Share

Skandal

Author: Kimr
last update Last Updated: 2025-01-24 11:19:33

Alaia melangkahkan kakinya perlahan menyusuri jalanan yang cukup ramai pagi itu, dia menghubungi Rey dan juga Naina untuk menjemputnya tapi tidak peduli seberapa lama dia menelponnya mereka sama sekali tidak menjawab panggilan Alaia.

"Huh." Alaia menghembuskan nafasnya pelan, dia sangat lelah jadi dia menghentikan langkah kakinya di salah satu kursi taman dan memilih untuk menunggu ojek yang sudah dia pesan secara online. Alaia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, dia benar benar merasa sakit seluruh tubuhnya terasa remuk karna permianan panasnya dengan pria asing itu tadi malam.

Alaia melirik jam di tangannya perlahan, jam sudah menunjukkan pukul sebelas pagi dan semua orang terlihat sangat sibuk, kecuali Alaia tentunya.

"Aku harus cari kerja baru, pokoknya aku nggak akan balik ke kampung." Gumam Alaia, perlahan dia kembali melihat chat chat panjang yang di kirim oleh Alvano yang memintanya untuk bertahan, sementara Kania adiknya itu bahkan tak berniat untuk mengirimkan pesan padanya.

"Huh." Alaia kembali menghembuskan nafasnya pelan. Hari ini dia akan kembali ke kos Naina karna sejak dia di pecat, Alaia sudah menumpang hidup dengan gadis itu. Setelah menunggu untuk beberapa saat, ojek yang dia pesan akhirnya sampai dan Alaia pun segera melangkahkan kakinya dengan susah payah untuk mendekat sebelum akhirnya dia meminta ojek itu untuk mengantarkan dia pulang.

Seteleh menempuh perjalanan selama lima belas menit, Alaia akhirnya sampai di kos Naina. Dia yang juga punya kunci kos itu tentu saja langsung masuk tanpa dia ketahui jika dia akan melihat sesuatu yang lumayan mengejutkan dari temannya itu.

"Naina, Rey!" Panggil Alaia saat dia melihat kedua sahabatnya itu yang terlihat sudah berada di bawah selimut yang sama dan Alaia bisa menebak jika keduanya sama sekali tidak mengenakkan baju yang dalam artian lain, mereka pasti sudah menghabiskan malam panas bersama.

"Aaa!" Pekik Naina yang lebih dulu terbangun dari tidurnya, dia merasa sangat terkejut dengan kehadiran pria di sampingnya dan yang lebih parahnya lagi, pria itu adalah Rey sahabatnya.

"Aaa!" Pekik Rey yang terlihat sama terkejutnya dengan Naina saat melihat kondisi mereka yang sama sekali tak mengenakkan baju.

"Aaaaa!" Pekik keduanya lagi, kali ini mereka terkejut saat melihat Alaia yang sedang berdiri dengan tatapan yang bingung.

"Alaia, aku bisa jelasin. Ini..Ini.." Rey terlihat mencoba untuk menjelaskan tentang situasi yang saat ini terjadi diantara dia dan juga Naina.

"Udah nanti aja jelasinnya, kalian nggak ke kantor?" Tanya Alaia yang kembali membuat Naina dan juga Rey kalang kabut.

"Bener, kantor!" Pekik Naina, beruntungnya dia memang ada jadwa di luar hari ini dan bisa masuk siang.

"Yaudah penjelasannya nanti aja ya, aku siap siap ngantor dulu." Ujar Naina dia pun akhirnya segera meninggalkan Rey dan juga Alaia. Alaia melangkahkan kakinya ke arah kamar yang merupakan tempat barang Naina, kemudian dia merebahkan tubuhnya di sana. Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang sudah terjadi pada Rey dan juga Naina karna apa yang terjadi pada dirinya sudah jauh lebih membuatnya terkejut.

