Share

Bab 98: Saran dari Mandala

Penulis: Nhaya_97
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 09:59:10

Mandala termangu selama bebarapa detik. Sepertinya Padma tidak sedang menelepon, tetapi bertengkar dengan alter egonya sendiri. Hal ini sering terjadi jika keduanya tidak sepakat dengan satu hal.

Orang awam yang melihat Padma pasti akan berpikir dia gila karena bicara seorang diri. Dulu Mandala juga berpikir begitu sampai Padma sendiri yang memberitahu bahwa dia mengidap DID.

"Tidak apa-apa. Saya masuk saja," putus Mandala.

Mindi hanya menatap Mandala dengan raut prihatin sambil berdoa semoga lelaki tampan berbadan kekar itu bisa keluar dari sana dengan selamat.

Mandala mengetuk pintu tiga kali lalu langsung membukanya tanpa menunggu jawaban dari dalam. Saat menyelinap masuk, netranya menangkap sosok Padma yang tengah duduk bersandar di sofa dengan mata terpejam.

Mandala mendekat lalu duduk di samping lelaki itu. "Padma?" panggilnya pelan.

Perlahan Padma membuka mata, lalu menoleh ke arah Mandala dengan raut terkejut. "Aku tidak mendengar kamu masuk."

Dari tone suara yang Mandala deng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 99: Sengaja Menyebar Videonya

    Padma menerobos keluar dari ruangannya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Mindi. Di belakangnya, Mandala menyusul sambil menelepon Linda, PR (public relation) dari Lion Capital.Wajah Padma tampak gusar saat mereka ada di dalam lift. Dia berusaha menenangkan diri atau Alfie akan muncul lagi. Padma tidak ingin ada masalah baru yang ditimbulkan oleh Alfie.Begitu sampai di lobi, Linda sudah lebih dulu ada di sana dan menjawab semua pertanyaan wartawan yang mencoba menerobos masuk.Padma sengaja berlindung di balik tembok bersama Mandala dan medengarkan apa saja yang ditanyakan oleh para wartawan."Benarkah Pak Arya sering melakukan kekerasan pada anaknya sendiri?""Apa benar Kalfian Adikara bukan anak kandung Pak Arya?""Benarkah rumor yang beredar bahwa Pak Arya memiliki anak lain selain Kalfian dan Cyntia?"Itu hanyalah segelintir pertanyaan wartawan yang Padma dengar dan membuat keningnya berkerut.Dia tahu ayahnya belum memberikan pernyataan resmi terhadap skandal video penga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 100: Ada yang Menyabotase Restorannya

    Raut petugas keamanan itu langsung berubah. Penyesalan dan rasa bersalah tergambar di wajahnya. "Maaf, Bu. Pak Padma melarang Ibu masuk ke rumah ini lagi," ujarnya pelan.Pasti Alfie yang mengeluarkan larangan itu, karena Padma tidak mungkin melakukannya. Tetapi Viona tidak menyerah begitu saja.Dia menangkupkan tangan di depan dada dan menatap petugas keamanan di hadapannya dengan mata berkaca-kaca. "Tolong, Pak. Saya hanya ingin melihat Sabda. Saya rindu sekali."Petugas keamanan itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Dia iba melihat Viona yang memohon dengan wajah memelas. Tetapi perintah dari Padma sangat jelas. Viona tidak boleh masuk ke rumah ini apa pun yang terjadi."Saya mohon, Pak." Viona kembali mengiba. Kali ini ditambah setitik bulir bening yang sudah meleleh di pipinya. "Hanya lima belas menit. Setelah memastikan Sabda baik-baik saja, saya akan pulang."Petugas keamanan itu dilanda dilema.Di satu sisi dia ingin membantu Viona. Dia tahu perempuan muda itu sangat menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 101: Teringat Viona Terus Menerus

    Bisnis kuliner sangat erat hubungannya dengan kepercayaan konsumen. Kabar keracunan ini sudah pasti mengurangi tingkat kepercayaan konsumen. Apalagi beritanya sudah viral di media sosial.Sekarang semua tim sedang bekerja keras menyelidiki bagaimana keracunan itu bisa terjadi sebelum hujatan makin meluas dan berakibat buruk pada merek The Union yang tersebar di sepuluh kota."Tuan, kita sudah sampai."Alfie membuka mata dan menyapukan pandangan ke sekelilingnya.Rupanya dia sempat tertidur hingga tidak menyadari mobil sudah berhenti di pelataran sebuah hotel bintang lima.Alfie keluar dari mobil lalu berjalan cepat memasuki lobi hotel dan menghampiri resepsionis untuk memesan presidential suite untuk malam ini.Alfie sempat menangkap tatapan kekaguman dari resepsionis hotel yang dia abaikan. Toh dia sudah bisa melihat ekspresi kekaguman seperti itu.Hanya satu orang yang tidak pernah menatapnya dengan kagum dan penuh damba seperti itu. Viona.Ah, sial! Kenapa pikirannya malah tertuju

