Share

Menikah denganku!

Author: Kimr
last update Last Updated: 2025-03-01 22:30:30

Setelah Naina kembali ke kantor, Alaia benar benar terlihat kalut. Puluhan panggilan dari kedua orang tua serta kenalannya membuatnya benar benar kewalahan bahkan dia sampai takut untuk sekedar menjawab panggilan itu. Diantara banyaknya panggilan yang ada di ponselnya, salah satunya ada panggilan dan juga pesan dari Alvano.

“Jadi ini alasan kamu mau putus? Karna kamu udah di pake sama orang kaya? Cuih! Ternyata nggak salah aku putusin buat main gila sama Kania, kamu juga ternyata kotor mana mainnya sama orang kaya, kebelet kaya ya?”

Alaia menghembuskan nafasnya saat membaca pesan singkat dari mantan kekasihnya itu, dia benar benar sudah muak dengan mantan kekasih yang benar benar tidak ada gunanya itu. Dia bahkan bingung kenapa dia bisa jatuh cinta kepada sesosok pria yang mempunyai mulut julid sepertinya.

“Nggak usah di balas, Alaia. Sabar, sabar, sabar.” Alaia menghembuskan nafasnya pelan, menaik turunkan tangannya dengan mulut yang berkomat kamit mengumandangkan kata sabar.

“Lagian dia duluan yang mulai kok aku yang di salahin? Bedanya dia nggak ketahuan tapi aku lagi sial aja karna ketahuan!” Gumam Alaia dengan nada kesal, gadis itu menghempaskan tubuhnya ke kasur. Dia benar benar menyesali kebodohannya yang membuat hidupnya berantakan sekarang. Sesekali dia juga melihat ke arah ponselnya, di sana sama sekali tidak ada perubahan dari berita itu dan jika ini terus berlangsung maka habislah riwayatnya. Pasti dia akan di kenal sebagai wanita murahan di seluruh penjuru negeri ini!

Tok tok tok

Di tengah kegelisahannya, tiba tiba saja terdengar suara ketukan dari pintu kos Naina. Alaia mengerutkan alisnya dalam, setahunya Naina membawa kunci dan Rey juga pasti akan bersama Naina setelah tadi malam, lalu siapa yang saat ini sedang mengetuk pintu?

Dalam kebingungannya, Alaia tetap melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu dan diam diam mengintip dari celah jendela yang setengah terbuka.

“Nona Alaia? Kami utusan dari tuan Kennandra, beliau bilang dia ingin bicara dengan anda terkait skandal yang menimpa kalian.” Ujar salah seorang pria dengan jas hitam yang terlihat berdiri tepat di depan pintu.

Alaia bergeming, dia bingung kenapa pria itu menemuinya secara langsung, tapi di sisi lain dia juga butuh kejelasan tentang bagaimana penyelesaian dari skandal ini, mengingat wajahnya yang sudah terpampang di seluruh media social dan hal ini tentunya sangat merugikan baginya.

“Ya, saya sendiri.” Tanpa banyak berpikir, Alaia langsung membuka pintu kamarnya. Dia ingin meminta pertanggung jawaban dari pihak Kenandra. Dia sudah banyak di rugikan di sini, selain dia juga merenggut keperawanannya sekarang dia juga membuatnya terkenal dengan cara yang buruk.

“Bawa dia!” Ujar pria itu kepada anak buahnya tepat ketika Alaia membuka pintu kosnya.

“Apa apaan ini? Mau kalian bawa kemana aku?” Gumanya bingung ketika tiba tiba saja para pria berjas hitam itu langsung membawa Alaia begitu saja, bahkan sebelum dia sempat mengambil ponsel atau bahkan menutup pintu kos Naina.

“Kita akan bertemu dengan tuan muda, beliau akan menjelaskan semuanya.” Ujar pria itu, dia memaksa Alaia untuk masuk ke dalam salah satu mobil yang ada di sana.

“Saya nggak butuh apa apa, sekarang turunin saya! Saya cuma butuh berita itu di take down.” Ujarnya dengan sedikit panik, pria pria itu terlihat sangat menyeramkan dengan gaya yang berbeda.