"Maafin Alaia, ma. Alaia udah nggak bisa jaga diri." Gumam Alaia pelan, setelahnya dia pun akhirnya membiarkan dirinya terlelap dengan harapan hal itu akan mengurangi sedikit rasa sakit di tubuhnya.

Sementara itu di lain tempat Ken terlihat baru saja sampai di kantor ketika Addison Raharja atau kakek Ken terlihat sudah duduk di kursi kerja Ken. Ken menghembuskan nafasnya perlahan, demi apapun dia terlalu lelah untuk menghadapi kakeknya hari ini.

"Darimana saja kamu, Ken? Tadi malam kamu tidur dimana?" Tanya Addison, pria yang sudah berumur itu terlihat mengerutkan alisnya bingung karna dia sama sekali tidak tahu dimana Ken menghabiskan malamnya.

"Nggak usah pura pura kek, bukanny kakek ya yang sudah ngasih obat perangsang dan menyuruh Ken untuk meniduri siapa pun hanya demi cicit itu?" Tanya Ken dengan kesal, dia menghempaskan tubuhnya pada sandaran sofa kemudian memejamkan matanya, rasa lelah masih terasa di tubuhnya tapi dia harus mengesampingkan itu semua karna dia harus fokus dengan pekerjaannya.

"Iya memang benar, tapi setelah kamu keluar dari ruangan karoeke itu kakek nggak tahu lagi kamu dimana. Penjaga kakek bilang kamu tidur di sana." Ujar Addison, dia juga melangkahkan kakinya mendekat ke arah Ken kemudian dia duduk di sofa yang ada di hadapan Ken.

"Nggak usah pura pura kek, kakek kan udah ngirim cewek ke kamar Ken dan seperti yang sangat kakek inginkan, Ken udah tidur dengan cewek itu." Ujar Ken dengan matanya yang masih terpejam.

"Apa maksudmu, Ken? Kakek nggak ngirim siapa pun, cewek yang kakek kirim tadi malam saja nggak ketemu sama kamu." Ujar Addison yang terlihat sedikit bingung dengan apa yang baru saja di katakan oleh Ken pasalnya dia tidak melakukan apapun tadi malam dan dia juga menyerah setelah anak buahnya tidak menemukan dimana tempat Ken berada.

"Maksud kakek, kakek nggak jadi sewa perempuan untuk aku tiduri?" Tanya Ken dengan raut wajah yang terkejut dan juga bingung. Matanya langsung terbuka, seketika kata kata wanita itu tadi malam kembali terlintas di kepala Ken. Benar, dia sempat mengatakan jika Ken salah orang tapi Ken tetap melakukan itu bahkan dengan kasar.

"Iya nggak, orang kamu nggak ketemu." Jawab Addison pelan.

"Kenapa? Kamu nidurin cewek? Siapa dia? Siapa yang sudah berhasil mengambil keperjakaan cucuku ini?" Tanya Addison, dia bahkan mulai sedikit berharap jika wanita yang tadi malam menghabiskan waktu bersama Ken hamil dan akan melahirkan cicitnya.

Ken bungkam, rasa bersalah tiba tiba saja menyergapnya. Darah keperawanan yang pecah di atas kasur tadi pagi membuat Ken benar benar merasa bersalah apalagi kata kata yang sudah dia lontarkan tadi malam. Jika dia memang bukan orang suruhan kakeknya, berarti Ken memang benar benar sudah salah orang. Ken menyurai rambutnya pelan, dia benar benar sudah melakukan hal yang bodoh dan seharusnya dia tidak memperlakukan wanita itu dengan kasar setelah dia mengambil keperawanannya tadi malam.

"Ken, siapa dia?" Tanya Addison sekali lagi, dia ingin mencari dimana keberadaan gadis itu secepat yang dia bisa. Karna gadis ini sangat langka, dia yang bisa naik ke ranjang Ken dan membuat pria itu menidurinya, meskipun di bantu dengan obat perangsang tapi Addison yakin jika wanita ini bukan wanita yang sembarangan.