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 102: Panggil Viona saja

    Semuanya berjalan seperti seharusnya. Faradita jelas tahu apa yang harus dia lakukan. Sialnya, Alfie sama sekali tidak merasakan apa yang seharusnya dia rasakan.Seharusnya dia merasakan gelenyar familiar itu di sekujur tubuhnya. lya, kan? Atau minimal miliknya akan bereaksi sedikit. Tetapi tidak ada apa pun yang terjadi.Bahkan bayangan Viona yang coba Alfie munculkan dalam benaknya juga tidak berarti apa-apa. Tubuhnya seolah menolak stimulus yang dikirim oleh otaknya.Sampai lima belas menit berlalu, rahang Faradita mulai kebas dan pegal. Sialnya, Alfie masih tidak merasakan apa-apa. Lelaki itu akhirnya kesal dan mendorong Faradita menjauh."Pergilah!" usirnya. "Aku akan tetap membayar jasamu. Tapi tidak ada tips untuk malam ini.""Tapi, Tu-""Aku bilang pergi!" desis Alfie tajam dengan tatapan mematikan.Faradita yang ketakutan melihat perubahan ekspresi Alfie, buru-buru meraih tasnya yang tergeletak di lantai dan kabur dari sana bahkan tanpa pamit.Alfie mengerang frustrasi dan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 103: Malah Mengamati Viona

    Bu Retno tampak gugup. Dia lupa Alfie tidak tahu Viona sudah kembali ke Jakarta. "Eh, itu, Tuan. Sebenarnya Mbak Viona sempat memberi kabar pada Ibu kalau dia kembali ke Jakarta.""Bu Retno masih berhubungan dengan Viona?" desisnya tajam.Bu Retno menggeleng panik. "Bukan begitu, Tuan. Waktu itu saya hanya ingin memberitahu kalau Den Sabda baik-baik saja."Jika bukan karena Sabda yang meronta-ronta, Alfie mungkin akan lanjut menginterogasi Bu Retno. Alfie beralih menenangkan bayi itu dengan menepuk-nepuk pelan bokongnya."Bagaimana, Tuan?" desak Bu Retno tak sabar.Ego Alfie tentu saja menolak usul Bu Retno. Tetapi Padma ikut berteriak dalam benaknya. "Panggil dia, Al. Persetan dengan egomu itu. Kamu tidak mau Sabda bernasib sama seperti Cyntia, kan?"Alfie diserang rasa bimbang.Di satu sisi dia tidak ingin melihat Viona lagi. Tetapi di sisi lain, dia harus mengakui hanya Viona yang bisa menenangkan Sabda."Tuan?"Di tengah-tengah tangisan Sabda yang kian membahana, kebutuhan biologi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 104: Biarkan Aku Merawatnya

    Saat Alfie terbangun keesokan paginya, Viona dan Sabda sudah tidak ada di dalam kamar. Setelah mencuci muka dengan terburu-buru, dia keluar dan mencari mereka berdua.Alfi baru bisa menghela napas lega setelah melihat Viona berada di taman kecil lantai satu untuk menjemur Sabda sambil memberinya susu.Apa Viona sempat tidur semalam?Apa dia tidak merasa lelah terus menggendong Sabda?Setidaknya berat bayi itu sudah delapan kilo sekarang. Untuk perempuan semungil Viona, bayi itu pasti berat sekali."Kenapa kamu tidak bertanya sendiri pada Viona?" tanya Padma dalam benaknya."Cih! Aku tidak ingin tahu apa pun tentang perempuan itu." Alfie berkelit. "Aku hanya memastikan dia tidak menjatuhkan Sabda karena terlalu lelah."Padma berdecak sinis. "Sudah tahu barangmu tidak bisa berdiri begitu, masih saja belagu. Ego tidak akan membuat barangmu berdiri lagi, Al . Memalukan saja!""Hei, semalam aku kelelahan!" Alfie membela diri.Sial, dia jadi malu kalau mengingat kejadian tadi malam. Selama

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 105: Berbeda dengan Kakaknya

    "Tidak bisa! Sabda tidak boleh keluar dari rumahku." Alfie bersikeras. "Lagipula kamu tidak punya pekerjaan untuk bisa menghidupi Sabda dengan layak. Akan kamu beri apa dia? Air tajin?"Viona kembali mendesah panjang. Dia memang belum punya penghasilan berhubung dia masih pengangguran.Dari sekian puluh lamaran yang dia kirimkan pada berbagai perusahaan, belum ada satu pun panggilan wawancara untuknya. Untuk hal yang satu itu, dia tidak bisa mengelak.Tadinya, Viona akan meminta hak asuh Sabda setelah dia mendapatkan pekerjaan dengan gaji memadai. Tetapi setelah melihat Sabda sakit seperti ini, dia tidak bisa menunggu lebih lama."Kalau begitu izinkan aku menjenguk Sabda sesukaku." Viona mencoba menawar. Hanya itu pilihan terakhir yang dia punya. "Kamu tidak ingin Sabda terus sakit karena merindukanku, kan?""Dia tidak merindukanmu.""Buktinya dia langsung tenang begitu aku datang,” balas Viona telak. Menghadapi seorang lelaki dengan ego setinggi langit diperlukan strategi khusus deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bab 106: Ingin Bertemu dengan Padma

    Urusan di Surabaya tidak berjalan lancar seperti yang Padma harapkan. Alih-alih menerima kedatangannya dan Mandala, keluarga korban mengusimya saat itu juga.Bantuan yang hendak diserahkan pun, ditolak mentah-mentah hingga Padma tak punya pilihan selain pergi dari rumah itu dengan perasaan gelisah.Sedangkan penyelidikan dari rekaman CCTV belum membuahkan hasil. Tidak ada yang mencurigakan di dapur hari itu. Pesanan pelanggan dimasak dan diantarkan sesuai SOP yang berlaku.Semua pegawai yang bekerja di dapur, termasuk head chef, sudah dimintai keterangan dan sejauh ini belum ada yang dijadikan sebagai tersangka.Kasus ini belum menemui titik terang, tetapi efek yang ditimbulkan sudah luar biasa. Dari cabang The Union yang tersebar di sepuluh kota, enam di antaranya sudah mengalami penurunan drastis hari ini.Dari rumah korban meninggal, Padma dan Mandala mengunjungi korban yang kritis di rumah sakit. Satu diantaranya sudah melewati masa kritis. Sedangkan dua lainnya yang belum ada per

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10

Bab terbaru

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Menghilang dari Hidupmu Selamanya

    Air mata langsung bergulir di wajah Rosma. "Maaf, Mbak. Rasanya aku nggak mau hidup lagi setelah membuat Mbak Viona kecewa," ujarnya parau."Ya Tuhan!" seru Viona tertahan. "Bukankah kita sudah sepakat untuk menganggap semuanya selesai? Apa kamu tidak memikirkan perasaan ibu dan adik-adikmu?"Viona benar-benar tidak mengerti mengapa Rosma senekat ini. Padahal setelah keluar dari rumah, dia masih berkomunikasi secara rutin dengan Rosma.Viona kira Rosma baik-baik saja dan mulai melanjutkan hidup karena gadis itu selalu terdengar ceria jika dia menelepon.Isak tangis Rosma masih terdengar. Viona menghela napas keras lalu beranjak mendekat dan mengusap kepala gadis itu."Bagi sebagian orang yang depresi dan punya masalah yang begitu berat, bunuh diri jadi jalan keluar agar terbebas dari penderitaan yang mereka tanggung."Tapi kamu masih punya saya untuk diajak bicara. Kamu anggap saya apa? Tolong, Ros, jangan lakukan hal-hal seperti ini lagi. Keluargamu di Medan sangat membutuhkan kamu.

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Yang Dilakukan oleh Rosma

    Viona baru sadar kalau Alfie dan Padma seperti dua orang yang terjebak dalam satu tubuh. Keduanya memiliki kepribadian yang benar-benar bertolak belakang.Bahkan sejak Alfie masih menaruh dendam di awal pernikahan mereka yang pertema, lelaki itu sudah menunjukkan sikap posesifnya dengan mengatakan, "Aku tidak suka berbagi istri".Wajar jika sekarang dia juga melakukan hal yang sama, apakagi lelaki itu terang-terangan sudah menyatakan cintanya.[Cemburunya pada Padma sama seperti dia cemburu pada lelaki lain yang mendekati kamu. Dan itu mungkin terjadi karena dia menempatkan Padma sebagai orang lain yang bisa 'merebut' kamu dari dia.[Atau kemungkinan lain, dia bisa saja merasa tidak cukup layak untuk kamu jika dibanding Padma yang lebih 'manusiawi'. Sebenarnya ini bisa kamu ketahui kalau kalian mau deep talk. Saya sendiri sudah bicara pada Alfie, tetapi belum berhasil.]Pesan terakhir dari sang terapis-lah membuat Viona dilanda kegamangan selama berhari-hari, bahkan hingga detik ini.