“Hal itu bisa anda bicarakan langsung karna pak Ken ingin bicara dengan anda sekarang juga.”Ujar pria itu dengan nada yang dingin dan juga mengintimidasi, membuat Alaia benar benar merasa sangat ketakutan sampai akhirnya dia hanya memutuskan untuk diam dan tak lagi melawan.

Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, Alaia akhirnya di turunkan di sebuah gedung pencakar langit yang sama sekali tidak dia kenal, atas bimbingan dari pria asing itu dia akhirnya di bawa ke sebuah ruangan yang ada di salah satu lantai di gedung itu.

"Kita mau kemana?"Tanya Alaia pelan dengan rasa takut yang mulai menggelayuti dada. Dia sudah membuat kerugian yang cukup besar dan bukannya tidak mungkin jika mereka menghabisinya sekarang.

"Bertemu tuan muda, nona."Balas pria yang sepertinya jauh lebih tua dari Alaia itu.

'Baiklah, ayo bersikap tenang. Aku hanya tidak perlu meminta apapun dan aku yakin mereka akan memaafkanku, bukankah ini juga bukannya murni kesalahanku? Hei, aku korbannya!' Alaia bergumam dalam hatinya, mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri.

Mereka masuk ke salah satu unit yang ada di gedung ini dan selama perjalanan masuk, Alaia tak bisa berkata kata lagi. Ruangan ini seperti kos, tapi versi lebih mewahnya.

"Saya sudah membawanya, tuan muda."Ujar pria itu dengan patuh, dia bahkan tak berani mengangkat wajahnya dan memilih untuk tetap menunduk dan menghindari tatapab mata dari pria yang saat ini tengah menghisap sebatang rokok dengan santainya.

"Ah seperti ini rupanya si jalang itu."Alaia hanya diam sebelumnya, tapi komentar menohok yang baru saja di ucapkan oleh pria ini sedikit melukai hatinya.

'Apa katanya? Jalang? Dasar pria mesum tak berperasaan.' Gumam Alaia di dalam hatinya, dia tidak punya keberanian untuk membuka mulutnya mengingat dia saat ini sedang menghadapi pria penguasa yang terkenal dengan tabiat buruknya.

"Rupa rupanya kau memang sudah merencanakan ini ya?"Tanya Kennandra dengan nada santai namun terkesan menyudutkan.

"Maaf tuan, maksudnya bagaimana?"Tanya Alaia dengan bingung, perasaan pria ini yang menyeretnya dan menidurinya, tapi kenapa dia yang bersalah sekarang?

"Jangan pura pura bodoh, kau sengaja datang padaku karna tahu aku sudah di berikan obat perangsang lalu memanggil wartawan. Bukankah ini sangat jelas? Berapa yang kau inginkan, huh?"Tanya Kennandra dengan nada dingin dan mengintimidasi.

'Like, what?! Apa yang pria ini pikirkan, sepertinya dia terlalu banyak menonton drama!' Batin Alaia kembali bergejolak.

"Saya tidak mengerti, tuan."Balas Alaia dengan nada pelan.

"Sudahlah tidak usah basa basi lagi, sekarang keadaannya sudah seperti ini, bagaimana caramu untuk bertanggung jawab?"Tanya Kennandra dengan sedikit memojokkan Alaia.

"Apanya yang bagaimana, tuan? Saya tidak punya apa apa dan bukankah bukan resmi kesalahan saya?"Tanya Alaia, dia berusaha dengan keras untuk membuka suaranya.

"Jelas ini salahmu! Kau yang sudah merencanakannya dan menjebakku, berapa lama lagi kau akan berdalih? Sekarang katakan padaku apa yang kau inginkan?"Tanya Kennandra lagi.

Alaia terdiam, dia tidak menginginkan apapun selain klarifikasi pria itu dan kebersihan namanya, mereka bisa saja mengarang cerita dengan menyebutkan jika keduanya tidak melakukan apapun dan semuanya akan selesai.

"Saya mau anda membersihka-"Alaia baru saja ingin mengutarakan keinginannya sebelum Kennandra akhirnya memotong.

