Yasmine mengalami gejala kehamilan yang parah, dia tidak bisa makan dan terus muntah. Yasmine berbaring di kasur kamar hotel. Untung saja, dia segera keluar. Kalau tidak, Edgar pasti akan melihat kondisinya sekarang ini.Yasmine tidak berencana untuk memberi tahu siapa pun bahwa ayah dari anak ini adalah Hanafi. Berdasarkan sifat Hanafi, dia pasti akan bertanggung jawab. Namun, Yasmine akan menyakiti Hanafi seumur hidup jika Hanafi menikahinya karena dia hamil.Yasmine berencana untuk melahirkan anak ini di luar dan mengatakan bahwa dia hamil karena hubungan satu malam setelah pulang nanti. Sekalipun tanpa ayah, Yasmine tetap bisa membesarkan anak ini dengan baik.Namun, keesokan harinya, Yasmine menemukan bahwa Madhav mengikutinya. Yasmine memang tahu Madhav berniat melindunginya, tetapi kondisinya pasti akan terungkap. Kemudian, Yasmine menyuruh orang untuk mengendarai mobilnya dan Yasmine sendiri pergi dengan mobil lain secara diam-diam. Setelah Madhav menyadari bahwa dia mengikuti
Yasmine terus memuntahkan makanan yang baru dimakannya. Dia berbaring di tempat tidur dan wajahnya pucat pasi. Hanya dalam beberapa hari, Yasmine makin kurus. Gejala kehamilannya makin parah.Dulu, Yasmine tidak seperti ini saat mengandung Matteo. Jadi, Yasmine merasa khawatir. Pelayan Yasmine yang bernama Eva berkata, "Sayang sekali semua dimuntahkan. Sebaiknya, kamu jangan makan lagi."Eva mengangkat kantong sampah, lalu membawa pergi sup sarang burung walet yang masih panas.Betty yang bertugas untuk membersihkan rumah bertanya, "Dia nggak mau makan lagi?" Betty sama sekali tidak terkejut.Eva menggeleng. Dia membagi sup sarang burung walet itu menjadi 2 mangkuk, lalu menghabiskannya bersama Betty di ruang makan. Eva berkomentar, "Sup sarang burung walet ini memang enak, rasanya beda dengan makanan kita biasanya."Betty menimpali, "Tentu saja, sup sarang burung walet ini mahal sekali. Satu mangkuk sup ini setara dengan biaya makan kita selama beberapa bulan. Aku merasa nggak rela wa
Kondisi Yasmine makin buruk karena terus muntah. Perutnya juga terasa sakit. Jika Yasmine tidak bisa bertahan, bayinya juga akan terancam bahaya. Yasmine harus segera mencari pertolongan.Yasmine menyuruh Eva untuk membawanya ke klinik pengobatan tradisional. Klinik itu tampak tua, kelihatannya sudah didirikan selama bertahun-tahun. Namun, dokter yang memeriksa pasien masih berusia 30-an tahun. Dokter ini juga sangat tampan.Selain orang yang benar-benar sakit datang berobat, banyak wanita yang berpura-pura sakit datang untuk melihat dokter tampan itu. Itulah sebabnya, klinik ini sangat ramai.Dokter itu bernama Erwin. Dia adalah orang yang sangat ramah. Setelah mengantre untuk waktu yang lama, Yasmine baru mendapat giliran untuk diperiksa. Erwin merasa kasihan saat memeriksa nadi Yasmine.Erwin berkata, "Nona, gejala kehamilanmu sangat parah. Kamu harus berhenti muntah, tapi reaksi obat tradisional agak lambat. Obat tradisional hanya cocok untuk merawat tubuh dan nggak cocok untuk per
Melihat anak-anak yang bermain bersama di tepi jalan, Yasmine mengelus perutnya sambil tersenyum dan berucap, "Sayang, setelah lahir, kamu juga akan bermain dengan Matteo."Saat hamil, Yasmine tidak bisa bertemu dengan Matteo. Dia sangat merindukan Matteo. Tiba-tiba, seorang anak perempuan menghampiri Yasmine, lalu memberinya sekuntum bunga dan berkata, "Bibi, kamu cantik sekali. Bunga ini untukmu."Rambut anak ini dikucir 2 dan pipinya tembam. Anak ini sangat menggemaskan. Yasmine tiba-tiba berpikir, alangkah bagusnya jika bayi dalam kandungannya juga berjenis kelamin perempuan. Dengan begitu, Yasmine memiliki anak laki-laki dan perempuan, Matteo juga akan memiliki adik perempuan."Terima kasih. Dik, siapa namamu?" tanya Yasmine. Dia yang merasa gembira berjongkok. Kemudian, wanita yang berusia 30-an tahun menghampiri mereka dengan terburu-buru dan membawa pergi anak perempuan itu dengan kasar.Wanita itu memandang Yasmine dengan waswas dan juga penuh kebencian, lalu dia menegur anak
