Share

Bab 94_ Menantu Kocak

"Hehe, apa yang bisa aku lakukan Ayah? Tidak masalah jika aku harus tidur di kolong jembatan atau pun di bawah pohon, tapi aku tidak bisa membiarkan Smith dan janinnya kedinginan karena tidur tanpa atap dan dinding. Jadi, hehe demi kedamaian bersama, aku tidur di kursi panjang yang ada di beranda rumah Ibu kost. Sedangkan Smith tidur di kamar."

Hendry tersenyum tanpa menimpali. Tidak seperti sebelumnya, sekarang Hendry hanya diam. Ia sangat terharu dan senang karena Janu menjaga putrinya dengan sangat baik. Pemuda itu begitu peduli dan perhatian pada Smith.

Melihat Hendry hanya diam, kekhawatiran mulai memasuki hati Janu. Kalau-kalau ada perkataannya yang salah. Jangan-jangan mertuanya itu tidak senang mendengar anaknya tidur di tempat yang menurutnya tidak layak. Jangan-jangan Hendry kembali teringat pada kesedihan dan kekecewaannya saat putri kandungnya minggat dari rumah. Serta jangan-jangan lainnya yang memenuhi pikiran Janu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status