"Menikah denganku!" Ujarnya singkat dan padat tanpa memperdulikan lawan bicaranya yang seperti hampir tersedak oleh air liurnya sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Syarat dari Alaia

    “Menikah denganku!” Dua kalimat itu berhasil membuat kedua mata Alaia langsung melotot, bagaimana bisa?“Apa?!” Tanyanya dengan terkejut, pria dingin dengan bahunya yang lebar itu terlihat menatapnya dengan tatapan yang jijik seolah ini adalah apa yang sebenarnya Alaia inginkan.“Tidak usah berpura pura tidak mendengarnya, aku tahu ini yang kau mau kan? Menjadi istriku lalu memanfaatkanku untuk mendapatkan sejumlah uang, iya kan? Watak gadis sepertimu ini benar benar sudah banyak di pasaran, cuma kamu beruntung saja karna malam itu aku terkena obat.” Ujar Kennandra panjang lebar, matanya masih menatap lurus ke arah gadis yang sedang berdiri dengan kedua tangan saling bertaut itu.“Pak, maaf sepertinya anda salah mengira. Saya bukan wanita seperti itu, lagi pula siapa yang mau menikah di usia seperti ini? Saya masih belum mau, saya tidak mau menikah cuma jangan lupa untuk menarik turun berita berita itu, saya di rugikan!” Ujar Alaia yang sudah mulai geram, tubuh mungilnya bergetar mera

    Last Updated : 2025-03-03
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pernikahan

    Setelah kepergian Kenandra, Alaia akhirnya di boyong ke sebuah kamar yang ada di ruangan itu. Gadis itu tidak bisa menolak, dia hanya mengikuti apa yang di katakan oleh pria yang bertanggung jawab atasnya itu tanpa bisa bertanya akan hal lainnya. "Ini kamar anda nona, sebaiknya anda istirahat lebih awal karna besok pagi anda harus bangun lebih pagi dan juga pasti akan sangat lelah karna pesta pernikahan."Jelas pria itu saat mereka sampai di kamar yang di klaim sebagai kamar Alaia itu. Alaia menganggukkan kepalanya, matanya menatap ke sekeliling kamar dan warna abu bercampur hitam mendominasi kamar ini. "Lalu bagaimana dengan teman teman saya? Mereka pasti sangat khawatir tentang hilangnya saya."Tanya Alaia, dia sedikit mengkhawatirkan Naina yang mungkin sedang kewalahan mencarinya. "Kami sudah mengurusnya. Temanmu yang bernama Naina dan juga Rey itu akan di undang besok pagi."Jelas pria itu. Alaia menghembuskan nafasnya, setidsknya dia bisa sedikit lebih tenang karna teman temannya

    Last Updated : 2025-03-06
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pengumuman Pernikahan

    Setelah akad nikah Alaia di boyong ke tengah lautan manusia yang terlihat sudah menunggu kedatangan keduanya. Wartawan serta awak media terlihat sudah menunggu keduanya sejak tadi, karna akad nikah di lakukan secara tertutup, jadi mereka hanya bisa menunggu di luar dan sekarang setelah mereka datang ke ballroom akhirnya semua awak media serta tamu undangan akhirnya di persihlahkan masuk. "Ini terasa agak sesak."Gumam Alaia pelan, gaunnya terlihat sangat menyesakkan hingga membuat dia sulit untuk bergerak. Gaun putih dengan model sederhana namun di lengkapi dengan berlian terlihat sangat pas di tubuh Alaia, dalam jarak satu hari dia juga tidak tahu dimana mereka bisa mendapatkan gaun yang sangat pas bahkan tanpa mengukur tubuhnya.Bisikan bisikan dari beberapa tamu terdengar di telinga Alaia, beberapa dari mereka ada yang mengagumi Alaia tapi tidak sedikit pula yang menghakimi Alaia yang menikah karna sesuatu yang memalukan bahkan tak sedikit yang berpikir sama dengan Kenandra yaitu A

    Last Updated : 2025-03-07
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Kontrak Pernikahan

