sudah diwakilkan

    Last Updated : 2023-05-12
  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Berhak Untuk Bahagia

    "Jadi ini yang kamu kerjakan? Mengasuh anak? Siapa anak yang kamu gendong ini? Terus perempuan tadi siapa?" cecar Sarah."Apa perlu aku jawab?" tanya Danish sambil bermain dengan Arka."Kok anak ini mirip denganmu? Apakah…." Sarah tidak meneruskan ucapannya."Memangnya kenapa?" "E-enggak apa-apa." Sarah berkata seolah-olah tidak apa-apa, padahal hatinya merasa sangat kecewa dengan sambutan Danish yang tidak ramah."Ada apa kamu kesini?""Mau mengajak kamu pergi, teman-teman sudah berkumpul di rumah Nora." Sarah menjawab dengan pelan."Acara apa?""Makan-makan ulang tahun Nora. Kamu mau pergi kan?" pinta Sarah."Maaf, aku sudah bilang kalau aku nggak bisa.""Apa karena bayi ini dan perempuan tadi?""Iya." Danish menjawab dengan pelan.Sarah tampak kecewa. Tak lama kemudian Lina datang membawa minuman dan makanan ringan."Terima kasih, Lin," ucap Danish."Iya, Mas." Lina pun beranjak pergi dari ruang tamu itu."Kok kamu tahu rumahku?" tanya Danish."Mudah bagiku mencari rumahmu. Aku ak

    Last Updated : 2023-05-13

Latest chapter

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Ending

    "Eh malah asyik pacaran disini, sampai-sampai lupa sama anaknya sendiri." Mama Laras berkata sambil tersenyum menggoda Damar dan Viona."Mama?" Viona tersipu malu."Apa sih yang kalian bicarakan? Masa depan?" tanya Adel dengan penasaran."Nggak ada apa-apa kok, Mbak. Hanya membuatkan kopi lagi untuk Mas Damar. Soalnya kopi yang aku buat tadi sudah dingin karena Mas Damar ketiduran." Viona menjelaskan. Damar hanya tersenyum."Ayo kita kesana saja, nggak enak ngobrol di dapur," ajak Viona. Mereka pun menuju ke ruang keluarga."Mumpung ada kalian berdua disini. Apakah ada kemungkinan kalian untuk rujuk? Ingat lho, ada Arka yang membutuhkan kalian berdua." Mama Laras mulai berbicara."Sepertinya memang kita yang harus bergerak, Ma. Kalau menunggu mereka berdua, kelamaan. Terus terang kami sangat menginginkan rujuknya kalian berdua. Apalagi ada pengikat di antara kalian yaitu Arka." Tanpa basa basi, Adel langsung bertanya pada Viona. Viona menjadi salah tingkah. "Ini kesempatanku untuk m

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Anak Ayah

    "Arka, Arka," gumam Viona. Damar bingung harus berbuat apa."Arka, Arka." Viona mengigau lagi. Damar memegang dahi Viona, ternyata Viona demam.Damar mencari-cari tas Viona. Biasanya Viona selalu membawa obat-obatan di tasnya. Tas Viona ada di bawah tempat tidur Arka. Dengan perlahan ia membuka tas tersebut. Ternyata benar, di dalam tas Viona ada beberapa obat, seperti Paracetamol juga asam mefenamat.Setelah mengambil Paracetamol dan air mineral, Damar pun mengambil mendekati Viona lagi. "Viona," panggil Damar dengan pelan. Perlahan Viona membuka matanya."Mas, jangan ambil Arka dariku. Aku janji akan merawat dia dengan baik." Tiba-tiba Viona langsung berkata seperti itu sambil menangis. Damar hanya bisa bengong mendengar ucapan Viona.*Aku mohon, Mas." Tangis Viona semakin menjadi-jadi."Vio, tidak ada yang mau mengambil Arka darimu. Aku juga tidak, aku percaya kalau kamu merawat Arka dengan baik." Damar berusaha meyakinkan Viona."Tapi tadi Mas memaksaku menyerahkan Arka." Viona m