"Pak! Sepertinya bapak harus melihat berita!" Tiba tiba saja Rere masuk ke dalam ruangan Ken dengan sedikit terburu buru, bajunya yang minim membuat Ken harus menghembuskan nafasnya saat melihat buah dada yang terus bergoyang kesana dan kesini mengikuti arah langkah kakinya.

"Ada apa, Re?" Tanya Ken penasaran.

"Anda terlibat skandal, pak." Ujar Rere dengan panik, tidak lebih tepatnya dia merasa cemburu.

"Skandal apa?" Tanya Ken penasaran, pria itu langsung membuka televisi dan benar saja, berita tentang dirinya sudah menjadi trending topic nomor satu di seluruh saluran.

"Skandal jika anda tidur dengan seorang wanita, pak!"

Related chapters

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Nikahi Dia!

    "Sh*t!" Rutuk Ken, di dalam foto itu jelas terlihat dirinya dan juga seorang wanita yang di yakini oleh Ken jika itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang tidur bersamanya tadi malam. Rasa bersalah yang tadinya menggelayut di hati Ken tiba tiba saja hilang, dia menyeringai dan kini dia tahu kenapa wanita itu mau naik ke atas ranjangnya bahkan setelah dia tahu jika dia bukanlah orang yang Ken maksud, hanya satu alasan yang bisa membuatnya melakukan ini, karna dia memang sejak awal sudah merencanakan semuanya dan dia pasti sengaja membuat mereka tertangkap kamera agar Ken bisa memberikannya uang yang banyak."Siapa dia, Ken? Apa dia gadis yang kamu tiduri tadi malam?" Tanya Addion ketika melihat foto Ken yang sedang memeluk seorang wanita di tengah remang."Cari tahu siapa yang membuat berita itu dan hancurkan dia, aku tidak ingin dia ada di industri ini lagi!" Titah Ken kepada Rere, sekretarisnya itu terlihat sedikit sedih karna dia sudah lama menggoda Ken dan pada akhirnya yang m

    Last Updated : 2025-01-24
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Desahan di Kamar Adikku

    "Ma, aku pulang!" Ujar Alaia, setelah satu tahun merantau di kota besar membuat Alaia harus berpisah dengan keluarga dan juga kekasih yang sudah bersamanya selama lima tahun. Gadis itu melangkahkan kakinya perlahan masuk ke dalam rumah, meletakkan tas yang ada di tangannya kemudian berjalan menuju ke kamarnya. Dia ingin istirahat sebentar sebelum kembali bersiap siap untuk memberikan kejutakan kepada kekasihnya dengan kepulangannya yang tiba tiba."Kok sepi sih? Apa mama sama papa lagi pergi ya?" Gumam Alaia, dia kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar hingga sebuah suara dari kamar adiknya mengalihkan perhatiannya."Lanjutin, mas! Udah nggak tahan." Terdengar jelas suara Kania dari balik pintu yang tak tertutup rapat itu. Pelan pelan, Alaia melangkahkan kakinya mendekat ke arah kamar adiknya. Suara desahan dan juga lenguhan terdengar menyeruak dari kamar itu, membuat Alaia harus menahan nafasnya pasalnya adik semata wayangnya itu masih belum menikah dan ini tentu saja perbu

    Last Updated : 2025-01-23
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   One Night Stand

    "Tiduri beberapa gadis malam ini, aku tidak peduli bagaimana latar belakangnya yang jelas aku ingin kau segera memberikan aku cucu!" Sebuah pesan terlihat masuk di ponsel seorang pria yang sedang duduk sofa. Pria itu menatap ke arah minuman yang baru dia tenggak setengah itu, kemudian melirik ke arah salah satu pria yang sepertinya sangat dia kenal. Dia, asisten kakeknya orang yang sudah memberikan obat terlarang ini kepadanya."Sh*t!" Pekik seorang pria ketika dia baru saja membaca pesan dari kakeknya. Pria itu meremas rambutnya kuat berharap jika hal itu bisa menghilangkan rasa sesak di bawah tubuhnya. Beberapa saat yang lalu dia ada janji dengan salah satu klien di bar ini dan dia setuju tanpa ada rasa curiga sedikit pun, sampai tiba tiba rasa panas dan gerah membayangi Ken, pria itu merasa tubuhnya sangat panas dan matanya tak bisa berhenti melihat wanita wanita yang sedang bergerilya di lantai dansa, rasanya dia ingin menggerayangi mereka satu persatu dan semua ini, tentu adalah

    Last Updated : 2025-01-23
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Perawan

    "Auh." Lenguh Alaia ketika dia baru saja terbangun dari tidurnya, nafasnya terasa sedikit sesak karna sebuah lengan yang cukup besar terlihat melingkar di atas perutnya, membuat Alaia harus menahan rasa sakit karna lengan itu terasa cukup berat untuk ukuran gadis bertinggi badan 155 cm dan berat badan hanya 50 kg, sangat mungil bukan? Cukup untuk menjelaskan seberapa berat hidup yang dia jalani selama ini.Alaia Erigta Devannya, anak pertama dari pasangan Rama dan juga Venny, dia punya adik yang bernama Kania Virly Ananya. Kania dua tahun lebih muda darinya, namun gadis itu beruntung karna bisa menempuh bangku kuliah karna Alaia yang membiayainya tapi ternyata kebaikannya malah di balas dengan pengkhianatan yang sebenarnya tidak pernah Alaia harapkan akan di lakukan oleh Kania, adik yang amat sangat dia cintai. Sebelum ini Alaia bekerja di salah satu perusahaan sebagai staf marketing, sudah empat tahun sejak dia bekerja di sana, namun sebuah tragedi harus membuatnya di pecat di perusa

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Nikahi Dia!

    "Sh*t!" Rutuk Ken, di dalam foto itu jelas terlihat dirinya dan juga seorang wanita yang di yakini oleh Ken jika itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang tidur bersamanya tadi malam. Rasa bersalah yang tadinya menggelayut di hati Ken tiba tiba saja hilang, dia menyeringai dan kini dia tahu kenapa wanita itu mau naik ke atas ranjangnya bahkan setelah dia tahu jika dia bukanlah orang yang Ken maksud, hanya satu alasan yang bisa membuatnya melakukan ini, karna dia memang sejak awal sudah merencanakan semuanya dan dia pasti sengaja membuat mereka tertangkap kamera agar Ken bisa memberikannya uang yang banyak."Siapa dia, Ken? Apa dia gadis yang kamu tiduri tadi malam?" Tanya Addion ketika melihat foto Ken yang sedang memeluk seorang wanita di tengah remang."Cari tahu siapa yang membuat berita itu dan hancurkan dia, aku tidak ingin dia ada di industri ini lagi!" Titah Ken kepada Rere, sekretarisnya itu terlihat sedikit sedih karna dia sudah lama menggoda Ken dan pada akhirnya yang m

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Skandal

    Alaia melangkahkan kakinya perlahan menyusuri jalanan yang cukup ramai pagi itu, dia menghubungi Rey dan juga Naina untuk menjemputnya tapi tidak peduli seberapa lama dia menelponnya mereka sama sekali tidak menjawab panggilan Alaia."Huh." Alaia menghembuskan nafasnya pelan, dia sangat lelah jadi dia menghentikan langkah kakinya di salah satu kursi taman dan memilih untuk menunggu ojek yang sudah dia pesan secara online. Alaia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, dia benar benar merasa sakit seluruh tubuhnya terasa remuk karna permianan panasnya dengan pria asing itu tadi malam.Alaia melirik jam di tangannya perlahan, jam sudah menunjukkan pukul sebelas pagi dan semua orang terlihat sangat sibuk, kecuali Alaia tentunya."Aku harus cari kerja baru, pokoknya aku nggak akan balik ke kampung." Gumam Alaia, perlahan dia kembali melihat chat chat panjang yang di kirim oleh Alvano yang memintanya untuk bertahan, sementara Kania adiknya itu bahkan tak berniat untuk mengirimkan pesan pa