    Jam hampir menunjukkan pukul dini hari ketika Alaia dan Kenandra baru saja sampai ke sebuah hotel yang di pesankan oleh kakeknya untuk menghabiskan malam pertama mereka setelah pernikahan. Awalnya Kenandra menolak dengan keras hadiah dari kakeknya ini, tapi karna pria itu memaksa bahkan mengancam jadi mau tidak mau dia pun akhirnya menyetujuinya.Alaia berdiri dengan canggung diambang pintu, aroma bunga mawar tercium sangat harum. Suasana gelap dan remang membuatnya merasa sedikit aneh. Apalagi dia tidak sendirian di sini melainkan berdua dengan Kenandra."Masuk."Titah Kenandra kepada Alaia yang sejak tadi hanya berdiri diambang pintu."Jangan berpikir yang tidak tidak karna malam itu tidak akan pernah terulang lagi."Ujar Kenandra dengan dingin, dia menghidupkan lampu yang semula mati kemudian duduk di sofa dan mengisyaratkan kepada Alaia untuk melakukan hal yang sama.Melihat kode dari Kenandra, Alaia pun menurut. Dia kemudian langsung duduk di hadapan pria itu dengan kedua tangan ya

    Last Updated : 2025-03-10
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pulang

    Ke esokan harinya Alaia terlihat bangun karna suara bising yang di buat oleh Kenandra pria itu terlihat sedang sibuk memberantakannkan kamar hotel yang mereka tempati. Membuat kelopak bunga mawar yang ada di atas ranjang berserakan di lantai."Apa yang anda lakukan, tuan?" Tanya Alaia dengan bingung, dia masih sangat kantuk tapi sepertinya Kenandra tak berniat untuk membiarkannya tidur sedikit lebih lama lagi."Nggak usah ikut campur, diem aja." Ujar Kenandra dengan kesal, entahlah melihat wajah Alaia saja sudah membuatnya sangat muak jadi dia sebenarnya sangat enggan jika harus berada di ruangan yang sama dengan gadis ini.Mendengar jawaban ketus dari Kenandra, Alaia hanya bisa diam dan patuh. Dia sama sekali tidak bisa membantah, baginya Kenandra adalah orang yang sangat menakutkan dan sekarang dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan pria ini."Iya, tuan." Balas Alaia dengan patuh setelah beberapa saat dia hanya diam dan tak bisa menjawab."Buruan mandi siap siap, habis ini kita

    Last Updated : 2025-03-14
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Dunia Baru Alaia

    Setelah mereka menyelesaikan sarapan yang lumayan canggung pagi itu, Alaia akhirnya mengikuti langkah kaki Kenandra dengan perlahan sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh pria itu sebelumnya, dia menghentikan langkahnya saat pria itu masuk ke sebuah ruangan yang dia rasa itu adalah kamar Kenandra, tempat dimana dia dan pria itu akan menghabiskan hari hari mereka bersama."Ini kamarku, pakaianmu letakkan saja di lemari yang ada di bagian pojok sana. Aku tidur di ranjang dan kau di lantai, tapi kalau kakek nanya bilang aja kita seranjang. Ingat, jaga batasanmu. Kita hanya suami istri di atas kertas." Ujar Kenandra, kembali mengingatkan Alaia jika hubungan mereka tak lebih dari sebatas kontrak yang mereka tanda tangani."Dan ya, ingat kau juga di larang ikut campur dengan urusanku." Ujar Kenandra sekali lagi."Jangan menggodaku juga, malam panas itu adalah kesalahan fatal bagiku dan aku tidak akan mengulanginya lagi, tidak akan pernah." Ucap Kenandra dengan nada dingin seperti biasa

    Last Updated : 2025-03-16
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Teman Baru

    Ke esokan harinya, seperti yang sudah di janjikan oleh Kenandra dia akhirnya benar benar membawa Alaia untuk bekerja di tempat dia bekerja. Tanpa basa basi, dia langsung membawa Alaia ke divisi yang akan di emban oleh gadis itu tentunya di iringi dengan tatapan tak suka hampir dari seluruh karyawan yang ada di sana."Mulai hari ini Nona Alaia yang akan menjadi ketua tim marketing di sini." Ujar sekretaris Kenandra, sementara pria itu terlihat hanya berdiri dengan tatapan tak peduli kepada Alaia."Salam kenal semuanya, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." Ujar Alaia dengan ramah kepada seluruh karyawan yang ada di ruangan itu. Ada sekitar lima orang di sana dengan tiga wanita dan dua pria. Mereka terlihat tersenyum ramah kepada Alaia dan tentunya itu bukanlah senyuman ikhlas dari pejuang jabatan yang akhirnya harus menyerah dengan jabatan mereka hanya karna seorang istri penguasa yang datang bekerja di sini."Salam kenal juga, buk." Balas mereka bersamaan di iringi dengan senyum

