Yasmine terus memuntahkan makanan yang baru dimakannya. Dia berbaring di tempat tidur dan wajahnya pucat pasi. Hanya dalam beberapa hari, Yasmine makin kurus. Gejala kehamilannya makin parah.Dulu, Yasmine tidak seperti ini saat mengandung Matteo. Jadi, Yasmine merasa khawatir. Pelayan Yasmine yang bernama Eva berkata, "Sayang sekali semua dimuntahkan. Sebaiknya, kamu jangan makan lagi."Eva mengangkat kantong sampah, lalu membawa pergi sup sarang burung walet yang masih panas.Betty yang bertugas untuk membersihkan rumah bertanya, "Dia nggak mau makan lagi?" Betty sama sekali tidak terkejut.Eva menggeleng. Dia membagi sup sarang burung walet itu menjadi 2 mangkuk, lalu menghabiskannya bersama Betty di ruang makan. Eva berkomentar, "Sup sarang burung walet ini memang enak, rasanya beda dengan makanan kita biasanya."Betty menimpali, "Tentu saja, sup sarang burung walet ini mahal sekali. Satu mangkuk sup ini setara dengan biaya makan kita selama beberapa bulan. Aku merasa nggak rela wa
Kondisi Yasmine makin buruk karena terus muntah. Perutnya juga terasa sakit. Jika Yasmine tidak bisa bertahan, bayinya juga akan terancam bahaya. Yasmine harus segera mencari pertolongan.Yasmine menyuruh Eva untuk membawanya ke klinik pengobatan tradisional. Klinik itu tampak tua, kelihatannya sudah didirikan selama bertahun-tahun. Namun, dokter yang memeriksa pasien masih berusia 30-an tahun. Dokter ini juga sangat tampan.Selain orang yang benar-benar sakit datang berobat, banyak wanita yang berpura-pura sakit datang untuk melihat dokter tampan itu. Itulah sebabnya, klinik ini sangat ramai.Dokter itu bernama Erwin. Dia adalah orang yang sangat ramah. Setelah mengantre untuk waktu yang lama, Yasmine baru mendapat giliran untuk diperiksa. Erwin merasa kasihan saat memeriksa nadi Yasmine.Erwin berkata, "Nona, gejala kehamilanmu sangat parah. Kamu harus berhenti muntah, tapi reaksi obat tradisional agak lambat. Obat tradisional hanya cocok untuk merawat tubuh dan nggak cocok untuk per
Melihat anak-anak yang bermain bersama di tepi jalan, Yasmine mengelus perutnya sambil tersenyum dan berucap, "Sayang, setelah lahir, kamu juga akan bermain dengan Matteo."Saat hamil, Yasmine tidak bisa bertemu dengan Matteo. Dia sangat merindukan Matteo. Tiba-tiba, seorang anak perempuan menghampiri Yasmine, lalu memberinya sekuntum bunga dan berkata, "Bibi, kamu cantik sekali. Bunga ini untukmu."Rambut anak ini dikucir 2 dan pipinya tembam. Anak ini sangat menggemaskan. Yasmine tiba-tiba berpikir, alangkah bagusnya jika bayi dalam kandungannya juga berjenis kelamin perempuan. Dengan begitu, Yasmine memiliki anak laki-laki dan perempuan, Matteo juga akan memiliki adik perempuan."Terima kasih. Dik, siapa namamu?" tanya Yasmine. Dia yang merasa gembira berjongkok. Kemudian, wanita yang berusia 30-an tahun menghampiri mereka dengan terburu-buru dan membawa pergi anak perempuan itu dengan kasar.Wanita itu memandang Yasmine dengan waswas dan juga penuh kebencian, lalu dia menegur anak
Setelah berhenti muntah, Yasmine akhirnya bisa makan sedikit. Dia juga terlihat jauh lebih bersemangat sekarang. Begitu kembali, dia duduk di halaman sambil membaca buku medis. Ketika Carlos datang, dia kebetulan melihat pemandangan ini. Sinar matahari senja yang berwarna jingga, jatuh pada tubuh wanita itu dan membuatnya terlihat begitu tenang."Nona Yasmine benar-benar tahu cara menikmati hidup. Dia memilih untuk tinggal di kota kecil yang begitu tenang dan tampaknya menjalani kehidupan dengan sangat bahagia," ucap Miranda dengan nada iri.Carlos menatapnya lekat-lekat, tetapi pandangannya malah tampak suram dan dalam. Tak lama kemudian, dia berbicara dengan nada sangat rendah, "Dia kurusan."Miranda terkejut mendengarnya. Dia menatap Carlos dengan cemas, lalu bertanya dengan hati-hati, "Carlos, apa kamu akan pergi menemuinya?"Sementara itu, Carlos menutup mulutnya rapat-rapat dan tidak berkata apa pun. Hal ini membuatnya sulit untuk menebak apa yang sedang dipikirkan pria itu. Pada