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sangat Jauh Berbeda

    "Kamu baik-baik saja?"Viona tersentak ketika merasakan tepukan di bahunya. Dia menoleh dan mendapati Mandala sedang menatapnya tajam. Rupanya dia melamun di tengah-tengah rapat yang sangat penting."Maaf, Pak," balas Viona cepat dengan raut sesal di wajahnya.Mandala menggeleng tanda tak suka lalu memberi isyarat agar mencatat Viona mencatat poin-poin penting yang sedang disampaikan Alfie. Viona mengangguk lalu buru-buru meraih notes-nya.Bukan hal yang mudah untuk memfokuskan pikirannya pada Alfie yang sedang bicara di depan, tanpa teringat pada betapa rumitnya hubungan mereka dalam lima hari terakhir.Alfie benar-benar merealisasikan ucapannya.Sejak pagi itu, dia tidak pernah pulang ke rumah. Lelaki itu hanya akan muncul di kantor pada momen tertentu, dan membiarkan Padma mengambil alih sisanya.Di rumah, jangan harap Alfie akan muncul. Hanya ada Padma di samping Viona dan Sabda. Bukannya Viona tidak senang akan kehadiran Padma, tetapi dia merasa ada yang hilang dalam dirinya seja

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Jangan Pergi

    Saat membuka mata, rasa sakit menghantam kepala Viona hingga dia mengerang pelan. Tak hanya itu, perutnya juga bergolak hebat.Dengan tergesa Viona menyibak selimut, lalu berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya di toilet. Ini pasti karena bergelas-gelas wine yang dia minum semalam. Seharusnya dia memang tidak menyentuh minuman itu.Setelah merasa perutnya tak lagi terasa mual, Viona menekan tombol flush lalu berdiri dengan tubuh sedikit limbung.Dia membasuh wajahnya di wastafel dan terkejut saat menyadari dirinya sudah memakai sehelai kaus putih kebesaran yang bisa dipastikan bukan miliknya. Kaus kebesaran itu menjulur sampai menutupi setengah pahanya.Wajah Viona memanas.Pasti Padma yang memakaikan kaus ini setelah pergulatan mereka semalam. Dia mengigit bibir dan merasakan desiran di dadanya saat mengingat apa yang terjadi antara dirinya dan Padma.Sambil mengulum senyum, Viona keluar dari kamar mandi. Dia kembali terkejut saat melihat sesosok lelaki tampan yang suda

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Just do it!

    Viona kembali menuang wine ke dalam gelas dan menghabiskannya dalam beberapa tegukan karena cegukannya tidak kunjung berhenti.Dia lantas memicingkan mata pada Padma karena pandangannya mulai mengabur. "Kamu pasti mau mengerjaiku lagi, kan, Al? Aku tahu kamu sedang menyamar menjadi Mas Padma seperti dulu. Kali ini aku tidak akan tertipu, Al. Hik!"Ah, sial! Kenapa cegukan ini tidak mau berhenti? Dan kenapa tubuhnya terasa gerah juga? Padahal mereka sedang di rooftop dan udara malam ini cukup dingin."Aku bukan Alfie, Viona. Ini benar-benar aku." Padma meraih kedua bahu Viona agar perempuan itu percaya padanya.Viona terkekeh dengan wajah makin memerah dan tatapan yang sayu. "Kamu bohong... kamu bohong," racaunya. "Kamu pasti hanya ingin mengerjaiku, kan? Kali ini aku tidak akan tertipu, Al."Padma berdecak halus. Dia tahu Alfie memang pernah menyamar menjadi dirinya, lalu mengatakan hal yang sama persis seperti yang dia katakan tadi.Alfie bahkan mengarang cerita bahwa dia menyukai Vi