    Last Updated : 2025-03-21
  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Rencana Bulan Madu

    Jam sudah menunjukkan pukul lima ketika Alaia baru saja selesai dengan pekerjaannya. Wajahnya terlihat sangat kusut, bekerja menjadi kepala tim bukanlah hal yang mudah, apalagia dia masuk dengan cara yang tidak adil, membuat bawahannya diam diam mengutuk ke arahnya. "Mau masuk nggak? Lama banget."Ujar Kenandra, sekarang mau tidak mau dia harus berangkat dan pulang dengan Alaia karna jika tidak kakeknya pasti akan mengamuk, belum lagi dia memang tidak ingin membuat orang lain menggiring opini buruk tentang rumah tangganya. Alaia menghembuskan nafasnya pelan, baru saja dia perpikir jika pulang kerja pikirannya akan tenang tetapi barusan sumber kesengsaraannya baru saja memanggil dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil hanya untuk kepentingan pribadinya. "Lelet banget, heran."Sindir Kenandra, Alaia hanya bisa diam. Selagi dia masih bisa menahan amarahnya, dia harus menahannya karna dia marah pun hanyan akan merugikan dirinya sendiri. "Maaf tuan."Balas Alaia, dia pun langsung masuk

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Kandung Anakku!

    Ke esokan harinya, seperti yang sudah di rencanakan oleh Addison Kenandra dan Alaia akhirnya benar benar berangkat ke Bali dengan keterpaksaan tentunya. Keduanya terlihat saling merangkul saat hendak masuk ke dalam pesawat, berpamitan pada Addison yang terlihat enggan meninggalkan tempat dimana dia berdiri sebelumnya."Dadah! Jangan lupa senang senang, ingat bawain kakek cicit!" Ujar Addison dengan nada pelan."Iya kek, tenang saja." Balas Kenandra dengan senyuman palsunya yang sangat lebar.Sebelum mereka menikah bahkan setelah keduanya menikah Addison selalu meminta cucu kepada Kenandra dan juga Alaia. Kali ini Kenandra mulai berpikir, apakah dia benar harus memberikannya atau hanya sekedar menghindari tapi jika dia tidak kunjung memberikannya maka kakeknya pasti akan terus mendesak bahkan mungkin akan mengirim mereka kemana pun agar mereka bisa memiliki anak dan sayangnya Kenandra sama sekali tidak bisa menolak tentang hal itu."Sepertinya kakek benar benar ingin memiliki cicit da

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Rencana Bulan Madu

    Jam sudah menunjukkan pukul lima ketika Alaia baru saja selesai dengan pekerjaannya. Wajahnya terlihat sangat kusut, bekerja menjadi kepala tim bukanlah hal yang mudah, apalagia dia masuk dengan cara yang tidak adil, membuat bawahannya diam diam mengutuk ke arahnya. "Mau masuk nggak? Lama banget."Ujar Kenandra, sekarang mau tidak mau dia harus berangkat dan pulang dengan Alaia karna jika tidak kakeknya pasti akan mengamuk, belum lagi dia memang tidak ingin membuat orang lain menggiring opini buruk tentang rumah tangganya. Alaia menghembuskan nafasnya pelan, baru saja dia perpikir jika pulang kerja pikirannya akan tenang tetapi barusan sumber kesengsaraannya baru saja memanggil dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil hanya untuk kepentingan pribadinya. "Lelet banget, heran."Sindir Kenandra, Alaia hanya bisa diam. Selagi dia masih bisa menahan amarahnya, dia harus menahannya karna dia marah pun hanyan akan merugikan dirinya sendiri. "Maaf tuan."Balas Alaia, dia pun langsung masuk