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Maafkan Aku

    "Arka kenapa?" Viona mengelus-elus kepala Arka. Arka masih saja menangis."Arka kenapa, Nak? Bilang sama Bunda, apa yang Arka inginkan?" Suara Viona bergetar, menahan sesak di dada. Sebenarnya ia ingin menangis, tapi tetap berusaha untuk tidak menangis. Jangan sampai menangis di depan Arka."Tangan sakit." Suara Arka sangat lemah. Viona melihat ke tangan Arka, tampak agak membengkak. Viona sangat kaget, kemudian ia melihat ke arah botol infus dan mengamatinya. Ternyata infusnya tidak menetes, Viona menjadi semakin ketakutan. Ia segera memencet bel.Tak lama kemudian masuklah seorang perawat."Ada yang bisa dibantu, Bu?" Perawat itu bertanya dengan sopan."Infusnya kok nggak menetes ya?" tanya Viona. Perawat itu segera memeriksa botol infus dan saluran infus yang menempel ke tangan Arka."Apa adik ini banyak bergerak, Bu?""Enggak, tadi habis saya gendong ke kamar mandi karena mau buang air kecil."Perawat itu tersenyum."Lihatlah tangan adik ini, mungkin tadi waktu bergerak jarumnya

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Sakit

    "Arka sangat dekat dengan ayahnya, apa nggak sebaiknya kalian rujuk saja. Kalau misalnya Damar mengajakmu rujuk, apa kamu mau?" Deg! Jantung Viona berdebar-debar. Pipinya merona tersipu malu."Nggak tahu, Mbak. Lagipula nggak mungkin Mas Damar mengajakku rujuk. Dia kan sudah mau menikah?" sahut Viona, ia pun menyibukkan diri dengan kegiatan menggoreng nugget tadi. Malu kalau sampai ketahuan ia merona.Viona memang masih mencintai Damar, walaupun ia tahu kalau Damar tidak mencintainya. Susah untuk menghilangkan rasa itu, tapi untuk berharap kembali bersama, sepertinya jauh panggang dari api."Siapa bilang? Hubungan Damar dan Jihan sudah selesai.""Bukankah mereka sudah tunangan?" tanya Viona untuk meyakinkan berita itu."Iya, tapi nyatanya nggak bisa dilanjutkan lagi.""Kasihan Mas Damar, pasti sangat kecewa berpisah dengan orang yang dicintainya." Ada rasa perih di hati ketika mengucapkan itu."Kamu tahu, mereka putus gara-gara kamu." Ucapan Adel tak khayal membuat Viona tampak sanga

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Turunkan Egomu

    Semua menjadi panik karena tidak menemukan sosok Arka. Mereka tadi asyik membahas tentang ide rujuknya Damar dan Viona. Damar beranjak dari duduknya dan berjalan ke depan, takutnya Arka keluar. Mama Laras mencari ke dapur, siapa tahu Arkq sedang bermain bersama Lina. Tapi ternyata Lina tidak ada. Mama Laras pun menuju ke ruang keluarga, tempat mereka berkumpul dan bermain bersama Arka tadi."Ketemu nggak?" tanya Damar dengan panik. Tentu saja ia sangat panik melihat Arka menghilang dari pandangan mereka berempat.Semua menggelengkan kepalanya masing-masing. "Papa, bagaimana ini? Aku nggak tahu harus ngomong apa sama Viona." Damar sangat kebingungan. "Tenang, pasti Arka ketemu." Pak Yuda berusaha menenangkan Damar."Lina, kamu melihat Arka?" tanya Damar ketika melihat Lina berjalan menuju ke arah mereka"Arka? Ada kok." Lina menjawab dengan tenang tampak santai."Dimana?" tanya Damar, wajahnya langsung ceria."Saya bawa ke kamar Mas Damar. Arka sedang tidur.""Kok bisa?" Damar masih

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Nggak Rela

    "Ayah!" Terdengar teriakan bahagia dari seorang anak kecil yang bernama Arka. Tampak Viona berdiri di samping Arka. Arka langsung memeluk ayahnya, kemudian menarik tangan ayahnya untuk masuk ke dalam.Damar tampak ragu, ia pun melirik ke arah Viona. Viona mengangguk kecil, menandakan kalau ia menyetujui tindakan Arka. Damar dan Arka masuk ke dalam, disusul Viona yang selesai menutup pintu. Dari saat mengetuk pintu tadi sampai sekarang, jantung Damar masih berdetak dengan kencang, ia tampak canggung berhadapan dengan Viona. "Maafkan aku, Mas. Seharusnya aku tidak merepotkan Mas pagi-pagi seperti ini," kata Viona dengan pelan ketika mereka bertiga duduk di sofa."Nggak apa-apa. Aku akan selalu melakukan apapun permintaan Arka. Ini aku bawakan sarapan untukmu." Damar menyerahkan bungkusan yang tadi ia bawa. Ia masih berusaha untuk menetralisir suasana hatinya. Entah kenapa, melihat Viona hari ini membuat Damar merasa sangat bahagia. Mungkin karena ia diizinkan mengajak Arka jalan-jalan.

