Share

Nikahi Dia!

Author: Kimr
last update Last Updated: 2025-01-24 12:28:41

"Sh*t!" Rutuk Ken, di dalam foto itu jelas terlihat dirinya dan juga seorang wanita yang di yakini oleh Ken jika itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang tidur bersamanya tadi malam. Rasa bersalah yang tadinya menggelayut di hati Ken tiba tiba saja hilang, dia menyeringai dan kini dia tahu kenapa wanita itu mau naik ke atas ranjangnya bahkan setelah dia tahu jika dia bukanlah orang yang Ken maksud, hanya satu alasan yang bisa membuatnya melakukan ini, karna dia memang sejak awal sudah merencanakan semuanya dan dia pasti sengaja membuat mereka tertangkap kamera agar Ken bisa memberikannya uang yang banyak.

"Siapa dia, Ken? Apa dia gadis yang kamu tiduri tadi malam?" Tanya Addion ketika melihat foto Ken yang sedang memeluk seorang wanita di tengah remang.

"Cari tahu siapa yang membuat berita itu dan hancurkan dia, aku tidak ingin dia ada di industri ini lagi!" Titah Ken kepada Rere, sekretarisnya itu terlihat sedikit sedih karna dia sudah lama menggoda Ken dan pada akhirnya yang mendapatkan Ken adalah wanita lain.

"Baik, pak." Balas Rere, setelah itu dia pun langsung keluar dari ruangan Ken dan meninggalkan ruangan itu.

Sementara itu, Ken terlihat kembali menyurai rambutnya dengan kasar. Semuanya terasa semakin rumit sekarang, berita berita itu bahkan sudah merambah ke media social yang membuat nama Ken menjadi buruk belum lagi mereka semua terlihat menuntut Ken untuk bertanggung jawab. Ken sudah menjaga namanya sejak dahulu dan hanya dalam satu malam dia akhirnya kehilangan nama baiknya yang tidak pernah terlibat masalah dengan wanita hanya karna satu foto itu.

"Ken, siapa dia?" Tanya Addison sekali lagi, dia sedikit kesal karna cucunya itu sudah mengabaikan pertanyaannya.

"Dia wanita yang tidur dengan Ken tadi malam, kek." Jawab Ken pelan, dia benar benar frustasi melihat apa yang sudah menimpanya saat ini. Bahkan hingga detik ini banyak sekali karyawan atau sekedar orang tak di kenal yang menghubunginya untuk menanyakan apakah berita itu benar atau tidak.

"Dia seperti wanita baik baik." Ujar Addison, jika di lihat dari ekspresinya dia seperti tidak ada niatan sama sekali untuk menggoda Ken, bahkan dari pakaiannya saja terlihat sangat rapi berbeda dengan wanita wanita yang sering datang ke bar yang biasanya mengenakkan pakaian serba mini.

"Baik darimananya, kek?" Tanya Ken, dia hampir saja terbahak saat mendengar apa yang baru saja di katakan oleh kakeknya, bagaimana bisa wanita yang menjebaknya di katakan sebagai wanita baik baik.

"Kakek nggak mau tahu, kamu harus nikahin dia." Ujar Addison tiba tiba, membuat Ken yang tadinya masih terbahak tiba tiba saja terkejut bahkan terbatuk di tempatnya. Beberapa kali kakeknya memang meminta Ken untuk menikah, tapi biasanya dia hanya akan menyuruh Ken mengenalnya lalu jika tidak cocok tidak usah melanjutkan, tapi kali ini berbeda. Pria berumur itu malah meminta Ken untuk langsung menikahinya.

"Nggak usah aneh aneh kek, dia nggak sebaik itu untuk jadi bagian dari keluarga Raharja." Ujar Ken, dia terlihat masih mencoba untuk menganggap santai kata kata kakeknya.

"Kakek nggak mau tahu, Ken. Kamu harus nikahin dia. Kalo kamu masih mau menjadi pewaris kekayaan kakek, maka kamu harus menuruti apa yang kakek katakan." Ujar Addion, kali ini dia terlihat sangat memaksa dengan tatapan maut yang juga terus dia layangkan kepada Ken yang terlihat mulai tegang dengan reaksi kakeknya yang seperti tidak biasa. Untuk pertama kalinya Addison mengancam Ken tentang warisan keluarga  mereka.

"Kakek tahu kalau aku masih menunggu, Anna. Dan nggak ada wanita lain yang bisa aku cintai selain Anna." Ujar Ken dengan nada pelan. Mungkin sekedar tidur dengan wanita lain masih bisa dia terima, tapi jika menikah Ken tentu saja tidak bisa karna satu satunya wanita yang bisa menikah dengannya hanyalah Anna.

"Dia sudah pergi sejak empat tahun yang lalu, Ken. Sampai kapan kau akan menunggunya?" Tanya Addison, dia sudah mulai lelah mendengar nama Anna yang terus saja di sebut oleh Ken setiap kali dia membawa seorang gadis. Ini puncaknya, Addison sudah tidak bisa bersabar lagi sekarang dan Ken harus mengikuti apapun yang dia inginkan.

"Dia hanya melanjutkan pendidikannya, kek. Selagi belum ada kabar kematiannya, maka Ken akan terus menunggunya!" Ujar Ken tegas. Sudah empat tahun sejak dia tidak pernah bertemu atau berhubungan dengan Anna, dia kehilangan kontaknya tapi Ken masih tetap menunggunya.

"Kakek nggak peduli, jika kamu masih ingin meneruskan perusahaan ini, masih ingin namamu ada di dalam kartu keluarga kakek maka kamu harus menikah dengan gadis itu! Kakek nggak mau tahu, harus dia!" Ujar Addison, setelah mengatakan itu dia pun akhirnya segera meninggalkan ruangan Ken.

"Arggh! S*al! Perempuan itu benar benar membawa sial." Ujar Ken. Dia bingung, tentu saja dia tidak akan menyerah dengan apa yang sudah dia usahakan ini, meskipun perusahaan ini memang didirikan oleh kakeknya tapi Ken juga punya peran penting. Jika Ken menyerah dengan semua ini, maka sudah pasti perusahaan akan di berikan kepada Aksa dan Ken tentu saja tidak mau hal itu terjadi, sampai kapan pun dia tidak akan memberikan perusahaan ini kepada Aksa. Tapi jika dia menikahi wanita itu, lalu bagaimana dengan Anna? Wanita itu memintanya untuk menunggu dan Ken sudah setuju untuk itu.

Ken diam untuk beberapa saat, dia harus mencari cara agar dia bisa mendapatkan Anna dan juga perusahaan dalam waktu yang bersamaan. Otaknya berpikir dengan keras hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti apa yang kakeknya inginkan.

"Dia ingin aku menikahinya, kan? Kalau begitu aku akan menikahinya dan juga menyiksanya hingga dia yang akan menceraikan aku." Ujar Ken pada akhirnya, dia tidak bisa melawan Addison tapi dia bisa menyiksa wanita dalam pernikahan mereka nantinya, dan kurang dari setahun Ken yakin wanita itu pasti akan menyerah dengan dirinya.

Ken mengambil ponsel yang ada di atas mejanya, kemudian dia menghubungi sebuah nama yang ada di sana, tak menunggu lama hingga panggilan itu tersambung, pria itu menyeringai sepertinya hidupnya akan sedikit lebih menarik sekarang.

"Cari tahu siapa wanita yang ada di foto itu dan bawakan dia kehadapanku, sore ini!" Ujar Ken pada akhirnya, dia tersenyum pelan setelahnya dia langsung mematikan panggilan itu.

"Maafkan aku, Anna. Kali ini aku harus mengingkari janjiku karna jika tidak aku akan kehilangan perusahaan." Gumam Ken, dia benar benar tidak bisa membantah kakeknya jika pria itu sudah serius. Mengingat sifatnya yang tegas, Ken yakin dia tidak pernah main main dengan apa yang dia katakan tadi.

"Welcome to hell, jalang." Gumam Ken, dia tentu membanci Alaia yang sudah membuat dirinya berada di posisi ini dan dia akan menggunakan ini untuk membalaskan perbuatan Alaia kepadanya. Dia sudah merenggut keperjakaannya, membuatnya terkena skandal dan sekarang dia harus menikahinya, benar benar hubungan yang menarik bukan? Tapi tidak untuk Ken, baginya Alaia adalah bencana dan juga aib yang harus segera dia tangani.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Seret dia!

    "Hoaaam."Terdengar suara lenguhan dari arah Alaia, gadis itu terlihat baru saja bangun dari tidurnya tanpa tahu tentang apa yang saat ini sedang menunggunya."Bangun, Ya." Ucap Naina, gadis itu menepuk pelan pipi sahabatnya yang terlihat masih enggan untuk terbuka itu. Awalnya Naina sudah berada di tempatnya bekerja, tapi karna wajah Alaia sudah tersebar di seluruh Indonesia Raya ini jadi dia bergegas pulang untuk menanyakan keadaan sahabatnya yang ternyata masih tertidur lelap itu."Apa? Kenapa? Aku masih ngantuk banget." Ujar Alaia, matanya setengah terbuka tapi tangannya terlihat mulai meraba raba untuk mencari dimana keberadaan bantal guling yang akan membuat tidurnya lebih lelap itu."Ya, kamu harus bangun. Muka kamu sekarang ada dimana mana!" Ujar Naina, dia sudah gemas dengan sahabatnya yang seperti enggan untuk membuka matanya bahkan jika Naina sudah mengomel sejak tadi."Apanya? Mukaku cuma satu dan sekarang aku ngantuk banget, Na." Ujar Alaia, dia hendak memejamkan matanya l

    Last Updated : 2025-02-28
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Menikah denganku!

    Setelah Naina kembali ke kantor, Alaia benar benar terlihat kalut. Puluhan panggilan dari kedua orang tua serta kenalannya membuatnya benar benar kewalahan bahkan dia sampai takut untuk sekedar menjawab panggilan itu. Diantara banyaknya panggilan yang ada di ponselnya, salah satunya ada panggilan dan juga pesan dari Alvano.“Jadi ini alasan kamu mau putus? Karna kamu udah di pake sama orang kaya? Cuih! Ternyata nggak salah aku putusin buat main gila sama Kania, kamu juga ternyata kotor mana mainnya sama orang kaya, kebelet kaya ya?”Alaia menghembuskan nafasnya saat membaca pesan singkat dari mantan kekasihnya itu, dia benar benar sudah muak dengan mantan kekasih yang benar benar tidak ada gunanya itu. Dia bahkan bingung kenapa dia bisa jatuh cinta kepada sesosok pria yang mempunyai mulut julid sepertinya.“Nggak usah di balas, Alaia. Sabar, sabar, sabar.” Alaia menghembuskan nafasnya pelan, menaik turunkan tangannya dengan mulut yang berkomat kamit mengumandangkan kata sabar.“Lagian

    Last Updated : 2025-03-01
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Syarat dari Alaia

    “Menikah denganku!” Dua kalimat itu berhasil membuat kedua mata Alaia langsung melotot, bagaimana bisa?“Apa?!” Tanyanya dengan terkejut, pria dingin dengan bahunya yang lebar itu terlihat menatapnya dengan tatapan yang jijik seolah ini adalah apa yang sebenarnya Alaia inginkan.“Tidak usah berpura pura tidak mendengarnya, aku tahu ini yang kau mau kan? Menjadi istriku lalu memanfaatkanku untuk mendapatkan sejumlah uang, iya kan? Watak gadis sepertimu ini benar benar sudah banyak di pasaran, cuma kamu beruntung saja karna malam itu aku terkena obat.” Ujar Kennandra panjang lebar, matanya masih menatap lurus ke arah gadis yang sedang berdiri dengan kedua tangan saling bertaut itu.“Pak, maaf sepertinya anda salah mengira. Saya bukan wanita seperti itu, lagi pula siapa yang mau menikah di usia seperti ini? Saya masih belum mau, saya tidak mau menikah cuma jangan lupa untuk menarik turun berita berita itu, saya di rugikan!” Ujar Alaia yang sudah mulai geram, tubuh mungilnya bergetar mera

    Last Updated : 2025-03-03
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pernikahan

    Setelah kepergian Kenandra, Alaia akhirnya di boyong ke sebuah kamar yang ada di ruangan itu. Gadis itu tidak bisa menolak, dia hanya mengikuti apa yang di katakan oleh pria yang bertanggung jawab atasnya itu tanpa bisa bertanya akan hal lainnya. "Ini kamar anda nona, sebaiknya anda istirahat lebih awal karna besok pagi anda harus bangun lebih pagi dan juga pasti akan sangat lelah karna pesta pernikahan."Jelas pria itu saat mereka sampai di kamar yang di klaim sebagai kamar Alaia itu. Alaia menganggukkan kepalanya, matanya menatap ke sekeliling kamar dan warna abu bercampur hitam mendominasi kamar ini. "Lalu bagaimana dengan teman teman saya? Mereka pasti sangat khawatir tentang hilangnya saya."Tanya Alaia, dia sedikit mengkhawatirkan Naina yang mungkin sedang kewalahan mencarinya. "Kami sudah mengurusnya. Temanmu yang bernama Naina dan juga Rey itu akan di undang besok pagi."Jelas pria itu. Alaia menghembuskan nafasnya, setidsknya dia bisa sedikit lebih tenang karna teman temannya

    Last Updated : 2025-03-06
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pengumuman Pernikahan

    Setelah akad nikah Alaia di boyong ke tengah lautan manusia yang terlihat sudah menunggu kedatangan keduanya. Wartawan serta awak media terlihat sudah menunggu keduanya sejak tadi, karna akad nikah di lakukan secara tertutup, jadi mereka hanya bisa menunggu di luar dan sekarang setelah mereka datang ke ballroom akhirnya semua awak media serta tamu undangan akhirnya di persihlahkan masuk. "Ini terasa agak sesak."Gumam Alaia pelan, gaunnya terlihat sangat menyesakkan hingga membuat dia sulit untuk bergerak. Gaun putih dengan model sederhana namun di lengkapi dengan berlian terlihat sangat pas di tubuh Alaia, dalam jarak satu hari dia juga tidak tahu dimana mereka bisa mendapatkan gaun yang sangat pas bahkan tanpa mengukur tubuhnya.Bisikan bisikan dari beberapa tamu terdengar di telinga Alaia, beberapa dari mereka ada yang mengagumi Alaia tapi tidak sedikit pula yang menghakimi Alaia yang menikah karna sesuatu yang memalukan bahkan tak sedikit yang berpikir sama dengan Kenandra yaitu A

    Last Updated : 2025-03-07
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Kontrak Pernikahan

    Jam hampir menunjukkan pukul dini hari ketika Alaia dan Kenandra baru saja sampai ke sebuah hotel yang di pesankan oleh kakeknya untuk menghabiskan malam pertama mereka setelah pernikahan. Awalnya Kenandra menolak dengan keras hadiah dari kakeknya ini, tapi karna pria itu memaksa bahkan mengancam jadi mau tidak mau dia pun akhirnya menyetujuinya.Alaia berdiri dengan canggung diambang pintu, aroma bunga mawar tercium sangat harum. Suasana gelap dan remang membuatnya merasa sedikit aneh. Apalagi dia tidak sendirian di sini melainkan berdua dengan Kenandra."Masuk."Titah Kenandra kepada Alaia yang sejak tadi hanya berdiri diambang pintu."Jangan berpikir yang tidak tidak karna malam itu tidak akan pernah terulang lagi."Ujar Kenandra dengan dingin, dia menghidupkan lampu yang semula mati kemudian duduk di sofa dan mengisyaratkan kepada Alaia untuk melakukan hal yang sama.Melihat kode dari Kenandra, Alaia pun menurut. Dia kemudian langsung duduk di hadapan pria itu dengan kedua tangan ya

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pulang

    Ke esokan harinya Alaia terlihat bangun karna suara bising yang di buat oleh Kenandra pria itu terlihat sedang sibuk memberantakannkan kamar hotel yang mereka tempati. Membuat kelopak bunga mawar yang ada di atas ranjang berserakan di lantai."Apa yang anda lakukan, tuan?" Tanya Alaia dengan bingung, dia masih sangat kantuk tapi sepertinya Kenandra tak berniat untuk membiarkannya tidur sedikit lebih lama lagi."Nggak usah ikut campur, diem aja." Ujar Kenandra dengan kesal, entahlah melihat wajah Alaia saja sudah membuatnya sangat muak jadi dia sebenarnya sangat enggan jika harus berada di ruangan yang sama dengan gadis ini.Mendengar jawaban ketus dari Kenandra, Alaia hanya bisa diam dan patuh. Dia sama sekali tidak bisa membantah, baginya Kenandra adalah orang yang sangat menakutkan dan sekarang dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan pria ini."Iya, tuan." Balas Alaia dengan patuh setelah beberapa saat dia hanya diam dan tak bisa menjawab."Buruan mandi siap siap, habis ini kita