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Teman Baru

    Ke esokan harinya, seperti yang sudah di janjikan oleh Kenandra dia akhirnya benar benar membawa Alaia untuk bekerja di tempat dia bekerja. Tanpa basa basi, dia langsung membawa Alaia ke divisi yang akan di emban oleh gadis itu tentunya di iringi dengan tatapan tak suka hampir dari seluruh karyawan yang ada di sana."Mulai hari ini Nona Alaia yang akan menjadi ketua tim marketing di sini." Ujar sekretaris Kenandra, sementara pria itu terlihat hanya berdiri dengan tatapan tak peduli kepada Alaia."Salam kenal semuanya, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik." Ujar Alaia dengan ramah kepada seluruh karyawan yang ada di ruangan itu. Ada sekitar lima orang di sana dengan tiga wanita dan dua pria. Mereka terlihat tersenyum ramah kepada Alaia dan tentunya itu bukanlah senyuman ikhlas dari pejuang jabatan yang akhirnya harus menyerah dengan jabatan mereka hanya karna seorang istri penguasa yang datang bekerja di sini."Salam kenal juga, buk." Balas mereka bersamaan di iringi dengan senyum

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Dunia Baru Alaia

    Setelah mereka menyelesaikan sarapan yang lumayan canggung pagi itu, Alaia akhirnya mengikuti langkah kaki Kenandra dengan perlahan sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh pria itu sebelumnya, dia menghentikan langkahnya saat pria itu masuk ke sebuah ruangan yang dia rasa itu adalah kamar Kenandra, tempat dimana dia dan pria itu akan menghabiskan hari hari mereka bersama."Ini kamarku, pakaianmu letakkan saja di lemari yang ada di bagian pojok sana. Aku tidur di ranjang dan kau di lantai, tapi kalau kakek nanya bilang aja kita seranjang. Ingat, jaga batasanmu. Kita hanya suami istri di atas kertas." Ujar Kenandra, kembali mengingatkan Alaia jika hubungan mereka tak lebih dari sebatas kontrak yang mereka tanda tangani."Dan ya, ingat kau juga di larang ikut campur dengan urusanku." Ujar Kenandra sekali lagi."Jangan menggodaku juga, malam panas itu adalah kesalahan fatal bagiku dan aku tidak akan mengulanginya lagi, tidak akan pernah." Ucap Kenandra dengan nada dingin seperti biasa

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pulang

    Ke esokan harinya Alaia terlihat bangun karna suara bising yang di buat oleh Kenandra pria itu terlihat sedang sibuk memberantakannkan kamar hotel yang mereka tempati. Membuat kelopak bunga mawar yang ada di atas ranjang berserakan di lantai."Apa yang anda lakukan, tuan?" Tanya Alaia dengan bingung, dia masih sangat kantuk tapi sepertinya Kenandra tak berniat untuk membiarkannya tidur sedikit lebih lama lagi."Nggak usah ikut campur, diem aja." Ujar Kenandra dengan kesal, entahlah melihat wajah Alaia saja sudah membuatnya sangat muak jadi dia sebenarnya sangat enggan jika harus berada di ruangan yang sama dengan gadis ini.Mendengar jawaban ketus dari Kenandra, Alaia hanya bisa diam dan patuh. Dia sama sekali tidak bisa membantah, baginya Kenandra adalah orang yang sangat menakutkan dan sekarang dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan pria ini."Iya, tuan." Balas Alaia dengan patuh setelah beberapa saat dia hanya diam dan tak bisa menjawab."Buruan mandi siap siap, habis ini kita

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Kontrak Pernikahan

    Jam hampir menunjukkan pukul dini hari ketika Alaia dan Kenandra baru saja sampai ke sebuah hotel yang di pesankan oleh kakeknya untuk menghabiskan malam pertama mereka setelah pernikahan. Awalnya Kenandra menolak dengan keras hadiah dari kakeknya ini, tapi karna pria itu memaksa bahkan mengancam jadi mau tidak mau dia pun akhirnya menyetujuinya.Alaia berdiri dengan canggung diambang pintu, aroma bunga mawar tercium sangat harum. Suasana gelap dan remang membuatnya merasa sedikit aneh. Apalagi dia tidak sendirian di sini melainkan berdua dengan Kenandra."Masuk."Titah Kenandra kepada Alaia yang sejak tadi hanya berdiri diambang pintu."Jangan berpikir yang tidak tidak karna malam itu tidak akan pernah terulang lagi."Ujar Kenandra dengan dingin, dia menghidupkan lampu yang semula mati kemudian duduk di sofa dan mengisyaratkan kepada Alaia untuk melakukan hal yang sama.Melihat kode dari Kenandra, Alaia pun menurut. Dia kemudian langsung duduk di hadapan pria itu dengan kedua tangan ya

