Share

Bab 30

Saat Shella melihat Liam, dia merasa sangat senang. Dia langsung berseru dengan suara nyaring, "Paman!"

"Shella, sudah baikan, belum?" tanya Liam dengan lembut, jauh berbeda dari sikapnya yang dingin dan kejam di gudang bawah tanah sebelumnya.

"Iya, sudah jauh baikan," jawab Shella.

Wajah Shella pucat pasi, bibirnya pun tidak berwarna. Dia kehilangan kilaunya yang sebelumnya, layaknya boneka porselen yang rapuh.

Liam merasa sangat sedih, dia menggenggam dan mencium tangan Shella yang kecil.

"Paman akan membuat Shella membaik secepat mungkin, agar Paman bisa membawa Shella ke taman hiburan lagi," kata Liam.

Namun, Shella malah menggeleng dan berkata, "Shella nggak mau pergi ke taman hiburan."

"Shella mau ke mana? Biar Paman bawa Shella ke sana," kata Liam.

Shella menekuk jari tangannya pada Liam.

Liam pun mendekatkan telinganya dan mendengar Shella berbisik, "Bisakah Shella main dengan Paman setiap hari?"

Liam seketika tidak bisa menjawab pertanyaan ini.

Namun, untuk sesaat, sebuah piki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status