    Last Updated : 2025-03-14
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Dunia Baru Alaia

    Setelah mereka menyelesaikan sarapan yang lumayan canggung pagi itu, Alaia akhirnya mengikuti langkah kaki Kenandra dengan perlahan sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh pria itu sebelumnya, dia menghentikan langkahnya saat pria itu masuk ke sebuah ruangan yang dia rasa itu adalah kamar Kenandra, tempat dimana dia dan pria itu akan menghabiskan hari hari mereka bersama."Ini kamarku, pakaianmu letakkan saja di lemari yang ada di bagian pojok sana. Aku tidur di ranjang dan kau di lantai, tapi kalau kakek nanya bilang aja kita seranjang. Ingat, jaga batasanmu. Kita hanya suami istri di atas kertas." Ujar Kenandra, kembali mengingatkan Alaia jika hubungan mereka tak lebih dari sebatas kontrak yang mereka tanda tangani."Dan ya, ingat kau juga di larang ikut campur dengan urusanku." Ujar Kenandra sekali lagi."Jangan menggodaku juga, malam panas itu adalah kesalahan fatal bagiku dan aku tidak akan mengulanginya lagi, tidak akan pernah." Ucap Kenandra dengan nada dingin seperti biasa

    Last Updated : 2025-03-16

Latest chapter

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Kandung Anakku!

    Ke esokan harinya, seperti yang sudah di rencanakan oleh Addison Kenandra dan Alaia akhirnya benar benar berangkat ke Bali dengan keterpaksaan tentunya. Keduanya terlihat saling merangkul saat hendak masuk ke dalam pesawat, berpamitan pada Addison yang terlihat enggan meninggalkan tempat dimana dia berdiri sebelumnya."Dadah! Jangan lupa senang senang, ingat bawain kakek cicit!" Ujar Addison dengan nada pelan."Iya kek, tenang saja." Balas Kenandra dengan senyuman palsunya yang sangat lebar.Sebelum mereka menikah bahkan setelah keduanya menikah Addison selalu meminta cucu kepada Kenandra dan juga Alaia. Kali ini Kenandra mulai berpikir, apakah dia benar harus memberikannya atau hanya sekedar menghindari tapi jika dia tidak kunjung memberikannya maka kakeknya pasti akan terus mendesak bahkan mungkin akan mengirim mereka kemana pun agar mereka bisa memiliki anak dan sayangnya Kenandra sama sekali tidak bisa menolak tentang hal itu."Sepertinya kakek benar benar ingin memiliki cicit da

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Rencana Bulan Madu

    Jam sudah menunjukkan pukul lima ketika Alaia baru saja selesai dengan pekerjaannya. Wajahnya terlihat sangat kusut, bekerja menjadi kepala tim bukanlah hal yang mudah, apalagia dia masuk dengan cara yang tidak adil, membuat bawahannya diam diam mengutuk ke arahnya. "Mau masuk nggak? Lama banget."Ujar Kenandra, sekarang mau tidak mau dia harus berangkat dan pulang dengan Alaia karna jika tidak kakeknya pasti akan mengamuk, belum lagi dia memang tidak ingin membuat orang lain menggiring opini buruk tentang rumah tangganya. Alaia menghembuskan nafasnya pelan, baru saja dia perpikir jika pulang kerja pikirannya akan tenang tetapi barusan sumber kesengsaraannya baru saja memanggil dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil hanya untuk kepentingan pribadinya. "Lelet banget, heran."Sindir Kenandra, Alaia hanya bisa diam. Selagi dia masih bisa menahan amarahnya, dia harus menahannya karna dia marah pun hanyan akan merugikan dirinya sendiri. "Maaf tuan."Balas Alaia, dia pun langsung masuk