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Perawan

    "Auh." Lenguh Alaia ketika dia baru saja terbangun dari tidurnya, nafasnya terasa sedikit sesak karna sebuah lengan yang cukup besar terlihat melingkar di atas perutnya, membuat Alaia harus menahan rasa sakit karna lengan itu terasa cukup berat untuk ukuran gadis bertinggi badan 155 cm dan berat badan hanya 50 kg, sangat mungil bukan? Cukup untuk menjelaskan seberapa berat hidup yang dia jalani selama ini.Alaia Erigta Devannya, anak pertama dari pasangan Rama dan juga Venny, dia punya adik yang bernama Kania Virly Ananya. Kania dua tahun lebih muda darinya, namun gadis itu beruntung karna bisa menempuh bangku kuliah karna Alaia yang membiayainya tapi ternyata kebaikannya malah di balas dengan pengkhianatan yang sebenarnya tidak pernah Alaia harapkan akan di lakukan oleh Kania, adik yang amat sangat dia cintai. Sebelum ini Alaia bekerja di salah satu perusahaan sebagai staf marketing, sudah empat tahun sejak dia bekerja di sana, namun sebuah tragedi harus membuatnya di pecat di perusa

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   One Night Stand

    "Tiduri beberapa gadis malam ini, aku tidak peduli bagaimana latar belakangnya yang jelas aku ingin kau segera memberikan aku cucu!" Sebuah pesan terlihat masuk di ponsel seorang pria yang sedang duduk sofa. Pria itu menatap ke arah minuman yang baru dia tenggak setengah itu, kemudian melirik ke arah salah satu pria yang sepertinya sangat dia kenal. Dia, asisten kakeknya orang yang sudah memberikan obat terlarang ini kepadanya."Sh*t!" Pekik seorang pria ketika dia baru saja membaca pesan dari kakeknya. Pria itu meremas rambutnya kuat berharap jika hal itu bisa menghilangkan rasa sesak di bawah tubuhnya. Beberapa saat yang lalu dia ada janji dengan salah satu klien di bar ini dan dia setuju tanpa ada rasa curiga sedikit pun, sampai tiba tiba rasa panas dan gerah membayangi Ken, pria itu merasa tubuhnya sangat panas dan matanya tak bisa berhenti melihat wanita wanita yang sedang bergerilya di lantai dansa, rasanya dia ingin menggerayangi mereka satu persatu dan semua ini, tentu adalah

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Desahan di Kamar Adikku

    "Ma, aku pulang!" Ujar Alaia, setelah satu tahun merantau di kota besar membuat Alaia harus berpisah dengan keluarga dan juga kekasih yang sudah bersamanya selama lima tahun. Gadis itu melangkahkan kakinya perlahan masuk ke dalam rumah, meletakkan tas yang ada di tangannya kemudian berjalan menuju ke kamarnya. Dia ingin istirahat sebentar sebelum kembali bersiap siap untuk memberikan kejutakan kepada kekasihnya dengan kepulangannya yang tiba tiba."Kok sepi sih? Apa mama sama papa lagi pergi ya?" Gumam Alaia, dia kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar hingga sebuah suara dari kamar adiknya mengalihkan perhatiannya."Lanjutin, mas! Udah nggak tahan." Terdengar jelas suara Kania dari balik pintu yang tak tertutup rapat itu. Pelan pelan, Alaia melangkahkan kakinya mendekat ke arah kamar adiknya. Suara desahan dan juga lenguhan terdengar menyeruak dari kamar itu, membuat Alaia harus menahan nafasnya pasalnya adik semata wayangnya itu masih belum menikah dan ini tentu saja perbu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status