Betty membujuk, "Jangan begitu. Gaji yang dia berikan sangat tinggi. Bekerja setahun pun, kita belum tentu bisa mendapatkan gaji setinggi ini."Kemudian, Eva menanggapi, "Kalau bukan gajinya yang tinggi, aku sama sekali nggak ingin melayani orang seperti dia! Oh, iya, saat pulang tadi, aku melihat sepasang kekasih di pinggir jalan. Yang pria sangat tampan seperti artis di TV dan tampak berkelas. Pacarnya juga sangat cantik dan anggun. Itu barulah pasangan yang serasi ...."Ketika mengatakan ini, Eva mendapati pintu kamar Yasmine yang terbuka. Dia pun sengaja menyindir, "Pasangan yang serasi itu seharusnya memiliki hubungan yang jelas dan membuat orang lain iri saat melihat kemesraan mereka. Jangan sampai menjalani hubungan yang bahkan perlu dirahasiakan."Pria yang tampan dan berkelas ....Yasmine tak kuasa teringat dengan tatapan dingin barusan. Di benaknya, sontak melintas sosok Carlos. Akan tetapi, dia segera menyingkirkan pemikiran itu dengan putus asa. Yasmine telah menjelaskan se
Setelah terapi akupunktur berakhir, kondisi tubuh Yasmine telah membaik dan dia jelas merasa lapar. Pada saat ini, makanan juga sudah siap. Dia pergi ke ruang makan, tetapi malah mengernyit begitu melihat makanan yang disajikan di atas meja. Semua itu tidak sesuai dengan yang diminta olehnya. Keempat hidangan tersebut tidak sesuai dengan selera makanannya.Meskipun mual karena kehamilannya telah mereda, selera makan selama kehamilan memang sulit dipuaskan. Ketika melihat hidangan-hidangan ini, Yasmine justru merasa mual lagi."Nona Yasmine, tolong jangan keberatan. Ini adalah kota kecil, jadi nggak sebanding dengan kota besar di mana semuanya tersedia. Ketika aku pergi tadi, sayuran yang kamu inginkan sudah habis terjual," ucap Eva sambil terkekeh-kekeh, tanpa merasa bersalah sama sekali.Eva memang sengaja melakukannya. Sebenarnya, dia telah membeli sayuran yang diinginkan Yasmine. Akan tetapi, ketika melihat dia merayu Erwin, Eva pun merasa jijik dan sengaja menyembunyikan semua sayu
Saat ini, Yasmine baru melihat bahwa pria itu membawa tas punggung penghangat makanan, juga ada aroma yang samar-samar tercium."Maaf," ucap Yasmine sambil buru-buru menyimpan jarumnya. Berhubung terlalu lapar, dia pun membeli bubur dan berjalan sambil menyantapnya. Perut Yasmine yang sakit akhirnya terasa lebih nyaman. Bubur yang hangat dan harum menghangatkan seluruh tubuhnya.Ketika melihat ekspresi lega Yasmine dari kejauhan, sorot mata Carlos memancarkan kelembutan. Kemudian, dia memberikan sejumlah uang kepada penjual bubur.Meskipun penjual bubur agak kesal karena dia dibangunkan dan diminta menjual bubur dengan membawa tas punggung, dia tampak tersenyum lebar ketika melihat setumpuk uang ini. Penjual bubur pun berkata, "Ganteng, lain kali jangankan pukul 23.00 atau 00.00, kalau kamu ingin memesan bubur, panggil saja aku kapan pun. Aku akan melayanimu bahkan di tengah malam!"....Di seberang rumah Yasmine, Carlos tampak duduk di kursi dan matanya fokus memandangi kamar tidur wa
Malam itu, Yasmine yang sudah tertidur terbangun oleh teriakan Eva. "Wanita yang baru pindah ke sini datang mencarimu.""Mencariku?" ujar Yasmine sambil mengucek matanya yang masih mengantuk. Dia tidak mengerti alasan wanita itu mencarinya, bahkan pada tengah malam seperti ini. Tindakannya ini benar-benar mengganggu mimpi indah Yasmine.Lantaran sedang hamil, Yasmine terlalu malas untuk bangun. Itu sebabnya, dia berkata, "Kalau ada sesuatu, suruh dia kasih tahu Bibi saja. Kalau dia bersikeras ingin menemuiku, aku akan mengunjunginya besok." Usai berkata demikian, Yasmine meraih selimutnya dan ingin tidur lagi, tetapi Eva malah menariknya sambil berkata, "Dia mengaku kenal denganmu. Katanya, kalau dia nggak menemuimu malam ini, dia nggak akan pergi."Wanita ini benar-benar merepotkan. Yasmine kehabisan kata-kata sehingga terpaksa keluar setelah mengenakan pakaiannya. Begitu melihat Miranda, dia sungguh terkejut sehingga bertanya, "Dokter Miranda, kenapa kamu ada di sini?""Maaf menggan