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Teman Baru

    Ke esokan harinya, seperti yang sudah di janjikan oleh Kenandra dia akhirnya benar benar membawa Alaia untuk bekerja di tempat dia bekerja. Tanpa basa basi, dia langsung membawa Alaia ke divisi yang akan di emban oleh gadis itu tentunya di iringi dengan tatapan tak suka hampir dari seluruh karyawan yang ada di sana."Mulai hari ini Nona Alaia yang akan menjadi ketua tim marketing di sini." Ujar sekretaris Kenandra, sementara pria itu terlihat hanya berdiri dengan tatapan tak peduli kepada Alaia."Salam kenal semuanya, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." Ujar Alaia dengan ramah kepada seluruh karyawan yang ada di ruangan itu. Ada sekitar lima orang di sana dengan tiga wanita dan dua pria. Mereka terlihat tersenyum ramah kepada Alaia dan tentunya itu bukanlah senyuman ikhlas dari pejuang jabatan yang akhirnya harus menyerah dengan jabatan mereka hanya karna seorang istri penguasa yang datang bekerja di sini."Salam kenal juga, buk." Balas mereka bersamaan di iringi dengan senyum

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Dunia Baru Alaia

    Setelah mereka menyelesaikan sarapan yang lumayan canggung pagi itu, Alaia akhirnya mengikuti langkah kaki Kenandra dengan perlahan sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh pria itu sebelumnya, dia menghentikan langkahnya saat pria itu masuk ke sebuah ruangan yang dia rasa itu adalah kamar Kenandra, tempat dimana dia dan pria itu akan menghabiskan hari hari mereka bersama."Ini kamarku, pakaianmu letakkan saja di lemari yang ada di bagian pojok sana. Aku tidur di ranjang dan kau di lantai, tapi kalau kakek nanya bilang aja kita seranjang. Ingat, jaga batasanmu. Kita hanya suami istri di atas kertas." Ujar Kenandra, kembali mengingatkan Alaia jika hubungan mereka tak lebih dari sebatas kontrak yang mereka tanda tangani."Dan ya, ingat kau juga di larang ikut campur dengan urusanku." Ujar Kenandra sekali lagi."Jangan menggodaku juga, malam panas itu adalah kesalahan fatal bagiku dan aku tidak akan mengulanginya lagi, tidak akan pernah." Ucap Kenandra dengan nada dingin seperti biasa

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pulang

    Ke esokan harinya Alaia terlihat bangun karna suara bising yang di buat oleh Kenandra pria itu terlihat sedang sibuk memberantakannkan kamar hotel yang mereka tempati. Membuat kelopak bunga mawar yang ada di atas ranjang berserakan di lantai."Apa yang anda lakukan, tuan?" Tanya Alaia dengan bingung, dia masih sangat kantuk tapi sepertinya Kenandra tak berniat untuk membiarkannya tidur sedikit lebih lama lagi."Nggak usah ikut campur, diem aja." Ujar Kenandra dengan kesal, entahlah melihat wajah Alaia saja sudah membuatnya sangat muak jadi dia sebenarnya sangat enggan jika harus berada di ruangan yang sama dengan gadis ini.Mendengar jawaban ketus dari Kenandra, Alaia hanya bisa diam dan patuh. Dia sama sekali tidak bisa membantah, baginya Kenandra adalah orang yang sangat menakutkan dan sekarang dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan pria ini."Iya, tuan." Balas Alaia dengan patuh setelah beberapa saat dia hanya diam dan tak bisa menjawab."Buruan mandi siap siap, habis ini kita

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Kontrak Pernikahan

    Jam hampir menunjukkan pukul dini hari ketika Alaia dan Kenandra baru saja sampai ke sebuah hotel yang di pesankan oleh kakeknya untuk menghabiskan malam pertama mereka setelah pernikahan. Awalnya Kenandra menolak dengan keras hadiah dari kakeknya ini, tapi karna pria itu memaksa bahkan mengancam jadi mau tidak mau dia pun akhirnya menyetujuinya.Alaia berdiri dengan canggung diambang pintu, aroma bunga mawar tercium sangat harum. Suasana gelap dan remang membuatnya merasa sedikit aneh. Apalagi dia tidak sendirian di sini melainkan berdua dengan Kenandra."Masuk."Titah Kenandra kepada Alaia yang sejak tadi hanya berdiri diambang pintu."Jangan berpikir yang tidak tidak karna malam itu tidak akan pernah terulang lagi."Ujar Kenandra dengan dingin, dia menghidupkan lampu yang semula mati kemudian duduk di sofa dan mengisyaratkan kepada Alaia untuk melakukan hal yang sama.Melihat kode dari Kenandra, Alaia pun menurut. Dia kemudian langsung duduk di hadapan pria itu dengan kedua tangan ya