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pengumuman Pernikahan

    Setelah akad nikah Alaia di boyong ke tengah lautan manusia yang terlihat sudah menunggu kedatangan keduanya. Wartawan serta awak media terlihat sudah menunggu keduanya sejak tadi, karna akad nikah di lakukan secara tertutup, jadi mereka hanya bisa menunggu di luar dan sekarang setelah mereka datang ke ballroom akhirnya semua awak media serta tamu undangan akhirnya di persihlahkan masuk. "Ini terasa agak sesak."Gumam Alaia pelan, gaunnya terlihat sangat menyesakkan hingga membuat dia sulit untuk bergerak. Gaun putih dengan model sederhana namun di lengkapi dengan berlian terlihat sangat pas di tubuh Alaia, dalam jarak satu hari dia juga tidak tahu dimana mereka bisa mendapatkan gaun yang sangat pas bahkan tanpa mengukur tubuhnya.Bisikan bisikan dari beberapa tamu terdengar di telinga Alaia, beberapa dari mereka ada yang mengagumi Alaia tapi tidak sedikit pula yang menghakimi Alaia yang menikah karna sesuatu yang memalukan bahkan tak sedikit yang berpikir sama dengan Kenandra yaitu A

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Pernikahan

    Setelah kepergian Kenandra, Alaia akhirnya di boyong ke sebuah kamar yang ada di ruangan itu. Gadis itu tidak bisa menolak, dia hanya mengikuti apa yang di katakan oleh pria yang bertanggung jawab atasnya itu tanpa bisa bertanya akan hal lainnya. "Ini kamar anda nona, sebaiknya anda istirahat lebih awal karna besok pagi anda harus bangun lebih pagi dan juga pasti akan sangat lelah karna pesta pernikahan."Jelas pria itu saat mereka sampai di kamar yang di klaim sebagai kamar Alaia itu. Alaia menganggukkan kepalanya, matanya menatap ke sekeliling kamar dan warna abu bercampur hitam mendominasi kamar ini. "Lalu bagaimana dengan teman teman saya? Mereka pasti sangat khawatir tentang hilangnya saya."Tanya Alaia, dia sedikit mengkhawatirkan Naina yang mungkin sedang kewalahan mencarinya. "Kami sudah mengurusnya. Temanmu yang bernama Naina dan juga Rey itu akan di undang besok pagi."Jelas pria itu. Alaia menghembuskan nafasnya, setidsknya dia bisa sedikit lebih tenang karna teman temannya

  • Pernikahan Paksa Dengan Sang Penguasa   Syarat dari Alaia

    “Menikah denganku!” Dua kalimat itu berhasil membuat kedua mata Alaia langsung melotot, bagaimana bisa?“Apa?!” Tanyanya dengan terkejut, pria dingin dengan bahunya yang lebar itu terlihat menatapnya dengan tatapan yang jijik seolah ini adalah apa yang sebenarnya Alaia inginkan.“Tidak usah berpura pura tidak mendengarnya, aku tahu ini yang kau mau kan? Menjadi istriku lalu memanfaatkanku untuk mendapatkan sejumlah uang, iya kan? Watak gadis sepertimu ini benar benar sudah banyak di pasaran, cuma kamu beruntung saja karna malam itu aku terkena obat.” Ujar Kennandra panjang lebar, matanya masih menatap lurus ke arah gadis yang sedang berdiri dengan kedua tangan saling bertaut itu.“Pak, maaf sepertinya anda salah mengira. Saya bukan wanita seperti itu, lagi pula siapa yang mau menikah di usia seperti ini? Saya masih belum mau, saya tidak mau menikah cuma jangan lupa untuk menarik turun berita berita itu, saya di rugikan!” Ujar Alaia yang sudah mulai geram, tubuh mungilnya bergetar mera

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status