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tak Semudah Itu

    "Ayah nanti pulang kelja bobok sama Alka ya?" kata Arka dengan penuh harap. Suara cadelnya membuat yang mendengarkan menjadi gemas. Tak khayal, ucapan Arak membuat Damar dan Viona tampak sangat kaget. Mereka tidak menyangka jika Arka akan berkata seperti itu."Iya, sayang. Sekarang Arka sama Bunda dulu ya?" bujuk Damar. Arka mengangguk, kemudian memeluk ayahnya. "Ayo Nak, kita pulang," ajak Mama Laras. Arka pun jalan bersama bunda dan omanya. Dengan berat hati, Arka mengikuti Oma dan bundanya. Ia pun melambaikan tangan pada ayahnya.Dama tampak terharu dengan perlakuan Arka kepadanya. Ia tidak menyangka jika Arka sangat dekat dengannya. Padahal selama ini ia tidak mendampingi keseharian Arka. Mungkin inilah yang namanya ikatan batin antara anak dan ayah. Walau terpisah, tapi tetap merasa dekat."Bundamu hebat, Nak. Tidak mengajarimu untuk membenci Ayah," kata Damar dalam hati."Ayo ke kantor lagi! Suara Irfan membuyarkan lamunan Damar. Damar dan Irfan berjalan menuju ke tempat parkir

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Makan Siang Bersama

    "Boleh saya bertemu dengan Jihan?" pinta Damar."Untuk apa?" Mega masih saja menanggapi dengan ketus. Ia belum bisa menerima kalau hubungan Jihan dan Damar selesai. Ia masih membayangkan bagaimana komentar saudara, teman dan tetangga tentang putusnya hubungan Damar dan Jihan. Mereka pasti akan mencibir dan membicarakannya, bakal jadi trending topik di komplek ini. Mega mengkea nafas panjang."Ingin berbicara sebentar, Bu.""Saya rasa nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Semua sudah selesai. Silahkan pulang." Mega mengusir Damar."Bu, Damar kesini sebagai tamu, tidak baik seperti itu. Apa salahnya kalau ia bertemu dengan Jihan sebentar saja." Dedi berusaha menenangkan istrinya."Tamu tapi membuat tuan rumah sakit hati. Aku nggak mau melihat Jihan bersedih lagi. Silahkan pergi sebelum saya berteriak." Mega tetap bersikeras."Sebentar saja, Bu." Damar masih memohon pada Mega."Pergi! Pergi!" Mega berteriak sambil menunjuk-nunjuk wajah Damar."Maaf, Pak. Saya permisi pulang," pamit Dama

  • Pernikahan Yang Tak Sempurna    Tidak Nyaman

    "Viona." Mama Laras menutup mulutnya, ia seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."Iya, Ma. Ini Viona." Viona mendekati Mama Laras kemudian mencium tangan dan memeluknya.Mama Laras meneteskan air mata karena terharu melihat siapa yang datang. "Mama jangan nangis," kata Viona ketika melepaskan pelukannya."Mama bahagia melihat kamu datang." Mama Laras segera menghapus air matanya."Arka, kasih salam sama Oma." Viona berkat pada Arka."Ini Oma, Sayang. Sudah lupa, ya?" Mama Laras menggendong Arka. Arka hanya terdiam, ia masih bingung dengan situasi ini."Arka sudah besar ya, sudah berat." Mama Laras mencium Arka."Ayo ke dalam," ajak Mama Laras pada Viona."Iya, Ma."Viona mengikuti langkah kaki Mama Laras menuju ke ruang keluarga."Opa, lihat siapa yang datang," kata Maam Laras pada suaminya yang sedang asyik menonton berita di televisi. Pak Yuda menoleh ke arah istrinya."Viona? Arka." Pak Yuda tak kalah terkejutnya dengan kehadiran Viona dan Arka. Viona segera mendekati Pak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status