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pengumuman Pernikahan

    Setelah akad nikah Alaia di boyong ke tengah lautan manusia yang terlihat sudah menunggu kedatangan keduanya. Wartawan serta awak media terlihat sudah menunggu keduanya sejak tadi, karna akad nikah di lakukan secara tertutup, jadi mereka hanya bisa menunggu di luar dan sekarang setelah mereka datang ke ballroom akhirnya semua awak media serta tamu undangan akhirnya di persihlahkan masuk. "Ini terasa agak sesak."Gumam Alaia pelan, gaunnya terlihat sangat menyesakkan hingga membuat dia sulit untuk bergerak. Gaun putih dengan model sederhana namun di lengkapi dengan berlian terlihat sangat pas di tubuh Alaia, dalam jarak satu hari dia juga tidak tahu dimana mereka bisa mendapatkan gaun yang sangat pas bahkan tanpa mengukur tubuhnya.Bisikan bisikan dari beberapa tamu terdengar di telinga Alaia, beberapa dari mereka ada yang mengagumi Alaia tapi tidak sedikit pula yang menghakimi Alaia yang menikah karna sesuatu yang memalukan bahkan tak sedikit yang berpikir sama dengan Kenandra yaitu A

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pernikahan

    Setelah kepergian Kenandra, Alaia akhirnya di boyong ke sebuah kamar yang ada di ruangan itu. Gadis itu tidak bisa menolak, dia hanya mengikuti apa yang di katakan oleh pria yang bertanggung jawab atasnya itu tanpa bisa bertanya akan hal lainnya. "Ini kamar anda nona, sebaiknya anda istirahat lebih awal karna besok pagi anda harus bangun lebih pagi dan juga pasti akan sangat lelah karna pesta pernikahan."Jelas pria itu saat mereka sampai di kamar yang di klaim sebagai kamar Alaia itu. Alaia menganggukkan kepalanya, matanya menatap ke sekeliling kamar dan warna abu bercampur hitam mendominasi kamar ini. "Lalu bagaimana dengan teman teman saya? Mereka pasti sangat khawatir tentang hilangnya saya."Tanya Alaia, dia sedikit mengkhawatirkan Naina yang mungkin sedang kewalahan mencarinya. "Kami sudah mengurusnya. Temanmu yang bernama Naina dan juga Rey itu akan di undang besok pagi."Jelas pria itu. Alaia menghembuskan nafasnya, setidsknya dia bisa sedikit lebih tenang karna teman temannya

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Syarat dari Alaia

    “Menikah denganku!” Dua kalimat itu berhasil membuat kedua mata Alaia langsung melotot, bagaimana bisa?“Apa?!” Tanyanya dengan terkejut, pria dingin dengan bahunya yang lebar itu terlihat menatapnya dengan tatapan yang jijik seolah ini adalah apa yang sebenarnya Alaia inginkan.“Tidak usah berpura pura tidak mendengarnya, aku tahu ini yang kau mau kan? Menjadi istriku lalu memanfaatkanku untuk mendapatkan sejumlah uang, iya kan? Watak gadis sepertimu ini benar benar sudah banyak di pasaran, cuma kamu beruntung saja karna malam itu aku terkena obat.” Ujar Kennandra panjang lebar, matanya masih menatap lurus ke arah gadis yang sedang berdiri dengan kedua tangan saling bertaut itu.“Pak, maaf sepertinya anda salah mengira. Saya bukan wanita seperti itu, lagi pula siapa yang mau menikah di usia seperti ini? Saya masih belum mau, saya tidak mau menikah cuma jangan lupa untuk menarik turun berita berita itu, saya di rugikan!” Ujar Alaia yang sudah mulai geram, tubuh mungilnya bergetar mera

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status