Setelah berhenti muntah, Yasmine akhirnya bisa makan sedikit. Dia juga terlihat jauh lebih bersemangat sekarang. Begitu kembali, dia duduk di halaman sambil membaca buku medis. Ketika Carlos datang, dia kebetulan melihat pemandangan ini. Sinar matahari senja yang berwarna jingga, jatuh pada tubuh wanita itu dan membuatnya terlihat begitu tenang."Nona Yasmine benar-benar tahu cara menikmati hidup. Dia memilih untuk tinggal di kota kecil yang begitu tenang dan tampaknya menjalani kehidupan dengan sangat bahagia," ucap Miranda dengan nada iri.Carlos menatapnya lekat-lekat, tetapi pandangannya malah tampak suram dan dalam. Tak lama kemudian, dia berbicara dengan nada sangat rendah, "Dia kurusan."Miranda terkejut mendengarnya. Dia menatap Carlos dengan cemas, lalu bertanya dengan hati-hati, "Carlos, apa kamu akan pergi menemuinya?"Sementara itu, Carlos menutup mulutnya rapat-rapat dan tidak berkata apa pun. Hal ini membuatnya sulit untuk menebak apa yang sedang dipikirkan pria itu. Pada
Betty membujuk, "Jangan begitu. Gaji yang dia berikan sangat tinggi. Bekerja setahun pun, kita belum tentu bisa mendapatkan gaji setinggi ini."Kemudian, Eva menanggapi, "Kalau bukan gajinya yang tinggi, aku sama sekali nggak ingin melayani orang seperti dia! Oh, iya, saat pulang tadi, aku melihat sepasang kekasih di pinggir jalan. Yang pria sangat tampan seperti artis di TV dan tampak berkelas. Pacarnya juga sangat cantik dan anggun. Itu barulah pasangan yang serasi ...."Ketika mengatakan ini, Eva mendapati pintu kamar Yasmine yang terbuka. Dia pun sengaja menyindir, "Pasangan yang serasi itu seharusnya memiliki hubungan yang jelas dan membuat orang lain iri saat melihat kemesraan mereka. Jangan sampai menjalani hubungan yang bahkan perlu dirahasiakan."Pria yang tampan dan berkelas ....Yasmine tak kuasa teringat dengan tatapan dingin barusan. Di benaknya, sontak melintas sosok Carlos. Akan tetapi, dia segera menyingkirkan pemikiran itu dengan putus asa. Yasmine telah menjelaskan se
Setelah terapi akupunktur berakhir, kondisi tubuh Yasmine telah membaik dan dia jelas merasa lapar. Pada saat ini, makanan juga sudah siap. Dia pergi ke ruang makan, tetapi malah mengernyit begitu melihat makanan yang disajikan di atas meja. Semua itu tidak sesuai dengan yang diminta olehnya. Keempat hidangan tersebut tidak sesuai dengan selera makanannya.Meskipun mual karena kehamilannya telah mereda, selera makan selama kehamilan memang sulit dipuaskan. Ketika melihat hidangan-hidangan ini, Yasmine justru merasa mual lagi."Nona Yasmine, tolong jangan keberatan. Ini adalah kota kecil, jadi nggak sebanding dengan kota besar di mana semuanya tersedia. Ketika aku pergi tadi, sayuran yang kamu inginkan sudah habis terjual," ucap Eva sambil terkekeh-kekeh, tanpa merasa bersalah sama sekali.Eva memang sengaja melakukannya. Sebenarnya, dia telah membeli sayuran yang diinginkan Yasmine. Akan tetapi, ketika melihat dia merayu Erwin, Eva pun merasa jijik dan sengaja menyembunyikan semua sayu
Saat ini, Yasmine baru melihat bahwa pria itu membawa tas punggung penghangat makanan, juga ada aroma yang samar-samar tercium."Maaf," ucap Yasmine sambil buru-buru menyimpan jarumnya. Berhubung terlalu lapar, dia pun membeli bubur dan berjalan sambil menyantapnya. Perut Yasmine yang sakit akhirnya terasa lebih nyaman. Bubur yang hangat dan harum menghangatkan seluruh tubuhnya.Ketika melihat ekspresi lega Yasmine dari kejauhan, sorot mata Carlos memancarkan kelembutan. Kemudian, dia memberikan sejumlah uang kepada penjual bubur.Meskipun penjual bubur agak kesal karena dia dibangunkan dan diminta menjual bubur dengan membawa tas punggung, dia tampak tersenyum lebar ketika melihat setumpuk uang ini. Penjual bubur pun berkata, "Ganteng, lain kali jangankan pukul 23.00 atau 00.00, kalau kamu ingin memesan bubur, panggil saja aku kapan pun. Aku akan melayanimu bahkan di tengah malam!"....Di seberang rumah Yasmine, Carlos tampak duduk di kursi dan matanya fokus memandangi kamar tidur wa
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe