Share

Bab 93: Membawa Sabda Juga

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2024-12-07 20:49:49

Ucapan Mandala membuat Alfie ikut menoleh. Mereka bersitatap untuk beberapa detik sebelum Alfie kembali memandang langit-langit sasana dengan tatapan menerawang.

"Hidup Padma dikelilingi oleh ular berbisa, Mandala. Bukan hanya orang tuanya yang toxic, keluarga ibunya juga brengsek."

"Aku tahu kamu mencoba melindungi Padma," jawab Mandala maklum. "Tapi apa yang kamu lakukan pada Viona sudah keterlaluan, Al. Aku bahkan yakin Padma juga tidak menginginkan hal ini. lya, kan?"

Alfie terdiam.

Padma memang tidak pernah ingin menceraikan Viona. Di matanya, hanya perempuan itu yang bisa merawat dan menyayangi Sabda dengan tulus.

Itu sebabnya Alfie membuat host-nya itu 'tidur' agar tidak bisa melarangnya menceraikan Viona. Tapi dia yakin ini adalah yang terbaik untuk Padma.

Masalah Sabda, Alfie yakin bayi itu akan terbiasa tanpa Viona. Ini hanya tentang waktu saja. Mereka akan kembali melanjutkan hidup seolah Viona tidak pernah ada.

"Sebenarnya apa yang kamu dapatkan setelah menyiksa psikis Vio
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 94: Tidak perlu Membantunya lagi

    Setelah cukup lama berbaring di atas tempat tidur, Viona menyadari ada sesuatu yang mengganjal di bawah bantalnya.Terdorong oleh rasa penasaran, Viona mengangkat benda itu dan menemukan satu set baju tiduryang dipakai Sabda semalam. Dia mengambil dua helai kain itu lalu mendekatkannya ke hidung.Aroma Sabda masih melekat dengan sempurna di sana dan sedikit mengobati kerinduan Viona. Bu Retno pasti menyembunyikan baju Sabda di bawah bantal agar tidak dipergoki oleh Alfie Jahanam.Ada secarik kertas yang juga terselip di bawah bantal. Dengan pandangan mengabur, Viona membaca tulisan Bu Retno yang tampak berantakan karena mungkin ditulis dengan terburu-buru."Mbak, Ibu terpaksa ikut Tuan karena takut Den Sabda diapa-apakan. Tapi Ibu berdoa semoga Mbak Viona bisa bertemu Den Sabda lagi. Maaf, cuma baju itu yang bisa Ibu tinggalkan. Mbak Viona sehat-sehat, ya. Biar bisa ketemu Den Sabda lagi."Air mata Viona kembali menitik dengan deras. Dipeluknya baju Sabda dengan kuat sambil meringkuk

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 95: Kamu Mencintainya?

    Perempuan 22 tahun itu terlihat rapuh. Tetapi tekad yang terpancar di kedua matanya tak bisa diabaikan begitu saja.Dan itu yang membuat Mandala kian tertarik pada Viona. Masalahnya, apa Viona mau menerima perasaannya? Apa dia tidak terlalu cepat jika mengungkapkan perasaannya sekarang?Namun Mandala tidak bisa menunggu lagi. Sudah terlalu lama dia diam melihat Alfie memperlakukan Viona dengan sangat buruk.Dia ingin Viona tahu masih ada lelaki normal yang siap menjaga dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang."Tidak. Dia hanya kecewa karena aku tidak memberitahukan tentang kehamilanku." Viona mengurai senyum pahit.Mandala menggeleng tak percaya.Bahkan setelah Alfie memperlakukan Viona dengan tidak manusiawi, perempuan itu masih berupaya melindunginya dengan tidak mengatakan tuduhan Alfie yang sangat kejam dan tidak berdasar.Terbuat dari apa hati Viona? Alfie benar-benar sudah membuang sebongkah berlian hanya untuk menyelamatkan egonya yang sebesar kacang kedelai. Alfie breng

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 96: Akan Membayar Semua Penderitaan itu

    "Kamu yakin dengan keputusan yang kamu buat?"Viona mengangguk mantap. Tak ada keraguan sedikit pun yang tergambar di wajahnya. "Saya tidak pernah seyakin ini dalam hidup saya, Pak."Viona sudah memutuskan untuk keluar dari kota ini atau dia akan terjebak dalam kenangan menyakitkan tentang masa lalunya. Lebih cepat lebih baik."Kamu bisa bekerja di sini selama yang kamu mau."Bibir Viona mengurai senyum tipis pada Khadafi yang masih terlihat kacau setelah dihajar Alfie kemarin. Hari ini dia bekerja untuk yang terakhir kalinya sebelum menghadap Khadafi dan menyampaikan pengunduran dirinya."Sebelum terima kasih atas tawarannya, tapi saya tidak bisa. Saya akan kembali ke Jakarta dan melanjutkan wisuda.""Apa saya menimbulkan masalah antara kamu dengan suami kamu? Apa kalian bertengkar hebat karena ucapan saya kemarin?" Khadafi mencondongkan tubuh dengan raut serius.'Bukan hanya bertengkar hebat. Kami bahkan bercerai,’ batin Viona dalam hati."Tidak ada apa-apa." Viona berbohong. Dia ti

    Last Updated : 2024-12-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 97: Kemarahan Padma

    Viona menatap Tirta yang masih terbaring di atas tempat tidur dengan berbagai selang yang menempel di tubuhnya dengan mata berkaca-kaca.Sudah dua bulan lebih lelaki tampan itu terbaring di sana tanpa menunjukkan tanda-tanda kapan dia akan bangun. Mulanya, dia bertekad akan tetap setiap dan menunggu Tirta sampai dia sadar.Namun kemudian dia menyadari satu hal, perasaannya sudah tidak sama seperti dulu lagi.Sadar atau tidak, ada nama lain yang perlahan mulai menggeser posisi Tirta di hatinya. Yang tersisa dalam hatinya sekarang adalah rasa sayang sebagai teman.Bagaimanapun juga, Tirta pernah ada di saat-saat buruk dalam hidupnya. Dia adalah orang pertama-selain Yuanita-yang menyediakan bahu untuk bersandar setiap kali Viona merasa sedih.Dan empat tahun bukanlah hal mudah untuk melupakan itu semua.Namun Ibu Tirta benar, dia tidak mungkin terus menunggu Tirta sedangkan hidup harus terus berjalan. Ada Sabda yang menunggu dirinya saat ini."Maaf, Tirta," bisik Viona sambil meraih tang

    Last Updated : 2024-12-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 98: Saran dari Mandala

    Mandala termangu selama bebarapa detik. Sepertinya Padma tidak sedang menelepon, tetapi bertengkar dengan alter egonya sendiri. Hal ini sering terjadi jika keduanya tidak sepakat dengan satu hal.Orang awam yang melihat Padma pasti akan berpikir dia gila karena bicara seorang diri. Dulu Mandala juga berpikir begitu sampai Padma sendiri yang memberitahu bahwa dia mengidap DID."Tidak apa-apa. Saya masuk saja," putus Mandala.Mindi hanya menatap Mandala dengan raut prihatin sambil berdoa semoga lelaki tampan berbadan kekar itu bisa keluar dari sana dengan selamat.Mandala mengetuk pintu tiga kali lalu langsung membukanya tanpa menunggu jawaban dari dalam. Saat menyelinap masuk, netranya menangkap sosok Padma yang tengah duduk bersandar di sofa dengan mata terpejam.Mandala mendekat lalu duduk di samping lelaki itu. "Padma?" panggilnya pelan.Perlahan Padma membuka mata, lalu menoleh ke arah Mandala dengan raut terkejut. "Aku tidak mendengar kamu masuk."Dari tone suara yang Mandala deng

    Last Updated : 2024-12-08
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 99: Sengaja Menyebar Videonya

    Padma menerobos keluar dari ruangannya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Mindi. Di belakangnya, Mandala menyusul sambil menelepon Linda, PR (public relation) dari Lion Capital.Wajah Padma tampak gusar saat mereka ada di dalam lift. Dia berusaha menenangkan diri atau Alfie akan muncul lagi. Padma tidak ingin ada masalah baru yang ditimbulkan oleh Alfie.Begitu sampai di lobi, Linda sudah lebih dulu ada di sana dan menjawab semua pertanyaan wartawan yang mencoba menerobos masuk.Padma sengaja berlindung di balik tembok bersama Mandala dan medengarkan apa saja yang ditanyakan oleh para wartawan."Benarkah Pak Arya sering melakukan kekerasan pada anaknya sendiri?""Apa benar Kalfian Adikara bukan anak kandung Pak Arya?""Benarkah rumor yang beredar bahwa Pak Arya memiliki anak lain selain Kalfian dan Cyntia?"Itu hanyalah segelintir pertanyaan wartawan yang Padma dengar dan membuat keningnya berkerut.Dia tahu ayahnya belum memberikan pernyataan resmi terhadap skandal video penga

    Last Updated : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 100: Ada yang Menyabotase Restorannya

    Raut petugas keamanan itu langsung berubah. Penyesalan dan rasa bersalah tergambar di wajahnya. "Maaf, Bu. Pak Padma melarang Ibu masuk ke rumah ini lagi," ujarnya pelan.Pasti Alfie yang mengeluarkan larangan itu, karena Padma tidak mungkin melakukannya. Tetapi Viona tidak menyerah begitu saja.Dia menangkupkan tangan di depan dada dan menatap petugas keamanan di hadapannya dengan mata berkaca-kaca. "Tolong, Pak. Saya hanya ingin melihat Sabda. Saya rindu sekali."Petugas keamanan itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Dia iba melihat Viona yang memohon dengan wajah memelas. Tetapi perintah dari Padma sangat jelas. Viona tidak boleh masuk ke rumah ini apa pun yang terjadi."Saya mohon, Pak." Viona kembali mengiba. Kali ini ditambah setitik bulir bening yang sudah meleleh di pipinya. "Hanya lima belas menit. Setelah memastikan Sabda baik-baik saja, saya akan pulang."Petugas keamanan itu dilanda dilema.Di satu sisi dia ingin membantu Viona. Dia tahu perempuan muda itu sangat menya

    Last Updated : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 101: Teringat Viona Terus Menerus

    Bisnis kuliner sangat erat hubungannya dengan kepercayaan konsumen. Kabar keracunan ini sudah pasti mengurangi tingkat kepercayaan konsumen. Apalagi beritanya sudah viral di media sosial.Sekarang semua tim sedang bekerja keras menyelidiki bagaimana keracunan itu bisa terjadi sebelum hujatan makin meluas dan berakibat buruk pada merek The Union yang tersebar di sepuluh kota."Tuan, kita sudah sampai."Alfie membuka mata dan menyapukan pandangan ke sekelilingnya.Rupanya dia sempat tertidur hingga tidak menyadari mobil sudah berhenti di pelataran sebuah hotel bintang lima.Alfie keluar dari mobil lalu berjalan cepat memasuki lobi hotel dan menghampiri resepsionis untuk memesan presidential suite untuk malam ini.Alfie sempat menangkap tatapan kekaguman dari resepsionis hotel yang dia abaikan. Toh dia sudah bisa melihat ekspresi kekaguman seperti itu.Hanya satu orang yang tidak pernah menatapnya dengan kagum dan penuh damba seperti itu. Viona.Ah, sial! Kenapa pikirannya malah tertuju

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   I Love You

    "Bahkan selama seminggu terakhir aku tidak pernah hal-hal lain selain kamu, Viona. Dengan Darla pun, hubunganku benar-benar profesional. Meski dia mengirim sinyal, aku anggap itu sebagai rasa penasaran karena dulu aku batal menidurinya."Viona masih tidak habis pikir bagaimana bisa Alfie mengalami disfungsi ereksi, padahal beberapa menit yang lalu dia menjerit-jerit karena ulah lelaki itu?Entahlah. Tidak perlu dipikirkan juga. Malah bagus, kan? Kini hanya dia yang bisa merasakan performa Alfie yang luar biasa dan membuatnya nyaris pingsan.Mantap jaya!"Dulu teman tidurku memang selalu berganti. Tetapi setelah bertemu kamu, semuanya berubah total. Tidak ada lagi yang menarik selain kamu, karena kamu adalah candu untukku, ma cherie.""Maaf," Viona menggumam dengan kepala tertunduk. "Aku sudah mengamuk tanpa bertanya lebih dulu.""Tidak masalah," balas Alfie lalu terkekeh pelan. "Lagipula tinjumu sama sekali tidak terasa. Aku bahkan merasa seperti digelitiki."Untuk pertama kalinya set

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Tidak Bisa Berdiri Selain dengan Viona

    Alfie tertawa sebentar sebelum bergerak pelan. Tetapi itu tidak bertahan lama.Alfie mulai kehilangan kendali saat merasakan milik Viona mencengkeramnya dengan kuat. Dia mengentak dengan keras dan kasar. Memuaskan rasa laparnya pada Viona yang seakan tak pernah berakhir.Meja yang menjadi tempat duduk Viona bahkan sampai berderit karena goncangan yang begitu cepat dan kasar di atasnya. Viona sendiri hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Alfie dan susah payah bernapas untuk menerima dorongan keras dari Alfie.Alfie berkali-kali mengumpat. Rasanya terlalu hebat untuk bisa dia jabarkan hingga dia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Sisi liarnya mengemuka ke permukaan, seolah Viona-lah yang menekan tombol on dalam dirinya.Alfie mendorong dengan keras dan sejauh-jauhnya hingga tubuh Viona berguncang hebat dalam pelukannya. Perempuan itu berteriak kecil dengan napas terengah, yang terdengar seperti melodi yang merdu di telinga Alfie.Tangan Viona mencakar punggung Alfie yang dipenuhi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Akan Marah jika Berhenti

    Masih dengan bara kemarahan yang menguasai dirinya, Viona menatap Alfie nyalang. "Darlal Kamu main gila dengan dia, kan? Tadi aku bertemu Darla di lobi hotel dan dia bilang baru kembali dari kamarmu, Kalian juga makan malam—"Mendadak telinga Alfie terasa tuli. Aroma vanilla yang sedari tadi menyerang penciuman membuatnya tak bisa menahan diri lagi.Dengan satu tangannya yang bebas, dia meraih dagu Viona dan menyambar bibirnya sebelum perempuan itu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.Alfie menggeram kasar begitu bibirnya kembali merasakan kelembutan bibir Viona yang manis dan hangat setelah seminggu lebih dia hanya bisa membayangkannya dalam angan-angan.Alfie masih bisa merasakan Viona yang berusaha melepaskan diri dengan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari dari pagutannya.Namun akhirnya Viona tidak berkutik saat satu tangan Alfie bergeser ke belakang tengkuk dan menahannya dengan keras.Digigitnya bibir tipis itu, diisapnya dengan keras seb

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Mengamuk seperti Singa

    Mandala susah payah menahan tawa karena rasanya tidak etis menertawakan orang yang sedang menahan tangis karena terlalu marah.Viona sama saja seperti Savannah, yang terlalu cepat menyimpulkan bahkan sebelum mencari tahu kebenarannya.Padahal apa susahnya bertanya? Toh bertanya itu tidak dilarang."Masalah nggak akan selesai kalau kamu terus mengedepankan asumsi dibanding fakta. Pastikan dulu kebenarannya pada Alfie, atau kamu akan menyesal karena mengambil kesimpulan yang salah"Aku nggak mau ketemu dia." Viona menggeleng sambil mengusap bulir bening yang membasahi pipinya."Jangan buat perjalanan jauh kamu ke sini jadi sia-sia, Viona. Kita tidak tahu mengapa Darla ada di sini. Kita juga tidak tahu apa dia benar-benar makan malam berdua dengan Alfie di sini, sedangkan Mindi juga menginap di hotel ini."Kita bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar ke kamar Alfie berdua saja, atau itu hanya karangan Darla. Ada banyak hal yang belum kita ketahui dengan pasti sekarang," ujar Mandala sab

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Semuanya Sudah Jelas

    Viona meremas tangannya dengan gugup.Dalam beberapa menit lagi dia akan bertemu dengan Alfie, tetapi jantungnya sudah bertalu-talu kencang sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di bandara.Kira-kira bagaimana reaksi Alfie saat melihatnya? Apa Alfie akan marah karena dia tiba-tiba ada di sini tanpa pemberitahuan? Apa Alfie akan menyuruhnya pergi seperti kemarin-kemarin?"Rileks, Vi." Mandala seolah mengerti kegelisahan Viona karena sejak tadi perempuan itu terlihat gugup. "Bertemu dengan Alfie tidak semengerikan itu."Aku khawatir Alfie marah, Sikap dia, kan, nggak bisa diprediksi "Viona berterus terang. Dia menggigit bibir bawahnya untuk meredakan kepanikan yang kian bergejolak dalam dirinya.Saat tiba di bandara tadi, dia sempat merias wajahnya sebentar di kamar mandi agar terlihat lebih cantik-harapannya, sih, begitu- ketika bertemu Alfie.Dia bahkan merasa sangat bersemangat karena sebentar lagi akan bertemu Alfie setelah seminggu lebih menjalani perang dingin yang membuat dada

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menjemput Viona

    Semoga saja otaknya menemukan alasan yang cemerlang agar Alfie tidak menelannya hidup-hidup."Good." Mandala mengangguk puas lalu mengajak Mindi keluar dari restoran untuk menyusul Alfie sebelum lelaki itu marah lagi.Mereka langsung meluncur menuju kantor Guzman yang ada di sebuah bangunan bersejarah yang bertebaran di Paris. Lelaki itu mengucapkan selamat datang dan langsung mengajak mereka ke ruang rapatSelagi Mindi asyik mengamati detail arsitektur di dalam gedung itu, Alfie dan Mandala memulai pembicaraan serius tentang rencana Guzman yang ingin membuka The Union di kota ini.Mindi sendiri tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena seluruh pembicaraan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Prancis yang tidak die pahami.Mindi justru lebih tertarik mengamati Darla-asisten pribadi Guzman-yang tak kalah cantiknya dengan Savannah, keponakan Mandala. Darla bukan hanya cantik, tetapi juga sangat fashionable.Diam-diam Mindi melihat dirinya yang terbalut dalam setelan blazer abu-

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Viona akan Datang

    Mindi mengusap tengkuknya seraya meringis canggung. "Iya. Saya baru tahu Pak Mandala punya keponakan bule."Terkadang dia merasa ngeri pada Alfie. Bosnya itu sering kali bisa membaca pikirannya dengan tepat. Apa dia punya kemampuan seperti cenayang?Dengan menggunakan mobil milik Savannah, mereka meluncur menuju Ritz Carlton yang akan menjadi tempat menginap Mandala, Alfie dan Mindi selama mereka ada di ParisSepanjang perjalanan, Savannah yang mengemudikan mobil sibuk menjelaskan café atau restoran yang hype di Paris, event pagelaran fashion pria dan haute couture yang akan digelar, dan hal-hal menarik lainnya.Savannah baru berhenti bicara saat Mandala berdeham keras, "Savie, kepala Om pusing mendengar kamu mengoceh tanpa henti."Savannah mengerucutkan bibir lalu menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti, "Dasar orang tua!"Setibanya di hotel, mereka berpisah di depan kamar masing-masing dan akan bertemu lagi saat makan malam di restoran. Sementara Savannah ikut masuk ke kamar Man

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Tiba di Paris

    Viona juga bingung. Kalau Paris yang dituju Mandala adalah Pantai Parangtritis Yogyakarta yang sering disingkat 'Paris', dia tentu tidak akan bingung sebab bisa langsung berangkat untuk mengantar titipan Utami.Sayangnya, Paris yang dituju Mandala adalah ibukota negara Prancis yang berjarak belasan ribu kilometer dari Jakarta, dan hanya bisa ditempuh dengan perjalanan udara."Bagaimana kalau kamu antar saja ke Paris, Dit? Tante yang akan membiayai akomodasinya. Kan sekalian bisa antar berkas untuk Mandala juga. Daripada nanti dia bingung?"Viona melongo. Dia kira Utami bercanda. Tetapi perempuan paruh baya itu langsung mengakhiri panggilan setelah memintanya datang ke rumah untuk mengambil apa saja yang harus diantar pada Mandala."Mbak, kita sudah sampai,” tegur sopir begitu melihat Viona justru termangu di kursi belakang."Eh, itu... tolong antar saya ke rumah orang tuanya Pak Mandala, Pak Aris." Viona menyebut alamat kediaman Utami. Beruntung dia masih ingat dengan jelas segala det

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sudah Pergi

    Untuk pertama kalinya sejak satu minggu terakhir, Bik Sari melihat wajah Viona yang berseri-seri. Dan tak urung rasa ‘keponya' mencuat karena pagi ini Padma justru berangkat ke Paris."Mbak Viona nggak sedih ditinggal ke Paris selama satu minggu?" celetuk Bik Sari dengan nada sambil lalu agar tidak terkesan 'kepo'.Padahal dia memang 'kepo' akut.Biasanya kan pengantin baru akan terlihat sedih jika ditinggal pasangannya bekerja ke luar kota atau luar negeri. Tetapi Viona terlihat santai meski tidak ikut mengantar ke bandara karena Padma melarangnya."Nggak, Bik. Kan Mas Padma juga kerja di sana," jawab Viona sambil menyuapi Sabda.Sejak dia mulai bekerja lagi, bayi itu bangun lebih awal hingga dia bisa mengajaknya bermain dulu dan menyuapinya sebelum berangkat."Kirain Bibik, Mbak Viona ikut ke Paris juga. Sekalian hanimun gitu, Mbak. Siapa tahu pulang dari sana Sabda punya adik."Viona hanya tertawa lepas. Tawa yang akhirnya bisa keluar setelah seminggu terkungkung dalam perasaan mur

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status