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Bukan itu Poinnya

    "Kita merayakan rumah baru ini. Ayo kita buat banyak kenangan baru yang indah bersama-sama." Padma mengangkat gelas dan membenturkannya ke gelas Viona pelan. "Cheers!""Cheers." Viona menyesap perlahan wine di gelasnya. Rasanya sama persis seperti yang pernah diberikan oleh Alfie malam itu."Dance with me?"Viona tersentak begitu menaruh gelasnya yang sudah kosong ke atas meja. Dia menatap bingung pada tangan Padma yang terulur padanya.Belum sempat dia bertanya, suara musik klasik sudah mengalun lembut dari ponsel Padma yang diletakkan di atas meja. Padma mengedip. "Ayolah, kamu belum pernah dansa denganku, kan?"Viona meraih uluran tangan Padma, lalu bangkit dan mengikuti lelaki itu menuju area kosong di samping meja makan. Dadanya berdebar penuh antisipasi saat Padma merengkuh pinggangnya dengan lembut.Sebenarnya apa yang Padma inginkan? Kenapa sikapnya sangat tidak biasa?Orang bilang cinta pertama tak akan pernah pudar.Viona pikir itu omong kosong karena buktinya dia bisa menci

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Sedang Merayakan Sesuatu?

    Suara itu berbeda. Bukan Alfie, tetapi Padma Bahu Viona sedikit terkulai meski senyum masih bertahan di wajahnya."Hai, Mas. Maaf, aku ketiduran." Viona merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena tanpa sadar dia tertidur di sofa ruang tamu saat menunggu Alfie pulang."It's okay. Kamu pasti capek. Maaf ya, aku nggak bantu kamu." Padma mengusap kepala Viona lembut lalu duduk di sampingnya.Viona mengerjap lalu tersenyum kikuk. "Mas Padma kan kerja. Lagipula, petugas jasa pindahannya juga cekatan. Jadi aku nggak merasa capek sama sekali."Rasanya sangat aneh berhadapan dengan Padma yang hangat, setelah sekian lama dia menghadapi Alfie, yang sikapnya jauh berbeda."Mas Padma udah pulang dari tadi?" Viona mengalihkan rasa gugup yang tiba-tiba merasukinya. Entah kenapa dia merasa sorot mata Padma sedikit berbeda dari biasanya."Lumayan.""Kenapa nggak membangunkan aku?"Padma kembali tersenyum. Alih-alih menjawab pertanyaan Viona, dia justru mengamati perempuan itu dengan lekat hing

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Pesan yang Diabaikan

    Mengingat Padma adalah lelaki yang sangat supel dan punya banyak teman. Berbeda jauh dengan Alfie yang eksklusif dan nyaris tidak punya teman selain Mandala."Bibik kurang tahu, Mbak. Mbak Viola juga nggak pernah ke rumah ini lagi. Mbak Viona pernah ketemu lagi?"Viona menggeleng. Terakhir kali dia bertemu Viola adalah di pesta itu. Padma juga tidak pernah mengatakan apa-apa, selain minta maaf atas kelakuan sepupu jauhnya itu.Pantas saja Viola tampak begitu marah saat bertemu dengannya hingga menyiramnya dengan air got dan menuduhnya yang tidak-tidak.Lalu apa yang akan terjadi jika keluarga Padma tahu tentang pernikahan ini? Viona tidak berani membayangkannya meski cepat atau lambat mereka semua pasti akan tahu.Semoga saja Viola sudah melupakan apa yang terjadi di masa lalu hingga tidak perlu ada drama lagi saat mereka bertemu nanti. Siapa yang bisa menyangka keluarga Padma ternyata sangat rumit?"Sejak kapan Bik Sari tahu Rosma suka Mas Padma?" Viona kembali bertanya berhubung dia

  • Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan)   Apakah masih Sering Bertemu?

    Pagi ini Viona terbangun tanpa Alfie di sampingnya.Setelah semalam membuatnya merana, Alfie menghilang lagi entah ke mana. Dia baru kembali satu jam kemudian, lalu tidur di sampingnya dan memeluknya seolah tidak terjadi apa-apa.Dan pagi ini sepertinya lelaki itu berangkat ke Bandung lebih awal tanpa membangunkannya lebih dahulu. Meninggalkan perasaan yang sangat tidak nyaman saat Viona terbangun pagi ini.Dengan hati masygul dan kepala berat karena hasratnya yang tidak tuntas, Viona bangkit dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi. Hari ini ada banyak hal yang harus dikerjakan karena mereka pindahan.20 menit kemudian, dia turun ke lantai satu dan langsung menuju kamar Sabda. Ternyata bayi itu masih tidur pulas sambil memeluk guling ulatnya.Viona memutuskan ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Sabda agar bayi itu bisa langsung makan setelah bangun tidur nanti.Bik Sari yang sedang mengemas beberapa barang di dapur berkali-kali mencuri pandang pada Viona yang tampak murung. Jiwa '

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status