Share

Bab 92_ Malam Pertama

Malam telah larut. Para pelayan dan orang-orang yang membereskan sisa-sisa pesta pernikahan Smith dan Janu telah pergi.

Janu yang tetap tinggal di tempat menuruti permintaan Smith untuk menunggu orang-orang pulang, sudah tidak bisa menghitung berapa kali dirinya menguap. Semua orang tahu benar bahwa menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Terlebih jika dilakukan sendiri saja. Dan yang membuat Janu semakin bosan adalah karena ia sadar, apa yang ia lakukan itu nyaris tidak ada gunanya.

Janu berusaha membuka matanya lebar-lebar untuk melihat jalan menuju kamar Smith. Entah bagaimana ia menjadi rindu pada kamar kostnya yang sangat dekat dengan pintu gerbang. Tidak seperti jarak dari beranda rumah Smith menuju kamarnya yang cukup jauh.

Janu menaiki tangga perlahan. Ia bahkan menghitung banyaknya anak tangga untuk menjaga kewaspadaan.

"Jangan sampai kantuk ini membuatku ceroboh dan terpeleset seperti O

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status